MSK-Bab 3

Agam pulang dengan pikiran kacau balau. Semua menjadi semakin runyam. Rasa bersalah terus menghantuinya. Rasa takut dan cemas juga merusak suasana hari ini.

"Ayah, ibu...kalian ada disini?" tanya Agam kaget melihat ayah dan ibunya ada didalam rumahnya.

"Sella tadi menangis, karena itu kami datang,"

Agam lalu menatap wajah putrinya.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Agam mendekati Sella.

"Aku kangen pada ibu...." kata Sella lirih.

Agam lalu terhenyak dan menatap wajah polos putrinya. Tentu saja dia kangen, hal itu akan dialami semua anak yang baru saja di tinggalkan oleh kedua orang tuanya.

"Ayah tahu....ayah juga merindukan ibumu. Kemarilah...." Agam memeluk putrinya dan mengusap airmatanya.

.

Malam ini, Agam tidak bisa tidur. Dia benar-benar gelisah karena apa ya g dikatakan Della terus mengganggu pikirannya. Della hamil, dan itu adalah kesalahannya. Mereka khilaf dan melakukan hubungan terlarang.

Lalu sekarang Della ingin agar Agam menikahinya. Agam benar-benar bingung. Bagaimana dia akan menikahinya?

Pagi hari, setelah sarapan dan kedua anaknya sudah berangkat sekolah. Agam akan bicara pada kedua orang tuanya tentang kehamilan Della.

"Pak, bu...ada yang ingin Agam bicarakan," katanya sambil mengumpulkan keberanian untuk menghadapi kemarahan kedua orangtuanya.

"Aku membuat kesalahan besar," kata Agam dan membuat kedua orang tuanya menatapnya dengan terkejut.

"Apa yang sudah kau perbuat?" tanya ibunya.

"Aku membuat Della hamil pak. Dan dia menuntut agar aku menikahi nya...." kata Agam pelan dan hati-hati.

"Apa!?" Ayahnya langsung berdiri dan menatap tajam wajah putranya itu.

"Maaf pak. Kami khilaf. Dan itu terjadi satu bulan yang lalu...." kata Agam menjelaskan.

"Kau keterlaluan Agam! Kau membuat kesalahan besar! Kau ini pria yang bagaimana? Kami membesarkan mu dengan didikan yang bagus, agar kau menjadi pria yang terhormat dan bertanggung jawab. Apakah kau lupa siapa dirimu?"

"Benar yang ayahmu katakan Agam. Bagaimana kau bisa melakukan kesalahan sebesar itu? Kau tahu itu dosa besar. Artinya kau berselingkuh saat kau masih menjadi suami Tiara! Ibu tidak menduga kau berbuat sejauh itu Agam!"

"Pak! Bu....aku minta maaf...." Agam lalu menyentuh kaki kedua orang tuanya karena telah berbuat salah. Dia telah berselingkuh dan itu adalah perbuatan yang memalukan.

"Aku menyesal pak...."

"Apa gunanya menyesal sekarang Agam. Seharusnya kau berpikir dulu sebelum bertindak. Satu kali kau berbuat zina, kau tahu akibat nya akan kau bayar seumur hidup jika wanita itu hamil!" Ayahnya sangat marah, hingga wajahnya memerah.

Namun akal sehatnya mengatakan jika sekarang dia harus menyelesaikan masalah yang sangat besar ini. Kemarahannya jelas tidak terkata, tapi ada gadis yang menjadi korban keliaran putranya. Maka mereka harus berbuat sesuatu.

"Benar Agam! Kau sudah membuat kami malu dan kecewa. Kami sangat kecewa pada perbuatan mu. Dan entah bagaimana sedihnya Tiara jika dia masih hidup...." Ibunya langsung menangis tersedu-sedu mengenang perbuatan putranya yang dia banggakan selama ini.

"Kami sangat bangga padamu. Kau adalah pria yang sukses, dan itu membuat kami bangga. Dan hari ini, kami sangat kecewa karena kami lupa jika seorang pria sukses saja tidaklah cukup tanpa akhlak yang bagus,"

"Pak, Bu...aku minta maaf. Aku berjanji akan memperbaiki kesalahanku..."

Ayahnya sangat marah hingga dia tidak ingin menatap putranya lagi. Dia bisa saja memukul Agam karena perbuatannya yang memalukan itu. Namun, dia memilih untuk pergi dari rumah putranya tanpa berkata satu kalimat pun.

Ibunya saat melihat suaminya pergi, diapun ikut beranjak dan hanya menepuk bahu Agam tanpa bisa berkata-kata lagi.

.

Agam sangat sedih, dia berangkat ke kantor dengan kesedihan yang mendalam karena telah menyakiti hati kedua orang tuanya.

Sampai dikantor, Della sudah menunggu didalam ruangan nya dan tidak sabar bertemu dengan Agam.

Agam kaget, melihat Della didalam ruangan nya. Sebenarnya dia sedang tidak ingin bertemu dengannya, namun karena dia ada didalam ruangannya, maka dia tidak bisa menghindar saat ini.

"Pagi Agam!" sapa Della tersenyum manis.

"Hem...kenapa ada di ruangan ku?" tanya Agam sambil meletakkan tas kerjanya.

"Emm, aku ingin jawaban mu. Apakah kau...."

"Della. Sekarang kita ada dikantor. Sebaiknya kita bahas masalah pribadi saat pulang nanti," Agam berusaha menghindari nya setidaknya untuk pagi ini.

"Gitu ya. Baiklah. Nanti pulang dari kantor, kita pulang bareng ya...." kata Della sambil berjalan ke arah pintu.

"Ya...." jawab Agam lalu menarik nafas dalam dan panjang. Memejamkan matanya sesaat dan menghirup udara lebih banyak. Sesak di dadanya agar berkurang sedikit dan tidak menggangu pekerjaan nya hari ini.

.

Jam makan siang kantor, Della tiba-tiba merasa pusing dan mual. Temannya yang bernama Dika satu tim kerja denganya memperhatikan dirinya sejak tadi.

Della terus saja mual dan hampir muntah, dan Dika memperhatikan gerak geriknya karena apa yang terjadi dengan Della mirip yang terjadi dengan istrinya saat hamil beberapa bulan yang lalu.

Tapi, mana mungkin Della hamil sedangkan dia masih lajang. Dika lalu berjalan mendekatinya.

"Mau aku antar pulang? Kau mungkin sakit," kata Dika.

"Tidak. Aku tidak papa," jawab Della yang tidak ingin siapapun tahu soal kehamilannya.

"Akan aku tangani presentasi hari ini. Kau istirahat saja jika begitu," kata Dika lagi.

"Tapi....."

"Tidak papa," kata Dika lalu mengambil berkas di mejanya dan akan pergi sendiri tanpa Della.

"Tidak papa jika kau aku tinggal sendiri disini?" kata Dika sebelum pergi dan merasa sedikit cemas melihat Della pucat seperti itu.

Della mengangguk dan tersenyum kecil pada temannya itu.

.

Pulang dari kantor, Della sudah menunggu Agam di tempat parkir. Dan melihat Della sudah menunggunya, nampak dada Agam kembali sesak lagi. Seakan dia kembali di ingatkan akan masalah kehamilan dan tuntutan untuk menikahinya.

"Kau...." Agam menatap Della yang berdiri disamping motornya.

"Kita makan sambil bicara!" kata Della lalu segera naik motor Agan ketika dia mengangguk dan menyalakan motornya.

Mereka makan ditempat dimana dulu mereka sering makan sepulang kerja ketika Tiara masih hidup. Namun saat itu rasanya begitu indah. Dan saat mereka kembali ke tempat yang sama untuk makan sepulang dari kerja, suasana hati sangat berbeda, hari ini terasa tegang dan tidak ada rasa indah seperti sebelumnya.

"Aku sudah punya jalan keluar dari masalah ini," kata Agam membuat Della tersenyum hangat.

Ohhh... akhirnya, kau akan setuju untuk menikah denganku.

"Sebaiknya, kau gugurkan kandungan mu..." kata Agam dan membuat manik mata Della seakan melompat keluar saking kagetnya.

"Apa!?" Della tidak percaya Agam mengatakan hal itu lagi dan ingin lari dari tanggung jawab.

"Lagi-lagi kau ingin agar aku menggugurkan kandungan ku. Tidak Agam! Tidak akan pernah aku lakukan!" tolak Della.

Della menggebrak meja dan dadanya naik turun dengan nafas memburu. Dia menatap Agam dan mereka saling bertatapan tanpa berkedip.

Terpopuler

Comments

Tavia Dewi

Tavia Dewi

syukurin wanita selalu rugi klo berhubungan dengan laki orang kan tak na tanggung jawab

2023-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!