So, sekarang kita bahas kenapa mukanya ditekuk gitu?
Sambil menunggu kelas selanjutnya, Lina dan Zaskia biasa nongkrong di kedai kopi yang ada di lingkungan kampusnya. Sehingga tidak jauh untuk mereka kembali ke kelas. Kebetulan kali ini jam kosong mereka lumayan lama.
Lina Magdalena
Baru aja lo bahas, orangnya udah bikin kesel sampe ubun-ubun!
Zaskia Anggita
Hah? Siapa maksud lo?
Lina tidak menjawab, hanya menunjuk tiga sekawan yang sedang makan pop mie di minimarket sebrang kedai.
Zaskia Anggita
Hah? Barra? Hahaha... emang kenapa sih?
Lina Magdalena
Tadi pagi gue gak sengaja nabrak dia. Ya Gue say sorry dong, memang gue yang salah. Tapi lo tau responnya?
Zaskia Anggita
Gimana?
Lina Magdalena
Tangan gue ditepis, langsung melongos pergi gitu aja!
Zaskia Anggita
Hahaha! Serius? Seorang Lina dicuekin?
Lina Magdalena
Kesel banget gue!
Zaskia Anggita
Hahaha! Gebet aja, Lin. Ya kali dia gak tertarik sama lo.
Lina Magdalena
Oh iya! Maksud lo apa yang tadi? Menang banyak apanya?
Zaskia Anggita
Oh... inget aja sih lo!
Lina Magdalena
Inget lah! lo tau memori gue bagus!
Zaskia Anggita
Yaudah, sini gue jelasin...
Zaskia Anggita
... Barra itu anak tunggal pemilik NOEM Shopping Mall.
Lina Magdalena
...
Lina Magdalena
Haha... lucu, Zas.
Zaskia Anggita
Gak percaya lo, Lin.
Lina Magdalena
NOEM tempat kita sering shopping?
Lina Magdalena
Yakali, Zas. Pulang-pergi selalu naik bus bertiga. Gak pernah tuh gue liat dia bawa mobil. Penampilannya juga polos banget. Masa yang kayak gitu lo bilang tajir?
Zaskia tidak mengatakan apa pun. Untuk membantah Lina, Zaskia menunjukkan foto keluarga dari akun Instagram milik Barra.
Lina mengecek Tag dalam foto itu satu per satu. Lalu saat itu juga, Lina terkejut sampai menutupi mulutnya yang menganga. Dia tidak percaya dengan fakta yang dilihatnya. Bahwa Barra benar-benar anak semata wayang dari CEO NOEM Shopping Mall.
Lina Magdalena
Zas...
Zaskia Anggita
Kaget kan lo.
Lina Magdalena
Gak bisa ngomong apa-apa gue!
Zaskia Anggita
Barra cocok banget kan sama kriteria lo.
Lina memikirkan kalimat Zaskia.
Zaskia Anggita
Pertama, anak tunggal konglomerat yang bakal warisin kekayaan orang tuanya.
Zaskia Anggita
Dua, he's tall, good looking, i think.
Zaskia Anggita
Tiga-
Lina Magdalena
Good manner? I don't think so.
Zaskia Anggita
Lin, lo baru papasan sekali gak bisa nilai gitu dong?
Zaskia Anggita
Pagi tadi lo bilang, jangan nilai orang dari luarnya.
Zaskia Anggita
As you say, girl.
Lina beralih menatap Barra dan kedua temannya yang asik mengobrol sambil menyeruput pop mie. Ketiganya tertawa seakan tanpa beban. Persahabatan mereka juga terlihat sangat tulus.
Benar kata Zaskia. Lina tidak bisa menilai Barra hanya dari kejadian pagi ini saja.
Lina Magdalena
Kalo poin pertama lolos, gak ada salahnya gue coba kan?
Zaskia Anggita
You go girl!
Lina Magdalena
****!
Lina Magdalena
Lagi-lagi lo cariin gue target, Zas!
Lina Magdalena
Kalau berhasil, fix lo cocok jadi mak comblang!
Zaskia Anggita
Dih, ogah!
Zaskia Anggita
Good luck then! Gue mau ke perpus dulu, bye!
Lina Magdalena
Hm! Giliran gue mau nebar umpan lo ke perpus! Selalu gitu!
Zaskia Anggita
Hahaha! Gue bantu doa!
Lina Magdalena
Anjir lo, Zas!
Zaskia tertawa, kemudian mengambil minumannya dan pergi meninggalkan Lina yang masih terpaku menatap Barra.
Lina memang tidak bisa menilai Barra dari kejadian pagi ini saja. Tapi Lina bisa yakin, kalau Barra bukanlah pria yang mudah. Mungkin itu hanya prediksi Lina saja, tapi dia harus membuat strategi untuk menebar umpan agar Barra menangkap umpan itu.
Lina Magdalena
Barra!
Tidak sia-sia Lina menunggu di halaman kampus, Barra dan kedua temannya benar-benar kembali ke kampus. Sehingga mereka bisa bertemu di halaman depan kampus.
Barra Noe Mahendra
Ya?
Lina Magdalena
Gimana punggung lo? Udah gak papa?
Adrian dan Heru menatap Barra dan Lina bergantian. Keduanya sama-sama menunjukkan ketertarikan. Heru terlihat gatal ingin menggoda Barra, sedangkan Adrian malah menatap sinis pada Lina.
Barra Noe Mahendra
Oh... gak papa kok.
Lina Magdalena
Ini buat lo... maaf banget tadi udah nabrak.
Lina menyodorkan segelas iced americano pada Barra. Sedangkan Barra yang masih mencerna kejadian saat ini, ragu-ragu untuk menerima pemberian Lina.
Lina tak tinggal diam. Dia meraih tangan Barra, menuntunnya untuk menerima segelas iced americano pemberiannya.
Barra sempat terkejut, namun dia tak sempat protes. Jantungnya sudah lebih dulu berdetak kencang saat tangan mereka saling bersentuhan. Namun Lina tidak membiarkan hal itu berlangsung lama. Lina segera melepas tangannya, setelah Barra menggenggam pemberian Lina.
Kemudian Lina tersenyum, seakan tidak pernah merasa kesal pada Barra.
Lina Magdalena
Sekali lagi, gue minta maaf ya.
Barra Noe Mahendra
Oh... ya...
Barra Noe Mahendra
Thanks juga... ini...
Lina melempar senyumnya yang paling indah, kemudian berbalik pergi meninggalkan Barra dan kedua temannya.
Berkat Zaskia, Lina kini menargetkan satu nama lagi, Barra Noe Mahendra.
Comments