Awas kalau Papa denger ada yang nangis karena berantem.
Metta
Hm, iya.
***
18.40
Lintang menepuk perutnya pelan beberapa kali karena kekenyangan. Pemuda itu masih berada di rumah sepupunya meski hari sudah beranjak malam.
Metta
Lo kapan pulang?
Metta
[Menunduk]
Posisinya saat ini Lintang tengah berbaring dengan paha Metta sebagai bantal.
Lintang
Ngusir lo?
Lintang
[Mendengus kesal]
Metta
Dih, gue nanya ya ini!
Metta
Baperan banget kayak cewek.
Lintang
Nanti ajalah.
Lintang
Mager.
Lintang memejamkan matanya. Mungkin kekenyangan membuatnya mengantuk.
Metta yang melihatnya, refleks mengusap kepala Lintang dengan sayang.
Mereka itu terkadang bertengkar seperti Tom and Jerry. Tetapi bisa juga bersikap manis seperti saat ini.
Metta
Lo kalau mau tidur jangan di sini dong.
Metta
Berat.
Metta
Di kamar sana.
Lintang
Hm.
Lintang
Belum isya'
Lintang
Nanti habis sholat gue tidur.
Metta
Tumben lemes amat?
Metta
[Mengernyit heran]
Lintang tidak pernah tidur cepat. Biasanya pemuda itu akan tidur di atas jam sepuluh malam.
Metta
Jangan bilang lo kecapekan gara-gara MOS tadi?
Lintang
Hm, iya kali.
Metta
Dasar lemah.
Metta
[Tersenyum mengejek]
Lintang
Bodo amat!
Lintang
Nanti kalau gue ketiduran, bangunin.
Metta
Iyee.
***
Drrt drrt
Chat
Keysha
Hai, Lintang
Keysha
Aku Key.
Keysha
Dapet nomor kamu dari Reyvan.
Keysha
Save, ya.
***
Metta mengernyit tak suka melihat foto profil gadis yang mengirimkan chat pada Lintang.
Sok cantik sekali. Lagi pula, baru hari pertama sekolah, kenapa Lintang sudah menarik perhatian banyak siswi?
Sebelumnya Nana, sekarang Key Key itu. Untung saja Nana adalah gadis yang polos. Ia pasti tidak berani mengirim chat seperti ini pada Lintang.
Tadi kebetulan, ponsel milik Lintang tergeletak di meja. Iseng, Metta mengotak-atik ponsel milik sepupunya itu. Mumpung si pemilik sedang tertidur.
Ketika sedang melihat-lihat galeri, ada notifikasi masuk dari nomor tak di kenal. Karena penasaran, akhirnya ia memutuskan untuk membukanya.
Tetapi isi chat tersebut malah membuatnya kesal. Entah karena Lintang banyak yang mendekati, atau merasa iri karena tidak ada laki-laki yang mendekatinya, Metta tidak tahu. Ia hanya merasa kesal saja.
Mendapat ide cemerlang, Metta memilih untuk membalas chat dari si Key Key itu.
Chat
Lintang
Oh, oke.
Lintang
Nanti gue sampaiin ke Lintang ya.
Lintang
Ini gue pacarnya.
Lintang
Lintang lagi tidur.
Keysha
Oh, pacar.
Keysha
Okelah.
***
Metta
Beres.
Metta
[Tersenyum menyeringai]
Adzan isya'berkumandang. Buru-buru Metta meletakkan ponsel milik Lintang ke tempat semula.
Metta
Bangun, Tang!
Metta
[Menepuk pipi Lintang]
Lintang
Hmm.
Lintang
Udah pagi, ya?
Metta
Ngelindur nih bocah.
Metta
Pagi, Mbahmu!
Metta
Masih malem, woy!
Lintang
Apasih, Met.
Lintang
Pagi-pagi udah teriak.
Lintang
[Memejamkan mata]
Metta
[Mendengus kesal]
Metta
MASIH MALEM LINTANG!
Metta
BANGUN UDAH ADZAN ISYA'
Metta
CEPETAN SHOLAT!
Metta
[Berteriak di telinga Lintang]
Lintang
Allahu akbar.
Lintang
[Terduduk cepat]
Lintang
Yang lembutan dikit napa?
Lintang
Jantung gue mau copot rasanya.
Lintang
[Menyentil kening Metta]
Metta
Hihh.
Metta
Lagian susah banget di bangunin.
Lintang
[Mendengus kesal]
Lintang beranjak menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelahnya, pemuda itu pergi ke masjid yang letaknya tak jauh dari rumah Metta.
Comments
⧗⃟ᷢʷ
wkwkwkwk 😌
2022-03-27
1