Part 1 - Bukan Manusia Biasa
Ayah Rhaka terbilang sangatlah hebat dia mampu menaklukkan lautan, dia adalah seorang nelayan yang sangat mampu untuk menangkap ikan yang sangat besar dan juga termasuk ikan-ikan mahal dan langka, hingga semua hasil tangkapannya bisa membiayai keluarganya.
Namun suatu ketika saat ia sedang berlayar di dekat samudra Hindia tiba-tiba kapanya oleng dan menabrak batu karang yang sangat besar.
Ayah Rhaka yang merupakan seorang kapten akhirnya memutuskan memindahkan haluan ke arah kanan, namun naas malah kapal mereka terjebak dan tertimpa ombak yang sangat besar.
Rofi (Awak buah kapal)
"Kapten kapal kita terjebak di batu karang, dan sepertinya hampir menabraknya!!"
ujar awak buah kapal ayah Rhaka yang bernama Rofi
Alex (Ayah Rhaka)
"Bodoh sudah aku bilang berhati-hati!!!"
ujar Alex ayah Rhaka sembari memarahi awak buah kapalnya.
Giant (Awak Buah Kapal)
"Tapi kapten ada sesuatu yang menyerang di bawah kapal kita!!"
Ujar salah satu awak buah kapal milik ayah Rhaka
Alex (Ayah Rhaka)
"Sini biar aku yang pegang kendali!!"
ujar sang kapten yang menahkodai kapal besar bermuatan ikan-ikan segar yang akan mereka bawa untuk di jual
Tapi nyatanya itu adalah hari terakhir, Alex melaut karena terjadi suatu peristiwa naas yang menyebabkan dia dan awak buah kapalnya hampir saja mati.
Ratu Mermaid
"Apa yang sedang kalian lakukan dirumahku wahai manusia!!"
ujar Ratu Mermaid, sembari memarahi para pelaut yang sedang mencari ikan.
Alex (Ayah Rhaka)
"Siapa kau?"
Ratu Mermaid
"Aku pemilik samudera ini!!!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Cihh!!!"
Giant (Awak Buah Kapal)
"Lihat kapten wanita itu berbadan manusia namun dia tak berkaki, tapi nampaknya dia Mermaid!!"
Ujar Giant sang awak buah kapal
Alex (Ayah Rhaka)
"Mermaid?"
Ratu Mermaid
"Ia aku adalah Ratu Mermaid!!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Aku tak percaya dengan apa yang aku lihat!!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Tapi nampaknya kau bisa aku jual dan aku perdagangkan!!"
Ratu Mermaid
"Dasar manusia serakah, kau telah mengotori rumahku, dan kini kau ingin menangkap ku?!!!"
Ujarnya marah, geram dengan kelakuan Alex
Dayang-dayang
"Ada apa Ratu??"
Ujar anak buah Ratu Mermaid
Ratu Mermaid
"Nampaknya manusia-manusia laknat ini telah mengotori rumahku!!"
Ratu Mermaid
"Cepat habisi mereka semuanya!!!"
Dayang-dayang
"Baik Ratu!!"
Rofi (Awak buah kapal)
"Ampunkan kami Ratu Mermaid!!"
Ujar salah satu anak buah Alex
Alex (Ayah Rhaka)
"Bodoh mengapa kau malah bersujud di depannya?"
Giant (Awak Buah Kapal)
"Ampun saya tak mau mati konyol!!"
Ratu Mermaid
"Masih kah kau berani kepada ku !!"
Kemudian saat lengah mereka menyerang Ratu Mermaid dan kemudian di hantam oleh ombak dayang-dayang Ratu Mermaid, kemudian saat itu awak buah kapal Alex mati semua dan menyisakan dirinya saja.
Saat Alex hendak kabur kemudian sang Ratu menghantam Alex dengan ekornya dan terkena matanya, hingga akhirnya mata Alex buta sebelah.
Meski begitu, Alex masih bisa kabur dan lari hingga akhirnya dia selamat meski tiada yang tersisa selain nyawanya saja
saat itu Alex di selamatkan oleh seorang nelayan juga yang merupakan kawannya.
Alex (Ayah Rhaka)
"Ahhh apa yang sebenarnya terjadi?"
Saat tersadar ia sudah berada di sebuah rumah tua yang telah raluk dan reot milik kakek Zeko yang juga merupakan nelayan
Kakek Zeko
"Rupanya kau telah sadar juga Alex!!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Zeko? apa itu kau?"
Kakek Zeko
"Nampaknya kau masih mengenalku!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Ia siapa yang tak kenal dengan mu mantan nelayan"
Kakek Zeko
"Hahhhha kisah mas lalu!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Ahh mata ku!!"
Kakek Zeko
"Nampaknya kau kehilangan sebelah matamu!!!"
Alex (Ayah Rhaka)
"TIDAAkkkkkKkk!!!"
Kakek Zeko
"Kau harus merelakannya!!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Kakek Zeko
"Aku melihat mu terombang-ambing di lautan lepas"
Alex (Ayah Rhaka)
"Owh aku baru ingat, aakkhhh!!!"
Kakek Zeko
"Nampaknya kau di serang oleh Mermaid!!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Dari mana kau tahu lelaki tua!"
Kakek Zeko
"Iya aku dahulu merupakan kekasih Mermaid!"
Alex (Ayah Rhaka)
"Kekasih Mermaid?"
Perjumpaan aku dengan dirinya membuat aku mengenang masa-masa indahku kalaku bersamanya, namun apa yang terjadi kenapa dia tak mengenalku? Apa banyak hal yang berubah dari diriku? Padahal kita berdiri di tempat yang sama dan saling berhadapan. Bahkan kala sopir bis mengerem mendadak dan dia hampir terjatuh, aku mencoba untuk memegang tangannya supaya dia tak terjatuh.
Suatu perjalanan hidup saat kamu mencoba melupakan setiap masa lalu yang udah terjadi tapi yang kamu alami adalah saat kamu melihat sosok orang yang ada di depan mata kamu ternyata tak lain dan tak bukan adalah sosok orang yang berbeda dari yang kamu kenal.
Aku tak bisa berkata-kata, apa yang bisa aku bicarakan langit saja terdiam namun tak jua aku berharap bila saatnya tiba apa mungkin semua akan berubah. Hitam bukan putih dan ini juga mungkin bukan karena dia, siapa dia? Seseorang yang hadir di kesunyian malam, seseorang yang selalu mengganggu tidurku. Aku hanya tak mampu berkeluh kesah, aku juga tak mampu berkata-kata. Aku hanya diam seribu bahasa, mungkin saja Tuhan tahu apa yang aku rasakan tapi aku hanya bisa diam dan mencoba menutupi semuanya.
Meski dalam keramaian aku masih merasa kesepian, entah kenapa sunyi sepi ku rasa tanpa seseorang yang bisa menemani ku di kesendirian ini, tak terasa sudah semakin jauh aku berjalan sendiri. Egois ku rasa bila aku mengeluh saja tanpa mau berusaha, entah kenapa goresan pena ku sampai pada titik kosong dimana tinta hitam yang ku tulis diatas kertas putih ternyata telah habis, setiap yang ku tulis sesuai dengan perjalanan hidup dimana hati menangis menjerit menceritakan setiap perjalanan hati yang lirih, meski sang waktu berbicara dengan nada yang lirih sambil di temani sang piano yang terus berbunyi dengan merdunya seperti melodi sendu yang menohok hati. Jarum jam terus berdetak kencang ke arah sumbu yang tak terbatas dengan penuh ke haluan aku terus bertanya kepada diriku sendiri, hari ini apakah akan lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya atau malah akan memberikan aku kesibukan uang sebenarnya membawaku pada rasa takut untuk memulai perubahan.
Dayang-dayang
"Ratu Dia menghilang!!!"
ujar dayang-dayang sang Ratu
Ratu Mermaid
"Biarkan saja, aku telah membutakan sebelah matanya!!"
Dayang-dayang
"Apa dia masih bisa hidup?"
Ratu Mermaid
"Dia masih bisa hidup tapi dia akan hidup dalam kesengsaraan!!"
Aku bukan pilihan, tapi aku juga tak sanggup untuk memilih. Rasanya ini tak adil bagiku, namun juga melewati setiap batas dalam hidupku. Aku yang berusaha untuk melupakan setiap hal yang ada dalam hidupku, aku yang hanya bisa mencoba untuk melupakan setiap masalah dalam hidupku.
Aku tak bisa berkata-kata, apa yang bisa aku bicarakan langit saja terdiam namun tak jua aku berharap bila saatnya tiba apa mungkin semua akan berubah. Hitam bukan putih dan ini juga mungkin bukan karena dia, siapa dia? Seseorang yang hadir di kesunyian malam, seseorang yang selalu mengganggu tidurku. Aku hanya tak mampu berkeluh kesah, aku juga tak mampu berkata-kata. Aku hanya diam seribu bahasa, mungkin saja Tuhan tahu apa yang aku rasakan tapi aku hanya bisa diam dan mencoba menutupi semuanya.
Comments