Extermination Kobaran api 2

pemimpin tim

"sial!, jumlah mereka terlalu banyak"

Mayat yang bangkit terdiri dari orang sipil dan beberapa tentara yang sudah terinfeksi

tentara 4

"GAWAT!, mereka kesini"

pemimpin tim

"semuanya MUNDUR!, dan kau tentara baru!, cepatlah berdiri!"

Kami semua bergegas berlari menuju truk yang posisinya jauh dari lokasi kami sekarang ini

Dan banyaknya reruntuhan bangunan membuat kami sulit untuk bergerak

tentara 4

"CEPAT!, mereka semakin dekat"

Salah seorang tentara yang sudah berpengalaman kemudian menanggalkan tangki bahan bakarnya dan menembaknya dengan pistol

*BOOOOMM!!!

Ledakan itu setidaknya akan menghambat langkah mereka

tentara 2

"HEI! LIHAT KE DEPAN!, bangunan itu akan roboh"

kami secara reflek langsung menghindar dari bangunan yang roboh itu dan membuat tim kami menjadi terpisah

pemimpin tim

"SEMUANYA!!, TETAPLAH BERLARI!"

Meski tim kami terpisah, pemimpin tim masih bisa menginstrusikan kami untuk tetap bergerak

tentara 1

"hei!, lewat sini"

Kami berlari memasuki gedung parkir mobil dan melewati banyak mayat yang bergelempangan

tentara 4

"hei!, mereka tidak akan bangun bukan?"

*groar *groar

salah satu mayat terbangun dan merangkak

tentara 4

*ketakutan

tentara 4

"lihat, kan!?"

tentara berpengalaman (8)

"tidak perlu pedulikan mereka, tetaplah berlari"

Tentara berpengalaman itu mengeluarkan pistolnya

tentara berpengalaman (8)

*ceklek

tentara berpengalaman (8)

*DOR! DOR!

Dia menembaki mayat hidup di depannya untuk membuka jalannya

tentara berpengalaman (8)

"SEMUANYA!, lompat ke bangunan itu!"

Terkepung atau terjatuh, apapun itu akan berujung pada kematian

Kami kemudian memutuskan untuk melompat ke bangunan itu, tapi salah satu rekan kami(tentara 3) gagal melompati bangunan itu dan terjatuh

Kepalanya menghantam pinggiran bangunan dan jatuh ke tanah, seketika membuatnya tewas

tentara 1

"SIALAN!!"

tentara 1

*memukul tembok

tentara berpengalaman (8)

"itu dia, disana"

tentara berpengalaman (8)

*menunjuk pada kendaraan mereka

tentara 4

"bagaimana caranya kita turun?"

tentara berpengalaman (8)

"lihat!(sebuah tangga), kita akan menggunakannya untuk turun dari sini"

Kami semua menuruni satu-persatu anak tangga tersebut dan berlari menuju ke truk

tentara 4

"dimana pemimpin?"

tentara berpengalaman (8)

*melihat sekitar

tentara berpengalaman (8)

"itu dia, semua! siapkan senjata kalian"

tentara 4

"kenapa hanya satu orang yang datang?"

...

tentara 6

"....la....ri..."

tentara 1

"tunggu..., aku seperti mendengar sesuatu"

tentara 6

"..la....ri...., LA.....RIIII!!"

Kami semua melihat di belakang tentara itu, banyak sekali mayat hidup yang mengejarnya

tentara berpengalaman (8)

"cepat jalankan truknya"

tentara 1

"tapi bagaimana dengannya?"

tentara berpengalaman (8)

*menghela nafas

tentara berpengalaman (8)

"mereka sudah menggigitnya"

tentara berpengalaman (8)

"hei kau(tentara 4), berikan tangki bahan bakarmu"

Tentara berpengalaman itu kemudian melempar tangki bahan bakarnya ke tentara yang sedang berlari itu dan memberinya salam hormat

tentara 6

"terima kasih"

tentara itu mengambil bahan bakarnya dan pergi ke truk satunya

Untuk mengingat momen terakhirnya, tentara itu mengambil foto dan pistol di tasnya

Di dalam foto itu ada gambar kenangan bersama istri dan anaknya yang masih bayi

tentara 6

"maaf nak, karena tidak bisa melihatmu tumbuh dewasa"

tentara 6

*ceklek

...

*BOOOOOMMM!!

...

waktu itu, kami dapat melihat merahnya langit sore