Nuha turun dari lantai dua menuju meja makan.Terlihat Willi dan juga Mala sudah mulai terlihat menyantap makan siangnya.
"Nuha,mana Aksa?" tanya mama Mala saat melihat Nuha kembali kelantai bawah sendirian.
" Sebentar lagi turun nyonya,saya permisi." ucap Nuha
Saat akan melangkah menuju dapur tiba-tiba Tuan William menghentikan langkah Nuha.
" Nuha,duduklah dan makan siang di sini bersama kami .Saya juga istri ada yang sesuatu yang ingin saya sampaikan." ucap Papa Willi dan berhasil menghentikan langkah Nuha dan akhirnya Nuha duduk di salah satu kursi.
Terlihat Aksa turun dari lantai atas dan langsung bergabung di meja makan bersama mama dan papanya.Pandangannya menoleh sekilas pada Nuha yang sudah duduk di sebrang kursinya.
" Ayo Nuha makan,sekalian kita akan bahas soal kalian." ucap mama Mala melempar senyum manis pada Nuha.
Terlihat Nuha mengambil nasi ke dalam piring dan di sodorkan pada Aksa,dengan mulut terkunci Aksa tetap menerima piring yang ada di tangan Nuha.Semua itu sebenarnya sudah biasa Nuha lakukan jika Aksa bersamanya jika mereka berada di luar.Mama Mala melihat interaksi Nuha dan Aksa yang terlihat layaknya pasangan pun tersenyum tipis melihatnya. Tuan Williampun begitu namun, sebisa mungkin William sembunyikan senyumannya itu tanpa boleh ada yang tahu.
"Nuha ,Aksa, besok ikut mama ke butik tante Viola buat ambil baju pengantin buat Nuha juga kami Aksa,karena mama sudah buat janji dengan Tante Vio ." ucap mama Mala dengan santai.
Ucapan mama Mala membuat Aksa mengurungkan niatnya untuk menyuapkan nasi yang sudah di ujung bibirnya.Dia sekilas menatap Nuha lalu melihat ke arah sang mama.
" Besok,tapi...
" Tidak ada penolakan Aksa,ikuti apa yang di bilang mama kamu.Kami sudah menuruti kemauan kamu supaya pernikahan kamu dirahasiakan dan cuma di gelar di KUA kami sudah menuruti kemauan kamu . Sementara Nuha,dia butuh tanggung jawab kamu.
Dia sudah berbaik hati tidak melaporkan kamu ke pihak berwajib karena papa sudah menjamin kamu akan bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan.Maka, akan lebih baik kamu nurut apa kata kita.Walaupun pernikahan kalian awalnya karena kesalahan tapi,papa minta jangan pernah mempermainkan pernikahan kalian.Untuj kamu Aksa,coba terima takdir kamu dan papa harap kamu tidak lagi berhubungan dengan Catrine." ucap Papa Willi dengan tegas.
" Pah,nggak bisa seenaknya gitu dong,aku pacaran sama Catrine sudah lima tahun,aku sangat mencintai nya.Cukup papa paksa aku untuk menikahi wanita licik ini.Tapi, buat tidak bersama Catrine itu yakin aku tidak akan mungkin." ucap Aksa dengan wajah kesal .
" Aksa,bagaimana bisa kamu bicara begitu.Kamu nggak bisa hargai perasaan Nuha,dia calon istri kamu dan tolong lepaskan Catrine dengan segera." ucap Mama Mila menatap wajah sang putra dengan penuh harap.
"Papa sudah mengurus semuanya tinggal kalian menikah,jaga kesehatan kalian dan kamu Aksa jangan coba-coba melakukan hal yang aneh-aneh." ucap papa Willi dan langsung beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan ruang makan disusul oleh sang istri.
Setelah sepeninggal kedua orang tua Aksa kini tinggal Aksa dan juga Nuha yang ada di meja makan.
" Gue mau ngomong sama lo tapi, bukan disini." ucap Aksa dengan wajah sinis
" Ba_baik tuan." jawab Nuha dengan suara tergagap.
Aksa bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah gazebo yang ada di taman belakang mansion.
Nuha membenahi bekas makan mereka dan membuat jus belimbing kesukaan Aksa dengan membawa puding coklat ke arah gazebo.
" Tuan muda." panggil Nuha dengan suara lirih.
Aksa menghentikan kegiatan nya yang sedari tadi memainkan ponselnya.
" Gue pengen membuat perjanjian sama Lo." ucap Aksa menatap wajah Nuha datar.
" Per_perjanjian apa tuan?" tanya Nuha dengan suara yang tercekat.
" Setelah setahun kita menikah kita akan bercerai,dengan adanya anak atau tidak.Pastikan jangan sampai Lo punya perasaan ke gue.Lo harus ingat,nggak akan ada cinta diantara kita.Gue akan ngasih uang kompensasi setelah kita berpisah dan juga gue harap setelah kita pisah Lo harus pergi jauh dari gue.Kalau Lo hamil atas kejadian kemarin,Lo boleh bawa anak itu.Karena bagi gue,anak yang gue inginkan hanya dengan Catrine.Buat hubungan gue sama Catrine jangan harap gue mau ninggalin dia. Mustahil bagi gue lakuin semua itu,karena gue cinta sama Catrine." ungkap Aksa dengan menatap tajam pada Nuha.
" Ya Allah, aku hanya bisa menyerahkan semua takdirku pada_Mu.Maafkan aku jika nanti aku mungkin mempermainkan pernikahan yang sakral kami ya..Allah.Hanya Engkaulah yang bisa membolak-balik kan hati hamba_Mu." batin Nuha
Nuha merasakan sesak di dadanya.Ungkapan perasaan Aksa membuat dirinya sedang melakukan dosa besar.Mereja sudah be zina dan sekarang belum juga menikah calon suaminya sudah mengatur perpisahan antara mereka.Kalaupun dia tak mau menerima tanggung jawab Aksa ,dia sudah tidak ada yang dibanggakan dari dirinya,kalau dia menikah dengan Aksa walaupun nanti dia berpisah sudah ada status janda dan mungkin itu lebih baik atau lebih terhormat.Apalagi yang dia takutkan adalah dia hamil atas kejadian malam itu karena Nuha ingat dia dalam masa subur saat melakukan hal itu.
" Lalu, pekerjaan saya tuan?" tanya Nuha tanpa melihat Aksa.
" Kamu masih jadi asisten gue dan jangan sampai orang-orang tahu hubungan kita.Lo bersikap layaknya Lo yang kemarin." ucap Aksa.
" Baik tuan." ucap Nuha.
.
.
Di sebuah apartement dua orang sedang beristirahat sehabis melakukan enak-enak mereka.
" Gimana,Aksa benar-benar nyamperin kamu kan?" tanya seorang pria yang berbaring tanpa sehelai benang pun.
" Benar sayang,dia datang dan langsung minta maaf sama aku.Dia bilang akan tetap menomer satukan aku.Walaupun dia harus menikah dengan asisten dekilnya itu." ucap sang wanita yang begitu nyaman dalam dekapan sang pria.
Flashback On
"Sayang,nanti malam kamu datang ke acara Sean kan?" tanya Catrine
" Tentu lah,tapi aku harus pemotretan dulu.Kamu mau nunggu aku atau kamu mau sama manager kamu venue duluan?" tanya Aksa pada Catrine
" Aku ke sana sama Lena aja,nanti kita ketemu disana,gimana sayang?" ujar Catrine dengan nada manja.
" Baiklah,tunggu aku disana.".ucap Aksa dengan tatapan matanya penuh cinta.
Jam Tujuh malam Aksa bersama Kiran menuju tempat acara pernikahan Sean dan Liora.
" Kamu kenapa pake baju begitu sih Ar ?!" tanya Aksa memandang penampilan sang assisten yang terlihat sederhana.
" Emang kenapa tuan,saya kan cuma nganterin tuan bukan ikut pestanya." ucap Nuha masih tetap fokus di belakang kemudi.
" Kita mampir ke butik Nela sebentar." ucap Aksa pada Nuha.
" Mau ngapain tuan?" tanya Nuha bingung.
" Mau nyangkul !!" ucap Aksa asal "Mau beli gaun lah Nuha Oeeyyy..!!" ucap Aksa dengan gemas melihat sang assisten.
" Ooh.." jawab Nuha ber O ria
Sampai di depan butik,Aksa menyuruh Nuha turun dan mengikuti dirinya.Setelah memilih untuk pakaian yang akan di kenakan Nuha akhirnya mereka berdua menuju tempat dimana acara resepsi pernikahan Sean dan Liora di langsung kan.
Tampilan Nuha terlihat sederhana namun,berkelas.
Bersambung..
maaf ngegantung yaa...
Besok kita double up,aku kemalaman pulang ngebolang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Neulis Saja
aksa, kamu belum tahu bgmn sifat catherin mungkin setelah tahu akan balik kanan dan tak tahu utk tdk menengok lagi
2025-01-14
0
Alan Banghadi
Nuha cantik lho, dan Cetrin yg menjijikkan main serong sama cowok lain
2024-03-08
0
_cloetffny
🙂
2024-03-08
0