BAB III
Gita berhasil lolos. Gita pulang dengan perasaan senang.
GITA
ma, Gita akhirnya lolos.
mama Fara
setelah di permalukan dengan penampilan kamu?
mama Fara
Sulis tadi bilang, jika banyak guru yang menolakmu. beruntung, Hanya ada satu guru yang membelamu.
GITA
Yang terpentingkan Gita lolos.
mama Fara
mama senang, sedih, kecewa. itu tidak ada urusannya denganmu.
SULIS
udah deh gita. baru lolos aja udah senang banget. Aku biasa-biasa aja tuh.
SULIS
sudah pasti aku lolos.
mama Fara
sudah-sudah. Gita kamu ke dapur dan masak untuk makan malam.
mama Fara
jangan iya ma saja. kamu ke dapur sekarang!
Gita langsung menuju ke dapur.
Gita akhirnya selesai menyiapkan makan malam. Gita lalu memanggil mama fara.
GITA
Ma.. gita udah siapin makan malam.
mama Fara
sulis....! Ayo makan.
mama Fara
kamu makan setelah aku dan sulis makan.
SULIS
Ada apa sih ma. ribut-ribut.
mama fara makan bersama anaknya tanpa mengajak Gita juga.
Gita hanya berdiri di dekatnya sambil melihat mama fara dan sulis makan.
Guta jadi laper juga melihat mereka makan dengan lahap.
mama fara dan sulis sudah selesai makan.
mama Fara
Gita, ini tinggal nasi sama sayur yang tersisa.
mama Fara
kamu makan saja yah...
SULIS
ini, sisa makananku masih banyak. kamu makan aja. ini masih ada ayam gorengnya sedikit.
Gita lalu memakan makanan sisa sulis.
mama Fara
selesai makan, kamu cuci piring.
SULIS
udah ma. ayo kita pergi tidur.
selesai makan, gita langsung cuci piring. ini sudah hal biasa bagi gita. semua pekerjaan rumah, Gita yang menghendel sendiri.
Gita bahkan tidak pernah melihat ibu tirinya maupun sulis membersihkan rumah.
semenjak mereka menikah dengan ayah Gita.
Gita sudah terbiasa membersihkan rumah sendiri.
GITA
Akhirnya sudah selesai juga.
Gita lalu pergi ke kamarnya tidur. kamar gita sudah seperti gudang.
barang-barangnya di tempatkan di kamar semua Tanpa menggunakan lemari.
ibu tirinya melarangnya membeli lemari.
jadi Gita memakai peralatan yang seadanya saja untuk menyusun pakaiannya.
GITA
Aku harus tidur lebih awal. Bezok ke sekolah giring untuk mengambil baju sekolah.
Tidak lama, Gita tertidur.
Keesokan harinya, Gita bangun dan langsung mandi.
Tetapi sulis masih berada di kamar mandi.
GITA
sulis, lebih cepat sedikit. kita bisa terlambat nanti.
mama Fara
Gita, terserah sulis mau lama di kamar mandi. kamu tidak perlu ikut campur.
GITA
iya ma... tapi gita takut terlambat.
GITA
Hari ini pertama sekolah ma. Gita takut nanti gerbangnya sudah di tutup.
GITA
Apalagi gita jalan kaki.
sulis yang baru keluar dari toilet, marah-marah.
Gita tidak menghiraukan perkataan sulis. dia langsung masuk ke toilet.
mama Fara
Anak itu, tidak punya sopan santun, main masuk-masuk aja.
SULIS
udahlah ma... tidak perlu urisan dia. nanti mama bisa stres.
mama Fara
Bener juga. mama bisa stres nanti.
Gita berlari sekencang mungkin untuk sampai di gerbang sekolah. Tetapi gerbang sekolah sudah di tutup.
GITA
pak... pak, tolong bukain.
Tanpa gita sadari, Andi berada di belakangnya.
Andi
santai saja. langsung panjat pagar saja.
Andi
siapa yang terlambat, aku tadi keluar beli sesuatu. Enak saja nuduh terlambat.
GITA
Aku ngak bisa panjat.
GITA
kamu ngak liat badan aku?
Andi
Mau dibantu atau tidak?
Andi lalu membungkukkan badannya dan meminta gita untuk naik.
Andi
cepatlah Naik. Kamu mau terusan berada di sini?
Gita lalu menaiki punggung andi. Andi terlihat kewalahan tetapi berusaha tetap terlihat baik-baik saja.
Gita berhasil berada di pagar. tetapi Gita tidak tahu bagaimana bisa turun.
GITA
ini turunya bagaimana?
Andi lalu memanjat pagar.
Andi
Langsung lompat aja seperti ini.
Andi lalu melompat turun.
Gita mengikutinya. tetapi malah kepala gita terbentur juga di jalan.
Andi
Kamu lompat atau apa sih?
Andi
lompat kok kayak gitu?
Gita kesakitan. ia menyentuh kepalanya yang sedikit sakit.
Andi memeriksa kepala gita.
Andi
sudahlah. kepalamu tidak apa-apa. cepat masuk.
Comments