Markas Organisasi Gelap yang Kurang Kreatif
Sekelompok pembunuh bayaran telah kembali ke markas mereka. Markas ini terletak di pinggiran kota, tempat yang sangat strategis bagi orang-orang yang malas bayar pajak bangunan.
Dari luar, markas ini tampak seperti rumah tua yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya karena kalah judi.
Tapi begitu masuk ke dalam?
BAM!
Teknologi canggih ada di mana-mana! Ada sensor sidik jari, pengenal wajah, bahkan dispenser otomatis yang bisa mengisi ulang kopi tanpa perlu disentuh!
Ketika mereka tiba di ruangan utama, mereka langsung menunduk hormat ke arah sebuah pintu besar di tengah ruangan. Pintu ini dikelilingi pagar baja berlistrik yang konon katanya bisa menggoreng ayam dalam dua detik jika disentuh.
Tak lama kemudian, pintu terbuka.
Seorang pria berjubah hitam keluar, membawa tongkat sihir yang tampak tidak relevan dengan dunia modern ini.
Sosok ini tertutup rapat dari kepala hingga kaki, kecuali mulutnya, karena mungkin ia masih ingin bisa makan burger tanpa repot membuka jubah.
Di belakangnya, seorang wanita berseragam hitam-ungu dengan logo ‘AON’ menyusulnya. Dia terlihat seperti pegawai minimarket yang sedang bekerja di shift malam.
"Semuanya! Menunduklah!" teriak wanita itu dengan intonasi khas penyanyi dangdut yang sedang memanggil penonton ke atas panggung.
Tanpa ragu, semua anggota organisasi Abyssal Order Network langsung menunduk seperti murid yang takut dihukum guru BP.
Tak ada yang tahu pasti apakah mereka menunduk karena rasa hormat… atau takut gajinya dipotong.
---
Pertemuan Para Penjahat yang Suka Drama
Pria berjubah hitam itu mendengus.
"Di mana pemimpin kalian, Riku-kun?" tanyanya dengan suara yang sengaja dibuat serak agar terdengar lebih misterius.
Seorang pria berkacamata hitam dengan rokok di bibirnya mengangkat tangan. "Izinkan saya berbicara, Yang Mulia!"
"Baiklah," jawab pria berjubah hitam.
"Riku sedang membuang bocah yang merupakan anak dari target setelah menyuntikkan cairan penghilang ingatan padanya."
(Catatan: Kenapa semua organisasi jahat selalu punya serum penghilang ingatan? Kenapa tidak mencoba terapi psikologis dulu?)
Tak lama kemudian, Riku masuk ke ruangan.
Ia langsung berjalan ke hadapan sang pemimpin dan menunduk dengan setengah hati, seperti siswa yang terlambat masuk kelas.
"Kesejahteraan untuk Tuanku," katanya malas.
Wanita berseragam hitam-ungu langsung melotot.
"Riku-san! Berapa kali kubilang?! Pakai seragam organisasi kalau masuk ke markas!"
Riku mengangkat alis. "Kenapa aku harus memakai seragam lusuh ini?"
"Karena kau sekarang kandidat Elite Destroyer! Jadi kau harus menaati peraturan organisasi!"
Riku mendengus. "Hah?! Serius? Kalau begitu, ayo kita duel! Kalau aku menang, aku boleh pakai jaket favoritku terus!"
Wanita itu mengangkat telunjuknya dengan penuh semangat seolah ingin membalas, tapi kemudian mengingat bahwa dia punya pekerjaan lebih penting daripada bertengkar soal fashion.
Sang pemimpin berjubah hitam hanya menggeleng pelan.
"Biarkan saja, Nishimura-kun," bisiknya.
Lalu dia menoleh ke Riku.
"Meski kau sering menyelesaikan misi dengan sukses, jangan lupakan tujuan utama kita. Aku percaya padamu, Riku-kun."
Riku hanya mengangguk.
Sang pemimpin berjubah hitam kemudian menjentikkan jarinya sekali, seolah ingin pamer bahwa dia memiliki kekuatan super (padahal mungkin cuma kebiasaan).
Dia pun masuk kembali ke ruangan rahasianya, diikuti oleh Nishimura.
Anggota lain juga bubar, kembali ke aktivitas mereka masing-masing (yang mungkin hanya sekadar main kartu sambil makan mi instan).
Di luar markas, Riku mendengus dan meludah ke samping.
"Cih! Mana sudi aku memakai seragam organisasi yang telah membuat ibuku terbunuh!" katanya sambil memasang ekspresi super jengkel seperti anak SMA yang baru tahu uang jajannya dipotong.
---
Plot Twist: Riku Ternyata Mata-Mata?
Riku memakai jaketnya kembali dan mengendarai motornya ke tempat rahasia.
Di bawah tanah sebuah gedung tua yang sudah lama terbengkalai karena pengembangnya kabur ke luar negeri, ia bertemu dengan seseorang.
Seorang pria berkacamata, berambut pendek, dan berpakaian layaknya pegawai kantor yang baru saja kena PHK.
"Riku-san! Akhirnya kau datang juga!" kata pria itu.
"Ya, aku yakin tak ada yang membuntutiku," jawab Riku.
"Kau memang penyusup yang handal. Jadi, mana data yang kau curi dari mereka?"
Riku tersenyum seperti karakter anime yang baru saja melakukan sesuatu yang sangat cerdas.
"Di USB ini!" katanya sambil mengeluarkan sebuah flashdisk yang entah kenapa selalu jadi alat paling penting dalam cerita mata-mata.
Namun, sebelum pria itu bisa menerimanya…
"Tunggu sebentar! Benda apa ini?!"
Pria berkacamata itu mengambil sesuatu dari bahu Riku.
"Apa?! Kumbang pengintai?! Bagaimana bisa?!"
(Catatan: Serius, kenapa semua organisasi jahat punya serangga mata-mata?)
Tiba-tiba, suara mobil jeep terdengar dari kejauhan.
Pria berkacamata itu langsung panik.
"Suara itu… Mereka datang!"
Tanpa berpikir panjang, BANG!
Pria berkacamata itu menembak tangannya sendiri.
Riku membelalak.
"Heh?! Apa yang kau lakukan, bodoh?!"
Pria itu terengah-engah, dan lalu...
Dorr
"Kau akan membayar semua ini Xenoz!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments