Bab 3

SMA Pajajaran
Tempat parkir
Rabu
6.30
Lintang
Lintang
Kenapa kita gak sekelas aja, sih?
Metta
Metta
[Tersenyum miring]
Metta
Metta
Kenapa lo?
Metta
Metta
Berharap bisa sekelas sama gue?
Metta
Metta
Kemarin-kemarin siapa yang ngomong gak mau gue intilin?
Metta
Metta
[Menatap sinis]
Lintang
Lintang
[Menghela napas]
Lintang
Lintang
Iya iya, maaf ya sayangnya Lintang.
Lintang
Lintang
[Memeluk Metta]
Metta
Metta
Heh, lepasin.
Metta
Metta
Jijik banget.
Metta
Metta
[Mendorong tubuh Lintang]
Lintang
Lintang
Halah, biasanya juga lo nempel banget ke gue.
Metta
Metta
Gak pernah, ya!
Lintang
Lintang
Apa gue perlu sebutin satu-satu?
Metta
Metta
Diem!
Nana
Nana
Tataaa.
Panggilan itu membuat keduanya menoleh. Dari kejauhan, terlihat seorang gadis yang tengah berlari menghampiri Metta.
Nana
Nana
Pagi.
Nana
Nana
[Tersenyum ceria]
Metta
Metta
Hm, pagi.
Nana melirik malu-malu pada Lintang. Dia sudah melihat pemuda itu sejak menginjakkan kaki di gerbang sekolah.
Terlihat sedikit bingung kenapa Metta bisa bersama pemuda tampan yang ditaksirnya itu, tetapi Nana tidak terlalu ambil pusing.
Dipikirannya, ini adalah kesempatan untuknya mengenal pemuda itu.
Nana
Nana
H-hai.
Nana
Nana
[Menatap Lintang]
Nana
Nana
[Menunduk malu]
Metta
Metta
[Mengernyit heran]
Lintang
Lintang
Halo.
Lintang
Lintang
[Tersenyum ramah]
Lintang
Lintang
Temennya Metta ya?
Lintang
Lintang
Kenapa mau sih temenan sama cewek galak kayak dia?
Lintang memang pribadi yang ramah pada semua orang. Apalagi terhadap perempuan, menurutnya perempuan itu istimewa.Maka dari itu harus diperlakukan selembut mungkin.
Kecuali Metta. Lintang suka sekali berbuat seenaknya pada sepupunya itu.
Metta
Metta
Heh, ngomong apa lo!
Nana
Nana
Ka-kalian saling kenal, ya?
Meskipun Lintang terlihat ramah padanya, tetapi Nana tetap merasa gugup. Tentu saja, sekarang kan ia sedang berdiri di depan pemuda tampan yang ia sukai.
Lintang
Lintang
Iya, dong.
Lintang
Lintang
[Merangkul bahu Metta]
Lintang
Lintang
Dia ini adek gue.
Nana
Nana
Adik?
Nana
Nana
Kembar?
Lintang
Lintang
Bukan, adek sepupu.
Nana
Nana
Ihh, kok Tata gak bilang.
Nana
Nana
[Mengerucutkan bibir]
Metta
Metta
Lo gak nanya.
Metta
Metta
[Memutar bola mata]
Entah mengapa, Metta sedikit tidak setuju jika Nana bersama Lintang.
Entahlah, instingnya mengatakan mereka tidak cocok.
Metta
Metta
Udah, ayo ke kelas.
Metta
Metta
[Menarik lengan Nana]
Nana
Nana
Dadah.
Nana
Nana
[Melambaikan tangan pada Lintang]
Metta
Metta
Gak usah ganjen, Na.
Nana
Nana
Siapa yang ganjen?
Nana
Nana
Orang Nana mau ngajak kenalan.
Metta
Metta
Gak usah kenal.
Nana
Nana
Kenapa emangnya?
Metta
Metta
Dia gak baik buat lo.
Metta
Metta
[Menatap Nana serius]
Nana
Nana
Kok Tata jelek-jelekin sepupunya?
Nana
Nana
[Menatap polos]
Metta
Metta
[Menghela napas]
Metta
Metta
Udahlah, lupain.
Nana
Nana
Tata cemburu, ya?
***
X IPA 3
Nana
Nana
Tataaa.
Nana
Nana
Namanya siapa?
Metta
Metta
Berisik, Na.
Nana
Nana
Makanya kasih tau nama dia siapa?
Metta
Metta
Gak tau, gak kenal.
Nana
Nana
Bohong.
Nana
Nana
Tata kan sepupunya.
Nana
Nana
[Merengek]
Metta
Metta
[Menghela napas]
Metta sendiri bingung, kenapa ia sampai tidak mau memberitahu nama Lintang pada Nana?
Rasanya tidak rela. Mungkin karena dia sendiri masih jomblo, ia tidak rela Lintang mempunyai pacar lebih dulu.
Metta
Metta
Tanya sendiri aja kalau berani.
Metta
Metta
[Tantang Metta]
Nana terdiam sejenak sebelum mengangguk yakin.
Nana
Nana
Oke, nanti istirahat Nana mau ajak kenalan.
Metta
Metta
[Terkejut]
Metta pikir, gadis polos seperti Nana tidak akan berani melakukan itu.
Metta
Metta
Terserah sih.
Metta
Metta
Tapi gue gak mau nemenin.
Nana
Nana
Oke.
***
Kantin
Nana
Nana
Nana boleh duduk sini?
Nana berdiri di sebelah meja yang ditempati oleh Lintang. Kebetulan pemuda itu sedang sendirian.
Lintang sedikit terkejut, tetapi kemudian tersenyum ramah saat mengetahui siapa yang menyapanya.
Lintang
Lintang
Boleh, duduk aja.
Lintang
Lintang
Metta mana?
Lintang pikir, sepupunya yang menyuruh Nana mencari tempat duduk. Dan karena Lintang sedang sendirian, gadis itu memilih duduk bersamanya.
Nana
Nana
Ah, anu...
Nana
Nana
Tata di sana.
Nana menunjuk meja paling pojok dekat dengan pintu.
Lintang sangat terkejut melihat Metta duduk sendirian di sana.
Lintang
Lintang
Loh, kok gak bareng?
Lintang
Lintang
Kalian berantem?
Nana
Nana
Enggak-enggak.
Nana melambaikan kedua tangannya di depan dada.
Lintang
Lintang
Terus?
Nana
Nana
Nana mau ngajak kamu kenalan.
Sepersekian detik, Lintang ternganga tak percaya.
Berikutnya ia tersenyum lebar. Pesonanya memang tidak diragukan lagi.
Lintang
Lintang
Oh iya, kita belum jadi kenalan ya tadi pagi.
Lintang
Lintang
Gue Lintang.
Lintang
Lintang
[Mengulurkan tangan]
Nana
Nana
Nana.
Nana
Nana
[Menjabat tangan Lintang]
Nana
Nana
[Tersenyum lebar]
Lintang
Lintang
Salam kenal ya, Nana.
***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!