Chapter 5 : Terlahir Kembali

Kazuki mulai tersadar dari pingsannya. Mata kazuki tak berhenti berkedut sejak ia membuka matanya. Penglihatannya belum kembali fokus sepenuhnya. Semua yang ia lihat tak terlihat jelas dan berbayang-bayang. Ia merasakan rasa perih yang amat menyakitkan. Beberapa saat kemudian penglihatannya mulai membaik. Ia baru sadar bahwa sekarang ia sedang berdiri. berdiri di suatu tempat yang amat mengerikan.

Ia melihat ke bawah, tepatnya ke arah tubuhnya. Ia terus mengamati tubuhnya itu. Luka-luka tersebar di seluruh tubuhnya. Setetes darah bercucuran dari luka-luka itu. Entah apa yang terjadi, Ia juga tak mengenakan baju. Ia hanya memakai kain panjang yang diikat kan di pinggangnya, tepatnya terlihat seperti sarung. Ia juga sedang menggenggam sebilah pedang sambil bergemetaran.

"Apa yang terjadi? Apa aku sudah mati? Yah! Pasti aku sudah mati" pikirnya.

Lalu Kazuki melihat ke sekelilingnya. Sontak tatapan matanya menjadi kosong. Darah berwarna merah pekat berserakan di mana-mana. Mayat-mayat bergelempangan di sana dan di sini. Yang ada di tanah tandus itu hanyalah mayat-mayat dan pohon-pohon kering. Kazuki pun terjatuh berlutut sambil menatapi langit merah yang mengerikan. Air mata mulai bergelinangan di pipinya. Ia tak sanggup lagi menahan rasa takutnya.

"Jadi aku memang benar-benar sudah mati ya? Inikah neraka yang di janjikan untuk orang-orang yang berdosa? Benar juga! Aku telah membuat diriku menjadi orang yang penuh dengan dosa. Aku telah membiarkan ibu dan ayahku mati begitu saja. Tidak! Bahkan aku telah membunuh mereka. Mengapa saat itu aku tidak mati saja bersama mereka? Keputusan gila apa yang telah ku buat saat itu? Aku sungguh berdosa! Neraka ini sudah pantas untukku" Ucapnya dengan nada berputus asa dan sambil menangis.

"Duarr!" Petir-petir saling menyambar dengan sangat keras di langit. Di saat itu juga Kazuki merasa ia melupakan sesuatu yang amat penting baginya. Ia terus mencoba mengingat-ingat sesuatu apakah yang ia lupakan itu. Namun, tetap saja ia tak dapat mengingatnya.

"Hei-hei, apa yang kau katakan itu? Dasar cengeng! Ini bukan neraka, kali!" mendadak sosok bayangan yang mirip seperti Kazuki itu kembali muncul di hadapan nya.

"Tapi aku memang sudah mati, kan?" tanya Kazuki dengan nada memelas

"Cihh! Kalau memang kamu sudah mati, kamu tak akan bisa berkomunikasi dengan ku lagi, bodoh!"

"Ehh, iya juga ya.Tapi, sebenarnya kamu itu siapa? "

"Hmm, memangnya apa pentingnya kau tau siapa diriku?"

"Ayolah beritahu aku! Kau tiba-tiba saja pada saat-saat tertentu muncul di depanku dan terus menyemangati ku, siapa kau sebenarnya?"

"Aku adalah dirimu sendiri. Jangan tanya lebih dari itu! titik!"

"Tapi, jika memang ini bukan neraka lalu apa?"

" Hmm, aku tidak tahu. Kalau kamu saja tidak tahu, bagaimana aku? Kau harus mencari tahunya sendiri! Mungkin saja, ini adalah dunia VRMMORPG, atau dimensi lain apalah itu. Yang jelas tempat ini memang berbahaya, jadi berjuanglah, kamu pasti bisa! Sekarang, kembalilah ke duniamu, lalu katakan 'tadaima' (aku kembali) dan jangan pernah berkata yang aneh-aneh lagi!"

"Kau benar-benar seperti diriku. Hahaha... VRMMORPG. Eh? Kata-kata apa itu? Sepertinya tak asing dalam pikiranku. Tapi mengapa aku lupa ya?" Kazuki benar-benar melupakan semua kenangannya tentang dunia.

Bayangan yang tadinya berbicara pada Kazuki tiba-tiba menghilang. Kazuki kembali bangkit berdiri lalu mengambil pedangnya yang tadi ia tancapkan ke dalam tanah. Ia pun mulai menyusuri tanah tandus yang penuh dengan mayat tersebut.

Di tengah perjalanan Kazuki melihat sekelompok mahluk aneh dari kejauhan. Mahluk itu terlihat bengis dan rakus. Semakin lama mahluk itu semakin mendekat. Kazuki pun mulai bersiap dengan pedangnya. Ia merasa sepertinya akan ada hal buruk yang akan terjadi.

"Yoo! Ada mangsa di depan! Ayo serbu kawan-kawan!" ucap salah satu mahluk dari sekelompok mahluk itu.

Semakin dekat semakin terlihat bahwa mahluk itu adalah setengah manusia setengah babi. Mereka biasa di sebut Orc oleh para pelegenda zaman dahulu.

"Apa? Jadi monster seperti Orc memang benar-benar ada?"

Para orc itu langsung berlari menyerbu ke arah Kazuki. Ketika para orc itu sampai di hadapan Kazuki, Kazuki mencoba mengayunkan pedangnya ke arah mereka.

"Arrgh! Berat sekali! Hiyaaah! Sriing!"

Namun, pedang Kazuki malah terlempar jauh setelah tebasannya di tangkis oleh salah satu orc dengan tangannya

"Apa? Keras sekali tangan orc itu!"

"Hiyaaah!" Para orc itu langsung melompat ke arah Kazuki. Kazuki pun terbaring jatuh Karena lompatan mereka. Mata Kazuki juga menjadi kelilipan karena terkena debu yang terhempas oleh para orc yang melompat tadi. Sontak ia menutup matanya.

Ketika ia kembali membuka matanya, tiba-tiba kedua tangan dan kaki Kazuki sudah tertahan oleh tangan-tangan para orc itu. Ia jadi tak bisa bergerak sama sekali.

"Sekarang saatnya untuk menyantap! Apa kau memiliki kata-kata terakhir nak?" tanya salah satu orc dari mereka yang memiliki badan paling besar.

"Apa? Kalian juga bisa berbicara?"

"Oh, jadi itu kata-kata terakhir yang ingin kau sampaikan, baiklah! Hiyaah. Eh, tunggu dulu! Bagian mana yang harus ku makan terlebih dahulu ya?"

"Makan saja bagian mana pun bos! Yang penting kami juga harus kebagian, Hihihi" jawab orc yang lain.

"Baiklah! Aku akan memakan telinganya! Telinga manusia adalah favorit ku Hihihi"

Orc berbadan besar itu mulai mendekatkan bibirnya ke telinga Kazuki. Lalu ia mulai membuka mulutnya. Gigi taring yang tajam dan mengkilap terlihat oleh mata Kazuki. Setetes air liur yang menjijikkan telah menetes ke telinga Kazuki.

"Kyaaaaaaaaaaaa!"

Setelah Kazuki berteriak, tiba-tiba para orc itu langsung kabur meninggalkan Kazuki begitu saja.

"Ehh? Mengapa mereka kabur? Takut suara teriakanku? Hahaha! Ternyata mengalahkan orc itu sangat mudah! Tak seperti yang di katakan dalam legenda." ucap Kazuki sambil tersenyum bangga.

Seketika Kazuki merasa tanah yang ia tiduri itu bergetar."Duar! Duar!" Begitulah bunyinya, seakan-akan gempa sedang terjadi di daerah itu. Kazuki pun bangun dan kembali berdiri.

"Apa-apaan ini? Apa gempa sedang terjadi di sini?" Kepalanya menjadi sedikit pusing.

Semakin lama getaran itu semakin kuat saja. Sampai-sampai getaran itu membuat Kazuki terlompat-lompat. Kazuki menjadi terkejut setelah melihat bayangan yang sangat besar menaungi dirinya. Ia pun menoleh ke belakang, saking terkejutnya ia sampai terjatuh. Tiga raksasa setinggi dua puluh lima meter muncul di hadapannya.

Terpopuler

Comments

Salwa Arina Estiningtyas

Salwa Arina Estiningtyas

Thor ini maksudnya gimana ? kok si kazuki bisa pindah dunia tiba-tiba. Bukannya terakhir kali si kazuki itu dibuang ke tempat pembuangan sampah ?

2021-07-25

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Apa Yang Sebenarnya Terjadi
2 Chapter 2 : Dunia Bagaikan Neraka
3 Chapter 3 : Wanita Mafia Yang Sensitif
4 Chapter 4 : Secuil Rahasia
5 Chapter 5 : Terlahir Kembali
6 Chapter 6 : Kembali Muncul Dengan Sosok Yang Berbeda
7 Chapter 7 : Menuju Dunia Baru
8 Chapter 8 : Membela
9 Chapter 9 : Mengapa Hanya Aku Yang Berbeda
10 Chapter 10 : Penyebab Sikap Anehnya
11 Chapter 11 : Seorang Teman
12 Chapter 12 : Bangsawan Keparat
13 Chapter 13 : Masalah Baru
14 Chapter 14 : Menjebaknya
15 Chapter 15 : Pengkhianat Baik
16 Chapter 16 : Masalah Yang Menimbulkan Masalah
17 Chapter 17 : Pulang Mesra
18 Chapter 18 : Ingatan Yang Membangun Kekuatan
19 Chapter 19 : Sejarah Guild
20 Chapter 20 : Sejarah Guild-2
21 Chapter 21 : Dendam Tak Tersadari
22 Chapter 22 : Dendam Yang Melahirkan Dendam
23 Chapter 23 : Bangsawan Naif
24 Chapter 24 : Alasan Sang Dendam
25 Chapter 25 : Amarah Umat Para Monster
26 Chapter 26 : Persiapan Berat
27 Chapter 27 : Mode Fight Realization
28 Chapter 28 : Dorongan untuk Keberhasilan
29 Chapter 29 : Guild dan Master
30 Chapter 30 : Si Pengintai Cebol
31 Chapter 31 : Gagal Kepung
32 Chapter 32 : Perang Besar Dimulai!
33 Chapter 33 : Sen-Moughen 1
34 Chapter 34 : Sen-Moughen 1_2
35 Chapter 35 : Latihan Keras
36 Chapter 36 : First Kiss Duel
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50 : Janji Kecil
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56 : Mistakes
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65 : Hancur
66 Chapter 66
67 Chapter 67 : Pelampiasan dan Awal yang Baru
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 71
71 Chapter 72
72 Chapter 73
73 Chapter 74 : Gadis Cahaya Pelindung Guild
74 Chapter 75
75 Chapter 76
76 Chapter 77
77 Chapter 78: Rahasia Di Balik Semua Keanehan ini
78 Chapter 79
79 Chapter 80
80 Chapter 81
81 Chapter 82
82 Chapter 83
83 Chapter 84
84 Episode 85
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 1: Apa Yang Sebenarnya Terjadi
2
Chapter 2 : Dunia Bagaikan Neraka
3
Chapter 3 : Wanita Mafia Yang Sensitif
4
Chapter 4 : Secuil Rahasia
5
Chapter 5 : Terlahir Kembali
6
Chapter 6 : Kembali Muncul Dengan Sosok Yang Berbeda
7
Chapter 7 : Menuju Dunia Baru
8
Chapter 8 : Membela
9
Chapter 9 : Mengapa Hanya Aku Yang Berbeda
10
Chapter 10 : Penyebab Sikap Anehnya
11
Chapter 11 : Seorang Teman
12
Chapter 12 : Bangsawan Keparat
13
Chapter 13 : Masalah Baru
14
Chapter 14 : Menjebaknya
15
Chapter 15 : Pengkhianat Baik
16
Chapter 16 : Masalah Yang Menimbulkan Masalah
17
Chapter 17 : Pulang Mesra
18
Chapter 18 : Ingatan Yang Membangun Kekuatan
19
Chapter 19 : Sejarah Guild
20
Chapter 20 : Sejarah Guild-2
21
Chapter 21 : Dendam Tak Tersadari
22
Chapter 22 : Dendam Yang Melahirkan Dendam
23
Chapter 23 : Bangsawan Naif
24
Chapter 24 : Alasan Sang Dendam
25
Chapter 25 : Amarah Umat Para Monster
26
Chapter 26 : Persiapan Berat
27
Chapter 27 : Mode Fight Realization
28
Chapter 28 : Dorongan untuk Keberhasilan
29
Chapter 29 : Guild dan Master
30
Chapter 30 : Si Pengintai Cebol
31
Chapter 31 : Gagal Kepung
32
Chapter 32 : Perang Besar Dimulai!
33
Chapter 33 : Sen-Moughen 1
34
Chapter 34 : Sen-Moughen 1_2
35
Chapter 35 : Latihan Keras
36
Chapter 36 : First Kiss Duel
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50 : Janji Kecil
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56 : Mistakes
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65 : Hancur
66
Chapter 66
67
Chapter 67 : Pelampiasan dan Awal yang Baru
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 71
71
Chapter 72
72
Chapter 73
73
Chapter 74 : Gadis Cahaya Pelindung Guild
74
Chapter 75
75
Chapter 76
76
Chapter 77
77
Chapter 78: Rahasia Di Balik Semua Keanehan ini
78
Chapter 79
79
Chapter 80
80
Chapter 81
81
Chapter 82
82
Chapter 83
83
Chapter 84
84
Episode 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!