BAB IV
Gita dan Andi berbarengan masuk kelas.
semua orang menatapku tidak suka. Termasuk sulis.
sani
Bagaimana bisa dia datang bersama Andi?
keysia
Entahlah. Mungkin hanya kebetulan saja.
Rina
yaa lagian mana mau andi dekat-dekat denggannya.
fadli
Aku benar-benar heran, bagaimana bisa ada orang lolos audisi seperti dia?
SULIS
Postur tubuh sudah sebesar karung.
Sementara itu, siska dan Rasya yang melihat kedatangan Gita langsung memanggilnya.
siska
Loh, kamu kok bisa barengan sama andi?
Rasya
Git, lain kalo jangan terlalu dekat sama andi.
Rasya
lihat pandangan semua orang, mereka seperti tidak suka
siska
lagian, Gita hanya kebetulan. iya Kan git?
GITA
iyaa... ngak perlu ingetin, aku juga tahu diri.
sementara itu, Andi juga di sapa oleh temannya Bani.
Bani
cewek kayak gitu loh suka? ngeri banget kamu Ndi. Banya cewek lebih baik dari dia loh tolak.
Andi
Apaan sih? hanya kebetulan.
Andi
Dia tadi terlambat makanya aku bantu. Daripada nanti di luar teriak-teriak kayak penjual.
Bani
peduli amat kamu sama dia?
Andi
Diakan satu kelas kita, nanti kalau ada masalah dengannya kita juga yang repot.
Bani
Ohh.. Masih punya rasa kemanusiaan yah.
Andi
iyaalah...nanti di kirain Ganteng-ganteng kok ngak punya rasa kemanusiaan.
Tidak beberapa lama, Bu choi datang.
Bu. choi mempunya sikap yang tegas terhadap anak yang di bimbingnya.
Tetapi banyak siswa yang sukses karena bimbingannya.
bu choi
Selamat siang anak-anak?
bu choi
Hari ini, ibu akan membagikan baju kalian atau seragam sekolah.
bu choi
Semua siswa berbaris dan mengambil masing-masing seragamnya sendiri.
fadli
wah.. seragam siapa nih?
fadli
Apa di kelas kita ada orang sebesar karung?
semua siswa tertawa, kecuali bani dan Andi.
Gita benar-benar malu. Sulis merasa puas melihat Gita di permalukan.
Bani
Lagian kamu, seragam orang lain di ambi. Kita kan di suruh ambil seragam sendiri? Emangnya itu seragam kamu?
fadli
Hanya ngetes aja. kirain seragam aku.
Andi
Ngak pake kecama, makanya matanya rabun.
fadli
sewot amat sih kalian.
Giliran Gita yang mengambil seragamnya. Dengan cepat, Gita mengambilnya lalu menyembunyikannya.
siska
ngak perlu malu Git.
Rasya
iya Git, ngak perlu dengerin kata mereka.
Rasya
mereka emang kayak gitu. suka rendahin kita.
siska
Kita harus buktiin jika kita juga bisa kayak mereka.
bu choi
Kalian sudah mengambil seragam kalian. saatnya pembagian kelas.
bu choi
Kalian semua memilih saya sebagai pembimbing. Benar bukan?
bu choi
Tapi sayang, saya tidak memilih sembarang orang.
bu choi
Ada banyak kategori yang perlu di pertimbangkan.
bu choi
Misalkan berat badan kalian.
bu choi
jadi yang merasa bentuk badanya tidak sesuai, silahkan keluar dari kelas saya.
semua siswa melihat ke arah Gita.
Gita lalu melangkahkan kakinya secara perlahan keluar.
Melihat Gita di perlakukan seperti itu, Siska dan Rasya tidak terima.
siska
Bu choi, jika Gita di keluarkan dari kelas ibu, kami juga ikut keluar.
Rasya
saya juga bu... Bukan kha director mengatakan jika postur tubuh tidak masalah?
bu choi
Saya tanya sekali lagi, ini kelas siapa? Kelas saya. jadi saya yang berhak menentukan peraturannya.
bu choi
saya tidak mau membimbing siswa yang tidak akan bisa berhasil.
bu choi
jika kalian mau keluar juga, silahkan keluar. Anda bebas menentukan.
siska dan Rasya keluar mengikuti Gita.
bu choi
saya yakin, kalian yang ada di sini setuju dengan peraturan yang saya buat. iyakan?
semua siswa serentak mengatakan setuju kecuali andi dan bani.
Andi
Mereka seperti di keluarkan secara tidak hormat.
Bani
Tenang saja. mereka masih punya guru pembimbing lain yang lebih menghargai mereka.
Andi
itu benar. Dari pada bu choi yang sepertinya tidak menyukai mereka.
Bani
Dari pertama ikut audisi, bu choi tidak terima jika mereka di loloskan
Andi
pasti ada alasan kenapa director meloloskan mereka.
Comments