Hadwan

Hadwan

Bab 1 : Iklima Karomatun Nazwa

..."Kehadirannya membawa penasaran, diamnya membuatku tertarik, dan keanehannya membuatku terpaku untuk lebih jauh mengenal siapa dia."...

...~~~...

Iklima Karimatun Nazwa, siapa yang tidak kenal dengan dia? Gadis yang memiliki paras cantik dan populer di SMAN Galaksi. Kepintarannya sudah membuat banyak orang mengetahuinya.

Tidak hanya itu, Iklima juga banyak disukai oleh para kaum Adam, bukan hanya cantik, tapi dia juga pintar. Namun, belum ada satu pun yang bisa memikat hatinya.

Iklima merupakan anak tunggal dari pasangan yang sangat harmonis, yakni ayah Adam dan mama Nadira. Dia berasal dari kalangan berada, ayahnya memiliki perusahaan dan menjabat sebagai CEO Alfarizi Property Groups.

Meskipun begitu, Iklima tidak menjadi sombong dengan apa yang ia punya. Dia selalu sederhana dan apa adanya, berteman pun tidak melihat dari kalangan apa saja. Baginya, selagi nyaman dan seling menyayangi saja sudah cukup menjadi temannya.

Menjadi anak tunggal membuat Iklima mendapatkan perhatian, dan kasih sayang penuh dari kudua orang tuanya. Meskipun dimanjakan, ia tidak menjadi anak yang terus bergantungan kepada orangtuanya. Iklima bisa mandiri dan menjadi pribadi yang sangat membanggakan keluarganya.

...****************...

Suasana pagi hari di SMAN Galaksi terlihat sangat ramai, para siswa dan siswi saling berdatangan karena pintu gerbang sekolah akan segera ditutup.

Dari kejauhan, tiga gadis cantik nampak berjalan masuk ke dalam kawasan sekolah, dengan saling bercangkrama.

Tiba-tiba, seorang laki-laki berjalan melewati ketiga gadis tersebut sembari tertunduk, menatap ke arah jalan, tanpa menoleh ke mana saja.

"Masya Allah, ganteng sekali laki-laki itu, tapi sayang tingkahnya sangat aneh," gumam Naina kepada kedua temannya.

"Ada apa, Nai?" tanya Wardah yang langsung menatap kepada Naina.

"Siapa yang aneh, Nai?" Iklima juga ikut penasaran, dengan apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu.

"Siapa lagi kalau bukan Hadwan. Laki-laki aneh yang ada di SMAN Galaksi ini," jawab Naina sembari membenarkan rambutnya yang terkena angin.

"Hadwan? Siapa dia? Kayaknya aku baru mendengar namanya," kata Iklima penasaran.

"Masa seorang Iklima, gadis paling cantik di SMAN Galaksi tidak mengetahui siapa itu Hadwan? Sungguh membingungkan," papar Naina sembari menggoda Iklima.

"Enggak ada salahnya sih, Nai. Lagian selama ini, Hadwan jarang terlihat di kalangan para siswa di sini, maka wajar saja jika Iklima tidak mengetahuinya." Wardah menepuk pelan pundak Naina yang sedikit pendek darinya.

"Hehe ... iya, aku lupa." Naina cengengesan, mendengar perkataan dari Wardah.

Iklima hanya terdiam, memikirkan sosok laki-laki yang dikatakan oleh Naina tadi. "Siapakah dia?" batin' Iklima bertanya, dengan sangat penasaran.

"Jangan terlalu dipikirkan, tidak penting juga," ujar Wardah mengagetkan Iklima.

"Emm, iya." Iklima pun kembali melanjutkan langkahnya bersama Wardah dan Naina, masuk ke kelasnya yang kebetulan satu kelas.

***

Waktu istirahat telah tiba. Seperti pada bisanya, Iklima dan kedua sahabatnya pergi ke kantin bersama. Di perjalanan, Iklima kembali melihat sosok Hadwan yang sedari tadi membuatnya penasaran.

Hadwan berjalan melewati koridor sekolah sembari menatap jalanan yang dipijaknya, dan mulutnya nampak berkumat kamit, entah apa yang diucapkannya.

"Lihat, kan? dia menang aneh," ucap Naina di saat Hadwan sudah pergi jauh dari hadapannya.

"Sut! Jangan bicara begitu, mungkin saja dia sedang menghafal rumus matematika. Tidak baik juga membicarakan orang lain." Iklima menegur Naina, sembari memberi nasihat kepada sahabatnya supaya tidak membicarakan orang lain.

"Maaf deh, aku salah. Enggak akan lagi kok," ujar Naina sembari menampakkan senyum lebarnya.

"Makanya jangan asal bicara. Dengerin tuh kata Iklima," sahut Wardah yang sedikit gemas dengan tingkah Naina.

Naina mendengus kenal, dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Lain kali jangan lagi ya," ucap Iklima sembari tersenyum manis.

Mendengar ucapan dari Iklima, lantas Naina pun kembali berbalik menatapnya dan langsung memeluk tubuh Iklima sebagai tanda terima kasihnya. Untuk itu, Wardah pun ikut tersenyum melihat kedua sahabatnya yang tidak pernah bertengkar, dan selalu akur.

"Ehem, sudah ya. Kalau kayak gitu terus, kapan kita ke kantinnya?" tanya Wardah dengan menggoda.

"Iri ya? Makanya jangan cari masalah dengan Naina," ujar Naina dengan angkuhnya yang hanya candaan saja.

"Ih, siapa juga yang iri? Iklima juga sayang sama aku." Wardah terbawa emosi, walaupun sudah sering begitu.

"Sudah, jangan dilanjutkan lagi! Mendingan kita ke kantin saja." Iklima merelai pertengkaran yang terjadi di antara kedua sahabatnya.

Wardah dan Naina pun mengangguk, menyetujui ucapan dari Iklima karena tidak ada gunanya juga bertengkar.

Sesampainya ketiga gadis cantik itu di kantin, Iklima dan kedua sahabatnya duduk di kursi paling pojok, karena itulah satu-satunya kursi yang masih kosong.

"Iklima, Naina, kalian mau pesen apa?" tanya Wardah yang hendak pergi ke ibu pemilik kantin.

"Aku seperti biasa saja, mie ayam sama air putih," jawab Naina sembari memopong kedua tangannya di dagu.

Wardah pun melihat kepada Iklima yang sedang melamun. "Kalau Iklima mau apa?" tanyanya dengan serius.

Iklima yang menyadari suara dari Wardah, lantas langsung menjawabnya, "Aku samakan saja seperti pesanan Naina," jawab Iklima dengan santai.

"Baiklah, tunggu di sini. Saya mau ke sana dulu," ujar Wardah sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Oke," jawab Naina dengan tersenyum, dan melihat sekeliling kantin yang ramai siswa berdatangan.

Namun, bersenda dengan Iklima, ia lebih terdiam dan tidak ceria seperti biasanya.

Di saat seperti itu, tiga orang laki-laki menghampiri meja mereka. Dia tidak lain adalah, Daniel dan teman-temannya yang sering kali menggangu Iklima.

"Halo cantik, berdua saja. Mau aku temenin?" tanya Daniel dengan gayanya yang kekinian.

Daniel Saputra, siapa yang tidak kenal dengannya? Laki-laki paling disukai para wanita, karena ketampanannya dan juga merupakan anak dari Saputra Prasetyo, pemilik SMAN Galaksi. Siapa pun yang berurusan dengannya, maka akan mendapatkan hukuman dari Daniel dan kawan-kawannya.

Tidak ada yang mau mengadukannya kepada pihak sekolah, karena takut dengan ancaman Daniel. Walaupun terlahir dari seorang pengusaha besar, Daniel tetap mendapatkan julukan nol besar di sekolah. Sifat dan karakternya sangat berbanding terbalik dengan ayahnya yang baik dan ramah.

Daniel selalu membuat onar di sekolah ayahnya, bahkan guru-guru di SMAN Galaksi sudah tidak bisa membuat Daniel berubah. Namun, ada satu wanita yang mampu membuatnya luluh. Dia adalah Iklima, gadis yang disebut sebagai primadona sekolah. Siapa pun yang melihatnya, pasti akan terhipnotis dengan kecantikannya.

"Gak! Tidak ada tempat kosong. Kalau mau, silakan cari tempat duduk yang lain saja," jawab Iklima ketus. Wajahnya dibuat sebal melihat kedatangan Daniel.

"Iya, tuh di depan sana masih ada tempat yang kosong," timpal Naina, membela Iklima.

"Cantik-cantik, kok judes? Sayang loh, cantiknya ilang," ujar Daniel dengan gombalannya yang sudah sering Iklima dapatkan dari laki-laki itu.

"Biarin, bukan urusanmu juga," balas Iklima, masih dengan wajah juteknya.

Tidak lama dari itu, Wardah kembali menghampiri kedua sahabatnya sembari membawa makanan yang tadi dipesan.

"Permisi, jangan di sini. Tempatnya sudah penuh kalau bisa, cari saja tempat yang lain," ucap Wardah yang tiba-tiba saja duduk di dekat Iklima sembari menyimpan makanannya di meja.

"Siapa lo? Berani-beraninya bilang sama gue begitu?" Daniel terlihat tidak suka dengan kedatangan Wardah.

Wardah menatap tajam Daniel. "Jika Iklima tidak mau kamu ada di sini, jangan memaksa. Mana ada laki-laki jentel yang sukanya main marah-marah?" ledek Wardah dengan tersenyum sinis.

"Kamu ya? Lihat saja nanti!" geram Daniel, kemudian pergi meninggalkan ketiga gadis tersebut.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟIRATSEL🎀JINDA🍒⃞⃟🦅☘𝓡𝓳

☠ᵏᵋᶜᶟIRATSEL🎀JINDA🍒⃞⃟🦅☘𝓡𝓳

buat apa minta ditemenin dirimu rang dah berdua dah cukup kali, saja pergi ke habitat mu di Amazon disini bukan tempatnya para buaya kaya dirimu ya

2023-10-09

1

☠ᵏᵋᶜᶟIRATSEL🎀JINDA🍒⃞⃟🦅☘𝓡𝓳

☠ᵏᵋᶜᶟIRATSEL🎀JINDA🍒⃞⃟🦅☘𝓡𝓳

Ya Hadwan dia tertutup mungkin makannya tak banyak orang mengenal nya

2023-10-09

1

☠ᵏᵋᶜᶟIRATSEL🎀JINDA🍒⃞⃟🦅☘𝓡𝓳

☠ᵏᵋᶜᶟIRATSEL🎀JINDA🍒⃞⃟🦅☘𝓡𝓳

uhuy siapa itu ganteng tapi tingkah nya aneh? bikin penasaran deh jadinya

2023-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Iklima Karomatun Nazwa
2 Bab 2 : Hadwan Harsa Haryaka
3 Bab 3 : Pertemuan Pertama
4 Bab 4 : Semakin Tertarik
5 Bab 5 : Laki-laki Yang Baik
6 Bab 6 : Membuat Penasaran
7 Bab 7 : Mulai mendekat
8 Bab 8 : Pesona
9 Bab 9 : Tangtangan
10 Bab 10 : Tidak Akan Menyerah!
11 Bab 11 : Pertemuan Tanpa Disengaja
12 Bab 12 : Meminta Maaf
13 Bab 13 : Ingin Menggapaimu
14 Bab 14 : Untuk Pertama Kalinya
15 Bab 15 : Sempurna
16 Bab 16 : Menggunakan Hijab
17 Bab 17 : Kerusuhan
18 Bab 18 : Peringatan
19 Bab 19 : Belajar Istiqamah
20 Bab 20 : Lebih Baik Di Belakang
21 Bab 21 : Keistimewaan Memakai Hijab
22 Bab 22 : Menundukkan Pandangan
23 Bab 23 : Prasangka Buruk
24 Bab 24 : Berubah
25 Bab 25 : Penenang
26 Bab 26 : Semakin Menjauh
27 Bab 27 : Penolakan
28 Bab 28 : Sakit Hati
29 Bab 29 : Kepergianmu Bukan Tanpa Alasan
30 Bab 30 : Semakin Lebih Baik
31 Bab 31 : Kembali
32 Bab 32 : Rindu Bertemu
33 Bab 33 : Tidak Mengijinkan
34 Bab 34 : Membujuk
35 Bab 35 : Bertemu Kembali
36 Bab 36 : Silaturahmi
37 Bab 37 : Tragedi
38 Bab 38 : Cemas
39 Bab 39 : Kepergok
40 Bab 40 : Menjenguk
41 Bab 41 : Mencurigakan
42 Bab 42 : Mengantar Pulang
43 Bab 43 : Semakin Gugup Saja
44 Bab 44 : Belum Saatnya
45 Bab 45 : Lebih Mempercayai Hadwan
46 Bab 46 : Mungkin Caraku Salah
47 Bab 47 : Apa Tidak Terlalu Berlebihan?
48 Bab 48 : Sikap Dingin Anisa
49 Bab 49 : Pembicara Empat Mata
50 Bab 50 : Kecurigaan Hadwan
51 Bab 51 : Semakin Kuat
52 Bab 52 : Dering Ponsel Darurat
53 Bab 53 : Kejadian Tak Terduga
54 Bab 54 : Perselisihan
55 Bab 55 : Rahasia Yang Terbongkar
56 Bab 56 : Kabar Yang Mengejutkan
57 Bab 57 : Mengalami Kelumpuhan
58 Bab 58 : Harus Tabah
59 Bab 59 : Kecemasan Ayah Adam
60 Bab 60 : Harus Kuat Untuk Putri Kita
61 Bab 61 : Semakin Menegangkan
62 Bab 62 : Nikah Gantung
63 Bab 63 : Buku Harian Kebenaran
64 Bab 64 : Kebenaran Sudah Di Depan Mata
65 Bab 65 : Belum Bisa menerima
66 Bab 66 : Meminta Bantuan
67 Bab 67 : Enggak Perlu, Aku Bisa Sendiri Kok!
68 Bab 68 : Menghindari Rasa Malu
69 Bab 69 : Ada Yang Ingin Di Bicarakan
70 Bab 70 : Mengutarakan Niat Yang Tertunda
71 Bab 71 : Apa Sudah Yakin?
72 Bab 72 : Lamaran Yang Tertunda
73 Bab 73 : Cukup Heran
74 Bab 74 : Seperti Mimpi
75 Bab 75 : Senang Namun Ragu
76 Bab 76 : Coba Pikirkan Sekali Lagi
77 Bab 77 : Pembuktian
78 Bab 78 : Lebih Cantik Dari Apapun
79 Bab 79 : Pokoknya Dill!
80 Bab 80 : Insyaallah, Tar Nyusul Kak!
81 Bab 81 : Malu Semalu-Malunya
82 Bab 82 : Hanya Waktu Yang Menjadi Saksi
83 Bab 83 : Akhir Penantian Yang Panjang
84 Bab 84 : Bersyukur Memiliki Kamu
85 Bab 85 : Penyempurna Kekurangan
86 Bab 86 : Cinta Yang Terbalas
87 Bab 87 : OTW Amerika
88 Bab 88 : Kita Berjuang Bersama
89 Bab 89 : Ketakutan Sesaat
90 Bab 90 : Tempat Baru
91 Bab 91 : Mengusahakan Kesembuhanmu
92 Bab 92 : Kagum
93 Bab 93 : Satu Sama
94 Bab 94 : Berat Tapi Harus Di Hadapi
95 Bab 95 : Usaha Yang Tak Sia-sia
96 Bab 96 : Sudah Bisa Pulang
97 Bab 97 : Mau Haneymoon?
98 Bab 98 : Terlalu Jujur
99 Bab 99 : Turuti Saja Kata Kakak!
100 Bab 100 : Penutup Mata
101 Bab 101 : Ternyata Bisa Romantis Juga
102 Bab 102 : Berkah Terindah Dari Tuhan
103 Bab 103 : Tak Terima
104 Bab 104 : Larut Dalam Tatapan Cinta
105 Bab 105 : Aku Akan Datang, Iklima!
106 Bab 106 : Di Penuhi Perhatian
107 Bab 107 : Tak Asing
108 Bab 108 : Seperti Banyak Pikiran
109 Bab 109 : Susun Rencana
110 Bab 110 : Teriakan Minta Tolong
111 Bab 111 : Perasaan Tak Enak
112 Bab 112 : Khawatir Berlebihan
113 Bab 113 : Tak Bisa Di Temukan
114 Bab 114 : Tempat Yang Gelap
115 Bab 115 : Pria Misterius
116 Bab 116 : Kecurigaan
117 Bab 117 : Kecurigaan Yang Semakin Menjadi
118 Bab 118 : Berusaha Melarikan Diri
119 Bab 119 : Usaha Yang Gagal
120 Bab 120 : Perkelahian
121 Bab 121 : Bisa Bernafas Lega
122 Bab 122 : Kemarahan Yang Besar
123 Bab 123 : Terus Teringat
124 Bab 124 : Memang Ada Yang Ganjal
125 Bab 125 : Kembali Ceria
126 Bab 126 : Healing Sejenak
127 Bab 127 : Jadi Bukan Kejutan Dong
128 Bab 128 : Kejutan Tak Terduga
129 Bab 129 : Panggilan Baru
130 Bab 30 : Dinner Romantis
131 Bab 131 : Sangat Mencurigakan
132 Bab 132 : Memulai Penyelidikan
133 Bab 133 : Malam Yang Berkesan
134 Bab 134 : Semakin Waspada
135 Bab 135 : Mulai Mencari Tahu
136 Bab 136 : Semua Akan Terbalas
137 Bab 137 : Terget Tepat Sasaran
138 Bab 138 : Masuk Dalam Perangkap
139 Bab 139 : Hampir Saja
140 Bab 140 : Harus Dalam Pengawasan
141 Bab 141 : Kepulangan Yang Di Percepat
142 Bab 142 : Biarkan Menjadi Kejutan
143 Bab 143 : Kembali Ke Indonesia
144 Bab 144 : Niat Membuat Kejutan, Tapi ....
145 Bab 145 : Kejutan Berakhir Keterkejutan
146 Bab 146 : Rencana Yang Gagal
147 Bab 147 : Meminta Perlindungan
148 Bab 148 : Bukan Wanita Biasa
149 Bab 149 : Pertemuan Tiga Sahabat
150 Bab 150 : Semakin Terlihat
151 Bab 51 : Patut Di Curigai
152 Bab 152 : Cukup Membuat Hati Tenang
153 Bab 153 : Banyak Berdiam
154 Bab 154 : Semua Semakin Terbuka
155 Bab 155 : Tidak Bisa Kembali
156 Bab 156 : Menutup Semua Jalan
157 Bab 157 : Gombalan Yang Menghibur
158 Bab 158 : Kabar Yang Mendadak
159 Bab 159 : Pertemuan Tanpa Sengaja
160 Bab 160 : Pembicaraan Singkat
161 Bab 161 : Bertemu Kembali
162 Bab 162 : Wanita Yang Di Panggil Kekasih
163 Bab 163 : Hanya Asumsi
164 Bab 164 : Semua Orang Berkata Sama
165 Bab 165 : Membuat Strategi
166 Bab 166 : Berhasil Pulang Ke Indonesia
167 Bab 167 : Pertemuan Dan Ajakan
168 Bab 168 : Suami VS Playboy Kelas Kakap
169 Bab 169 : Terlalu Pintar Menyembunyikan
170 Bab 170 : Pandai Menutupi
171 Bab 171 : Tidak Menunjukan Kecurigaan
172 Bab 172 : Memecahkan Teka-Teki
173 Bab 173 : Tidak Akan Terkecoh
174 Bab 174 : Malu Sampai Ingin Pergi
175 Bab 175 : Kedatangan Wardah Ke Kantor
176 Bab 176 : Hampir Terbongkar
177 Bab 177 : Kepikiran Terus
178 Bab 178 : Kecurigaan Yang Nyata
179 Bab 179 : Memang Patut Untuk Di Curigai
180 Bab 180 : Tersangka Dalam Keluarga
181 Bab 181 : Menambah Personil
182 Bab 182 : Bukan Saatnya Untuk Terkejut
183 Bab 183 : Tiada Hari Tanpa Debat
184 Bab 184 : Romantis Dalam Akal Bulus
185 Bab 185 : Rencana Pernikahan
186 Bab 186 : Terlihat Gelisah
187 Bab 187 : Keputusan Pertunangan
188 Bab 188 : Hari Pertunangan
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Bab 1 : Iklima Karomatun Nazwa
2
Bab 2 : Hadwan Harsa Haryaka
3
Bab 3 : Pertemuan Pertama
4
Bab 4 : Semakin Tertarik
5
Bab 5 : Laki-laki Yang Baik
6
Bab 6 : Membuat Penasaran
7
Bab 7 : Mulai mendekat
8
Bab 8 : Pesona
9
Bab 9 : Tangtangan
10
Bab 10 : Tidak Akan Menyerah!
11
Bab 11 : Pertemuan Tanpa Disengaja
12
Bab 12 : Meminta Maaf
13
Bab 13 : Ingin Menggapaimu
14
Bab 14 : Untuk Pertama Kalinya
15
Bab 15 : Sempurna
16
Bab 16 : Menggunakan Hijab
17
Bab 17 : Kerusuhan
18
Bab 18 : Peringatan
19
Bab 19 : Belajar Istiqamah
20
Bab 20 : Lebih Baik Di Belakang
21
Bab 21 : Keistimewaan Memakai Hijab
22
Bab 22 : Menundukkan Pandangan
23
Bab 23 : Prasangka Buruk
24
Bab 24 : Berubah
25
Bab 25 : Penenang
26
Bab 26 : Semakin Menjauh
27
Bab 27 : Penolakan
28
Bab 28 : Sakit Hati
29
Bab 29 : Kepergianmu Bukan Tanpa Alasan
30
Bab 30 : Semakin Lebih Baik
31
Bab 31 : Kembali
32
Bab 32 : Rindu Bertemu
33
Bab 33 : Tidak Mengijinkan
34
Bab 34 : Membujuk
35
Bab 35 : Bertemu Kembali
36
Bab 36 : Silaturahmi
37
Bab 37 : Tragedi
38
Bab 38 : Cemas
39
Bab 39 : Kepergok
40
Bab 40 : Menjenguk
41
Bab 41 : Mencurigakan
42
Bab 42 : Mengantar Pulang
43
Bab 43 : Semakin Gugup Saja
44
Bab 44 : Belum Saatnya
45
Bab 45 : Lebih Mempercayai Hadwan
46
Bab 46 : Mungkin Caraku Salah
47
Bab 47 : Apa Tidak Terlalu Berlebihan?
48
Bab 48 : Sikap Dingin Anisa
49
Bab 49 : Pembicara Empat Mata
50
Bab 50 : Kecurigaan Hadwan
51
Bab 51 : Semakin Kuat
52
Bab 52 : Dering Ponsel Darurat
53
Bab 53 : Kejadian Tak Terduga
54
Bab 54 : Perselisihan
55
Bab 55 : Rahasia Yang Terbongkar
56
Bab 56 : Kabar Yang Mengejutkan
57
Bab 57 : Mengalami Kelumpuhan
58
Bab 58 : Harus Tabah
59
Bab 59 : Kecemasan Ayah Adam
60
Bab 60 : Harus Kuat Untuk Putri Kita
61
Bab 61 : Semakin Menegangkan
62
Bab 62 : Nikah Gantung
63
Bab 63 : Buku Harian Kebenaran
64
Bab 64 : Kebenaran Sudah Di Depan Mata
65
Bab 65 : Belum Bisa menerima
66
Bab 66 : Meminta Bantuan
67
Bab 67 : Enggak Perlu, Aku Bisa Sendiri Kok!
68
Bab 68 : Menghindari Rasa Malu
69
Bab 69 : Ada Yang Ingin Di Bicarakan
70
Bab 70 : Mengutarakan Niat Yang Tertunda
71
Bab 71 : Apa Sudah Yakin?
72
Bab 72 : Lamaran Yang Tertunda
73
Bab 73 : Cukup Heran
74
Bab 74 : Seperti Mimpi
75
Bab 75 : Senang Namun Ragu
76
Bab 76 : Coba Pikirkan Sekali Lagi
77
Bab 77 : Pembuktian
78
Bab 78 : Lebih Cantik Dari Apapun
79
Bab 79 : Pokoknya Dill!
80
Bab 80 : Insyaallah, Tar Nyusul Kak!
81
Bab 81 : Malu Semalu-Malunya
82
Bab 82 : Hanya Waktu Yang Menjadi Saksi
83
Bab 83 : Akhir Penantian Yang Panjang
84
Bab 84 : Bersyukur Memiliki Kamu
85
Bab 85 : Penyempurna Kekurangan
86
Bab 86 : Cinta Yang Terbalas
87
Bab 87 : OTW Amerika
88
Bab 88 : Kita Berjuang Bersama
89
Bab 89 : Ketakutan Sesaat
90
Bab 90 : Tempat Baru
91
Bab 91 : Mengusahakan Kesembuhanmu
92
Bab 92 : Kagum
93
Bab 93 : Satu Sama
94
Bab 94 : Berat Tapi Harus Di Hadapi
95
Bab 95 : Usaha Yang Tak Sia-sia
96
Bab 96 : Sudah Bisa Pulang
97
Bab 97 : Mau Haneymoon?
98
Bab 98 : Terlalu Jujur
99
Bab 99 : Turuti Saja Kata Kakak!
100
Bab 100 : Penutup Mata
101
Bab 101 : Ternyata Bisa Romantis Juga
102
Bab 102 : Berkah Terindah Dari Tuhan
103
Bab 103 : Tak Terima
104
Bab 104 : Larut Dalam Tatapan Cinta
105
Bab 105 : Aku Akan Datang, Iklima!
106
Bab 106 : Di Penuhi Perhatian
107
Bab 107 : Tak Asing
108
Bab 108 : Seperti Banyak Pikiran
109
Bab 109 : Susun Rencana
110
Bab 110 : Teriakan Minta Tolong
111
Bab 111 : Perasaan Tak Enak
112
Bab 112 : Khawatir Berlebihan
113
Bab 113 : Tak Bisa Di Temukan
114
Bab 114 : Tempat Yang Gelap
115
Bab 115 : Pria Misterius
116
Bab 116 : Kecurigaan
117
Bab 117 : Kecurigaan Yang Semakin Menjadi
118
Bab 118 : Berusaha Melarikan Diri
119
Bab 119 : Usaha Yang Gagal
120
Bab 120 : Perkelahian
121
Bab 121 : Bisa Bernafas Lega
122
Bab 122 : Kemarahan Yang Besar
123
Bab 123 : Terus Teringat
124
Bab 124 : Memang Ada Yang Ganjal
125
Bab 125 : Kembali Ceria
126
Bab 126 : Healing Sejenak
127
Bab 127 : Jadi Bukan Kejutan Dong
128
Bab 128 : Kejutan Tak Terduga
129
Bab 129 : Panggilan Baru
130
Bab 30 : Dinner Romantis
131
Bab 131 : Sangat Mencurigakan
132
Bab 132 : Memulai Penyelidikan
133
Bab 133 : Malam Yang Berkesan
134
Bab 134 : Semakin Waspada
135
Bab 135 : Mulai Mencari Tahu
136
Bab 136 : Semua Akan Terbalas
137
Bab 137 : Terget Tepat Sasaran
138
Bab 138 : Masuk Dalam Perangkap
139
Bab 139 : Hampir Saja
140
Bab 140 : Harus Dalam Pengawasan
141
Bab 141 : Kepulangan Yang Di Percepat
142
Bab 142 : Biarkan Menjadi Kejutan
143
Bab 143 : Kembali Ke Indonesia
144
Bab 144 : Niat Membuat Kejutan, Tapi ....
145
Bab 145 : Kejutan Berakhir Keterkejutan
146
Bab 146 : Rencana Yang Gagal
147
Bab 147 : Meminta Perlindungan
148
Bab 148 : Bukan Wanita Biasa
149
Bab 149 : Pertemuan Tiga Sahabat
150
Bab 150 : Semakin Terlihat
151
Bab 51 : Patut Di Curigai
152
Bab 152 : Cukup Membuat Hati Tenang
153
Bab 153 : Banyak Berdiam
154
Bab 154 : Semua Semakin Terbuka
155
Bab 155 : Tidak Bisa Kembali
156
Bab 156 : Menutup Semua Jalan
157
Bab 157 : Gombalan Yang Menghibur
158
Bab 158 : Kabar Yang Mendadak
159
Bab 159 : Pertemuan Tanpa Sengaja
160
Bab 160 : Pembicaraan Singkat
161
Bab 161 : Bertemu Kembali
162
Bab 162 : Wanita Yang Di Panggil Kekasih
163
Bab 163 : Hanya Asumsi
164
Bab 164 : Semua Orang Berkata Sama
165
Bab 165 : Membuat Strategi
166
Bab 166 : Berhasil Pulang Ke Indonesia
167
Bab 167 : Pertemuan Dan Ajakan
168
Bab 168 : Suami VS Playboy Kelas Kakap
169
Bab 169 : Terlalu Pintar Menyembunyikan
170
Bab 170 : Pandai Menutupi
171
Bab 171 : Tidak Menunjukan Kecurigaan
172
Bab 172 : Memecahkan Teka-Teki
173
Bab 173 : Tidak Akan Terkecoh
174
Bab 174 : Malu Sampai Ingin Pergi
175
Bab 175 : Kedatangan Wardah Ke Kantor
176
Bab 176 : Hampir Terbongkar
177
Bab 177 : Kepikiran Terus
178
Bab 178 : Kecurigaan Yang Nyata
179
Bab 179 : Memang Patut Untuk Di Curigai
180
Bab 180 : Tersangka Dalam Keluarga
181
Bab 181 : Menambah Personil
182
Bab 182 : Bukan Saatnya Untuk Terkejut
183
Bab 183 : Tiada Hari Tanpa Debat
184
Bab 184 : Romantis Dalam Akal Bulus
185
Bab 185 : Rencana Pernikahan
186
Bab 186 : Terlihat Gelisah
187
Bab 187 : Keputusan Pertunangan
188
Bab 188 : Hari Pertunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!