•5 Mengatur Siasat

Zaskia sedang duduk di pinggir lapangan basket yang kosong. Mengingat perkataan dosennya kemarin, membuat Zaskia merasa tidak tenang. Dia menggaruk pinggiran kuku ibu jarinya dengan kuku telunjuk. Zaskia bisa melakukan itu sampai berdarah, kalau dia merasa tidak tenang.
Dosen itu berkata, "Wah, duo juara FEB ikut lomba essay nih! Kalau kamu sama Adrian yang ikut, bapak bisa tenang dong ya? Salah satu dari kalian pasti menang. Kalian kan peringkat 1 dan 2 FEB."
Semester lalu, IPK tertinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah Adrian. Zaskia meraih IPK tertinggi sejurusannya, tapi menjadi nomor dua sefakultas. Hanya karena seorang Adrian, selalu harena orang itu.
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
Oh...
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
Lina!
Zaskia berhenti melukai ibu jarinya sendiri, saat melihat beberapa pria memandangi Lina yang sedang berjalan mendekati Zaskia.
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Zas!
Zaskia baru bisa tertawa setelah melihat Lina.
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Pagi banget datengnya?
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
Iya tadi ada urusan.
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Soal lomba essay itu ya?
Zaskia diam sejenak sebelum mengangguk. Lina tidak sepenuhnya salah, walaupun tidak sepenuhnya benar juga.
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
So, how's Barra?
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Chill, Zas. Gak usah buru-buru. Umpan udah dilempar.
Lina tertawa kecil. Zaskia juga ikut tertawa.
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
Lin, gue penasaran satu hal. Kenapa sih lo harus cari cowok yang tajir?
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Tajir melintir, Zas.
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
Okay, fine. Tajir melintir. But why?
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Gak ada duit mana bisa hidup lo, Zas?
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
Yah kan kalau cinta?
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Emang cinta bisa bikin lo kenyang?
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Makan tuh cinta!
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
Hahaha... tapi kalau gak suka, gimana bisa pacaran coba?
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Perasaan itu nomor sekian, Zas.
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Lagian, hari gini emang ada yang masih cinta-cintaan? Basi tau gak sih.
Zaskia tertawa, merasa Lina tak jauh berbeda dengan dirinya. Bahkan Zaskia berani merendahkan Lina dalam benaknya. Karena Lina hanya mencari kekayaan, yang menjadikannya terlihat murahan, setidaknya dimata Zaskia.
Zaskia Anggita
Zaskia Anggita
So, langkah selanjutnya untuk Barra apa nih?
Lina tersenyum lebar.
Lina Magdalena
Lina Magdalena
Nothing.
Lina Magdalena
Lina Magdalena
let's see.
• Di kantin •
Di sisi lain, ada Barra yang sejak kelas pertama sampai jam makan siang masih sibuk dengan ponselnya.
Room chat Lina terbuka di ponselnya. Barra beberapa kali mengetik dan menghapus. Dia tidak tahu harus memulai obrolan dari mana. Barra memang se-cemen itu.
Heru Gunawan
Heru Gunawan
Gedeg juga lama-lama gue liat lo, Bar.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Kenapa sih? Dari tadi sibuk sama HP mulu.
Heru dan Hera sudah menyelesaikan makan siangnya. Sedangkan Barra bahkan baru memakan sedikit makanannya.
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
Astaga! Harus gimana sih aku?
Adrian Narayana
Adrian Narayana
Habisin dulu bakso lu, baru mikir.
Barra sudah menyerah dengan keahlian pedekatenya yang nol besar. Dia akhirnya menyantap bakso yang sudah dingin.
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
Ah! Udah dingin!
Heru Gunawan
Heru Gunawan
Mampus lo, tuan muda. HP mulu sih!
Barra mengacuhkan Heru, dan lanjut menyantap baksonya.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Kasian banget sih lo, Bar. Sini, kita belajar cara pedekate.
Barra yang memang sudah tidak niat makan, akhirnya menyingkirkan bakso yang sisa setengah.
Adrian ikut menyimak sambil meminum segelas es teh.
Sedangkan Heru, hanya tertawa mengejek. Dia ikut menyimak, tapi sambil bersiap untuk mengejek Hera.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Dari cerita lo semua, gue rasa Lina udah lepas umpan buat lo, Bar.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Nah, sekarang giliran lo tangkep umpannya!
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
Umpan? Emangnya aku ikan pake umpan segala.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Ck! Istilah doang, tuan muda! Artinya dia tertarik gitu loh. Nah, Lina udah gerak duluan nih beliin lo kopi kan. Sekarang giliran lo yang gas.
Heru berusaha keras menahan tawanya.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Buat pemula kayak lo-
Heru Gunawan
Heru Gunawan
Anjir! Pemula! Kayak lo dah ekspert aja!
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
Kamu kalau gak mau bantu diem aja deh, Ru.
Adrian Narayana
Adrian Narayana
Mampus dimarah tuan muda.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Pokoknya, lo kudu sapa dia. Tapi jangan lebay kayak fans-fans dia. Biasa aja, kayak lo nyapa gue.
Barra berpikir sejenak. Dia hendak bicara tapi diurungkan. Namun demi pedekate dengan Lina, Barra siap aktif bertanya.
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
Tapi, Ra... aku gak pernah nyapa kamu. Selalu kamu yang nyapa duluan.
Heru Gunawan
Heru Gunawan
***!
Heru tertawa lepas. Dia baru diam saat Hera menempeleng kepalanya.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Yah, pokoknya kayak lo nyapa temen deh. Kayak lo nyapa Adrian.
Barra menatap Adrian untuk beberapa saat, tanpa bicara. Kemudian dia kembali menatap Hera.
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
Oke, terus?
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Inget senyum setiap kali lo nyapa dia.
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
😃
Heru Gunawan
Heru Gunawan
Lebar banget! Badut lo?
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
😁
Heru Gunawan
Heru Gunawan
Hampir robek tu mulut!
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
Heru.
Hera menempeleng lagi kepala Heru. Memang harus begitu supaya Heru diam.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Biasa aja, Bar... biasa aja.
Barra Noe Mahendra
Barra Noe Mahendra
🙂
Adrian Narayana
Adrian Narayana
Nah!
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Nah! Cakep!
Heru Gunawan
Heru Gunawan
NNNAAAHHH GOL!
Kali ini Hera memukul keras-keras punggung Heru, karena pria itu sudah bikin keributan. Akibatnya beberapa pasang mata mulai menatap mereka.
Hera Widyawati
Hera Widyawati
Oke, terus...
Hera menatap sekitar, kemudian mengayunkan tangannya mengajak para pria itu mendekatkan telinga.
Hera berbicara setengah berbisik agar tak terdengar oleh orang lain.
Empat sekawan itu sedang mendiskusikan hal yang sangat penting bagi kehidupan Barra.
• To Be Continue •

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!