Sekali aja, Kak. Dari awal kakak deketin aku? Apa gak pernah sekali aja?
Zaskia Anggita
Gak. Sedetik pun, enggak.
Suara dingin Zaskia kembali terngiang ditelinga Adrian. Suara yang bergetar itu juga masih terasa di tenggorokannya. Seolah baru kemarin ia melontarkan pertanyaan yang sama.
Adrian pernah terluka separah itu, dan sudah sangat membenci Zaskia. Tapi dia masih menyimpan foto polaroid mereka. Dalam foto itu Adrian tersenyum lebar, merangkul Zaskia yang tersenyum juga. Di bagian bawah foto itu tertulis dua nama dengan spidol hitam...
' Adrian ♡ Zaskia '
Heru Gunawan
Woy, Ar!
Adrian buru-buru menyelipkan foto itu di antara buku tebal 'Ilmu Ekonomi' yang ada di hadapannya.
Adrian Narayana
Lu ngapain sih di sini, Her? Pulang sana!
Heru Gunawan
Moh! Kalo pulang sekarang mesti disuruh bantu jaga warung.
Adrian Narayana
Durhaka lu!
Heru Gunawan
Emang bener kata Barra. Lama-lama lo gak sopan gue liat-liat.
Adrian Narayana
Lah, salah gue ngomong? Durhaka lu sama Ibu sendiri.
Heru langsung melayangkan sebuah bantal tepat pada kepala Adrian, sampai sang empunya mengaduh.
Adrian Narayana
Sialan!
Adrian memegangi kepalanya sambil melotot pada Heru.
Kemudian ponsel Heru bernyunyi, sehingga dia buru-buru mengangkat telepon masuk itu.
Heru Gunawan
Halo, Her?
Adrian Narayana
Halah dasar, bucin!
Heru Gunawan
Halo? Woy? Denger gue... Lo taroh di mana? Oh oke... Yo, tak balik sekarang.
Adrian menggelengkan kepalanya heran, mendengar Heru berbicara setengah-setengah. Setengah Jawa Timur, setengah Ibu Kota.
Adrian Narayana
Suka kan lu sama Hera?
Heru Gunawan
***! Sok tau mulu lo dari tadi.
Heru Gunawan
Balik dulu lah. Buku gue mana?
Adrian menyodorkan buku tebal berjudul 'Ilmu Ekonomi' pada Heru, dan langsung disambar oleh pria itu dengan tergesa-gesa.
Heru Gunawan
Dah ya, see you babi!
Adrian Narayana
anjing.
Adrian memerhatikan Heru yang keluar dari kamarnya. Kemudian dia tertawa, menertawai Heru yang denial dengan perasaannya sendiri.
Adrian Narayana
Bocah SD aja tau dia suka sama Hera.
Adrian mengambil buku tebal 'Ilmu Ekonomi' di dekatnya, dan merapikannya di meja belajar.
Saat itu juga, ponselnya berdenting tanda pesan masuk. Adrian mengedipkan mata beberapa kali, memastikan pengelihatannya.
Adrian sudah memastikan, dan pengelihatannya tidak salah. Nama yang muncul diponselnya adalah, Zaskia.
• Keesokan harinya •
Adrian datang satu jam lebih awal dari jadwal kelasnya. Dia menunggu di kursi taman kampus, sembari merutuki dirinya sendiri.
Adrian Narayana
Gue ngapain sih njir?
Adrian Narayana
Pokoknya lima menit gak dateng, pergi gue.
Zaskia Anggita
Pergi ke mana?
Adrian lantas menoleh ke arah suara. Orang yang dia tunggu akhirnya datang.
Ya, Zaskia. Kemarin Zaskia meminta waktu untuk bertemu dengan Adrian. Dengan bodohnya, Adrian setuju.
Adrian Narayana
Mau ngomong apa? Cepet, gue sibuk.
Zaskia Anggita
Astaga... santai dulu kenapa sih, Yan...
Zaskia Anggita
Basa-basi dulu kek. Gimana kabarnya? Baik?
Adrian tertawa miring.
Adrian Narayana
Baik. Lebih baik dari harapan lu.
Zaskia tertawa.
Zaskia Anggita
Oke... bagus dong!
Zaskia Anggita
Gue langsung aja deh. Gue penasaran aja sih, lo gak masih suka sama gue kan?
Adrian Narayana
Gila kali Lu. Buat apa gue suka sama modelan lu yang bisanya cuma manfaatin orang lain.
Zaskia Anggita
Hahaha... iya juga sih...
Zaskia Anggita
Terus kenapa lo ngikutin gue terus sih?
Adrian mengernyitkan dahinya, tak mengerti.
Zaskia menyilangkan tangan di dada, menatap Adrian dengan angkuh.
Zaskia Anggita
Lo ikut ujian akselesari buat naik kelas 3 SMA, biar sekelas sama gue, dan sekarang lo kuliah di sini juga? Pakai beasiswa?
Adrian langsung tertawa, setelah mengerti arah pembicaraan Zaskia. Dia tahu saat ini wanita itu sedang tidak baik-baik saja, dan hanya menjadikannya sebagai pelampiasan. Sejak dulu memang begitu, dan Adrian sudah hapal betul tabiat Zaskia.
Adrian Narayana
Oh... Sengaja. Kenapa? Takut? Karena gue selalu menang?
Adrian Narayana
Iya juga sih... Lu selalu jadi nomor dua, gue nomor satu nya.
Adrian melangkah maju, mendekat pada Zaskia. Dia menatap tajam pada Zaskia.
Adrian Narayana
Lu gak bakal bisa jadi nomor satu, Zas.
Zaskia sempat menggertakkan giginya kesal, namun dia cepat-cepat berpaling dari Adrian.
Adrian Narayana
Oh iya, sohibmu, kayaknya tertarik sama Barra.
Zaskia Anggita
Lina?
Zaskia tertawa miring, begitu mendapat ide untuk memancing Adrian.
Zaskia Anggita
Kenapa? Buat apa lo penasaran?
Adrian Narayana
Yah, dia cuma ngingetin gue sama seseorang.
Zaskia kembali menatap Adrian yang juga sedang menatapnya.
Zaskia tersenyum miring, kemudian mendekat pada Adrian.
Zaskia berbicara setengah berbisik.
Zaskia Anggita
Cinta itu gak pernah ada, Adrian. Lo pikir Lina beda dari gue?
Sontak Adrian mengernyitkan dahinya, menatap Zaskia terkejut sekaligus bingung. Sedangkan Zaskia hanya tersenyum miring, sebelum berjalan pergi meninggalkan Adrian yang masih membeku di tempatnya.
Zaskia sukses membuat Adrian semakin yakin dengan keraguannya.
Comments