"Sya..Tasya bangun sarapan dulu ya, setelah itu minum obat lalu istirahat."Kata El sambil membantuku bangun.
Tasya hanya bisa diam sebenarnya dia sudah gak papa meski semalam sempat demam. "Mama ingin pulang gue gak suka nikah sama nih dokter." batinku.
"aaa..."kata El menyuapi ku.
"gak mau aku mau makan yang lain bosen bubur terus." kataku sambil menutup mulut dengan tangan.
"haah... emang mau makan apa, hm?" tanya El .
"Bagaimana cara nya gue izin keluar dari rumah ini, gue harus cari alasan yang jelas." batinku." aku mau makan buburnya tapi dengan satu syarat."
"apa syaratnya."
"aku mau... keluar seben...."
"gak boleh aku gak akan izinin kamu keluar apalagi keluar kamar."
"Tapi aku ada urusan sebentar sama sahabat ku boleh ya nanti sebelum makan siang aku pulang plisss, lagian aku juga udah baikan kok aku mohon ya." kataku sambil menangkupkan kedua tangan.
"gak boleh sya aku seorang dokter jadi aku tahu pasienku sudah sehat atau belum."
"tapi aku kan udah sehat, aku mohon aku janji gak bakal lama-lama beri aku waktu 1 jam aku janji akan langsung pulang." jelas ku.
"tapi aku antar ya." pinta El
"gak...gak perlu kok aku bawa motor sendiri aja ya." lanjut ku."sial kalau dia tahu gue mau cari anggota ku yang disekap musuhku bisa gawat."batinku.
"baiklah tapi hanya 1 jam kalau sampai lebih meski 5 menit aja aku akan memberikan hukuman untuk mu." lanjut El "habiskan dulu buburnya setelah itu minum obat."
"siap bos, aku janji sebelum 1 jam aku sudah dirumah."
setelah minum obat aku langsung bergegas siap-siap karena kevin sudah melacak keberadaan Zein aku langsung menuju lokasi.
"Dimana Zein."tanyaku, pada 10 orang yang aku ajak untuk mencari Zein.
"Dia ada didalam, kami sudah memeriksa sebentar anehnya tidak ada yang menjaga disekitar sandera dia cuma diikat di kursi dan ditutup matanya." ucap Dio.
"kita kedalam sekarang tapi kalian harus tetap hati-hati bisa jadi ini hanya jebakan." ucapku, setelah itu kita masuk kedalam dan langsung melepaskan sandera, "sudah?" tanyaku.
"Sudah queen"jawab Ryan.
"kita langsung keluar." perintah ku, namun sebelum keluar tiba-tiba.
prok...prok...prok (suara tepuk tangan)
Tidak tahu siapa mereka yang pasti aku langsung menyuruh salah satu anggota untuk membawa Zein keluar , karena musuh langsung menyerang kita.
Menurut ku mereka bukan dari wilayah dekat,"apa mungkin mereka musuh bisnis kakek , sial aku harus menyelesaikan tepat waktu."batinku, sambil terus menyerang ketua mereka dan akhirnya aku bisa melumpuhkan ketuanya.
"siapa kalian?" tanyaku langsung ke intinya.
"Lo tidak perlu tahu siapa kami yang pasti tugas kami menghancurkan anggota Black Lion."
Dor....
"Ck, Dimas panggil anggota lo untuk membereskan mereka dan anggota yang terluka termasuk Zein langsung bawa ke rumah sakit untuk biaya nanti bilang ke gue, gue pergi dulu." kataku, kenapa aku suruh anggotanya Dimas karena mereka adalah ahlinya menghilangkan jejak.
Aku langsung bergegas ke rumah karena waktunya sudah mepet,"sial gak akan keburu." gerutu ku di jalan.
Saat aku tiba di depan pagar aku tidak langsung masuk tapi aku turun dari motor lalu mendorong motor ku ke garasi rumah, aku pikir El tidak akan curiga jika aku langsung masuk diam-diam ke dalam rumah. Namun tiba-tiba ,"Ekhemm." aku terkejut karena El sudah menungguku duduk di kursi ruang tamu, saat aku menutup pintu.
"Jam berapa sekarang?" tanya El dengan suara dingin.
"Kenapa dia ada dirumah bukannya tadi mobilnya tidak ada di garasi." gerutu ku sambil menundukkan kepala.
"Mana kunci motornya." tanya El.
"Bu...buat apa." tanyaku sambil melihat matanya yang tajam, "i...ini." sambil memberikan kunci motornya.
"Tadi janji pergi berapa jam?"
"sa...satu jam, tapi kan hanya lebih sedikit."
"20 menit sedikit."kata El sambil berjalan menuju ke arah ku.
"Mulai sekarang kamu gak boleh bawa motor."
"gak bisa gitu dong terus nanti kalau sekolah gue naik apa?"lanjut ku, "kalau gue mau keluar rumah gimana?"
"Mulai sekarang aku yang akan antar jemput ke sekolah dan keluar." katanya dengan tatapan tajam.
Sebenarnya aku ingin membantah tapi aku urungkan karena rasanya tubuhku sakit semua meskipun wajah ku tidak apa-apa karena aku berusaha agar pukulannya tidak terkena wajahku. Kalau hal itu terjadi bisa tambah marah dokter galak ini."Aku mau istirahat."
"Makan minum obat dulu baru istirahat."
"Nanti setelah bangun gue capek mau tidur."sambil berjalan.
"Sekarang atau aku jual motor kesayangan kamu." kata El menuju ke tempat makan.
"Iiihh dasar dokter galak percuma tampan tapi nyebelin." gerutu ku di hati.
Aku hanya menurut saja selepas makan aku mandi lalu tidur, dan malamnya aku tidak makan padahal El sudah membangunkan ku tapi karena rasanya badanku sakit semua aku hanya berdehem saja dan tidur lagi.
El pergi mandi setelah itu mengecek file pasien yang di rumah sakit, saat tengah fokus mengerjakan tiba-tiba Tasya memeluk kakinya untung saja tidak kepentok laptop kepala Tasya .
Terimakasih kasih maaf kalau bahasanya campuran 🙏☺️ jangan lupa kasih like subscribe dan comments ya kak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments