Rumahnya ada di distrik C. Katanya tinggal sendiri.
Haruto Watanabe
Apa? Tinggal sendiri?
Kana Hamasaki
Hu-um. Itu informasi dari Fukuyama sendiri.
Haruto Watanabe
Dan kamu mau ke rumah dia sendiri?! (๑•̀д•́๑)
Kana Hamasaki
Σ(゜゜)
Haruto Watanabe
Kamu ini ceroboh. Selalu kayak gitu.
Kana Hamasaki
M-maaf.
Haruto hanya diam sambil menyetir mobilnya. Laju normalnya perlahan menjadi lebih cepat karena kekesalan yang menggebu.
Walau begitu Kana tidak protes. Hingga Haruto mulai menurunkan kecepatannya sendiri.
Haruto Watanabe
Kamu.. lain kali hati-hati. Kamu ga tahu siapa Fukuyama di luar kerjaan. Dari sifatnya yang kurang profesional, harusnya kamu bisa paham.
Kana Hamasaki
Baik, pak.
Haruto Watanabe
Oh ya. Selama di luar kantor kayak gini, bisa ga kamu manggil aku nama aja?
Kana Hamasaki
Σ(°д°ノ)ノ
Haruto Watanabe
Cuma di luar kantor dan berdua kayak gini, selagi ga ada pembahasan soal kerjaan.
Kana Hamasaki
Tapi, tapi kenapa aku harus gitu?
Haruto Watanabe
Aku mau dipanggil nama. Bisa?
Kana agak bingung. Tapi selagi bosnya menyuruh, Kana mengangguk. Meski sebenarnya aneh, ngapain minta gituan.
Kana Hamasaki
Bisa.
Haruto Watanabe
Panggil namaku.
Kana terkejut. Seketika kedua pipinya memerah.
Kana Hamasaki
... H-haruto.
Haruto Watanabe
Bagus.
Kana menundukkan kepala. Wajahnya panas. Malu, pasalnya dia sudah lama tidak memanggil nama Haruto kecuali saat marah-marah.
Haruto Watanabe
Aku suka kamu manggil namaku gitu. Tapi sekarang kamu sebut namaku pas lagi marah-marah aja, ya. Jadi sedih. (´-ω-`)
Kana Hamasaki
... (•ˋ _ ˊ•)
Lagian kamu nyebelin.
Haruto Watanabe
Ya, gimana, dong? Aku kan pengen bikin kamu suka.
Kana menoleh, menatap Haruto kesal.
Kana Hamasaki
Tapi ga gitu caranya!
Haruto Watanabe
Hmm? Trus gimana?
Haruto menoleh. Keduanya saling bertatap sejenak, kemudian saling melengos. Haruto kembali fokus dengan jalan, Kana fokus dengan pipinya yang semakin memerah.
Kana. Sudah sejak lama menaruh hati dengan Haruto. Tapi karena kebodohan dan ketidakpekaan Haruto membuat Kana harus mengubur perasaannya saat SMA.
Haruto Watanabe
Apa aku bukan tipemu?
Kana Hamasaki
.. ngga- ga gitu...
Haruto Watanabe
Apa usahaku masih kurang?
Hana menghela napas berat. Ia menghempaskan groginya, mencoba menenangkan diri sebelum merespon kebodohan Haruto selanjutnya.
Kana Hamasaki
Gini, ya. Kamu jangan ikutin drama-drama kayak gitu buat mikat hati cewek.
Haruto Watanabe
Kalo ga pake cara gitu, aku ga bakal menarik.
Kana Hamasaki
Justru yang kayak gitu malah bikin ilfeel!
ヽ(`д´;)/
Haruto Watanabe
Jadi kamu mau aku jadi diri sendiri?
Kana Hamasaki
Iya lah!
Haruto Watanabe
Pribadiku ngebosenin, lho.
Kana Hamasaki
Hmm.. ga juga, sih. Mungkin karena kurang peka aja.
Haruto Watanabe
Kurang peka di mananya?
Kana Hamasaki
Kepekaan sama orang sekitar, bukan karena pengen ikut-ikutan kayak di drama. (•ˋ _ ˊ•)
Haruto Watanabe
Contohnya?
Kana Hamasaki
Contoh simplenya, kamu selalu keras sama karyawan dan maksa mereka buat kerja sesuai yang kamu mau. Seenggaknya, setelah mereka selesai kerjain itu, kasih reward kecil berupa makanan atau pujian udah cukup.
Haruto Watanabe
Tapi itu emang tugas mereka, kan?
Kana Hamasaki
...!!!!
Iyaaa, itu emang tugas mereka. Tapi mereka juga manusia, kan? Hargai usaha mereka kalau kamu mau dihargai juga.
Haruto Watanabe
Hmm. Itu termasuk peka?
Kana Hamasaki
Lebih ke etika, sih.
Haruto Watanabe
Jadi kekuranganku soal percintaan itu masalah etika?
Kana Hamasaki
Tau ah males. (-""-;)
Keduanya diam. Lalu tak lama Haruto tertawa kecil. Kana jelas kaget. Tiba-tiba ketawa. Takutnya kesurupan apa gimana, mana Kana ga bisa bawa mobil.
Haruto Watanabe
Jadi kalo aku bisa lebih peka, kamu mau nerima aku?
Kana Hamasaki
Kenapa malah jadi aku, sih?
Haruto Watanabe
Katanya aku kurang peka. Jadi, sifat lainku kamu bisa nerima, kan?
Comments