Tuan Jaeck Slander [VSoo]
Bab 4 : Takut naik lift?
Annyeong kembali yarobunn
Semoga kalian sehat selalu
Perasaan Bia resah tidak karu-karuan.
Hatinya bagai disayat pisau tajam hingga terluka.
Zenobia Malta Biasoya
Appa kritis?
Zenobia Malta Biasoya
[Kedua matanya berkaca-kaca]
Jaeck Slander Kim
[Melihat Bia]
Bima Felix Malta
Ya, dia kritis.
Bima Felix Malta
Mungkin akan segera mati.
Bia memilih pergi untuk dapat leluasa berbicara dengan adik tirinya.
Zenobia Malta Biasoya
Jaga bicaramu terhadap Appa ku [Bentaknya]
Zenobia Malta Biasoya
Kau apakan dia sampai kritis di rumah sakit?
Zenobia Malta Biasoya
Dengar Bima, aku tidak akan tinggal diam jika kau melukai Appa.
Bima Felix Malta
Aahhh kau itu cerewet sekali
Bima Felix Malta
Mana aku tahu dia kenapa [Balas membentak]
Bima Felix Malta
Aku cuma nemuin dia mengapung di kolam renang.
Zenobia Malta Biasoya
Ya tuhan...
Zenobia Malta Biasoya
Aku akan segera kembali.
Bima Felix Malta
Tidak usah. Dokter bilang dia cuma kritis. Nggak usah bela-belain pulang, palingan antara mati sama hidup... tapi dominan mati sih
Zenobia Malta Biasoya
B4jingan setan [Lirih]
Bima Felix Malta
Kau bilang apa? Coba katakan lagi [Bentaknya]
Bia menutup telponnya sepihak.
Bia kembali menemui Jaeck.
Jaeck Slander Kim
Kembali bekerja.
Zenobia Malta Biasoya
Bisakah aku kembali?
Zenobia Malta Biasoya
Ap--appa ku sedang sakit.
Jaeck Slander Kim
Oh sakit? Jika aku beritahu perusahaannya yang penuh dengan hutang, bagaimana respon dia?
Zenobia Malta Biasoya
Jangan... dia akan kecewa denganku.
Zenobia Malta Biasoya
Terlebih, dia sedang kritis.
Jaeck Slander Kim
Bukan urusanku
Zenobia Malta Biasoya
Tolong Tuan, aku harus kembali karena Appa ku sedang sakit. Tolong kabulkan keinginan kecil ini.
Jaeck Slander Kim
[Melirik Bia dengan sorot mata menajam] Apa itu menjadi urusanku? Apa harus aku memberi perintah mereka untuk memutar balik pesawat ini?
Jaeck Slander Kim
Lompat saja jika kau mau.
Zenobia Malta Biasoya
[Menangis]
Jaeck Slander Kim
Kembali bekerja [Menyentak]
Dengan terpaksa Bia menuruti kemauan Jaeck.
Zenobia Malta Biasoya
Semoga Appa baik-baik saja [Berdoa dalam hati]
Sementara di ranjang rumah sakit.
Appa Bahron terbaring dengan selang infus.
Beliau belum juga siuman, sementara diluar ruangan, ada Ibu tiri Zenobia dan Adik tirinya dan pria yang merupakan kepercayaan keluarga Malta.
Jaeck beserta Bia turun dari pesawat. Jaeck paling depan dan Bia dibelakang membawa tas berisikan labtop.
Serta para pasukan berjalan beriringan mengikuti sang ketua.
Bia dan Jaeck menaiki mobil yang sudah disiapkan.
Mobil pun melaju meninggalkan bandara.
Bia membawa koper besar milik Jaeck dan milik dirinya untuk memasuki apartemen.
Bia menjatuhkan kopernya.
Jaeck Slander Kim
Bisa kerja nggak sih?
Zenobia Malta Biasoya
[Tidak menjawab]
Jaeck Slander Kim
Aku tanya bodoh.
Zenobia Malta Biasoya
Oh, kau tanya kepadaku? Aku tidak tahu. Maaf.
Jaeck mencengkeram kuat lengan Bia.
Jaeck Slander Kim
Jangan main-main denganku, Zenobia.
Jaeck Slander Kim
Atau kau akan menanggung resikonya.
Jaeck Slander Kim
[Mendorong Bia]
Jaeck Slander Kim
Cepat masuk.
Zenobia Malta Biasoya
[Menghela nafas]
Keduanya pun masuk kedalam.
??
Selamat datang, Tuan Jaeck.
Para pelayan menyapa kedatangan Jaeck.
Dan Jaeck hanya balas mengangguk.
Jaeck beserta Bia berdiri tepat didepan lift. Menunggu lift itu terbuka.
Lift akhirnya terbuka, menampakan ruangan berbentuk silinder dengan kaca menembus luar.
Jaeck Slander Kim
[Termangu]
Jaeck Slander Kim
[Matanya terpaku menatap bentuk lift itu]
Zenobia Malta Biasoya
[Mendahului Jaeck dalam memasuki lift]
Tapi Jaeck tidak bergerak sama sekali.
Zenobia Malta Biasoya
Apa kau tidak ingin masuk?
Tidak lama, Jaeck merasakan mual didalam perutnya.
Zenobia Malta Biasoya
Kau baik-baik saja? [Menyentuh bahu Jaeck]
Jaeck Slander Kim
Jangan menyentuhku [Menepis tangan Bia]
Jaeck melirik lift sejenak, lalu pergi melewati tangga.
Zenobia Malta Biasoya
[Bingung]
Zenobia Malta Biasoya
Tuan Jaeck, Liftnya ada disana [Menahan tangan Jaeck]
Jaeck Slander Kim
Kalau mau naik lift ya naik saja [Kembali menaiki tangga]
Zenobia Malta Biasoya
Tapi apartemen kita berada di lantai 57 [Mengekori Jaeck]
Jaeck Slander Kim
Kau itu seperti tidak pernah naik lift saja ya [Sentaknya]
Jaeck Slander Kim
Lagipula kakimu itu harus sedikit diberi olahraga. Bengkak semua.
Namun Bia tidak mendengarkan ejekan Jaeck, yang ia pikirkan hanyalah alasan kenapa Ia tidak mau naik lift.
Zenobia Malta Biasoya
Apa dia takut naik lift? [Batinnya]
komen, vote. Cukup itu aja kok susah ya🙈
Comments