penggrebekan

"Tooloonngg..."

"Tolong jangan sakitin saya.."

"Saya mohon lepaskan hiks..hiks.."

Isak tangis Nadira terus menggema di ruangan kumuh. Ia sangat takut saat ini melihat dua preman berbadan besar di depan nya yang terus mencoba melucuti pakaian nya.

"Jangan menangis gadis cantik.. Kita gak akan sakiti kamu kok.. Cuma main-main aja."

Kedua preman itu maju untuk melancarkan aksinya.

Krek

Lengan baju yang di kenakan Nadira robek dan itu semakin membuat ia terisak. Meminta tolong tapi pada siapa? tengah malam di jalanan sepi tentu tidak ada yang mendengar suaranya.

Hari ini Nadira bekerja masuk shif sore dan pulang pukul 11 malam namun karena harus membereskan Kafe tersebut ia pulang 30 menit dari waktu yang semestinya.

Di tengah jalan ia melihat sosok yang sangat ia rindukan, Rendi. Berlari melihat pujaan hatinya sedang duduk di taman. Tapi langkahnya melambat ketika ia mendengar cecapan disana.

Ya, ia melihat Rendi bercum bu dengan seorang wanita modis. Ia merutuki air matanya sudah mengalir deras di pipinya padahal ia sudah tepat berada di belakang Rendi.

Di hapus air matanya lalu berdehem. Tampak kedua insan yang sedang bercum bu terkejut dan Rendi lebih terkejut melihat siapa yang berdehem adalah Nadira pacarnya sedari SMA.

"Kakak.. Kalau mau mesum jangan di tempat umum. Di rumah gih." ucap Nadira lalu berjalan meninggalkan taman itu.

Nadira terus menangis sepanjang jalan hingga tanpa sadar ia sudah memasuki jalan sepi dan di ikuti dua orang sedari tadi.

"Saya mohon jangan sakitin saya bang.. hiks..hiks.." Nadira terus saja memohon pada kedua preman itu.

Bukan nya iba justru membuat kedua preman itu bersemangat menjalankan aksinya.

"Kemari lah manis.. Kami tidak akan menyakiti mu, kita akan bersenang-senang."

Nadira terus melangkah mundur dengan tangan bersilang di dada.

"Jangan.."

Satu preman mencoba mencium Nadira namun ia memalingkan wajah hingga membuat preman itu marah dan memberi satu tamparan di pipi Nadira.

Plak

"Kau membuat kami marah." Dengan cepat satu preman itu menjambak rambut Nadira hingga membuat Nadia merintih.

"Tooloonngg..."

...****...

Di dalam sebuah mobil sport merah seorang pemuda sedang menggerutu karena ulah sahabatnya.

Qenan adalah pemuda itu. Malam ini adalah malam Minggu dan ia sudah janjian dengan sahabatnya untuk mengunjungi salah satu Kafe Hebat miliknya.

Namun berakhir dengan Qenan yang kesal karena sang sahabat pergi bersama pacarnya dan menjadikan ia sebagai obat nyamuk.

Dan disinilah ia di tempat sepi yang tidak tahu dimana. Yang ia tahu hanya jalanan itu tidak jauh dari Kafe Hebat miliknya.

Keluar dari mobil lalu rebahan di atas atap mobil memandangi bintang-bintang bertebaran disana seakan bersiap untuk menyambut pergantian tahun.

Ya, malam ini adalah malam terakhir di tahun ini dan beberapa menit lagi akan berganti tahun. Tapi entah mengapa ia merasa di daerah tempat ia berhenti sangat sunyi malam ini.

Mungkin sedang berkeliling kota Jakarta untuk menyambut pergantian tahun pikirnya.

Qenan terlonjak kaget mendengar teriakan seseorang berteriak minta tolong.

"Tooloonngg..."

Ia terduduk merasa pendengaran nya kian menajam dan suara itu begitu jelas di telinga nya.

"Halusinasi lo aja Nan." ujarnya merasa tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Tapi ia merasa suara teriakan itu kian jelas dan terdengar pilu di telinga Qenan. Akhirnya ia celingukan mencari sumber suara.

Matanya dapat melihat sebuah gubuk kumuh dengan dinding terbuat dari papan yang telah usang dengan atap terbuat dari daun pohon kelapa.

Qenan melompat dari atap mobil sport merahnya. Berjalan mengendap-endap menuju asal suara itu. Ia mendengar Isak tangis itu begitu jelas dan yakin di dalam sana percobaan pemerkosaan.

Qenan meringis saat gadis di dalam sana di tampar dan di jambak oleh dua preman. Melihat tubuh kedua preman tersebut lebih besar dari dirinya tentu harus memiliki rencana untuk melawan kedua preman itu.

Dirinya memang handal dalam bela diri. Hal ini diharuskan karena ia selaku pewaris tunggal dan calon pemimpin Abraham Corps dan juga sebagai pemilik bisnis kuliner dan fashion harus handal dalam bela diri.

Tapi mau bagaimana pun seseorang handal dalam bela diri namun tetap harus memiliki strategi untuk mengalahkan lawan.

Di ambilnya kayu yang tersusun di belakang gubuk tersebut. Sepertinya sengaja disusun untuk kayu bakar. Lalu ia mengendap-endap masuk dari pintu depan karena orang yang di dalam berada di bagian belakang gubuk tersebut.

*Bugh

Bugh*

Satu persatu Qenan layangkan pukulan di kepala bagian belakang kedua preman tersebut membuat keduanya tersungkur ke lantai.

"Kurang ajar." ucap salah satu preman tersebut bangkit hendak menyerang Qenan tapi naas, Qenan sudah lebih dulu memberi satu pukulan lagi di **** ***** sang preman.

"Pergi kalian atau gue telpon polisi." Ancam Qenan membuat kedua preman itu menyerah dan berlari terbirit-birit.

Qenan beralih melihat gadis itu dalam keadaan mengenaskan dengan pakaian yang nyaris terbuka. Bahkan ia sendiri juga terpengaruh karena warna kulit dengan warna pakaian nya sangat kontras.

"Lo gak pa-pa?" tanya Qenan berlutut melihat gadis tersebut masih menangis.

Nadia itu mengangguk lemah.

"Gue antar pulang?"

Bukan nya menjawab, Nadira semakin mengeratkan pelukan nya pada kedua kakinya. Ia masih takut kejadian tadi terulang lagi.

Qenan mencoba memegang bahu Nadira untuk menenangkan Nadira tanpa ada niat lain nya.

"Oohh jadi ini yang kita dengar minta tolong itu?" tanya salah satu dari sekelompok orang baru masuk di gubuk kumuh itu.

"Iya pak.. Anak muda itu mencoba perkosa gadis itu makanya kami memberitahukan pada bapak-bapak sekalian." ucap seseorang yang Qenan tahu itu adalah preman yang mencoba perkosa gadis yang saat ini bersamanya.

Para warga tersebut saling berbisik. Entah apa yang mereka bicarakan. Qenan sendiri tidak tahu itu.

"Saya di fitnah pak, preman itu yang mau perkosa gadis ini dan saya yang menolong nya." kata Qenan membela diri menunjuk kedua preman itu.

"Mana buktinya kami mau perkosa gadis itu sedangkan kami ada sama bapak-bapak ini dan kamu berdua dengan gadis itu yang nangis baju nya udah kamu robek."

Para warga terus saja berbisik mendengarkan adu argumen antara Qenan dengan kedua preman itu.

"Kalian harus di nikahkan." salah satu warga yang di yakini kepala desa itu angkat bicara.

"APA?" Baik Qenan dan Nadira terperanjat mendengar itu lalu kedua nya saling pandang.

"Ini salah paham pak, saya hanya menolong orang ini. Bagaimana bisa saya menikah sama orang yang gak saya kenal?" Qenan terus membuat penolakan begitu juga dengan Nadira.

"Begini nak, kami nggak mau kampung kami jadi sial karena kelakuan mesum kalian. Dan kami juga nggak mau kalau kalian berbuat dosa sampai pacar kamu hamil." Kepala desa tersebut mencoba bicara dengan kepala dingin agar Qenan dan Nadira setuju karena niatnya baik, pikirnya.

"Pacar?"

"Pak, kami gak saling kenal."

🌸

***Bersambung..

Like dan komen nya yaa***..

Terpopuler

Comments

Nurma Yani

Nurma Yani

mampir y kak

2024-05-01

1

Eolia Julian

Eolia Julian

sy kira bunyi baju yg di sobek itu kyk "srekk" maybe

2024-04-22

0

Mytha🕊

Mytha🕊

petaka membawa berkah...bisa dibilang rezeki nomplok ini yaa ra.. malah di sirih nikah sama yg punya kafe 😄

2024-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Nadira Fazilla Zharifah
2 Qenan Abraham.
3 penggrebekan
4 Pernikahan
5 Hari pertama
6 Belanja
7 Teman satu kamar
8 Aku kamu
9 Sekolah Qenan
10 Pengakuan
11 Qenan omes
12 Jalan bersama
13 Masih jalan bersama
14 Viral
15 Bertemu
16 Nadira rindu mama
17 bos ku suamiku
18 Makan malam
19 Bertengkar
20 Kamu seksi
21 Pengalaman
22 Aku tunggu
23 Bertemu lagi
24 Pertahanan ku runtuh
25 Aku menginginkan mu
26 Flashback
27 Aku gak kenapa-napa
28 Pernikahan rahasia
29 Kenyataan
30 Aku nggak ijinkan
31 Qenan cenayang
32 Nadira cantik
33 Peringatan
34 Playboy cap ikan asin
35 ke SMA KUSUMA BANGSA
36 Qenan yang posesif
37 Malam perayaan
38 Pertengkaran
39 Siapa yang membeli ini?
40 Cewek zaman sekarang banget
41 Aku jatuh cinta
42 Wido
43 Pelukan mama mertua
44 Bukti nyata
45 Acara Nadira
46 Masih acara Nadira
47 Penolakan
48 Qenan uring-uringan
49 Wido Prasetyo
50 Perhatian Nadira
51 Ke makam
52 Ibu panti
53 Maafin aku Melati
54 Qenan apa kabar?
55 Qen.. Lo sakit?
56 Rudal Amerika
57 Oppa Cha Eun-woo
58 Nazeef dan Dion
59 Aku tak akan macam-macam
60 Qenan pergi
61 Kamu masak untuk Qenan?
62 Obat?
63 Gue nginep ya
64 I want to make love in the open.
65 Fantasi
66 Melinda
67 Makan pizza
68 Masih Pizza
69 Qenan, dinding?
70 Papa Reno
71 Masih papa reno
72 Periksa kandungan
73 Tak ada ujung
74 Secercah harapan
75 Malu-malu kucing
76 Milly dan Mario
77 Kenapa lo panggil gue Dion?
78 Qenan
79 Izin
80 Es pisang cokelat
81 Boneka
82 Fantasi Qenan lagi
83 Akulah yang salah.
84 Lepaskan istriku
85 Ada apa sebenarnya?
86 Cinta itu buta
87 Takut
88 Kamu harus ingat
89 Qenan dan Nazeef
90 Ciuman pertama
91 Dion yang polos
92 Iya, aku lupa belum cium kamu
93 Kamu luar biasa
94 Dion curhat
95 Kelulusan
96 Wido sang pecinta
97 Jaga hati agar tetap utuh
98 Kita udah nikah
99 Aku mencintaimu suami SMA ku
100 Nadira hanya milikku
101 Nazeef galau
102 Nadira pergi
103 Nadira pulang
104 Extraño
105 Ke kantor papa Surya
106 Saling diam
107 No problem
108 Te amo
109 The Royal Bali Villas Canggu
110 Senja
111 Miliki aku
112 Kalau jodoh gak akan kemana
113 Perpisahan
114 Rapuh
115 Makan siang bersama
116 Melinda dan Rian
117 Kemana Nadira?
118 Dasar gak peka
119 Sayang, sayang, dan sayang
120 Melepas rindu
121 Kilas balik (Dasar pria bodoh)
122 Kilas balik (Permintaan Nadira)
123 Ini demi kamu Nadira
124 Aku juga pasti akan merindukanmu
125 Tolong jangan cinta begitu dalam.
126 Pernikahan Wido
127 Dia ganteng
128 Kamu, kok pulang?
129 Aditya Wira Prasetyo
130 Kakak kecil?
131 Gue gak akan berhenti
132 Sayang, ini apa?
133 Selamat pagi, sayang
134 Dia milikku, hanya milikku
135 Harapan Nadira
136 Berangkat ke Surabaya
137 Ke sawah
138 I have you, you have me.
139 Bule
140 Dasar manja
141 Makan malam
142 Nasib Nazeef
143 Gara-gara Bella
144 Aku pergi
145 Ayo Abang antar pulang
146 Qenan tahu
147 Nyonya Abraham
148 Qenan si pengertian
149 Menata hati
150 Aku tunggu hukuman mu
151 Nadira ngidam
152 Dasar ibu hamil
153 Rania
154 Dokter Gadhing
155 Nikah
156 Qenan dan Nazeef
157 Kelinci kecil
158 Nadira
159 Calon Nazeef
160 Nina
161 Rania bertemu Wido
162 Kilas balik (Nazeef ke Paris)
163 Rania dan Jafar
164 Gara-gara Dion
165 Masih gara-gara Dion
166 Melinda hamil
167 Rencana Nadira dan Melinda
168 Pergi ke Paris
169 Acara Nazeef
170 Beb, bangun beb
171 Rumah sakit
172 Tamparan
173 Pergi ke Bandung
174 Menyusul ke Bandung
175 Mengunjungi Pabrik
176 Cemburunya Jafar
177 Nazeef dan Nina
178 Majalah
179 Dua pasang
180 Baby kembar
181 Apa-apaan kalian
182 Aku kangen
183 Acara Dion dan Melinda
184 Melati, maafkan mas
185 Terimakasih telah hadir di hidupku
186 Keanehan Qenan
187 Belanja
188 Makan siang
189 Menantu dan mertua
190 Udah renangnya?
191 Dion
192 Maaf
193 Dua kan?
194 Daster
195 Antar aku ke Rumah Sakit
196 Lahiran
197 Edzard Zeon Abraham
198 Pengumuman Novel baru
199 Meminta pendapat Readers
200 200. Duda beranak satu
201 Pengumuman Novel Baru
202 202. Pengumuman Novel Baru
203 Novel Baru
204 Pengumuman
205 Pengumuman
206 Pengumuman
207 207. Kau Milikku Sayang
Episodes

Updated 207 Episodes

1
Nadira Fazilla Zharifah
2
Qenan Abraham.
3
penggrebekan
4
Pernikahan
5
Hari pertama
6
Belanja
7
Teman satu kamar
8
Aku kamu
9
Sekolah Qenan
10
Pengakuan
11
Qenan omes
12
Jalan bersama
13
Masih jalan bersama
14
Viral
15
Bertemu
16
Nadira rindu mama
17
bos ku suamiku
18
Makan malam
19
Bertengkar
20
Kamu seksi
21
Pengalaman
22
Aku tunggu
23
Bertemu lagi
24
Pertahanan ku runtuh
25
Aku menginginkan mu
26
Flashback
27
Aku gak kenapa-napa
28
Pernikahan rahasia
29
Kenyataan
30
Aku nggak ijinkan
31
Qenan cenayang
32
Nadira cantik
33
Peringatan
34
Playboy cap ikan asin
35
ke SMA KUSUMA BANGSA
36
Qenan yang posesif
37
Malam perayaan
38
Pertengkaran
39
Siapa yang membeli ini?
40
Cewek zaman sekarang banget
41
Aku jatuh cinta
42
Wido
43
Pelukan mama mertua
44
Bukti nyata
45
Acara Nadira
46
Masih acara Nadira
47
Penolakan
48
Qenan uring-uringan
49
Wido Prasetyo
50
Perhatian Nadira
51
Ke makam
52
Ibu panti
53
Maafin aku Melati
54
Qenan apa kabar?
55
Qen.. Lo sakit?
56
Rudal Amerika
57
Oppa Cha Eun-woo
58
Nazeef dan Dion
59
Aku tak akan macam-macam
60
Qenan pergi
61
Kamu masak untuk Qenan?
62
Obat?
63
Gue nginep ya
64
I want to make love in the open.
65
Fantasi
66
Melinda
67
Makan pizza
68
Masih Pizza
69
Qenan, dinding?
70
Papa Reno
71
Masih papa reno
72
Periksa kandungan
73
Tak ada ujung
74
Secercah harapan
75
Malu-malu kucing
76
Milly dan Mario
77
Kenapa lo panggil gue Dion?
78
Qenan
79
Izin
80
Es pisang cokelat
81
Boneka
82
Fantasi Qenan lagi
83
Akulah yang salah.
84
Lepaskan istriku
85
Ada apa sebenarnya?
86
Cinta itu buta
87
Takut
88
Kamu harus ingat
89
Qenan dan Nazeef
90
Ciuman pertama
91
Dion yang polos
92
Iya, aku lupa belum cium kamu
93
Kamu luar biasa
94
Dion curhat
95
Kelulusan
96
Wido sang pecinta
97
Jaga hati agar tetap utuh
98
Kita udah nikah
99
Aku mencintaimu suami SMA ku
100
Nadira hanya milikku
101
Nazeef galau
102
Nadira pergi
103
Nadira pulang
104
Extraño
105
Ke kantor papa Surya
106
Saling diam
107
No problem
108
Te amo
109
The Royal Bali Villas Canggu
110
Senja
111
Miliki aku
112
Kalau jodoh gak akan kemana
113
Perpisahan
114
Rapuh
115
Makan siang bersama
116
Melinda dan Rian
117
Kemana Nadira?
118
Dasar gak peka
119
Sayang, sayang, dan sayang
120
Melepas rindu
121
Kilas balik (Dasar pria bodoh)
122
Kilas balik (Permintaan Nadira)
123
Ini demi kamu Nadira
124
Aku juga pasti akan merindukanmu
125
Tolong jangan cinta begitu dalam.
126
Pernikahan Wido
127
Dia ganteng
128
Kamu, kok pulang?
129
Aditya Wira Prasetyo
130
Kakak kecil?
131
Gue gak akan berhenti
132
Sayang, ini apa?
133
Selamat pagi, sayang
134
Dia milikku, hanya milikku
135
Harapan Nadira
136
Berangkat ke Surabaya
137
Ke sawah
138
I have you, you have me.
139
Bule
140
Dasar manja
141
Makan malam
142
Nasib Nazeef
143
Gara-gara Bella
144
Aku pergi
145
Ayo Abang antar pulang
146
Qenan tahu
147
Nyonya Abraham
148
Qenan si pengertian
149
Menata hati
150
Aku tunggu hukuman mu
151
Nadira ngidam
152
Dasar ibu hamil
153
Rania
154
Dokter Gadhing
155
Nikah
156
Qenan dan Nazeef
157
Kelinci kecil
158
Nadira
159
Calon Nazeef
160
Nina
161
Rania bertemu Wido
162
Kilas balik (Nazeef ke Paris)
163
Rania dan Jafar
164
Gara-gara Dion
165
Masih gara-gara Dion
166
Melinda hamil
167
Rencana Nadira dan Melinda
168
Pergi ke Paris
169
Acara Nazeef
170
Beb, bangun beb
171
Rumah sakit
172
Tamparan
173
Pergi ke Bandung
174
Menyusul ke Bandung
175
Mengunjungi Pabrik
176
Cemburunya Jafar
177
Nazeef dan Nina
178
Majalah
179
Dua pasang
180
Baby kembar
181
Apa-apaan kalian
182
Aku kangen
183
Acara Dion dan Melinda
184
Melati, maafkan mas
185
Terimakasih telah hadir di hidupku
186
Keanehan Qenan
187
Belanja
188
Makan siang
189
Menantu dan mertua
190
Udah renangnya?
191
Dion
192
Maaf
193
Dua kan?
194
Daster
195
Antar aku ke Rumah Sakit
196
Lahiran
197
Edzard Zeon Abraham
198
Pengumuman Novel baru
199
Meminta pendapat Readers
200
200. Duda beranak satu
201
Pengumuman Novel Baru
202
202. Pengumuman Novel Baru
203
Novel Baru
204
Pengumuman
205
Pengumuman
206
Pengumuman
207
207. Kau Milikku Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!