Murid Miarka
Seila
Hiks, kejam sekali..
Pangeran Proxima
Sudahlah, jangan lihat lagi
Pengawal #3
Para Pangeran, kami tau Anda semua sedih dengan Pangeran Uranus
Pengawal #3
Tapi itu memang takdirnya sudah seperti itu
Pengawal #3
Lebih baik, tunggulah Tuan Putri kembali dan renungkanlah perbuatan Pangeran Uranus di paviliun masing-masing
Pangeran Proxima
Apa kau mau mengusir kami dan lebih mementingkan Tuan Putri daripada rekan kita sendiri?
Pangeran Venus
Pangeran Proxima, kau yang baru saja menjadi Pangeran baru harus mengutamakan Tuan Putri terlebih dahulu
Pangeran Venus
Tentang Pangeran Uranus, kau belum pantas menyebutnya sebagai rekan
Pangeran Venus
Mari semuanya, kita pergi
Para Pangeran (8): *pergi ke paviliun masing-masing
Pangeran Proxima
Putri Ketenangan..
Seila
Um, iya.. Terima kasih sudah menenangkanku
Pangeran Proxima
Itu sudah menjadi tugasku, mari..
Pengawal #5
Apa kau yakin Tuan Putri akan baik-baik saja dengan tidak dikawal?
Pengawal #4
Aku juga tidak begitu yakin, tapi itu adalah permintaannya..
Pengawal #4
Kita tidak bisa menolaknya
Miarka
*mendatangi salah satu toko
#####
*perlahan bangun dan kaget melihat Arka sampai jatuh ke belakang
Miarka
Ehh?? Kamu nggak papa?
Miarka
Sini biar aku bantu
Miarka
*mengulurkan tangannya
#####
Maaf, saya melakukan hal yang tidak seharusnya Tuan Putri
Miarka
Tak apa, sebenarnya kedatanganku kemari hanya mau melihat-lihat senjata yang cocok untukku
#####
Oh begitu rupanya, Tuan Putri..
#####
Uh, lihatlah ini.. Pedang yang terbuat dari sisik naga
Miarka
*menyentuh pedangnya
Miarka
Hmm, untuk sekarang aku tidak pesan pedang ataupun tombak
#####
*menaruh pedangnya kembali
#####
Lalu pesen apa, Tuan Putri?
Miarka
*berpikir, kemudian berbicara
#####
Panah? Bukankan itu senjata yang paling lemah, Tuan Putri?
#####
Apa mungkin Tuan Putri mau belajar memanah?
#####
Saya bisa memberi busurnya.. Tunggu sebentar..
Miarka
Tidak, aku tidak perlu busur..
Miarka
Aku hanya perlu panahnya saja, 1.000 buah bisa?
#####
1.000? Saya hanya punya 100, tidak apa kan Tuan Putri?
#####
*menunjukkan dengan box
Miarka
(100 tidak cukup.. Aku butuh 1.000)
Miarka
Apa ada penempa lain selain kamu di daerah sini?
#####
Eh, kalau di daerah sini hanya saya..
#####
Tapi kalau di daerah Utara sana ada 2 penempa
#####
*mengarahkan ke kiri
Miarka
*menoleh ke kiri yang ditunjuk
Miarka
Kalau begitu, terima kasih atas petunjuknya..
#####
Lain kali datang lagi ya..
Sepanjang Miarka berjalan menyusuri Desa miliknya tanpa dijaga oleh pengawal, banyak orang yang mengerubunginya dan menawarkan penjualan mereka.
Miarka mencoba untuk menolak hal yang ditawarkan dengan lembut tapi, mereka tetap memaksa dengan berbagai alasan supaya Arka membelinya.
Miarka menyesal tidak membawa Para Pangeran ataupun pengawalnya, dia tidak tau akan kerepotan seperti ini..
Tiba-tiba ada suara teriakan dari anak kecil, semua warga menoleh ke anak kecil itu termasuk Miarka juga..
Arka & Rakyat: *menoleh ke anak kecil itu dan membiarkan anak kecil itu mendekati Arka
###
Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu, Tuan Putri
###
Ada apa engkau kemari?
Rakyat: *terkejut dan ikut berlutut
######
Salam Tuan Putri, maafkan kami..
######
Kami tidak tau kalau itu Anda, Anda jarang sekali terlihat di desa kami
Miarka
Tidak apa, bangunlah semuanya..
Miarka
*berlutut dan mengelus kepalanya anak kecil
####
*langsung mengambil anaknya
####
Eh, maaf ya Tuan Putri.. Anak ini memang selalu jalan-jalan kesana kemari
Miarka
*berdiri dan menggeleng
Miarka
*mengambil bulu dari sakunya
Miarka
*membungkuk dan memberikan bulu itu kepada Rio
Miarka
Rio, maukah kamu menjaga bulu ini untukku?
Rio
Aku akan menjaganya dengan baik
Miarka
Ingat ya, jangan sampai kotor ataupun robek..
Miarka
Karena dengan bulu ini, kamu bisa keluar masuk ke istana tanpa dihalau oleh pengawal..
Miarka
*menegakkan badannya
Miarka
Oh iya, apa ada orang yang bisa mengantarku ke tempat penempa?
Rakyat: *berebutan memilih dirinya
Miarka
(Kenapa aku mengulangi hal yang sama?)
Akhirnya Miarka mencoba untuk memilih salah satu rakyat yang mau mengantarnya, anak kecil yang bernama Rio itu melihat Miarka perlahan menjauh dari dirinya.
Dia merasa seperti ditinggalkan, tapi pikirnya dengan adanya bulu yang ia pegang; dia bisa selalu bertemu dengan Arka setiap hari.
Sesampainya Miarka di tempat Penempa
#########
Sudah sampai, Tuan Putri.. Ini tempatnya
Miarka
Oh, terima kasih sudah mengantarkan
#########
Sama-sama, Tuan Putri..
Miarka
*melihat-lihat tombak
#######
(Hm? Jarang sekali ada tamu kemari)
#######
Selamat datang, ada yang mau dibeli atau dibuatin sesuatu?
Miarka
Ya, aku mau panah.. Ada?
#######
Panah? Apa Anda seorang pemanah?
Miarka
Bukan, aku mau beli panahnya saja
#######
Oh gitu, saya ada 300 buah..
Miarka
Hmm, begitu ya? Apa ada tempat penempa lainnya di tempat ini?
#######
*menoleh ke Arka dengan terkejut
#######
Kenapa Anda tidak jujur saja, kalau Anda meremehkan design panah saya yang lusuh seperti ini?
Miarka
Aku tidak meremehkanmu
Miarka
*mengambil satu panah
Miarka
Lebih tepatnya, panah yang kau punya kurang dari yang ku minta..
Miarka
Aku membutuhkan 1.000,tapi kau mempunyai 300.. Itu kurang
#######
(Ini.. Pertama kalinya ada orang yang meminta lebih daripada yang kupunya)
#######
(Memangnya dia siapa bisa membeli barang sebanyak itu?)
#######
Ada, Anda tinggal berjalan menyusuri pohon itu.. Lalu jika Anda melihat ada pondok kecil, itulah tempat penempa yang kedua di daerah ini
Miarka
Terima kasih atas petunjuknya, aku pergi dulu
Miarka
*menaruh kembali panahnya dan pergi
#######
(Kenapa wajahnya begitu familiar? Apa kita pernah bertemu ya??)
Sesampainya Miarka di pondok kecil
Miarka
*melihat sekeliling
Miarka
Permisi, apa ada pemilik tokonya?
####
*menggeleng cepat ketakutan
####
*malah nutup pintu dan menangis
Miarka
Kamu kenapa nangis? Tolong buka pintunya..
Miarka
*terkejut dengan laki-laki yang bertubuh besar membuka pintunya
####
*mengintip dari belakang
########
Apa kau yang membuatnya menangis?
Miarka
Ti.. Tidak, aku hanya mau membeli sesuatu disini
########
Bukankah saya sudah bilang kepada semua orang kalau saya tidak menerima pelanggan lagi?
Miarka
Tapi.. Aku benar-benar butuh-
########
Perlu saya ulangi kata-kata saya tadi?
Miarka
Boleh aku melihat-lihat?
########
*merasakan seperti ada yang menarik bajunya dan menoleh ke gadis kecil di belakangnya
########
*menoleh kembali ke Arka
########
Ya, ngomong-ngomong..
########
Beberapa waktu ini, hampir tidak ada seorangpun yang kemari
Pangeran Uranus
*berlari dan berteriak dari kejauhan
Pangeran Uranus
Tuan Putri!
Pangeran Uranus
*sambil menutup mulut menahan muntah
Miarka
*menoleh ke belakang
Pangeran Uranus
*masih nahan muntah
Pangeran Uranus
(Tidak, jangan sekarang.. Tuan Putri tidak boleh tau)
Pangeran Uranus
Ya, saya tidak apa-apa.. Saya hanya keselek
Miarka
Keselek? Apa mungkin separah itu?
Pangeran Uranus
Iya, maaf mengkhawatirkanmu Tuan Putri
Miarka
Eh? Kenapa kamu berlutut? Bangun-
Pangeran Uranus
Tidak, saya mengaku salah Tuan Putri
Pangeran Uranus
Saya seharusnya menjaga sikap saya dalam mengingatkan seseorang
Pangeran Uranus
Saya sungguh minta maaf
Miarka
*memegang kepalanya
Miarka
Aku memafkanmu, bangunlah..
Miarka
*menoleh ke penjual toko
########
*terkejut dan berlutut
########
Si.. Silahkan masuk Tuan Putri
Miarka
Bangunlah, aku hanya mau melihat-lihat tokomu
########
Mari, saya antarkan Tuan Putri
Pangeran Uranus
*menunggu di luar sekalian berjaga
####
*mengintip dari belakang
Miarka
*memberikan bulu yang sana
Miarka
Dhea sini, maukah kamu menjaga bulu ini untukku?
########
*menoleh ke belakang dan mengangguk
Dhea
*berjalan ke depan dan mengambil bulu itu
Miarka
Kalau begitu, jaga bulu ini baik-baik ya..
Miarka
Kamu bisa masuk ke istana tanpa dihalau pengawal
Miarka
Aku pergi dulu ya..
Miarka
Dhea, sampai jumpa di istana
Miarka
*melambai ke belakang
Pangeran Uranus
*membuka pembicaraan
Pangeran Uranus
Bulu apa yang kau berikan tadi kepadanya Tuan Putri?
Miarka
Nanti kau juga akan tau
Pangeran Uranus
Tuan Putri, aku sudah minta maaf
Miarka
Aku kesal bukan karena hal itu, ini hal lain
Miarka
Yuroth, darimana kau tau kalau yang salah terhadap dirimu itu sikapmu?
Pangeran Uranus
Um, aku mengetahuinya dari Yang Mulia Ratu Matahari
Pangeran Uranus
Aku mengingatkanmu seakan seperti memerintahmu, disaat itulah aku sadar
Pangeran Uranus
Seharusnya aku tidak menutup mata berpura-pura tidak melihatmu
Miarka
Kamu sadarnya terlambat
Miarka
Kau yakin sudah berubah pikiran hanya karena hal itu?
Miarka
Aku rasa, kamu ada alasan lain untuk mau berubah pikiran
Pangeran Uranus
Haha, sepertinya tidak ada yang bisa kusembunyikan darimu Tuan Puti..
Pangeran Uranus
Sebenarnya tadi itu bulu apa?
Pangeran Uranus
Aku masih penasaran dengan itu
Miarka
(Ternyata tentang itu)
Miarka
Kalau kau mau tau, rahasiakan ini..
Pangeran Uranus
Baik, Tuan Putri
Miarka
Bulu itu adalah tanda bahwa aku sedang memilih seorang murid
Pangeran Uranus
*sedikit terkejut
Miarka
*berhenti berjalan dan menoleh ke Uroth dengan kesal
Miarka
Kenapa? Kau pikir aku tidak bisa mengajari seseorang?
Pangeran Uranus
Bu.. Bukan begitu maksudku, Tuan Putri
Pangeran Uranus
Ini tidak seperti Tuan Putri yang biasanya, aku rasa kau banyak berubah akhir-akhir ini Tuan Putri
Miarka
*tersenyum, kemudian merangkul Uroth
Miarka
Hey.. Kalau kau sedang memujiku, jangan setengah-setengah dong..
Miarka
*mencubit pipinya gemes
Pangeran Uranus
Tuan Putri, hentikan..
Pangeran Uranus
Kita sedang dalam perjalanan menuju istana tanpa kendaraan, apalagi kita mulai diliatin oleh para rakyat
Pangeran Uranus
*malu dan memegang tangan Arka yang mencubit pipinya
Miarka
Biarin, aku mau buat mereka tertawa sama sepertiku
Miarka
*mencubit 2 pipinya gemes
Pangeran Uranus
(Tuan Putri.. *_*)
Pangeran Uranus
*pasrah kesakitan
Rakyat: *tertawa melihat kejahilan Tuan Putri untuk yang pertama kalinya
Sesampainya di Istana, 8 Pangeran dan 2 Putri sudah menunggu di gerbang Istana untuk menyambut Arka dan Uroth.
Arka terlihat senang sambil berjalan ke depan, begitupun juga dengan Uroth.
Miarka
Jadi.. Gimana? Mau makan sekarang?
Pangeran Mars
Aku tau Tuan Putri kesel tidak mau makan, karena tidak ada makanan dessert kan?
Pangeran Mars
Itu dari Putri Es, aku membuatnya berbicara seperti maumu Tuan Putri
Miarka
*melihat Putri Es menunduk
Putri Es ❄
Aku.... Bisa mendengar.... Detak jantung.... Seseorang.... Dari kejauhan.... Dan.... Mengerti.... Isi hati.... Seseorang....
Miarka
kau sudah membuatnya berbicara, terima kasih Pangeran Mars
Pangeran Mars
*membungkuk hormat
Pangeran Mars
Sama-sama, Tuan Putri
Pangeran Pluto
*mengulurkan tangannya
Pangeran Pluto
Mari, kita makan Tuan Putri..
Pangeran Pluto
Pangeran Merkurius sudah mengajari para Koki Istana untuk membuat makanan dessert lewat Media Sosial
Miarka
*menerima tangannya
Sesampainya di tempat makan para bangsawan
Pelayan
*menyajikan makanan dessert di meja
Miarka
Terima kasih, selamat makan semuanya..
Miarka
*memakan puding mangga dengan lahap
Pangeran Venus
*melihat Arka makan seperti yang tidak biasanya
Pangeran Venus
*kemudian mengelus kepalanya Putri Es yang kebetulan duduk disampingnya
Putri Es ❄
*menggigit pancake dengan garpu di mulutnya dan menoleh ke kiri
Pangeran Venus
*berbicara tanpa mengeluarkan suara
Pangeran Venus
(Terima kasih)
Putri Es ❄
*mengerti dan memalingkan wajahnya
Miarka
Oh iya, Putri Ketenangan..
Miarka
Siap-siap untuk pulang ya, aku juga akan ikut pulang kok
Para Pangeran (8): *terkejut melihat Arka
Pangeran Proxima
(Pulang? Bukankah Istana ini, tempat tinggalnya?)
Seila
Yess.. Aku siapin barang dulu
Seila
*berdiri dan berlari ke paviliunnya
Pangeran Saturnus
Apa kau yakin Tuan Putri? Kita masih membutuhkan Putri Ketenangan untuk kerajaan kita
Miarka
Tidak, urusan lain akan kuserahkan kepada Putri Es yang sudah bisa berbicara..
Miarka
Lalu Pangeran Proxima yang sekarang sudah bergabung dengan Para Pangeran, akan menjagaku juga..
Miarka
Jadi Seila sekarang sudah bebas dan dia bisa kembali ke sana
Miarka
*memakan kue cokelat
Pangeran Proxima
*kebingungan
Miarka
*keselek dan buru-buru minum
Miarka
Hehe.. Ya, maksudku Putri Ketenangan
Pelayan
Tuan Putri, maaf mengganggu makan Anda bersama Para Pangeran..
Pelayan
Saya lapor bahwa ada keributan di luar gerbang
Miarka
*terkejut, lalu menoleh ke Para Pangeran
Pangeran Merkurius
*berdiri
Pangeran Merkurius
Ayo, kita cari tau Tuan Putri
Miarka
*mengangguk dan berjalan duluan
###
MINGGIR.. Aku mau masuk!!
Pengawal #5
*menahan anak itu
Pengawal #5
Kau tidak bisa masuk, kau bukan bangsawan
###
Lalu ini apa?? Apa aku bisa masuk dengan mempunyai benda ini?
####
Huaaa, biarkan aku masuk... 😭😭
Pengawal #4
Tidak bisa, jangan menangis.. Kau mengganggu kediaman bangsawan
####
*malah nangis lebih keras
Pengawal #5
*kaget melihat ke belakang dan berlutut
Rio
Tuan Putri.. Tuan Putri ingat aku? Ini aku Rio
Pengawal #5
*menahan kakinya
Pengawal #5
*menengadah ke atas
Miarka
*menghentakkan kakinya dengan marah
Miarka
Berani sekali kalian menahan muridku yang mau memasuki Istana!
Miarka
Apakah benda yang mereka tunjukkan kepada kalian tidak cukup menjadi bukti bahwa mereka adalah muridku?
Para Pangeran (7) & Putri Es: *terkejut
Pangeran Uranus
*biasa aja karena sudah tau duluan
Pengawal #5
*menundukkan kepalanya
Pengawal #4
*membiarkan mereka pergi
Rio
*berlari dan memeluk Arka
Dhea
*berjalan dan mendekati Arka sambil menangis
Miarka
Dhea, jangan menangis.. Aku disini
Miarka
*berlutut dan menaruh kepalanya Dhea di dekapannya
Miarka
Maafkan aku ya, aku yang salah tidak memberitau mereka lebih awal
Rio
Tidak, aku yang salah karena langsung menerobos masuk tanpa memberitaumu
Dhea
*nangisnya mereda dan menunjukkan bulunya
Miarka
Iya, kalian berdua muridku
Author
Hai, maaf lama upnya..
Author
Aku juga lagi memikirkan untuk episode selanjutnya dari Anime yang aku tonton
Terima kasih sudah membaca
Sampai Jumpa di Episode selanjutnya..
Merry Christmas and Happy New Year 💕
Comments