Surat dari Bumi
Saat pintu gerbang dibukakan, badai salju menerpa ruangan istana..
Para Raja, Para Ratu dan Para Pangeran berusaha untuk bertahan dari badai salju itu. Bangsa Pegunungan Es datang dengan kendaraan yang ditarik oleh beruang kutub
Semakin beruang kutubnya melangkah maju, maka semakin kencang badai salju yang berhembus di ruangan istana. Semua yang berada di ruangan itu mencoba untuk bertahan, termasuk Putri Matahari..
Dia mencoba untuk melawan hembusan badai salju dengan kekuatannya. Beberapa menit kemudian, badai salju itu berhenti dan beruang kutub itu juga berhenti melangkah..
Walau hanya menguras setengah kekuatan Miarka, tapi itu sudah terhitung banyak yang terpakai. Akhirnya, Miarka jatuh pingsan dan itu membuat Para Raja, Ratu, Pangeran terkejut.
Raja & Ratu Matahari: *kaget “Putriku!!”
Para Pangeran (8) & Seila: *teriak “Tuan Putri!!” *menaiki tangga
Raja & Ratu & Putri Es: *turun dari kendaraan dan terkejut melihat apa yang terjadi
Pangeran Pluto
*sampai lebih dulu di atas dah menahan Arka di pundaknya
Pangeran Pluto
Tuan Putri, bangun
Seila
*beralih melihat bangsa Pegunungan Es dan mengeluarkan senjata
Seila
Sungguh, beraninya kalian!!
Seila
Dia adalah Putri yang terkuat di dunia dan satu-satunya Putri yang mempunyai derajat paling tinggi disini!!
Ratu Es ❄
Maafkan kami, Putri.. Kami tidak sengaja
Raja Es ❄
Ampuni kami Putri.. Kami akan menerima hukuman apapun itu..
Putri Es ❄
*berlutut dan tidak berbicara apapun
Raja Matahari
Hukuman ya? Bagaimana dengan hukuman mati??
Pangeran Venus
Yang Mulia Raja Matahari, maafkan saya jika saya lancang..
Pangeran Venus
Jangan memberinya hukuman mati, berikan saja hukuman yang pantas untuk mereka bertiga..
Pangeran Venus
Karena Tuan Putri masih mengizinkan mereka hidup..
Raja Matahari
Darimana kau tau?
Pangeran Venus
Saya mengetahuinya dari berbicara lewat alam bawah sadar Tuan Putri
Raja Matahari
Begitu rupanya.. Siapapun yang mencelakai Putriku, ia harus dihukum
Raja Matahari
*menoleh tabib
Raja Matahari
Kau tabib, bawa Putriku ke Tempat Pemulihan
Raja Matahari
*menoleh ke Pengawal
Raja Matahari
Lalu, pengawal.. Bawa mereka bertiga ke tempat penyiksaan dan bakar mereka dengan lava
Pengawal & Tabib: *berlutut “Baik, Yang Mulia” *berdiri dan menjalankan tugasnya masing-masing
Pengawal #1
*menarik Raja Es & Ratu Es
Raja Es ❄
Yang Mulia, tolong ampuni kami.. Kami sungguh tidak sengaja membuat badai salju sekencang itu, yang Mulia..
Pengawal #1
Diamlah dan berdiri..
Pengawal #1
*membawa Raja Es ke tempat penyiksaan
Ratu Es ❄
Putriku, katakanlah sesuatu.. Jangan diam saja..
Pengawal #2
Berdiri! Jalan!
Pengawal #2
*membawa Ratu Es ke tempat penyiksaan
Pengawal #3
*menyentuh pundaknya Putri Es dan seketika tangannya membeku
Para Raja & Para Ratu: *terkejut
Seila
*menunggu Arka bangun
Miarka
*membuka matanya perlahan
Seila
Arka, lo udah bangun?
Para Pangeran (8): *langsung mengerumuni Arka
Miarka
*mencoba untuk bangun
Miarka
Bangsa Pegunungan Es, tamuku.. Aku harus menyambutnya..
Pangeran Neptunus
Tenangkan dirimu, Tuan Putri.. Kau belum begitu pulih, bangsa Pegunungan Es sedang menjalani hukuman di tempat Penyiksaan
Miarka
Atas perintah siapa?
Pangeran Venus
Yang Mulia Raja Matahari
Miarka
*menghela nafas panjang
Miarka
*menurunkan kakinya dari ranjang
Miarka
Aku harus menemui Raja Es dan Ratu Es beserta Putrinya
Pangeran Pluto
Tuan Putri, kau belum pulih.. Lebih baik jangan banyak bergerak
Miarka
Mereka adalah tamuku, aku harus menyambutnya dengan baik
Miarka
*melangkahkan kakinya keluar ruangan
Pangeran Uranus
Lalu bagaimana kau bisa memulihkan dirimu sendiri?
Pangeran Uranus
Nicole tidak ada disisi kita
Miarka
Meskipun kekuatanku ada padanya, itu bukan berarti aku tidak bisa menggunakannya dalam jarak sejauh ini..
Miarka
*pergi ke tempat penyiksaan
Pangeran Venus
*memegang pundak Uroth
Pangeran Venus
Semuanya dalam perkiraanku, jangan khawatir..
Pangeran Venus
Tuan Putri mengambil keputusan yang cukup benar..
Pangeran Uranus
*mengangguk
Pengawal #3
*terkejut kemudian berlutut
Pengawal #3
Salam, Tuan Putri.. Bagaimana keadaan Tuan Putri?
Miarka
Salam semuanya, aku baik-baik saja..
Pengawal #3
*mengangkat kepalanya
Pangeran Neptunus
*datang dari belakangnya Arka
Pangeran Neptunus
Kalau Tuan Putri bilang lepaskan, ya lepaskan!
Pengawal #3
*menundukkan kepalanya
Pengawal #3
Baik, Pangeran Neptunus
Pengawal #3
*berdiri dan memadamkan lava
Miarka
*mendekati Raja Es & Ratu Es
Miarka
Tolong maafkan Ayahandaku ya, tidak seharusnya kau menjalani hukuman ini
Ratu Es ❄
Tidak, Tuan Putri.. Kita pantas menjalaninya
Miarka
*memegang pundaknya
Miarka
Sudahlah, aku sudah mengampuni kalian
Miarka
*menoleh ke belakang
Miarka
Pangeran Neptunus, kendalikan kekuatannya dan dinginkan mereka..
Miarka
Sementara aku akan berbicara dengan Putri Es terlebih dahulu
Pangeran Neptunus
Baik, Tuan Putri
Miarka
*beralih ke tempat Putri Es
Miarka
Kamu baik-baik saja?
Pangeran Saturnus
*mendekati Arka
Pangeran Saturnus
Tetap waspada Tuan Putri..
Pangeran Saturnus
Dari kedatangannya, dia tidak membuka mulut sama sekali..
Pangeran Saturnus
Apa Tuan Putri mau memaksanya berbicara?
Miarka
*memegang pundaknya
Miarka
(Ini, tidak panas malah cukup dingin)
Ratu Es ❄
*memegang tangan Arka yang berada di pundaknya
Pangeran Pluto
Tuan Putri, tanganmu.. Membeku
Miarka
Kau membekukan tanganku?
Putri Es ❄
*menoleh ke belakang melihat Arka sekilas
Miarka
Lanjutkan, aku ingin tau seberapa kuatnya kekuatanmu
Putri Es ❄
*memilih untuk mengalah dan melepas tangannya
Miarka
*memecahkan es ditangannya dan berdiri
Miarka
Pangeran Neptunus, kau sudah selesai?
Pangeran Neptunus
*berdiri
Pangeran Neptunus
Sudah, Tuan Putri
Miarka
Pengawal, bawa mereka ke Aula ya..
Miarka
Dan beritau Ayahandaku kalau aku sudah mengampuninya, jadi jangan ada yang cari masalah lagi..
Miarka
Terkecuali Putri Es, dia akan tetap bersamaku..
Miarka
Aku ingin tau kenapa dia tidak bisa berbicara
Pengawal #3
*berlutut kembali
Pengawal #3
Baik, Tuan Putri
Miarka
*membantu Putri Es berdiri
Miarka
Mari, biar aku antarkan kamu ke Paviliunku
Miarka
*sempat noleh ke belakang
Miarka
Para Pangeran, ikutlah denganku..
Miarka
Oh iya, Seila kalau kau ikut denganku boleh saja..
Miarka
Karena aku akan mengembalikan wujud Pio seperti semula nanti
Seila
Aku akan ikut pengawal untuk meyakinkan Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu Matahari, kalau bangsa Pegunungan Es sudah diampuni olehmu
Miarka
Kalau begitu, aku pergi dulu..
Para Pangeran (8): *pergi
Ratu Es ❄
Kenapa begitu akrab dengan Tuan Putri?
Seila
*kaget dah langsung berlutut
Seila
Salam Yang Mulia Ratu Es, saya Putri Ketenangan yang bisa memberhentikan waktu..
Seila
Saya memang akrab dengan Tuan Putri, karena saya temannya..
Ratu Es ❄
*membantunya berdiri
Ratu Es ❄
Bangunlah.. Kau tidak usah terlalu formal dengan ku, yang seharusnya kau lakukan itu hanya membungkuk..
Ratu Es ❄
Berlutut hanya untuk bangsawan Matahari
Seila
*menundukkan kepalanya
Ratu Es ❄
Panggil aku Ratu Es, jangan Yang Mulia.. Ayo keluar
Raja Es ❄
Iya, terima kasih sudah membantu
Seila mengikuti Raja dan Ratu Es ke tempat Aula.. Seperti yang tadi ia bilang, dia meyakinkan Yang Mulia Raja dan Yang Mulai Ratu Matahari di Aula tersebut..
Di tengah perjalanan seorang pengawal mau ke Paviliun Arka untuk berjaga-jaga, ada kupu-kupu yang menabrak kaca terus-menerus..
Awalnya pengawal itu tidak memperdulikannya, tapi semakin lama diabaikan; semakin penasaran dengan kupu-kupu yang tidak menyerah menabrakkan dirinya di jendela kaca.
Akhirnya pengawal itu membuka sedikit jendela kacanya, lalu kupu-kupu itu terbang masuk menuju Paviliun Arka.
Pengawal itu hampir menangkap kupu-kupu itu, tapi sudah terlambat karena kupu-kupu itu sudah masuk duluan ke Paviliun Arka lewat ventilasi pintu yang diberi oleh bangsa Planet Merkurius dari masa depan.
Kalian tau kupu-kupu itu dari siapa? Ya tentu saja itu dari Connor.. Meskipun dia selalu menghina Arka, tapi semenjak Arka tidak ada di sekolah..
Dia sudah banyak berubah, dimulai dari sikapnya, kata-katanya dan juga tanggung jawabnya
Kebetulan hari yang mereka jalani di bumi adalah ulang tahunnya Alan, sayang sekali mereka tidak ikut.. Padahal ada traktiran pizza loh.. 😁😄
IPS & IPA (13): *mengangkat coca cola dan mengucapkan “Happy Birthday Alan, semoga panjang umur” *ketawa-ketawa gaje
Alan
*malu diliatin orang-orang
Alan
Ya.. Makasih, semuanya..
Alan
(Gue kayaknya nyesel neraktirin mereka ke sini..)
Ichika
*meminum coca colanya seteguk, kemudian berbicara
Ichika
Gimana dengan Seila ya?
Ichika
Kita udah berpisah dengannya selama 1 tahun loh..
Shelby
Iya, gue jadi kangen Seila..
Shelby
Kapan ya dia balik?
Nicole
Kalau itu si, aku nggak tau..
Nicole
Seila seperti, sudah meninggalkan kita 😔
Bryan
*menoleh ke cewek-cewek
Bryan
Ini kan ulang tahunnya Alan, lo jangan buat semuanya sedih kek..
Ava
Lo sebenarnya juga kangen sama Seila kan, Bry?
Bryan
A- Apaan? Mana ada??
Bryan
Gak kepikiran sama sekali tuh..
Bryan
*memalingkan wajahnya lalu memakan pizza
Connor
Halah, yang setiap hari minta gue terus-terusan buat ngirim surat je Seila lewat kupu-kupu; siapa?
Bryan
Itu gak usah dibahas, udah lewat
Erisu
Walau udah lewat, tapi gue tetap penasaran apa isi surat itu..
Erisu
Lo nulis apaan buat Seila, Bry?
Alex
Ya udah, kalo gitu gue nanya Vinix aja ya..
Bryan
Emang bisa? Kan kita jauh dari dia..
Alex
Yang gak temenan sama Vinix padahal sekelas, sampe gak tau telepati itu apaan?
Alex
Gak tau kan? Nih, gue panggil ya..
All: *kaget karena suaranya kedengaran di telinganya
Alex
(Lo ada terima kiriman surat ga?)
Pangeran Venus
(Surat? Maksudmu, kupu-kupu yang hinggap di atas itu?)
Alex
(Iya, yang itu.. Ambil suratnya dan bacakan untuk kita)
Bryan
*mengebrakkan mejanya dan berteriak
Bryan
*melototi Alex dengan marah
Bryan
(Jangan Vin, biar Seila yang baca sendiri)
Pangeran Venus
(Ohh, begitu rupanya.. Tapi maaf aku sudah membacanya duluan, iya kan Tuan Putri?)
Miarka
(Ungkapan hatimu untuknya sangat bagus, aku rasa tidak ada salahnya aku mengizinkan dia kembali ke bumi lagi)
Miarka
(Maaf ya, aku membacanya tanpa se-izinmu.. Aku akan merahasiakannya kok..)
Miarka
(Um, sudah dan tidak hanya aku saja.. Para Pangeran juga sudah membacanya)
Erisu
Weh air, air, air.. Mukanya Bryan udah panas, mau meledak!! 😆😆
Erisu
Eh, sante dong.. Gue kan cuman bercanda
Bryan
Ya tapi, gak usah teriak juga 😡
Seila
(Surat apaan si! Jangan ada rahasia-rahasiaan deh.. Gue lagi sibuk)
Ava
(Tuh.. Dia lagi sibuk katanya.. Seila, nanti bacain suratnya ya..)
All (terkecuali Bryan): “Yess”
Miarka
(Oh iya, Connor.. Terima kasih sudah mengirimkannya ya, aku tau itu pasti kau)
Connor
(Ehh? Itu sebenarnya Bryan yang minta, Arka.. Gue cuman ngantarin aja)
Bryan
*menatap tajam Connor
Para Pangeran (8): (Ohh, dia yang minta) 😏😏
Miarka
(Sudah, sudah.. Sekarang aku ingin bertanya, pertanyaan yang penting untuk kalian..)
Alex
(Ohh, Damian lagi keluar.. Dia gak ikutan, belum puas bunuh orang yang covid katanya)
Reva
(Iya, dia psikopat banget.. Ratusan orang yang mau sembuh dari covid aja, malah sampe dilibas semua sama dia)
Miarka
(Udah cukup.. Jangan bilang dia psikopat, kedengaran loh sama dia..)
Damian
(Iya, kedengaran.. Dan lo semua b'risik!)
Nathan
(Dih, bisa nyambung ke Damian juga ternyata)
Miarka
(Siapapun yang mempunyai kekuatan pasti akan mendengarkan percakapan kita..)
Miarka
(Kalian baik-baik ya disana, aku akan memulangkan Seila ke bumi nanti)
Ichika
Beneran Seila balik?
Ichika
*diliatin orang, seketika malu
Seila
(Ya gue balik, sabar ya..)
Jeka
(Cepetan ya, Bryan udah nunggu loh..)
Bryan
(Gue lagi, gue lagi 😑😒)
Setelah itu mereka pamit pulang ke rumah masing-masing karena sudah sore..
Author
Selamat ulangan semuanya, semangat ya..
Author
Aku yang udah selesai sedang mengadakan acara Natal disekolah..
Author
Banyak-banyak belajar dan berdoa supaya nilainya bagus 🤗
Author
(Ya, walau punyaku gak bagus-bagus amat si 😐)
Author
Udahlah pokoknya semangat 😄
Ya, terima kasih sudah membaca..
Sampai jumpa di Episode selanjutnya..
Comments