Ep. 3
Sebuah bel berbunyi. Kana bergegas ke pintu, ia menerima sekotak pizza yang ia pesan tadi.
Karena membayangkan pizza sebagai makan siang dari Haruto, Kana jadi ingin makan pizza beneran. ๐ฅบ
Kana Hamasaki
Gila. Gila banget.
Kana menggerutu sambil menaruh kotak itu di atas meja ruang tv.
Ia berjalan ke dapur dan menuangkan susu di gelas. Setelahnya ia membawa gelas susu ke ruang tv.
Menyalakan tv yang memutar drama favoritnya. Bercerita tentang tuan muda kaya raya yang hilang ingatan.
Kana Hamasaki
Polos banget, sih.
Komentar Kana ketika melihat betapa polosnya tuan muda di layar tvnya.
Melihatnya membuat Kana teringat akan Haruto.
Kana duduk di karpet, bersandar pada sofa ruang tvnya. Tangannya meraih ponselnya.
Belum ada 5 detik, tiba-tiba panggilan masuk yang mana mengejutkan Kana.
Nama Haruto terpampang jelas di layar ponsel. Kana tak berpikir aneh-aneh karena Haruto hanya menghubunginya perkara pekerjaan saja.
Haruto Watanabe
"๐๐ข๐ฏ๐ข, ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐ฅ๐ช ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข?"
Kana Hamasaki
Di apartemen. A-ada apa?
Haruto Watanabe
"๐๐ฐ๐ฎ๐ช๐ฌ๐ถ๐ด ๐๐ถ๐ฌ๐ถ๐บ๐ข๐ฎ๐ข ๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ช๐ณ๐ช๐ฎ ๐ค๐ฉ๐ข๐ฑ๐ต๐ฆ๐ณ ๐ด๐ฆ๐ญ๐ข๐ฏ๐ซ๐ถ๐ต๐ฏ๐บ๐ข?"
Kana Hamasaki
Uh- Saya belum dapet emailnya beberapa hari ini-
Haruto Watanabe
"๐๐ข๐ฉ?!"
Kana Hamasaki
Tunggu, tunggu. Saya cek dulu.
Kana bergegas membuka laptopnya dan langsung mencari email untuk memeriksa surel terakhir yang dikirim komikus yang ia pegang.
Kana mulai panik saat melihat tidak ada pesan dari komikusnya hampir 2 minggu. Gadis itu semakin gugup.
Kana Hamasaki
... B-belum ada update hampir 2 minggu.
Haruto Watanabe
"๐๐ฑ๐ข ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ด๐ถ๐ฅ๐ฎ๐ถ? ๐๐ฐ๐ฎ๐ช๐ฌ ๐๐ถ๐ฌ๐ถ๐บ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฉ๐ข๐ฏ๐ฅ๐ญ๐ฆ, ๐ฌ๐ข๐ฏ?!"
Kana Hamasaki
Iya- saya handle. Tapi karena Fukuyama sempat buat pengumuman sakit seminggu, saya belum menghubungi dan fokus dengan komikus lain.
Haruto Watanabe
"๐๐ฆ๐ด๐ข๐ฌ ๐๐ถ๐ฌ๐ถ๐บ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฃ๐ถ๐ข๐ต ๐ฌ๐ฆ๐ญ๐ข๐ณ๐ช๐ฏ ๐ค๐ฉ๐ข๐ฑ๐ต๐ฆ๐ณ ๐ด๐ฆ๐ญ๐ข๐ฏ๐ซ๐ถ๐ต๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ฎ๐ถ ๐ช๐ฏ๐จ๐ฆ๐ต ๐ฅ๐ช๐ข ๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฑ๐ข ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ต ๐ถ๐ฑ๐ฅ๐ข๐ต๐ฆ?"
Kana Hamasaki
Baik, Pak. Saya akan hubungi komikus sesegera mungkin. Hampir 1,5 bulan komikus sering terlambat update dari jadwal.
Haruto Watanabe
"๐๐ข๐ญ๐ฐ ๐ฃ๐ฆ๐ด๐ฐ๐ฌ ๐ฎ๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ฎ ๐ฃ๐ช๐ด๐ข ๐ญ๐ข๐จ๐ช, ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ต๐ฆ๐ฏ๐จ๐ช๐ฏ ๐ณ๐ถ๐ฎ๐ข๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ฆ๐ฑ๐ถ๐ต๐ถ๐ด๐ข๐ฏ ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ข๐ฌ๐ข๐ญ ๐ฑ๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐ฌ๐ฐ๐ฏ๐ต๐ณ๐ข๐ฌ."
Kana Hamasaki
Baik, Pak Watanabe.
Panggilan langsung ditutup dari pihak Haruto.
Tubuh Kana melemas. Badannya dingin. Jantungnya berdegup kencang. Tak karuan.
Ia menyisir poni yang menutupi kening dengan jemari. Seketika pusing mengingat dirinya mulai ceroboh.
Kana Hamasaki
Aku panggil Fukuyama dulu, deh-
Kana kembali mengutak-atik ponselnya dan menemukan nama Fukuyama. Tanpa babibu Kana langsung memanggil nomor itu.
Panggilan tak terjawab sudah 2x. Jika yang terakhir tidak diangkat, Kana akan mendatanginya besok pagi ke alamat rumah.
Tapi di detik ke 3, panggilan diangkat.
Kana Hamasaki
H-halo! Tuan Fukuyama?
Ryuu Fukuyama
"๐๐ข๐ญ๐ฐ? ๐๐ฐ๐ฏ๐ข ๐๐ข๐ฏ๐ข?"
Kana Hamasaki
Y-ya. Saya Kana Hamasaki dari kantor penerbit Hatsukoi. Saya ingin tahu perkara update untuk komik anda.
Ryuu Fukuyama
"๐๐ฉ, ๐ฎ๐ข๐ข๐ง, ๐ฏ๐ฐ๐ฏ๐ข. ๐๐ฌ๐ถ ๐ญ๐ถ๐ฑ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฃ๐ข๐ณ๐ช. ๐๐ฌ๐ถ ๐ด๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ฃ๐ช๐ด๐ข ๐ถ๐ฑ๐ฅ๐ข๐ต๐ฆ ๐ฎ๐ช๐ฏ๐จ๐จ๐ถ ๐ช๐ฏ๐ช. ๐๐ข๐ฑ๐ช ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฃ๐ช๐ด๐ข ๐ด๐ฆ๐ด๐ฆ๐ณ๐ช๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ถ๐ญ๐ถ ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฑ๐ข ๐ข๐ด๐ช๐ด๐ต๐ฆ๐ฏ๐ฌ๐ถ ๐ณ๐ฆ๐ด๐ช๐จ๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ช๐ฌ๐ช๐ฏ ๐ฌ๐ฐ๐ฎ๐ช๐ฌ ๐ด๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช ๐ญ"
Kana Hamasaki
Baik. Tapi saya ingin memastikan apa ada kemajuan untuk ke depannya? Karena sudah ada teguran dari atasan.
Ryuu Fukuyama
๐๐ฉ, ๐ฎ๐ข๐ข๐ง ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฑ๐ฐ๐ต๐ฌ๐ข๐ฏ. ๐๐ช๐ด๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐ฅ๐ช๐ฏ๐ฆ๐จ๐ฐ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ข๐ต๐ข๐ด๐ข๐ฏ? ๐๐ฌ๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ฆ๐ณ-๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ฆ๐ณ ๐ฅ๐ช ๐ฑ๐ฐ๐ด๐ช๐ด๐ช ๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ฌ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐จ๐ฅบ"
Kana Hamasaki
Akan saya usahakan besok di kantor. Tapi kemungkinan ada kunjungan di rumah anda, Tuan Fukuyama.
Ryuu Fukuyama
"๐๐ข๐ฌ๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐ฃ๐ข๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ, ๐๐ฐ๐ฏ๐ข ๐๐ข๐ฏ๐ข!"
Belum sempat melanjutkan, Ryuu Fukuyama langsunf menutup telponnya.
Kana diam, bengong. Bingung pula.
Kana Hamasaki
(โOะO))โ
Kana langsung menutup laptop dan kembali bersender ke sofa ruang tv. Drama yang dinantinya sudah terlewat di pertengahan. Kana langsung mematikan tvnya karena tidak ada minat lagi.
Gadis itu menghela napas panjang.
Ia teringat suara marah Haruto di dalam ponselnya. Meski tidak mendengarnya di tempat yang sama, tapi ketakutan Kana sama dengan saat diceramahi Haruto di kantor.
Tangan lemasnya memegang ponsel dan iseng melihat beberapa foto di galerinya. Terutama foto-foto hewan yang ada di galeri. Stressnya mengajak Kana untuk kembali melihat jepretan dirinya di masa sekolah.
Masa di mana belum memikirkaj beratnya kehidupan kelak.
Jempolnya berhenti ketika sampai di beberapa foto lamanya saat SMP.
Kana tersenyum tipis ketika menemui foto itu. Ia memandanginya lama.
Hasil dari photobox waktu itu bersama Haruto.
Keduanya sudah menjadi teman sejak masih kecil. Karena Haruto tetangganya waktu TK, tapi Haruto pindah ke luar negeri karena ikut ayahnya. Setelah SMP, Haruto kembali.
Comments