Suasana pun menjadi tegang ketika Jenny, Lyssa, dan Jingga berkumpul di kamar Jenny.
Jenny
Jingga, aku bukannya ingin melanggar perjanjian kita. Tapi, aku gak bisa lama-lama sembunyiin kamu.
Jenny
Terutama dari dia.
(Menunjuk Lyssa)
Jenny
Dia... sahabatku.
Lyssa
Jen, aku gak paham.
Lyssa
Melanggar? Apanya yang dilanggar?
Lyssa
Dan dia (Menunjuk Jingga) apakah keponakanyang kamu bilang itu?
Jenny
Ah, iya. Be-benar. Dia keponakanku.
Jenny
Iya kan, Jingga?
(Merangkul Jingga)
Jingga
(Smirk ke Jenny)
Keponakan, ya?
Jenny
(Mengangguk kuat)
Jingga
Iya, aku keponakannya.
Lyssa
Lantas, perjanjian apa yang kalian buat sehingga kedatanganku melanggar perjanjian kalian?
Jenny
Bukan apa-apa.
Jenny
Biasalah, Jingga suka gak jelas.
Jingga
Perjanjian itu hanya kami berdua yang boleh tahu.
Lyssa
(Seketika hatinya terasa nyeri)
Oh, begitu.
Lyssa
Kalau kamu keponakannya, kenapa aku gak pernah melihatmu? Padahal aku sudah sedari kecil berteman dengan Jenny dan baru kali ini melihatmu.
Jenny
Itu.. soalnya dia sama kayak aku nasibnya.
Jenny
Ibunya jadi tenaga kerja asing di negara lain baru-baru ini. Jadi dia di titipkan disini.
Lyssa
Apa paman Jean tahu?
Jenny
Enggak, eum.. karena.. Jingga keponakan dari ayahku.
Jenny
Dia dititipkan secara diam-diam sebab jika paman tahu, dia bisa mengusir Jingga dan memaki ku seharian karena mengizinkan seseorang yang masih ada sangkut pautnya dengan mantan suami ibuku tinggal di sini.
Lyssa
(Menatapi Jingga dari atas ke bawah dengan curiga)
Jenny
(Menghalangi pandangan Lyssa)
Aku serius.. Kumohon kamu mau jaga rahasia ini diantara kita aja.
Lyssa
(Ragu-ragu)
Jenny
Kumohon..
Lyssa
Hah.. baiklah.
Lyssa
Tapi traktir aku makan di kantin selama seminggu sebagai imbalannya.
Comments