Kejutan

Paginya Marisa dan Galvin sudah duduk berhadap-hadapan di meja makan untuk melakukan ritual pagi mereka.

Devano belum muncul karna masih bersiap-siap memakai baju untuk berangkat sekolah ditemani oleh salah satu pembantu.

Kecanggungan semakin melanda kedua pasangan suami istri tersebut, mereka tahu aturan untuk tidak melakukan sarapan terlebih dahulu sebelum semua orang berkumpul disana.

Galvin sibuk dengan ponselnya sedangkan Marisa hanya diam dengan sesekali melirik ke arah sang suami.

Lima menit kemudian Devano keluar dari kamarnya sembari berlari ke arah Marisa.

"Mamahhhhh..........!!!!"

Marisa menangkap bocah kecilnya dan bertanya.

"Ada apa sayang, kenapa teriak-teriak seperti itu?" Tanya Marisa.

"Hari ini mamah ulang tahun ya? Di kalender Devano ada nama mamah" Ucap Devano.

Marisa tersenyum manis dan mengelus lembut rambut anaknya.

"Iya sayang" Jawab Marisa singkat.

Devano langsung memeluk Marisa dengan erat.

"Selamat ulang tahun mamah... Semoga mamah sehat telus ya, juga selalu ada untuk Devano dan papah" Ucap Devano.

Jleb!

Marisa termangu mendengar doa yang dilanturkan Devano, ucapan sederhana itu membuat hati Marisa meremang kembali.

Sanggupkah ia untuk bertahan? Untuk kesekian kalinya Marisa terkalahkan oleh keinginan Devano.

Apa yang harus ia jawab? Sedangkan dirinya saja sedang berperang dengan isi hati sendiri, untuk Devano mungkin Marisa akan selalu setia di sampingnya. Tetapi untuk Galvin?? Ia sendiri pun tidak tahu.

Devano melepaskan pelukannya dengan sang Ibu lalu berlari ke arah Galvin yang juga tengah terdiam mendengar percakapan antara anak dan istrinya.

"Pah, ayo kita beli kue ulang tahun untuk mamah.... Devano ingin lihat mamah meniup lilin ulang tahun... " Pinta Devano sembari menarik-narik jas Ayahnya.

Galvin hanya menatap datar wajah sang Putra, meski di dalam hatinya ia sangat terkejut mendengar permintaan Devano. Tidak biasanya Devano meminta hal ini, mungkin karna Devano yang sudah mulai mengerti segala hal jadi bocah kecil itu semakin banyak permintaan.

"Pah... Ayo pah.... Ayo kita beli kuenya" Ajak Devano.

"Tidak bisa sayang, hari ini papah ada pertemuan penting di kantor. Kita lakukan lain kali saja" Tolak Galvin.

Tanpa lelaki itu sadari, ia sudah menorehkan luka baru di dalam hati seorang wanita.

Marisa menatap sendu Galvin yang bahkan permintaan Devano pun tak bisa dikabulkannya.

Seenggan itukah Galvin melakukan hal yang berhubungan dengan Marisa? Padahal bukan Marisa yang meminta tetapi putranya sendiri.

"Yahh.... Papah, ayo pahh..... " Rengek Devano yang bersikeras mengajak sang papah untuk membeli kue ulang tahun.

"Devano papah tidak bisa nak, sebaiknya kamu kembali ke tempat duduk dan lanjutkan sarapan mu" Perintah Galvin dengan tegas.

Marisa yang mendengar keributan itu pun mulai melerai percakapan Devano dan juga Galvin.

"Devano sebentar lagi jam tujuh nak, kamu harus segera sarapan nanti terlambat masuk sekolah" Tambah Marisa.

"Tapi mah.... "

"Devano...!" Ucap Marisa dengan sedikit penekanan.

Dengan langkah lesu Devano kembali ke tempat duduk dan sarapan sesuai dengan perintah kedua orang tuanya.

Marisa menghela nafas lelah, ia sudah bisa menebak akhir dari peristiwa ini. Biarlah ia mengalah dari pada terjadi pertengkaran antara anak dan Ayah tersebut.

***

Pukul delapan Marisa sudah sampai di depan cafe miliknya, ia pun turun dari mobil menuju bangunan yang sudah dipenuhi pembeli seperti biasa.

Marisa berjalan santai ke dalam sana, dan saat ia sudah berada di depan pintu tiba-tiba saja suara terompet bergema nyaring di setiap sudut cafe.

Marisa maupun pengunjung lainnya dibuat terkejut oleh kejutan yang dibuat para pegawai cafe dan juga lelaki yang tak lain adalah Abrian, mereka berdiri disana untuk membuat kejutan bagi Marisa.

"SELAMAT ULANG TAHUN MRS. MARISAAA.....!!!"

Marisa yang mendapat kejutan itu sangat terkejut hingga mematung di tempat, ia tidak menyangka jika para pegawainya ini tahu hari ulang tahunnya. Karna di tahun-tahun sebelumnya ia tidak pernah mendapat suprise seperti ini karna Marisa sendiri tidak pernah memberitahu tanggal lahirnya.

Karin yang berada disana mendekat dengan membawa kue ulang tahun di tangannya.

"Selamat ulang tahun Nyonya, doa dari kami semoga Nyonya senantiasa sehat, panjang umur, dan bahagia selalu" Ucap Karin pada sang atasan.

Marisa tersenyum penuh haru, tak disangka-sangka jika ada seseorang yang akan merayakan hari jadinya ini.

"Sebelumnya aku ingin berterima kasih pada kalian semua, aku benar-benar tidak menyangka akan mendapat kejutan hangat seperti ini. Dan semoga doa kalian akan berbalik lagi pada kalian semua, sekali lagi aku ucapkan terimakasih banyak... " Tutup Marisa panjang lebar.

"Sama-sama Nyonya, kalau begitu ayo kita nyanyikan lagu selamat ulang tahun" Ucap Karin.

"PERHATIAN SEMUANYA... !!

Kepada para pengunjung cafe kami minta waktunya untuk menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk boss tercinta kami ini. Bagaimana apa kalian setuju? Kalau begitu mari kita mulai..... "

Semua orang yang berada disana dengan senang hati menyanyikan lagu untuk hari spesial Marisa sambil bertepuk tangan ria.

Setelah selesai bernyanyi Marisa pun akhirnya meniup lilin yang menyala di atas kue sampai api tersebut padam dengan indah.

Kue bertuliskan nama Marisa pun dibagi-bagi untuk setiap pegawai yang ada.

Marisa tertawa bahagia memandang para pegawainya yang berebutan mengambil potongan kue itu, sangking senangnya Marisa bahkan tak menyadari jika sedari tadi seorang pria sudah berdiri di sampingnya.

"Sepertinya aku harus meminta pegawai mu membuat kejutan seperti ini setiap hari" Celetuk pria itu.

Marisa terlonjak kaget, ia pun menoleh dan mendapati Abrian yang entah kapan sudah berada di samping Marisa.

"Abrian? K-kau ada disini?" Tanya Marisa.

"Menurutmu jika aku tidak ada disini apakah kejutan nya akan ada??" Bukannya menjawab Abrian justru malah bertanya balik.

Marisa terdiam sesaat mencerna kata-kata Abrian, sedetik kemudian mata cantik Marisa membola saat isi otaknya mulai menyerap maksud dari ucapan Abrian.

"Ja-jadi... Kau yang memberi tahu pegawai ku jika hari ini adalah hari ulang tahunku?"

"Dan jangan lupa, aku juga yang menyiapkan semua peralatannya beserta kue ulang tahun itu" Tunjuk Abrian pada kue yang sudah hampir habis.

"Ya Tuhan..... Abrian aku sudah banyak merepotkan mu, kau juga seharusnya bekerja bukan malah merayakan ulang tahun ku. Ya ampun Abrian... Aku sungguh tidak enak hati padamu" Celoteh Marisa yang membuat Abrian justru tertawa kencang.

"Hahaha.... Kenapa kau ini lebay sekali sih??" Abrian spontan mencubit pipi Marisa merasa gemas dengan wanita di depannya ini.

Tak lama Abrian menghentikan aksi, tak sampai disitu Abrian juga lagi-lagi membuat Marisa terperangah oleh tindakan Abrian yang lain.

"Kepada para pengunjung semua...!!

Dikarenakan hari ini adalah hari spesial sahabat saya maka khusus hari ini kalian bebas mengambil apa saja tanpa membayar sedikitpun. Silahkan ambilah sepuasnya..... "

"HOREEEEEEE....... !!!" Teriak mereka serentak.

"Abrian apa yang kau lakukan?!!" Tanya Marisa butuh penjelasan.

Abrian hanya mengangkat bahunya acuh.

"Kau tidak dengar? Aku mentraktirr semua pengunjung cafe khusus hari ini"

"Ya aku tahu, tapi kenapa....??!"

"Entahlah, aku hanya senang melakukannya" Jawab Abrian santai.

Marisa menutup matanya rapat-rapat merasa otaknya tidak sampai menjangkau kelakuan Abrian yang satu ini.

"Astaga Abrian....... "

Terpopuler

Comments

cinta

cinta

laki angkuh gitu tinggalin uang bukan segala nya klu batin kita ga bahagia buat apa

2025-05-03

0

Elisanoor

Elisanoor

Galvin, daripada di diemin begitu,mending elu gebuk aja, biar ga tanggung2 Marissa ninggalin elu .

2023-10-21

3

Elisanoor

Elisanoor

ini sama2 dingin engga ada yg mau mulai, ini temenku sendiri kaya gini ama pasangan nya ,pertemuan nya dulu singkat bgt, pas udah kawin aduh acuh nya itu suaminya,temenku introvery pemalu, tp anak nya banyak, heran 🤣🤣🤣

2023-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Delapan Tahun
2 Tak Pernah Menoleh
3 Mengharapkannya
4 Kejutan
5 Hari Terburuk
6 Sahabat Sejati
7 Kedatangan Marisa
8 Devano
9 Cemas
10 Interaksi
11 Salah Paham Lagi
12 Mendambakan
13 Kasihan Mamah
14 Mencari Tahu
15 Mertua
16 Jatuh Terlalu Dalam
17 Tidak Pulang
18 Pesta
19 Pesta (2)
20 Pesta (3)
21 Tindakan
22 Ingin Pisah
23 Rencana
24 Pergi?
25 Panik
26 Jangan Mengusiknya Lagi
27 Datang
28 Mengganggu
29 Ayok Tidur Bersama!
30 Ingkar Janji
31 Keputusan
32 Promosi
33 Rindu Pada Milik Orang Lain
34 Pulang
35 Tak Menyangka
36 Harapan Yang Musnah
37 Pingsan
38 Menemani
39 Perhatian Boss
40 Wanita Yang Sama
41 Libur Kerja
42 Tempat Favorit
43 Ungkapan Rasa
44 Harus Pergi
45 Rencana Misterius
46 Rindu Berat
47 Suatu Masalah?
48 Rencana Abrian
49 Aksi Abrian
50 Kejadian Tak Terduga
51 Perkelahian
52 Pilu
53 Bersikap Biasa
54 Menceritakan Kejadian
55 Alasan
56 Pertemuan Dua Pria
57 Cemas
58 Perbincangan Masyarakat
59 Hukuman Abrian
60 Malu-malu
61 Kembali Ke Kantor
62 Tindakan Galvin
63 Dipecat
64 Diusir
65 Klinik
66 Anniversary
67 Tak Disangka
68 Bunga Tidur
69 Berjuang Bersama
70 IKLAN 2
71 Karya Baru
72 My Perfect (Bad) Marriage
73 Menculik Pengantin Wanita Adik Tiri
74 SAAT AKU SUDAH DIAM
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Delapan Tahun
2
Tak Pernah Menoleh
3
Mengharapkannya
4
Kejutan
5
Hari Terburuk
6
Sahabat Sejati
7
Kedatangan Marisa
8
Devano
9
Cemas
10
Interaksi
11
Salah Paham Lagi
12
Mendambakan
13
Kasihan Mamah
14
Mencari Tahu
15
Mertua
16
Jatuh Terlalu Dalam
17
Tidak Pulang
18
Pesta
19
Pesta (2)
20
Pesta (3)
21
Tindakan
22
Ingin Pisah
23
Rencana
24
Pergi?
25
Panik
26
Jangan Mengusiknya Lagi
27
Datang
28
Mengganggu
29
Ayok Tidur Bersama!
30
Ingkar Janji
31
Keputusan
32
Promosi
33
Rindu Pada Milik Orang Lain
34
Pulang
35
Tak Menyangka
36
Harapan Yang Musnah
37
Pingsan
38
Menemani
39
Perhatian Boss
40
Wanita Yang Sama
41
Libur Kerja
42
Tempat Favorit
43
Ungkapan Rasa
44
Harus Pergi
45
Rencana Misterius
46
Rindu Berat
47
Suatu Masalah?
48
Rencana Abrian
49
Aksi Abrian
50
Kejadian Tak Terduga
51
Perkelahian
52
Pilu
53
Bersikap Biasa
54
Menceritakan Kejadian
55
Alasan
56
Pertemuan Dua Pria
57
Cemas
58
Perbincangan Masyarakat
59
Hukuman Abrian
60
Malu-malu
61
Kembali Ke Kantor
62
Tindakan Galvin
63
Dipecat
64
Diusir
65
Klinik
66
Anniversary
67
Tak Disangka
68
Bunga Tidur
69
Berjuang Bersama
70
IKLAN 2
71
Karya Baru
72
My Perfect (Bad) Marriage
73
Menculik Pengantin Wanita Adik Tiri
74
SAAT AKU SUDAH DIAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!