Aksa saat ini sudah berada di salah satu apartemen di kawasan barat dan Apartemen itu milik Catrine kekasihnya.
Ting tong. Ting tong
Aksa terus menekan bell apartement tersebut.
Ceklek
Sampai pintu apartement itu terbuka dan menampakkan sosok wanita cantik yang berdiri diambang pintu.
Wajah Catrine yang terlihat sembab dan penuh kebencian di sana,Aksa melihat wajah itu dengan rasa bersalahnya.
" Cath.." sapa Aksa melihat wajah kekasihnya penuh penyesalan dengan apa yang terjadi beberapa saat lalu.
" Mau apa kamu,sudah puas kamu khianati aku,mendingan kamu pergi Aksa.Kamu sudah sakiti aku nggak seharusnya kamu disini !" ucap Catrine dengan sinis dan lantang.
Aksa langsung memeluk tubuh tinggi semampai itu .Catrine dengan tenaganya melepaskan pelukan Aksa namun,tak bisa karena Aksa makin mempererat pelukannya.
" Noo, please jangan tinggalkan aku,apapun yang terjadi aku akan tetap kembali padamu Cath.." ucap Aksa yang masih memeluk tubuh Catrine dengan erat.
" Kamu jahat Aksakamu jahat..hiks hiks hiks.." ucap Catrine dengan tenaganya terus memukul dada bidang Aksa meluapkan kekesalannya.
" Maaf,maafin aku sayang, please kita bicara dengan kepala dingin yaa ,," bujuk Aksa karena bagaimana pun Aksa tak mau kehilangan gadis cantik itu.
Akhirnya Catrine mengangguk mengiyakan ucapan Aksa.Kemudian Aksa masuk ke dalam apartement sang kekasih dan duduk di sofa ruang tengah.
" Apa yang kamu akan lakukan Aksa,sedangkan kamu sama asisten kamu sudah...
" Stop,stop sayang,ini memang mungkin salah ku dan aku mohon, tetaplah bersama ku apapun yang terjadi dan walaupun hal terburuk sekalipun tetaplah bersama ku oke?" ucap Aksa menggenggam tangan kekasihnya dan menciumi nya dengan bertubi-tubi.
" Tapi, kalau orang tua kamu menyuruh kamu menikahi asisten kamu itu gimana dengan aku Aksa,aku sangat mencintaimu.Kamu tahu itu kan ?!" ucap Catrine dengan masih menangis dengan pilu.
" Cath, walaupun itu terjadi, hubungan kita tidak akan berubah.Kamu wanita yang aku cintai dan jika dia hamil pun,aku akan menceraikannya setelah anak itu lahir." ucap Aksa dengan wajah serius.
" Serius,lalu kalau orang tua kamu menyuruh kita berpisah?" tanya Catrine memancing reaksi Aksa.
" Nggak akan, walaupun mereka menyuruh kita pisah kita akan bersandiwara kita pisah .Tapi, kamu tetap prioritas ku dan Nuha akan jadi istriku diatas kertas dan sebagai istri rahasia ku.Paham kan apa yang aku ucap kan ini?" tanya Aksa meyakinkan Catrine sang kekasih.
Catrine mengangguk mengerti akan rencana kekasihnya itu.Sungguh kejadian Aksa bersama Nuha sungguh membuat dirinya takut untuk kehilangan Aksa saat ini.
" Aku takut akan kehilangan kamu Aksa." ucap Catrine dengan memeluk tubuh Aksa
" Tidak akan sayang , percayalah." ucap Aksa membalas pelukan kekasihnya dan mengecup kening Catrine.
.
.
.
Di kediaman Sadler Nuha terlihat sedang membantu Mak Yam yang merupakan salah satu ART di rumah keluarga Sadler sedang masak buat makan siang untuk keluarga tuannya.
" Nuha,kamu kenapa, kamu sakit?" tanya Mak Yam pada Nuha yang terlihat sangat berbeda dengan Nuha yang biasa ceria.
" Nggak papa Mak,cuma Nuha kurang enak badan saja." jawab Nuha dengan senyuman yang terbit dari bibirnya walaupun tipis.
" Kamu ada masalah yang mengganggu pikiran kamu?" tanya Mak Yam
" Nggak ada mak, nggak usah khawatir yaa,," ucap Nuha dengan menyentuh tangan Mak Yam untuk meyakinkan wanita paruh baya itu.
" Kalau ada apa-apa bilang emak yaa, jangan di pendam sendiri." ucap Mak Yam pada Nuha.
" Iya Mak,jangan khawatir yaa.." ucap Nuha dengan senyuman terpaksa.
" Taun Muda nggak ada kerjaan,kok tumben sekali kamu nggak sibuk siapin ini itu tuan muda?" ucap Mak Yam membuat Nuha menghentikan kegiatan nya sejenak.
" Hari ini nggak ada Mak." jawab Nuha singkat
Mak Yam menangkap ada yang aneh dengan gadis itu entah , perasaannya saja atau memang Nuha terlalu pintar menyembunyikan luka hatinya.
Setelah satu jam berkutat dengan wajan dan kompor juga yang lainnya Nuha dan Mak Yam menyiapkan makan siang untuk majikan mereka.
" Ehh..den Aksa,baru dateng?" tanya Mak Yam saat melihat sang tuan muda rumah itu masuk ke dalam rumah wajah kusutnya.
" Hemmm.." ucap Aksa dengan hanya berdehem dan melirik sekilas Nuha yang ada di samping Mak Yam dengan tatapan mata yang tak bisa diartikan.
Aksa langsung melangkah naik ke lantai dua menuju kamarnya.Lelah itu yang dia rasakan dan dia butuh istirahat saat ini.Pikirannya yang sempat kalut dengan nasib percintaan nya dengan Catrine kini sudah teratasi.Tinggal permasalahan nya dengan Nuha dan itu membuat pikirannya terganggu.Apalagi saat papanya mengatakan jika dia harus menikahi Nuha.Rasanya dia benci dengan keadaan yang menimpa dirinya dan juga Nuha.
Aksa masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri lalu tak lama dia keluar kamar mandi dan melihat ke arah tempat tidur belum ada pakaian ganti disana yang biasanya Nuha sudah siapkan semua keperluan Aksa.Biasanya Nuha akan menyiapkan segala sesuatunya dari ujung rambut sampai ujung kakinya.
" Hahh,sial !!" umpatnya saat ini memang hidup Aksa yang sangat tergantung pada Nuha dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Di ruang makan Mama Mala dan papa Willi sudah duduk manis siap untuk makan siang.
" Nuha ,tadi saya denger Aksa sudah pulang,terus dimana dia sekarang?"tanya Mama Mala
" Tuan muda pergi ke kamarnya nyonya." ucap Nuha .
" Kamu coba panggil, suruh dia makan siang sama-sama ." ucap papa Willi dengan wajah yang tetap datar.
" Baik tuan besar,saya permisi." ucap Nuha langsung menuju kamar tuan mudanya.
Saat sampai di depan kamar Aksa,Nuha diam sejenak untuk mengatur debaran jantungnya.Entahlah ,sekarang apa yang akan terjadi di dalam sana.Dia sadar hubungan antara dirinya dan Aksa tak baik-baik saja.
Tok tok tok
Ceklek
Terlihat Aksa dengan handuk yang melilit di pinggang nya dan rambut basahnya menandakan jika tuan mudanya baru selesai mandi.
" Ada apa lo?" tanya Aksa dengan sinis pada Nuha.
"Ma_maaf tuan muda,sudah di tunggu Tuan besar dan nyonya di ruang makan." ucap Nuha dengan sedikit gugup dan menundukkan kepalanya.
" Hemm.." ucap Aksa singkat
Akhirnya Nuha membalikkan badannya ingin melangkah dan meninggalkan tempat itu namun mendengar suara Aksa yang berhasil menghentikan langkahnya.
" Mau kemana ,siapin baju gue !!" ucap Aksa dengan membuka pintu kamar nya.
Nuha pun berbalik kembali melangkah masuk kedalam kamar tuan mudanya dan langsung menuju work In closed sementara itu, Aksa duduk di pinggir tempat tidur nya dengan memainkan ponselnya.Tak butuh waktu lama Nuha membawa pakaian dan segala perlengkapan yang diperlukan Aksa
" Silahkan tuan.." ucap Nuha meletakkan pakaiannya di atas tempat tidur.
Aksa dengan cepat meletakkan ponselnya dan beralih menatap baju yang di siapkan. Saat Nuha akan keluar dari kamar Aksa tiba-tiba Aksa menarik tangan Nuha dengan kuat sampai tubuhnya jatuh keatas tempat tidur Aksa dan dengan cepat Aksa mengungkung tubuh gadis itu.
" Tuan,apa yang anda lakukan,tolong lepaskan saya !" pekik Nuha dengan wajah mulai berubah pucat karena perlakuan Aksa.
" Kenapa hemmm , kalaupun kita melakukan apa-apa,nggak masalah kan?" ucap Aksa dengan senyuman menyeringai
" Tu_tuan maaf ini salah, tolong lepaskan saya atau saya teriak !!" ancam Nuha dengan suara yang bergetar.
"Teriaklah ,tentunya Lo tahu ruangan ini kedap suara.Mau Lo jerit pun nggak akan ada yang denger.Denger yaa..setelah kita sah menjadi suami istri, akan aku pastikan hidup kamu nggak akan tenang, dan kamu akan jadi istri rahasiaku dan status kita hanya di atas kertas, mengerti?" ucap Aksa dengan wajah penuh emosi dan langsung bangkit dari atas tubuh Nuha.
Aksa menyambar pakaian yang sempat di siapkan Nuha dan masuk ke dalam work in Closed.Sementara Nuha menghapus air matanya yang menetes tanpa dia sadari.Nuha menghapus nya dengan kasar dan langsung membenahi penampilan nya dan keluar dari kamar Aksa.
Bersambung
Haiii... readers ku tersayang,sampai sini terus dukung yaaa...
Biar Author semangat untuk up nya ..
lope lope buat semuanya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Neulis Saja
next
2025-01-12
0
RizQiella
hmmm dasar laki laki
2024-06-20
0
Iin Indrawati
Walk no work
2023-02-06
1