"Kau bertanya apa yang aku lakukan?" seru Kinan dengan lantang agar semua orang bisa dengar. "Aku memberitahu mereka semua yang ada di sini seperti apa kau dan Riri sebenarnya. Apa kau malu sekarang?" ledek Kinan meski tangisnya sudah mau pecah.
"Kamu benar-benar kelewatan!" sergah Andra.
"Kau yang kelewatan! Bisa-bisanya kau meniduri sahabat karibku sendiri tepat dimalam acara pernikahan kita? Di mana hati nuranimu, ha? Apa sudah kau gadaikan?"
"Diam!" bentak Andra marah.
"Kau yang diam!" Kinan balas membentak.
Kinan dan Andra saling berhadapan dengan perasaan dan amarah mereka masing-masing. Satunya memandang benci dan marah karena merasa telah dipermalukan, satunya memandang jijiik orang yang berdiri dihadapannya karena telah tega menyakiti hati dan mengkhianati ketulusan cintanya. Seketika rasa cinta Kinan untuk Andra langsung lenyap meski hatinya sangat terluka begitu dalam.
Yang lebih menyakitkan lagi adalah, kenapa Andra memilih sahabat dekatnya sendiri untuk dijadikan gundiknya. Itulah yang membuat Kinan nekat mempermalukan calon suami dan sahabat dekatnya sendiri.
Tak ada yang bisa dilakukan semua orang selain menunggu penjelasan dari aksi Kinan yang menguak perselingkuhan calon suaminya sendiri kehadapan publik, sebab mereka semua juga sangat shock setelah mengetahui fakta mengejutkan soal hubungan terlarang Andra dengan Riri tepat dimalam pernikahan Kinan dan Andra hendak dilangsungkan. Benar-benar tidak bermoral.
Semua pandangan mata orang-orang yang tadinya sengaja hadir untuk menjadi saksi pernikahan Andra dan Kinan juga langsung beralih ke wanita selingkuhan Andra. Mereka tidak menyangka, Riri masih punya muka hadir di sini setelah merusak hubungan Kinan dengan calon suaminya. Merasa dipojokkan, Riri berniat pergi kabur, tapi langkahnya ditahan oleh beberapa anggota kelurga Kinan yang sebenarnya, masih belum percaya ada seorang teman makan temannya sendiri. Teman dekat pula.
"Mau pergi ke mana kau pelakor? Muka cantik, tapi hatimu busuk," umpat salah satu saudara sepupu Kinan.
Melihat saudara mereka dikhianati sahabat sendiri, tentulah mereka jadi geram dan tidak terima. Riri kembali didudukkan di kursi panas sambil menunggu penjelasan Kinan dan Andra. Tak sedikit pula yang langsung menggunjing betapa tak bermoralnya Riri saat melakukan hubungan intim dengan calon suami sahabatnya sendiri.
Pandangan mereka seakan jijiik melihat sosok wanita seksi yang duduk diapit oleh saudara-saudara Kinan dari samping. Rasa malu, panik dan juga takut, langsung menyerang Riri sehingga wajah pelakor itu jadi pusat pasi seperti mayat hidup. Mau kabur juga tidak bisa atau ia akan berakhir dikeroyok oleh semua anggota keluarga Kinan.
"Kenapa kau putar video ini di depan umum? Bukan hanya aku saja yang malu, seluruh keluargaku juga malu! Kau mempermalukan kita semua? Apa kau tak berpikir akibatnya?" geram Andra marah. Matanya memerah menatap Kinan.
"Sebelum kau mengkhianatiku, pernahkah kau berpikir apa akibatnya? Aku rasa keluargamu juga tidak tahu seperti apa kau sebenarnya, kan? Aku tak mau hancur sendirian, kau dan juga pelakor itu ... harus tahu apa itu yang namanya malu!" seru Kinan penuh emosi.
Bisa-bisanya Andra berbicara seperti itu. Bukannya mengakui kesalahan dan meminta maaf, Andra malah menyalahkan Kinan. Lucu nggak sih? Tampan sih tampan, tapi kalau kelakuannya bejaat kayak gini, enaknya dibuang kelaut saja.
Plak!
Tiba-tiba sebuah tamparan keras mendarat mulus di pipi Kinan dan tangan yang menamparnya bukan berasal dari tangan Andra, melainkan dari calon ibu mertuanya sendiri. Sekali lagi, tamparan keras itu berasal dari ibu Andra. Gila nggak sih? Bukannya Andra yang kena gampar atas perbuatan terlarangnya, ini malah Kinan yang ditampar.
Suasana di kantor KUA ini semakin memanas karena ternyata ibu Andra tidak terima dengan aksi Kinan yang mempermalukan putranya dan telah membuat malu keluarga besarnya. Secara finansial, keluarga Andra memang keluarga terpandang dan jauh lebih kaya daripada keluarga Kinan, tapi nggak gitu juga kali. Mentang-mentang orang kaya, terus bisa seenaknya menampar orang yang tak berdosa. Padahal kesalahan ada pada Andra, tapi keluarganya seakan tak terima bila putra satu-satunya dari keluarga Wijaya ini disalahkan apalagi dipermalukan seperti ini.
"Beraninya kau memutar video itu tanpa berkonsultasi dulu dengan kami, ha? Kau pikir siapa kau? Aku merestuimu menikah dengan putraku karena kupikir kalian sudah lama menjalin hubungan. Inikah balasanmu padaku? Kau mempermalukan putraku dan seluruh keluargaku?" bentak Ibu Andra dengan emosi yang berapi-api.
"Tapi Andra sudah mengkhianatiku Bu, dia tidur dengan sahabatku sendiri tepat dimalam pernikahan kami!" ujar Kinan semakin shock karena ditampar wanita yang sudah Kinan anggap seperti ibunya sendiri.
Nyatanya, wanita yang berdiri didepannya ini sama saja seperti mertua jahat pada umumnya yang suka menganggap rendah menantunya. Untung Kinan tahu kebusukan Andra sekarang, kalau ia tahu setelah menikah, maka semakin hancurlah hati Kinan. Tak bisa dibayangkan seperti apa kehidupan rumah tangga Kinan nanti jika pernikahannya dengan Andra tetap dilanjutkan.
"Jangan panggil aku ibu!" bentaknya kasar. "Mulai sekarang, kita tidak ada hubungan apapun. Pernikahan ini batal," teriaknya dengan lantang sehingga membuat semua orang terkejut tak terkira termasuk kedua orangtua Kinan.
"Nyonya Hadi, apa yang baru saja kau katakan?" tanya ayah Kinan mencoba bersabar walau ia sangat sangat terkejut melihat perubahan situasi yang terjadi di sini.
"Maaf, Pak. Sepertinya, keluargaku tidak bisa menerima putrimu menjadi menantu kami. Sebenarnya, mana mau kami punya menantu gendut dan jelek seperti Kinan ini. Bikin sepet mata saja. Putraku sangat tampan dan tajir, wajar kalau dia punya banyak wanita yang lebih pantas bersanding dengannya dari pada dengan putrimu yang gendut itu. Dilihat dari sisi manapun, tak ada menarik-menariknya. Masih untung Andra mau jalan dengannya, tapi sekarang hubungan mereka sudah berakhir sampai di sini. Tidak akan ada pernikahan. Pernikahan ini batal! Kalian semua dengar itu? Dasar tidak tahu diri." Ibu Andra benar-benar menghina Kinan dan keluarganya habis-habisan.
Bukannya bersimpati atas apa yang menimpa Kinan karena dikhianati oleh putranya sendiri, wanita yang akrab di sapa nyonya Hadi Wijaya itu malah menyalahkan Kinan karena bertubuh gemuk dan jelek. Ibu Andra, ternyata sangat kejam dan tak berperasaan.
"Ayo Ndra! Kita pulang, ini sudah kelewatan. Untuk apa kita buang-buang waktu di tempat ini. Kita ke Eropa setelah ini. Aku punya hadiah untukmu yang sudah kusiapkan sejak lama," ujar wanita paruh baya itu dan langsung menyeret putranya keluar dari kantor KUA diikuti oleh seluruh anggota keluarganya yang lain.
Sungguh hinaan yang tak berperikemanusiaan. Semua orang yang ada di sini jadi bertanya-tanya, apakah Andra dan keluarganya ini punya hati atau tidak. Mereka semua langsung pergi begitu saja seolah tak pernah terjadi apa-apa. Bahkan merasa bersalahpun tidak.
Andrapun menggamit lengan Riri yang diapit saudara Kinan dari Kanan dan kiri lalu mengajak selingkuhannya pergi dari sini. Sungguh pemandangan yang benar-benar membuat hati semakin panas dipenuhi emosi yang meluap-meluap.
"Pergi!" teriak Kinan tak bisa menahan gejolak jiwanya yang sudah sangat tersakiti sampai seperih ini. "Pergi sana! Aku juga tak butuh pendamping dan keluarga sombong seperti kalian semua! Memangnya kenapa kalau aku gendut dan jelek? Masalah buat kalian? Aku juga punya hak hidup di bumi ini!
"Kalian pikir kalian itu siapa? Kalian bukan Dewa! Mentang-mentang orang kaya, kalian bisa memperlakukanku seenaknya! Pergi saja dari sini! Semoga kalian tidak mengalami kecelakaan pesawat saat pergi ke Eropa!" rutuk Kinan asal jeplak sambil berlinang air mata. Dadanya serasa sesak dan ia kesulitan bernapas menahan sakit yang teramat sangat.
Ingin tertawa, tapi tidak tega ketika mendengar Kinan mengutuk keluarga Andra yang pamer mau berangkat ke Eropa ditengah batalnya pernikahan yang harusnya menjadi hari bahagia dan bersejarah dalam hidup Kinan, seolah kandasnya acara ini bukanlah hal besar bagi mereka. Kini, semua impian Kinan sudah hancur lebur tak bersisa. Sebaliknya, keluarga Andra malah tak peduli dan terlihat baik-baik saja.
Dasar keluarga tidak punya hati, semua orang membatin dengan kalimat yang hampir sama ketika melihat Andra dan keluarganya melintas dihadapan semua orang yang menyaksikan insiden mengejutkan ini.
BERSAMBUNG
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Nur Ratna
hiii rasa nya pengen ngulek model cowok seperti andra
2023-06-21
0
Rina
lucu ayahnya..
2022-09-21
0
Dyah Shinta
Ngapain juga ayah Kinan masih kayak berharap gitu. Udah tau calon mantu seperti itu kok masih ngarep.
Ttg ibu mertua... ya gimana ya... aku juga sebagai seorang ibu, meski anakku salah, meski aku juga marah d kecewa tapi kalau dipermalukan seperti itu ya sakit hati juga sih ... meskipun setelah itu aku uyeng2 juga pasti anakku. Siapa juga ibu yang senang kelakuan anak seperti itu.
Harusnya Kinan juga siap kalau keluarga Andra ga terima. Jangan kaget kena tampar calon mertua.
Jarang orang bisa berbesar hati mau terima dipermalukan seperti itu.
Itu bukan hanya mempermalukan Andra d Riri loh. Keluarga besar ortu Andra yang malu.
Jadi apa yang sudah Kinan lakukan aku dukung banget. Akupun akan lakukan itu kalau jadi Kinan
Tapi g akan kaget dengan perlakuan keluarga Andri. Semua ada resikonya. Harus terima. Ga bakal juga mau terusin pernikahan itu.
2022-09-19
0