Bab 5 {Mafia lain}

"Akhirnya sampai juga di rumah."kata El."Sya bangun Udah sampai." sambil mengusap pipiku.

"eughh... dah sampai ya kak... hoaammm?" tanyaku.

Setelah sampai di kamar aku langsung melangkahkan kakiku ke tempat tidur.

"Eh mau kemana?" tanya El saat melihatku berjalan ke arah tempat tidur.

"mau tidur lagi." kataku dengan mata mengantuk.

"Gak boleh, Mandi dulu baru tidur." ucap El.

"Males ah besok aja."

Tanpa aba-aba, El langsung mengangkat tubuh Tasya."aaaa....kak Turunin cepet aku gak mau mandi." kataku memberontak.

"Kamu mau mandi sendiri atau aku mandiin."

"Apaan sih aku gak mau mandi titik." kataku yang sudah duduk di wastafel." minggir kak aku ingin turun." mendorong tubuh El.

Lalu El mengangkat tubuh ku menuju bathtub, " kita mandi bareng."ucap El. langsung menjatuhkan tubuhku ke bathtub yang sudah diisi air hangat.

Byuuurrr.....

"uhuk..uhuk.. kak El."

"Diem, atau aku tidak akan menjamin kamu bisa keluar dari sini." ucap tegas El.

********

Waktu sudah menunjukkan pukul 6:45 , Tasya langsung menuju ke ruang makan dan disana sudah ada El. Saat tengah menikmati sarapan handphone Tasya berbunyi ada panggilan masuk.

"Dimas tumben telpon pagi-pagi?" batinku, karena masih ada El jadi hanya aku abaikan.

"kenapa gak diangkat Sya."tanya El.

"Gak penting kak." jawab ku santai, "kak nanti berangkat jam berapa?" tanyaku.

"Aku berangkat malam jadi nanti malam dirumah sendiri gak papa kan?" ucap El.

"Terus pulang nya jam berapa?"

"Jam 7 pagi, besok kamu berangkat sendiri ya tapi bawa mobil."

"kok bawa mobil kak, kan aku mau naik motor?"kataku.

"Gak boleh bantah atau kamu mau naik taksi."

dengan tatapan tajam.

"Dasar dokter nyebelin liat aja nanti malam kalau dia berangkat aku langsung pergi keluar, untung aja nanti malam ada balap kan lumayan hadiahnya motor baru."batinku sambil senyum.

"kenapa senyum-senyum cepat habiskan sarapannya aku tunggu di luar." berjalan keluar menuju ke mobil.

"siaal ditinggal lagi."gerutu ku sambil berlari mengejar El .

"kunci pintunya." teriak El yang sudah didalam mobil.

cekleekk....

"Ayo kak jalan." kataku.

setelah tiba di sekolah aku langsung bergegas menuju ke ruang kelas ku.

"Sya untung kamu cepet datang nya, pinjem buku dong?"

"Buat apa?"tanyaku bingung.

"Seperti biasa, mana bukunya?" Fina menyodorkan tangan.

"Emang ada tugas ya?" tanyaku.

"jangan bilang kamu belum ngerjain juga."

"kan aku baru masuk kemarin, kenapa kamu gak ngabarin aku?" tanya Tasya dengan tatapan tajam.

"Hehehe aku lupa, maaf ya Sya?" kata Naomi menangkupkan kedua tangannya.

Tasya hanya bisa menggeleng kepala dengan sahabat satu-satunya itu.

Karena Tasya baru masuk dia tidak tahu kalau ada tugas . Bel berbunyi semua murid keluar kelas menuju ke kantin. Saat Tasya hendak keluar kelas ada panggilan masuk.

"Kamu duluan aja aku angkat telpon dulu." kataku ke Fitri.

"Ok, mau gue pesan makanan sekalian gak?"

"Gak usah."jawab ku ke Fitri, " Hallo, kenapa?"

Tanyaku

"Queen anda tidak papa kan?" tanya Zein.

"Fine, ada apa?" tanya ku.

"kami mendapat surat ancaman, mereka ingin Black Lion bubar ,dan kalau kami tidak membubarkan mereka akan menyerang markas nanti malam queen."

Karena mafia lain tahunya Black Lion tidak ada pemimpin dan wakilnya setelah cerita yang kakek buat sebelum meninggal yaitu mengalami kecelakaan pesawat saat liburan bersama.

"Nanti malam aku akan datang ke markas, jangan gegabah." kataku.

Tut...Tut...Tut...

setelah menerima panggilan Tasya langsung jalan ke kantin menemui sahabatnya. Dikantin mereka makan siang sambil bercerita. Hingga bel masuk berbunyi semua murid kembali ke kelas untuk mengikuti jam pelajaran terakhir. Waktu untuk pulang pun tiba. Tasya menuju ke mobil milik El yang sudah menunggu di luar gerbang.

"Maaf kak lama nunggu ya."

"Gak papa , langsung pulang atau kemana?" tanya El.

"Langsung pulang aja capek."ucapku.

"Baiklah, kita berangkat."

El langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah. Sampai rumah aku langsung mandi, ganti baju, setelah itu ke dapur untuk menyiapkan makan malam, sebenarnya aku gak bisa masak jadi hanya bisa menyiapkan nasi goreng. Karena sudah siap aku menuju ke kamar untuk memanggil El. saat aku mau membuka pintu.

ckleekk...

"Ada apa Sya ?"

"gak cuma mau bilang makan malam Udah siap."

"ya udah ayo turun." ucap El menggandeng tanganku menuju ke ruang makan.

"Gimana enak gak?" tanya ku spontan karena aku merasa ragu kalau makanan ku enak.

"Enak, cobain nih aku suapin...aaaa!"kata El menyuapi Tasya."Gimana enak kan."

"Ternyata bisa juga gue masak." batinku sambil terus mengunyah."hmmm...kak nanti berangkat jam berapa?"

Karena terlalu menikmati makannya Fahri tidak langsung menjawab, "Hmmm....tanya apa tadi cil."

"Apa tadi cil, emang aku bocil apa?" tanyaku menatap tajam ke El.

"Kan emang masih bocil, kamu aja masih sekolah lagian kaju juga gak tinggi."ucap El yang masih asik makan nasi gorengnya.

"Dasar dokter galak nyebelin." gerutu ku.

Setelah menghabiskan makanannya , El langsung berangkat ke rumah sakit. "Cil aku berangkat dulu nanti langsung tidur jangan bergadang kalau sampai ketahuan bergadang nonton Drakor awas aja motor kamu aku bakar." ucap El tegas.

"gak kak ya udah kakak hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut.",sambil melambaikan tangan."akhirnya dia Udah pergi dasar dokter galak."gerutu ku.

Setelah El pergi, Tasya masuk ke kamar untuk ganti baju dan bersiap ke markas dan sebelum pergi dia mengirim pesan ke anggotanya dulu. Tak butuh waktu lama akhirnya Tasya tiba di markasnya yang terlihat menyeramkan di luar namun besar dan mewah di dalamnya , disana semua sudah berkumpul. Hanya sebagian anggota inti semua kelompok saja

"selamat datang queen." sapa mereka semua.

"Zein barang yang aku pesan kemarin sudah datang?"

"Sudah Queen semua sudah ada di ruang penyimpanan senjata."

"Gunakan semua senjata yang aku kirim untuk menyerang wilayah mereka, dan bawa ketua mereka di hadapan ku."

"Tapi queen apa cukup dengan 200 orang saja , bisa jadi mereka lebih dari anggota yang kita bawa?" tanya Niko.

"Cukup karena anggota mereka yang aku tahu hanya sekumpulan orang lemah, aku sudah mencari semua informasi tentang anggota mereka termasuk ketua mereka yang hanya pecandu minum saja." jelas ku.

"Baik queen." jawab semua anggota.

"Zein bawa mereka ke tempat senjata biar mereka pilih sendiri, ingat saling melindungi sesama anggota."

"Semua ikut aku." kata Zein berteriak.

lalu mereka semua menuju ke tempat penyimpanan senjata, dan Tasya hanya memberi waktu 10 menit untuk memilih setelah itu mereka berangkat ke tempat mafia yang menurutku hanya sekumpulan orang bodoh. Sedangkan Tasya tetap di markas bersama Zein dan Dito, karena mereka bagian penguji senjata (Zein) dan pelacak, pencari informasi(Dito).

...jangan lupa...

...Like 👍...

...Subscribe ♥️...

...Comment Dan givenya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!