Chapter 4 : Secuil Rahasia

Markas Organisasi Gelap yang Kurang Kreatif

Sekelompok pembunuh bayaran telah kembali ke markas mereka. Markas ini terletak di pinggiran kota, tempat yang sangat strategis bagi orang-orang yang malas bayar pajak bangunan.

Dari luar, markas ini tampak seperti rumah tua yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya karena kalah judi.

Tapi begitu masuk ke dalam?

BAM!

Teknologi canggih ada di mana-mana! Ada sensor sidik jari, pengenal wajah, bahkan dispenser otomatis yang bisa mengisi ulang kopi tanpa perlu disentuh!

Ketika mereka tiba di ruangan utama, mereka langsung menunduk hormat ke arah sebuah pintu besar di tengah ruangan. Pintu ini dikelilingi pagar baja berlistrik yang konon katanya bisa menggoreng ayam dalam dua detik jika disentuh.

Tak lama kemudian, pintu terbuka.

Seorang pria berjubah hitam keluar, membawa tongkat sihir yang tampak tidak relevan dengan dunia modern ini.

Sosok ini tertutup rapat dari kepala hingga kaki, kecuali mulutnya, karena mungkin ia masih ingin bisa makan burger tanpa repot membuka jubah.

Di belakangnya, seorang wanita berseragam hitam-ungu dengan logo ‘AON’ menyusulnya. Dia terlihat seperti pegawai minimarket yang sedang bekerja di shift malam.

"Semuanya! Menunduklah!" teriak wanita itu dengan intonasi khas penyanyi dangdut yang sedang memanggil penonton ke atas panggung.

Tanpa ragu, semua anggota organisasi Abyssal Order Network langsung menunduk seperti murid yang takut dihukum guru BP.

Tak ada yang tahu pasti apakah mereka menunduk karena rasa hormat… atau takut gajinya dipotong.

---

Pertemuan Para Penjahat yang Suka Drama

Pria berjubah hitam itu mendengus.

"Di mana pemimpin kalian, Riku-kun?" tanyanya dengan suara yang sengaja dibuat serak agar terdengar lebih misterius.

Seorang pria berkacamata hitam dengan rokok di bibirnya mengangkat tangan. "Izinkan saya berbicara, Yang Mulia!"

"Baiklah," jawab pria berjubah hitam.

"Riku sedang membuang bocah yang merupakan anak dari target setelah menyuntikkan cairan penghilang ingatan padanya."

(Catatan: Kenapa semua organisasi jahat selalu punya serum penghilang ingatan? Kenapa tidak mencoba terapi psikologis dulu?)

Tak lama kemudian, Riku masuk ke ruangan.

Ia langsung berjalan ke hadapan sang pemimpin dan menunduk dengan setengah hati, seperti siswa yang terlambat masuk kelas.

"Kesejahteraan untuk Tuanku," katanya malas.

Wanita berseragam hitam-ungu langsung melotot.

"Riku-san! Berapa kali kubilang?! Pakai seragam organisasi kalau masuk ke markas!"

Riku mengangkat alis. "Kenapa aku harus memakai seragam lusuh ini?"

"Karena kau sekarang kandidat Elite Destroyer! Jadi kau harus menaati peraturan organisasi!"

Riku mendengus. "Hah?! Serius? Kalau begitu, ayo kita duel! Kalau aku menang, aku boleh pakai jaket favoritku terus!"

Wanita itu mengangkat telunjuknya dengan penuh semangat seolah ingin membalas, tapi kemudian mengingat bahwa dia punya pekerjaan lebih penting daripada bertengkar soal fashion.

Sang pemimpin berjubah hitam hanya menggeleng pelan.

"Biarkan saja, Nishimura-kun," bisiknya.

Lalu dia menoleh ke Riku.

"Meski kau sering menyelesaikan misi dengan sukses, jangan lupakan tujuan utama kita. Aku percaya padamu, Riku-kun."

Riku hanya mengangguk.

Sang pemimpin berjubah hitam kemudian menjentikkan jarinya sekali, seolah ingin pamer bahwa dia memiliki kekuatan super (padahal mungkin cuma kebiasaan).

Dia pun masuk kembali ke ruangan rahasianya, diikuti oleh Nishimura.

Anggota lain juga bubar, kembali ke aktivitas mereka masing-masing (yang mungkin hanya sekadar main kartu sambil makan mi instan).

Di luar markas, Riku mendengus dan meludah ke samping.

"Cih! Mana sudi aku memakai seragam organisasi yang telah membuat ibuku terbunuh!" katanya sambil memasang ekspresi super jengkel seperti anak SMA yang baru tahu uang jajannya dipotong.

---

Plot Twist: Riku Ternyata Mata-Mata?

Riku memakai jaketnya kembali dan mengendarai motornya ke tempat rahasia.

Di bawah tanah sebuah gedung tua yang sudah lama terbengkalai karena pengembangnya kabur ke luar negeri, ia bertemu dengan seseorang.

Seorang pria berkacamata, berambut pendek, dan berpakaian layaknya pegawai kantor yang baru saja kena PHK.

"Riku-san! Akhirnya kau datang juga!" kata pria itu.

"Ya, aku yakin tak ada yang membuntutiku," jawab Riku.

"Kau memang penyusup yang handal. Jadi, mana data yang kau curi dari mereka?"

Riku tersenyum seperti karakter anime yang baru saja melakukan sesuatu yang sangat cerdas.

"Di USB ini!" katanya sambil mengeluarkan sebuah flashdisk yang entah kenapa selalu jadi alat paling penting dalam cerita mata-mata.

Namun, sebelum pria itu bisa menerimanya…

"Tunggu sebentar! Benda apa ini?!"

Pria berkacamata itu mengambil sesuatu dari bahu Riku.

"Apa?! Kumbang pengintai?! Bagaimana bisa?!"

(Catatan: Serius, kenapa semua organisasi jahat punya serangga mata-mata?)

Tiba-tiba, suara mobil jeep terdengar dari kejauhan.

Pria berkacamata itu langsung panik.

"Suara itu… Mereka datang!"

Tanpa berpikir panjang, BANG!

Pria berkacamata itu menembak tangannya sendiri.

Riku membelalak.

"Heh?! Apa yang kau lakukan, bodoh?!"

Pria itu terengah-engah, dan lalu...

Dorr

"Kau akan membayar semua ini Xenoz!"

Episodes
1 Chapter 1: Apa Yang Sebenarnya Terjadi
2 Chapter 2 : Dunia Bagaikan Neraka
3 Chapter 3 : Wanita Mafia Yang Sensitif
4 Chapter 4 : Secuil Rahasia
5 Chapter 5 : Terlahir Kembali
6 Chapter 6 : Kembali Muncul Dengan Sosok Yang Berbeda
7 Chapter 7 : Menuju Dunia Baru
8 Chapter 8 : Membela
9 Chapter 9 : Mengapa Hanya Aku Yang Berbeda
10 Chapter 10 : Penyebab Sikap Anehnya
11 Chapter 11 : Seorang Teman
12 Chapter 12 : Bangsawan Keparat
13 Chapter 13 : Masalah Baru
14 Chapter 14 : Menjebaknya
15 Chapter 15 : Pengkhianat Baik
16 Chapter 16 : Masalah Yang Menimbulkan Masalah
17 Chapter 17 : Pulang Mesra
18 Chapter 18 : Ingatan Yang Membangun Kekuatan
19 Chapter 19 : Sejarah Guild
20 Chapter 20 : Sejarah Guild-2
21 Chapter 21 : Dendam Tak Tersadari
22 Chapter 22 : Dendam Yang Melahirkan Dendam
23 Chapter 23 : Bangsawan Naif
24 Chapter 24 : Alasan Sang Dendam
25 Chapter 25 : Amarah Umat Para Monster
26 Chapter 26 : Persiapan Berat
27 Chapter 27 : Mode Fight Realization
28 Chapter 28 : Dorongan untuk Keberhasilan
29 Chapter 29 : Guild dan Master
30 Chapter 30 : Si Pengintai Cebol
31 Chapter 31 : Gagal Kepung
32 Chapter 32 : Perang Besar Dimulai!
33 Chapter 33 : Sen-Moughen 1
34 Chapter 34 : Sen-Moughen 1_2
35 Chapter 35 : Latihan Keras
36 Chapter 36 : First Kiss Duel
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50 : Janji Kecil
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56 : Mistakes
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65 : Hancur
66 Chapter 66
67 Chapter 67 : Pelampiasan dan Awal yang Baru
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 71
71 Chapter 72
72 Chapter 73
73 Chapter 74 : Gadis Cahaya Pelindung Guild
74 Chapter 75
75 Chapter 76
76 Chapter 77
77 Chapter 78: Rahasia Di Balik Semua Keanehan ini
78 Chapter 79
79 Chapter 80
80 Chapter 81
81 Chapter 82
82 Chapter 83
83 Chapter 84
84 Episode 85
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 1: Apa Yang Sebenarnya Terjadi
2
Chapter 2 : Dunia Bagaikan Neraka
3
Chapter 3 : Wanita Mafia Yang Sensitif
4
Chapter 4 : Secuil Rahasia
5
Chapter 5 : Terlahir Kembali
6
Chapter 6 : Kembali Muncul Dengan Sosok Yang Berbeda
7
Chapter 7 : Menuju Dunia Baru
8
Chapter 8 : Membela
9
Chapter 9 : Mengapa Hanya Aku Yang Berbeda
10
Chapter 10 : Penyebab Sikap Anehnya
11
Chapter 11 : Seorang Teman
12
Chapter 12 : Bangsawan Keparat
13
Chapter 13 : Masalah Baru
14
Chapter 14 : Menjebaknya
15
Chapter 15 : Pengkhianat Baik
16
Chapter 16 : Masalah Yang Menimbulkan Masalah
17
Chapter 17 : Pulang Mesra
18
Chapter 18 : Ingatan Yang Membangun Kekuatan
19
Chapter 19 : Sejarah Guild
20
Chapter 20 : Sejarah Guild-2
21
Chapter 21 : Dendam Tak Tersadari
22
Chapter 22 : Dendam Yang Melahirkan Dendam
23
Chapter 23 : Bangsawan Naif
24
Chapter 24 : Alasan Sang Dendam
25
Chapter 25 : Amarah Umat Para Monster
26
Chapter 26 : Persiapan Berat
27
Chapter 27 : Mode Fight Realization
28
Chapter 28 : Dorongan untuk Keberhasilan
29
Chapter 29 : Guild dan Master
30
Chapter 30 : Si Pengintai Cebol
31
Chapter 31 : Gagal Kepung
32
Chapter 32 : Perang Besar Dimulai!
33
Chapter 33 : Sen-Moughen 1
34
Chapter 34 : Sen-Moughen 1_2
35
Chapter 35 : Latihan Keras
36
Chapter 36 : First Kiss Duel
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50 : Janji Kecil
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56 : Mistakes
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65 : Hancur
66
Chapter 66
67
Chapter 67 : Pelampiasan dan Awal yang Baru
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 71
71
Chapter 72
72
Chapter 73
73
Chapter 74 : Gadis Cahaya Pelindung Guild
74
Chapter 75
75
Chapter 76
76
Chapter 77
77
Chapter 78: Rahasia Di Balik Semua Keanehan ini
78
Chapter 79
79
Chapter 80
80
Chapter 81
81
Chapter 82
82
Chapter 83
83
Chapter 84
84
Episode 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!