🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Malam pertama yang di tunggu para pasangan pengantin baru nyatanya tak di rasakan oleh Aurora. Suami yang sedari tadi ia tunggu keluar dari kamar mandi malah memilih tidur di sofa panjang depan TV. Rasa kecewa tentu wanita itu rasakan terlebih ia tak mendapat alasan apapun dari Leo saat meminjam bantal darinya.
Aurora menyembunyikan tubuh berbalut piyama panjang di balik selimut tebal, ia sengaja tidur menghadap samping sambil sesekali mencuri pandang ke arah sang suami.
"Mas Leo kenapa gak tidur disini ya?" gumam Aurora, sebagai istri tentu ia tak ingin ini terjadi tapi lagi dan lagi ia harus meyakinkan dirinya sendiri jika semua pasti karena mereka belum cukup saling mengenal.
Tak mau berpikir yang tidak-tidak akhirnya Aurora memilih memejamkan matanya, terlebih saat ia mendengar sang suami sudah mendengkur halus sebagai pertanda pria itu telah mengarungi mimpi indahnya.
.
.
Pagi menjelang, Aurora yang sudah melaksakan kewajibannya membangunkan Leo secara pelan dengan cara menyentuh bahu. Ia nampak ragu karna ini baru pertama kali baginya memegang tubuh laki-laki kecuali Abi dan kakak kembarnya.
Satu sampai tiga menit tak ada respon sama sekali dari Leo sampai akhirnya Aurora memberanikan diri berjongkok didepan wajah sang suami.
Pujian pun tak henti ia ucapkan cukup dalam hati. Tak berani rasanya jika harus mengatakan langsung betapa tampannya pria yang masih memejamkan matanya itu. Alis tebal dengan rahang tegas semakin terlihat sempurna dengan hidung yang mancung, belum lagi bibirnya yang merah alami yang tanpa sadar membuat darah dalam tubuh Aurora berdesir hebat.
"Eeeugh"
Aurora reflek berdiri saat ia melihat Leo bergeliat dengan mata tertutup. Bingung rasanya harus berbuat apa sebab ia tak pernah terbiasa satu ruangan berdua dengan lawan jenis.
"Jam berapa ini?" tanya Leo.
"Jam, jam-- enam, Mas, " sahut Aurora dengan nada terbata.
"Hem"
Aurora yang masih pada posisi berdirinya tetap bergeming saat melihat Leo justru mengeratkan bantal dalam pelukan yang ia gunakan justru bukan untuk di kepalanya.
.
.
.
.
"Suamimu mana?" tanya Khayangan saat putrinya itu turun seorang diri.
"Masih tidur, Umi," sahut Aurora sambil menarik kursi meja makan.
Ia dan orang-tua nya pun langsung menikmati sarapan seperti biasa, meski seharusnya ini adalah hari pertama ia melayani sang suami. Leo yang di anggapnya masih lelah di biarkan begitu saja melanjutkan tidur hingga saat Aurora kembali ke kamarnya justru Leo baru keluar dari kamar mandi.
"Loh, Mas sudah bangun?" tanya Aurora kaget, pasalnya pria itu sudah lengkap dengan kemeja hitamnya yang di gulung sampai siku.
Leo yang hanya seorang pengusaha kuliner yang memiliki banyak resto di berbagai kota memang tak se formal pengusaha kantoran saat bekerja, cukup ia terlihat rapih dan harum saja.
"Iya."
"Mas, mau kemana?" Tanya Aurora lagi, Ian harap tebakkannya salah kali ini.
"Aku mau cek resto ku yang minggu depan akan di buka. Maaf, aku tak bilang apapaun padamu"
"Oh--, aku siapkan sarapan dulu kalau gitu"
Aurora yang sudah membalikkan tubuh hendak keluar lagi dari kamar langsung dipanggil namanya.
"La--"
"Hem, apa, Mas?"
.
.
.
"Tak perlu menyiapkan sarapan, aku bisa sarapan di resto nanti. Terimakasih, " ucapnya yang sedikit membuat wanita bergamis merah muda dengan cadar senada itu tercengang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ragil Saputri
malam pertama harusnya mereka Nina-Ninu
sabar ya Ola, mungkin Leo masih canggung aja secara kalian belum saling mengenal
2023-10-07
0
Hediana Br Hutagalung
ini jodoh Ola dari planet mana ya kira kira,kok lain dari pada yg lain sih,apa anak bawang yg salah pilih
2023-07-31
0
Putri Nunggal
eeh Napa begini jadinya???
2023-05-15
1