Episode 05

"Allhamdulilah operasi nya berjalan dengan lancar namun Jihan belum sadarkan diri." Semua bernafas lega dan bersyukur kepada Allah karena masih memberi kelancaran operasi yang dijalani Jihan.

Tiga perawat wanita mendorong brangkar menuju ruang ICU, Kai,Ami , Zidan mengikuti dari belakang .

1jam berlalu.

Depan ruangan ,Ami diperbolehkan menjenguk Jihan yang butuh seseorang untuk membangkitkan semangat hidupnya.

Dengan baju steril Ami tiba disisi ranjang putri tunggal nya, yang masih terlelap dalam tidur.

Ami mengenggam tangan Jihan lalu memeluknya dengan erat tak terasa bulir bening menetes di pipinya .

"Ji ,bangun ibu kangen sama tawa kamu, ibu janji akan selalu ada untuk mu ....." Terisak sembari mencium tangan Jihan yang menggenakan infus.

Selesai Ami menjenguk, ia keluar dengan menghapus air mata yang terus membasahi pipinya. Zidan langsung memeluk istrinya dan membawa Ami kedekapan dengan hangat sambil menghelai rambut Ami .

Selesai berpelukan Zidan menghampiri Jihan diruangan ICU, awalnya Zidan berusaha kuat.

Namun ia tak berdaya kala melihat alat medis terpasang dihidung, tangan, serta alat yang selalu memantau detak jantung,kadar oksigen dalam darah, tekanan darah.

Tanpa Zidan sadari ia meneteskan air mata lalu menghapusnya dengan kasar ,Zidan menaruh boneka kesayangan Jihan disisi ranjang.

Boneka yang selalu menemani Jihan kala tidur sejak ia masih kecil.

Boneka itu sangat berharga bagi Jihan ,sebab kenang-kenangan dari Dian neneknya yang sudah dua tahun meninggal dunia.

Zidan berharap dengan adanya boneka kesayangan Jihan ,akan segera terbangun dan tertawa seperti dulu.

Zidan keluar Kai masuk membawakan gelang persahabatan yang baru kemarin ia beli dan spesial couple dengan dirinya.

Salah satunya sudah Kai pakai yang satunya ia pakaikan ke tangan boneka hello Kitty disisi kanan Jihan.

Kai tersenyum sembari mengusap kepala Jihan dengan lembut ,bahkan tatapan matanya menunjukan ketulusan.

"Han bangun ya gue cinta sama Lo,bangun ya gue masih ingin jalani hari-hari sama Lo. " Ucapnya sembari menahan tangisnya.

Tiba-tiba jari-jemari Jihan mulai bergerak namun matanya belum kunjung terbuka,Kai terus memanggil nama Jihan .

"Han gue tunggu Lo bangun karena hanya Lo yang selalu ada untuk gue. " Bisiknya tak disangka Jihan menitihkan air mata sebagai tanda bentuk respon darinya.

Kai keluar dari ruang rawat sembari berteriak memanggil dokter, Zidan dan Ami pun bertanya-tanya apa yang sudah terjadi mengapa Kai begitu panik .

Akhirnya Kai menjelaskan jika Jihan merespon perkataanya.

...~~~...

Dialam arwah seorang nenek mengenakan pakaian serba putih membelakangi seorang wanita cantik yang masih muda.

Ruangan nampak bercat putih dan asap yang menyelimuti , sehingga pandangan Jihan tak terlalu jelas.

Seorang nenek berbalik badan wajahnya bersinar dan senyum lebar diwajahnya, bibirnya langsung memanggil si nenek dengan lembut.

Dia hanya tersenyum lalu kembali berbalik badan ,mulai melangkah menghampiri seorang Kakek yang sedari tadi menunggu si nenek.

Jihan menangis ingin sekali ia memeluk nenek dengan erat dan mencurahkan isi hati serta rindu beratnya selama ini .

"Jihan ...Jihan... Jihan.. sini sayang. " Panggil seorang wanita sembari mengulurkan kedua tangannya mengajak berpelukan.

Jihan menengok lalu tersenyum manis, beranjak dari duduk bersimpuh menghampiri seorang wanita dan pria yang sudah menjemput.

Jihan memeluk kedua orang tuanya dengan erat namun suara Kai menyadarkan nya dan langsung memeluk Jihan erat.

...~...

Kembali ke alam dunia Jihan menggerak-gerakkan jari-jemari nya serta menitihkan air mata, dokter yang menangani memerintah kan perawat memeriksa monitor .

"Dok semua stabil dan ada kemajuan. " Kata suster lalu mencatat apa saja yang terlihat di pantauan detak jantung.

"Pantau terus perkembangan nya saya keluar dulu untuk menyampaikan informasi kepada pihak keluarga. "

Lalu melangkah keluar ruangan menghampiri Kai,Ami,Zidan yang berada didepan ruangan.

"Jihan berhasil melewati masa kritisnya dan sekarang tinggal menunggu dia sadar. "

Mereka berucap syukur kepada Allah, karena telah memberi kesempatan untuk Jihan berada ditengah-tengah mereka.

Ami masuk ruangan duduk di sisi ranjang putri tunggal nya, sembari mencium memeluk tangan Jihan supaya terasa hangat.

"Ibu," Panggilan lirih seorang wanita yang matanya masih tertutup ,Ami segera menengok kearah wajah Jihan.

Ami berusaha membangun kan Jihan dari mimpi yang tak usai-usai.

Bulir bening mengalir di pipi Jihan ,dan bibir seolah ingin berbicara namun tak sanggup ia membuka bibirnya.

"Jihan ini ibu bangun ibu disini ..." menenggelamkan wajahnya di sisi ranjang lalu duduk bersimpuh sembari menangis.

"Ibu, "panggil nya lagi Ami semakin berharap Jihan terbangun tetapi nihil ,Jihan hanya mengalirkan air mata dan panggilan lirih.

Matanya masih enggan untuk dibuka,membuat Ami sedih lalu keluar ruangan dengan berurai air mata.

Ami segera memeluk suaminya dengan erat dan menangis sejadi-jadinya didalam dekapan hangat Zidan ,yang berusaha untuk tegar.

Keesokan harinya.

Kai masuk ruangan kakinya lemas bahkan untuk melangkah satu kali saja seperti orang berjalan berkilo-kilo meter.

Perlahan Kai tiba di sisi ranjang ia membawakan bunga mawar lalu menaruhnya disisi kanan Jihan.

"Semoga Lo cepat bangun gue kangen sama Lo ."Mencium tangan Jihan diiringi senyum tipis dibibirnya .

Sedikit demi sedikit Jihan membuka matanya dan orang yang pertama kali ia lihat adalah Kai ,padahal dulu Jihan pernah berucap" Orang yang pertama kali aku lihat setelah aku tertidur itu adalah jodohku. "

Jihan tersenyum tipis mendapati Kai didepannya sembari tersenyum lebar ,sampai ia terharu . Jihan sangat ingin tertawa namun tenaganya habis terkuras ,hanya tawa kecil yang ia bisa lakukan.

"Jangan nangis gue gak papa dan sampai nanti pun tak akan apa." Ucap Jihan lirih membuat Kai tersenyum walau air matanya belum berhenti membasahi pipinya.

Jihan tertawa karena bahagia Kai sebegitu perhatian kepada dirinya ,sedangkan cowo yang ditaksirnya selama ia koma tak memperlihatkan batang hidungnya hanya Celsi yang kemarin menengok saat Jihan sedang dioperasi.

Celsi pergi setelah dadanya terasa sakit ,Kai sempat bertanya namun tak dijawab oleh Celsi sampai ditelepon,Chet,Vidio Call tak ada yang berbalas Kai sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencari kontak Celsi yang lain.

Instagram Celsi sedang Hiatus selama 1bulan, Kai semakin tak mengerti apa yang sudah terjadi kepada Celsi.

Sedangkan Dika sibuk diluar negeri selama sepekan ini ,karena mengurus bisnis papanya yang sedang kuwalahan menghadapi klien-klien dari luar negeri ataupun dalam negeri.

Dokter masuk lalu memeriksa keadaan Jihan dan langsung dipindah keruang rawat inap .

Ami dan Zidan sangat bahagia mendapati kabar putrinya sudah terbangun dari mimpi yang tak usai-usai.

Tiba di ruang rawat inap Kai memakaikan gelang ditangan kanan Jihan, mereka saling tersenyum seperti waktu dulu. Jihan berterima kasih karena Kai telah memberikannya bunga mawar,gelang dan doa.

Terpopuler

Comments

Aksara_Dee

Aksara_Dee

Han jangan sia-sia ayang Kai

2025-05-01

0

Aksara_Dee

Aksara_Dee

Ayang Kainkamu sweet banget

2025-05-01

1

rani ramayanti

rani ramayanti

semangat thorr, likenya dicicil hehe,,,

2021-07-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!