semakin memburuk 02

2 jam sudah mereka rehat di lantai 2, tak ada yang mereka lakukan selain, berbincang-bincang, tidur, dan menyusun strategi kabur.
Keputusan akhirnya teraih, keputusan untuk mengalihkan mereka agar mengerumuni asal suara, dengan begitu mereka bisa dengan mudah melarikan diri dari sana. Dengan sebuah benda yang berisik. Rencana ini di dapat dari usulan Jaya dan Aji.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Pake apa?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Hp
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Yang bener aja? Gak sayang?
Tanya Jigar tak percaya, masa mau lempar hp buat pengalihan? Gila kali.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kebetulan gue bawa hp jadul gw yang biasa gue main game, gapapa kok lagian gue masih punya hp bagus
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Lo serius Nu?
Janu mengangguk mantap, ia membuka layar dan menyetel alarm 4 menit sebelum ia lempar ke bawah, dalam 4 menit itu mereka kudu sampai ke lantai dasar agar bisa kabur cepat.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Peh kecil-kecil begitu iPhone 7 loh...
Ucap Aji sebelum handphone itu terlempar ke bawah dan mereka langsung bergegas turun.
"Harggghh.... Aghrrrr.. harghhhh...."* Teriak para zombie di bawah yang langsung berhamburan berlari ke sumber suara.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Ayo...
Setelah dirasa mulai berkumpul di satu sumber suara, dengan mudah mereka bisa melewati tangga dan berlari ke arah kiri dan lantas turun ke lantai dasar.
**Dor.. dor.. dor..**
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Mati Lo bngst
Sekali lagi, lantai dasar lolos! Selamat sudah mereka di kampus A ini.
Sudah lelah namun mereka masih harus melawan zombie di bagian parkiran untuk mencapai mobil Maraka.
**Dor dor dor**
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Cepetan masuk!
Sentak Maraka saat sudah sampai di mobil, dengan cepat Maraka menyalakan kendaraan nya dan melaju dengan kecepatan tinggi keluar dari kawasan kampus A.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Gausah dihiraukan, tabrak aja gak masalah!
Ucap Jaya gregetan, karena setiap jalan mereka selalu dihadang dan dihadapkan dengan banyak zonbie tak punya otak berjalan di sepanjang jalan.
Hoaaahrrr.... Agrhhhhhrggg*" mereka tertabrak dan terlindas mobil, sangat tragis namun harus bagaimana jika sekumpulan berwujud manusia tanpa otak itu menghadang? Bahkan sekarang mobil mereka sudah penuh dengan bercak darah.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Ke minimarket, kita gak mungkin bisa hidup tanpa makan dan minum selama wabah ini berlangsung!
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Gass
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Nah disitu! Tu market sepi dan tertutup ayo kesana
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Untunglah disini sepi, moga aja kagak di kancing
Ucap Jigar lalu dengan mudah membuka pintu market tersebut dan segera masuk.
"KALIAN SIAPA?!" Jigar tentu tersentak kaget, siapa yang gak kaget pas di bentak tiba-tiba yang awalnya suasana sepii?
Jigar mengangkat tangan tinggi
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
K-kami masih waras kok! Percaya!"
"Darimana kalian?" Tanya wanita paruh baya itu.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Kita dari kampus Ocellyne gedung A
"Kalian butuh bahan pangan? Ambillah, semuanya gratis di kondisi seperti ini" ucap wanita itu setelah tahu, mungkin mereka sedang kesusahan.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Beneran? Makasih banyak, Bu?
"Ya silahkan" balasnya lagi.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Janu atau Aji kesini, bantuin gua
Aji dan Janu turun barengan, tak menghiraukan kata Jigar yang hanya menyuruh salah satu diantara mereka berdua.
Aji dan Janu membantu Jigar mengambil bahan pangan sesuai kebutuhan, tak lupa dengan makanan instan untuk keadaan mendesak.
Aji, Jigar, dan Janu keluar market dengan tiga tas belanjaan, ah ralat tas belanja namun hasilnya hasil minta. Maraka di mobil dibuat cengo dengan apa yang mereka bawa, 3 kantong? Kebanyakan gasih?
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Eh gak sayang sama uang?
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Kasirnya malah dibolehin ambil sesuai kebutuhan, toh kita juga gatau kan sampe kapan kita bisa bertahan hidup disini sebelum bisa lolos dari kota?
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Ah yaudah taruh semuanya di bagasi, kita lanjut kemana?
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Kita tentu butuh tempat tidur, di rooftop? Tapi gak punya atapan
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Disini pasti ada tempat atau ruma atau gedung yang kosong, kita cari aja
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kosan kita?
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Gak, palingan udah penuh sama zombie
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Apa salahnya mencoba? Toh penghuni kosan kita cuman beberapa doang
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Yaudah gass, kalo adapun kita bisa basmi pake pistol
Mereka sama sekali tidak memikirkan bagaimana jika bensin habis dan peluru, yang ada di otak mereka hanyalah dapat tempat untuk sekedar mengistirahatkan tubuh dan sebagai tempat berlindung.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kosan kita masih jauh kah? Kok ini kayak bukan jalur kosan sih?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kita pake alur putar balik, bakal sedikit lama tapi gue yakin jalur ini sepi gak kayak jalur biasanya, kalian tahu sendiri kan kalo jalur biasanya jalan besar dan berkemungkinan besar banyak zombie disana
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Ya.... Tapi disini gak terlalu buruk juga, disini masih sepi gak rame kayak jalur kota
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Kalaupun disekitaran sini ada rumah yang kosong kita bakal jadiin tempat tinggal sementara, kemungkinan kosan udah banyak yang terinfeksi
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Terus Lo pikir mau turun gedor-gedor pintu gitu? Rumah disini mana ada yang masih kosong dan gak digunci
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Nah itu, tapi kalo gedor-gedor juga gapapa kali, buat mastiin ada orang atau enggaknya, toh kita juga gatau kalo orang rumah pada keluar dan gak dikunci
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Mending kita ke kosan aja dulu, kalo emang kondisinya udah gak bisa ditolong ya kita cari rumah disini
Perdebatan pun usai dan mereka kembali diam dan berfokus dengan kegiatan masing-masing.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kata gue apa.... Kosan udah berantakan dan banyak zombie... Puter-puter.... Ketimbang kita habisin peluru disini
Ucap Janu tak setuju kala melihat pemandangan kosan tempat tinggal mereka kini sudah tak berbentuk, dan banyak zombie berkelana.
Maraka setuju-setuju saja, dia paling gak suka konflik diantara mereka yang notabenenya adalah teman. Bisa-bisa mereka terpecah hanya karena berbeda pendapat.
Sekarang aja Jigar lagi jutek soalnya gaada yang mau ngikutin rencananya, padahal kosan itu tempat paling aman menurutnya, juga ada rooftop untuk meminta bantuan atau kondisi sedang tidak memungkinkan dibawah. Kalo rumah kan gaada rooftop nya, pintu dijebol pun mereka pasti bakal kena, gak aman baginya.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Gar, udahlah kalo Lo mau ke kosan yaudah turun sekarang, lawan zombie di luar sana sendiri. Lo tuh keras kepala dari dulu tau nggak
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Ji.... Jangan ngomong gitu, Lo seharusnya nenangin malah ngasih sumbu lagi
Jigar geming seakan telinganya tuli, ia terus terusan menatap handphone dengan raut muka datar. Sedangkan Aji sedang menatapnya kesal.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Udah diem atau gue turunin kalian disini?! Berantem aja kerjaannya, inget konsekuensinya! Gak ada yang bakal jadi korban ataupun kambing hitam disini, jangan bikin kita terpecah di keadaan seperti ini. Gue gak pernah main-main dengan ucapan gue
Hening kembali karena semuanya pada takut sama Maraka apalagi kalo lagi marah, bisa ditendang keluar mobil nih.
Dugaan tentang rumah yang tak punya rooftop itu salah besar, buktinya di sekitar sini ada rumah lantai 2 yang kosong tapi pintunya dikunci. Agak sialan sih tapi gapapa.
tap tap tap
Kawasan ini bernuansa alam, sekitar rumah dikelilingi dengan pohon Pinus di belakangnya, juga depan rumah ini terdapat jalan raya yang sepi, juga ada sungai kecil di seberang sana. Menyesal mereka baru tahu kawasan ini.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Manjat Cok, kita bisa pegangan sama jendela
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Lo pikir bisa? Tangan gue keburu berair
Balas Janu yang mengusap telapak tangannya dengan baju yang ia pakai setelah mendengar penuturan Jaya, tangannya jadi geli.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Disini ada bambu tuh, bisa kita rakit jadi tangga darurat
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Ini kan di kancing nih, gimana kita keluar masuk?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Mungkin kuncinya di dalem
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Halahh... Palingan juga penghuninya udah koid jadi zombie, gabakal ada yang kesini kecuali zombie
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Ayo rakit tangga
Ajak Saka lalu Jaya, dan Janu mengikutinya. Sedangkan Maraka, Jigar dan Aji memilih menunggu di depan rumah.
Dua setengah jam mereka merakit akhirnya tangga tersebut jadi juga, Saka mengarahkan tangga bambu itu ke arah jendela kiri yang ukurannya lumayan lebar, cukup untuk dimasuki manusia.
Prangg... Kaca jendela pecah karena jendelanya di kunci dari dalam.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Good!!
Satu persatu manusia ini masuk kedalam, ruangan yang baru dipijak adalah lantai atas bagian kamar utama, tunggu.. kondisi pencahayaannya sangat minim.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kamar utama?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Seperti yang anda lihat tuan Janu
Tak.. cahaya ilahi menerangi..
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Wah....
Cengo Jaya saat melihat interior rumah ini, sangat minimalis namun mewah.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Eh, Maraka, Saka, Aji. Bawa makanan tadi kedalem, sini gue bantuin dari atas! Ntar Lo pada nyusul keatas yach!
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Huh... Akhirnya bisa istirahat.... Gue kangen kasur kosan tapi kasur ini lebih empuk, hnggg...
Gumam Jaya yang kini tengah meringkuk diatas kasur bernuansa merah cinta ini dan kepalanya ia tenggelamkan di bantal yang super duper empukk..
Janu dibuat geleng-geleng kepala, tapi dia masih kudu fokus ke tangga karena ia tadi menyuruh 3 temennya buat bawain persediaan pangan ke atas.
"Nuu, tolongin...." Kata yang dibawah, reflek dong Janu nengok ke bawah buat mastiin ada apaan.
Dugaan sekeliling sepi adalah dugaan yang salah, bahkan kini sekumpulan zombie tengah berjalan menuju kearah mereka. Yang minta tolong tadi si Aji karena dia bawa tas belanja gede dan minta Janu buat angkat keatas, Saka bawa 2 tas belanja besar juga, sedangkan Maraka tengah sibuk dengan mobilnya, gimana enggak coba toh itu kendaran mereka buat kemana-mana, yakali ditinggal brung yang ada mobilnya dirusakin sama manusia tak punya otak.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Woy kalian jangan enak-enakan tidur, buru bantuin gue dibawah ada zombie!
Aji dan Saka berhasil keatas, namun Maraka masih menaiki tangga, dibawah sungguh ngeri, tenaga mereka mampu mengoyakkan tangga bambu itu!
Dengan cekatan tangan Janu terulur kebawah menarik tangan Maraka dibantu dengan Aji, Jaya dan Jigar yang baru saja sampai.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Mati Lo! Mati Lo! Heukhh!
Baru kaki kanan Maraka berpijak ke jendela, tangga bambu itu sudah rubuh ke kerumunan zombie dibawah, jantungnya berpacu cepat. Untung saja mereka meraih tangannya agar bisa naik.
Kelimanya serentak menarik Maraka masuk dengan jantung yang masih berdegup kencang bak selesai lari maraton. Tapi beneran ini menegangkan, kurang cepat sedikit saja nyawa Maraka hilang.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Thanks bro
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Sans bro, kita juga gamau kehilagan Lo sekejap mata, Lo itu kapten kita Mar
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Zombie gak bisa manjat kan? Gue was-was
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Mereka kan gapunya otak, yakali bisa terlintas pemikiran mau manjat tembok
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Iya juga yak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!