Episode 04

"Celsi Lo senang nggak jalan sama gue?"

Celsi hanya mengangguk tanpa berpaling dari handphone miliknya ,

deg....deg....deg degup jantung Dika yang memompa begitu kencang .

"Dika, Kai sama Jihan kok gak datang-datang katanya kita mau jalan bareng. " Dengan terbata-bata Dika menjawab pertanyaan dari Celsi dengan alasan jika Kai dan Jihan sudah jalan berdua.

Celsi hanya ber"oh" tanpa ada imbuhan kata , Dika merasa canggung biasanya jika ia bertemu Jihan pasti ada keseruan yang terjadi.

Keesokan harinya Jihan sedang berjalan di koridor kampus bersama Kai yang berjalan di sebelah kanan.

"Han tunggu." Teriak seorang pria dari belakang Jihan dan Kai menengok secara bersamaan , pandangan mata mereka tertuju ke seseorang.

Pria tersebut menghampiri Jihan dan Kai dengan nafas tersengal-sengal sebab ia berlari .

"Celsi mana?"

mereka berdua kompak menggeleng kan kepala sedangkan Kai mencoba mencari sesuatu dari pandangan mata Dika .

"Bro Lo kena angin apa nyari si Celsi jangan-jangan...." Tidak melanjutkan perkataannya namun Kai menggoda dengan cara menyuruh Dika menatap mata nya .

Namun dia tak mau dengan alasan "Kita ini sama-sama lelaki masa pandang-pandangan yang benar aja Lo. Jangan bilang kalau Lo udah gila suka sesama laki-laki. "

Kai menjitak kepala Dika karena sudah berkata seenak jidatnya.

Jihan melerai keributan mereka walau saling bercanda tetapi jika sampai ketauan sama dekan, mereka berdua bisa diskors selama satu Minggu .

Pada akhirnya mereka saling bertos lalu saling bercanda sepanjang jalan koridor.

"Gimana kemarin jadi ?"

"Gak ,gue gugup banget ditambah Celsi cuek sama gue "

"Yang sabar ya , emang Celsi anaknya gitu cuek kalau gak salah dia tuh cinta mati sama Leon. "

Dika terdiam mendengar jawaban dari Kai , hatinya pun mulai bertanya-tanya .

Aksi jahil Jihan kumat ia menarik tangan Kai lalu pergi meninggalkan Dika yang masih setia termenung .

"Dika Lo ngapai ngelamun, " suara lembut menyejukkan hati memanggil nya dengan pelan. Dika tersadar lalu menengok ke arah kanan , ternyata sudah ada Celsi disamping dirinya.

Terbata-bata Dika menjawab pertanyaan tersebut sembari menutupi rasa gugupnya ,mencoba tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan.

Dering telepon Dika mengalihkan perbincangan mereka, dengan cepat menekan tombol hijau .

Dika terus bertanya "Ada apa, apa yang terjadi coba bicara perlahan. "

"Dik Jihan ketabrak mobil sekarang otw ke rumah sakit"Dika dan Celsi segera menyusul ke rumah sakit mereka berdua sampai berlari keparkiran .

Sesampainya dirumah sakit Kai membopong tubuh Jihan yang lemas kedalam rumah sakit.

Darah mengalir dari dahi Jihan , sungguh kaki Kai sudah lemas ketika melihat Jihan tergeletak tak berdaya dijalan.

Namun ia harus kuat ,membopong Jihan sampai ada penanganan dari dokter maupun suster.

Salah satu suster menghampiri Kai dengan membawa brangkar , perlahan dia menidurkan Jihan diatas brangkar lalu mendorong keruang IGD.

"maaf anda tunggu diluar biar kami yang akan menolong pasien, kami akan berusaha sekuat tenaga" pungkas seorang dokter perempuan .

Kai menunggu diluar hingga dokter keluar ,membawa kabar jika Jihan tak apa tapi akan diperiksa ulang nanti supaya diagnosa nya tidak salah.

Kai menelfon Zidan dan Ami untuk segera kerumah sakit, karena Jihan korban tabrak lari dipenyebrangan jalan kampus.

Kabar mengejutkan Zidan dan Ami yang sedang menyiapkan pernak-pernik untuk merayakan ulang tahun Jihan yang ke 20 tahun.

Selang beberapa menit Zidan sampai dirumah sakit ,dan langsung masuk ke dalam ruangan dokter Rini yang menangani Jihan di IGD, sekaligus dokter pribadi keluarga Zidan .

Setelah sampai Ami bertanya kepada Kai kenapa ini bisa terjadi.

flesback

"Kai gue pulang sendiri ya soalnya gue mau mampir ke toko buku yang disebrang itu"lalu menunjuk toko buku Martati langganan Jihan.

Kai memaksa untuk mengantarnya namun Jihan terus menolak .

Akhirnya Kai mengalah baru saja ia masuk mobil lalu berjalan mundur dan berbelok ke kanan .

Mulai menginjak jalan raya terlihat ada keramaian orang berkerumun seperti ada korban tabrak lari.

Kai berhenti tepat di samping orang berkerumun tersebut , keluar dari mobil membelah orang berkerumun.

Ia terkejut mendapati seorang wanita tergeletak separuh wajahnya tertutupi rambut panjang nya.

Dengan meyakinkan hati Kai menyingkirkan rambut si wanita, Kai langsung memangku kepala Jihan sembari menepuk-nepuk pipi Jihan.

Kai terus memanggil nama Jihan namun tak kunjung tersadar ,menurut saksi yang melihat kejadian itu.

Ada mobil berwarna putih yang melaju begitu kencang dan ada wanita menyebrang . Tanpa aba-aba mobil menabrak tubuh Jihan hingga terpental ,terguling diatas aspal.

Dan ada yang melihat jika pengendara mobil seorang wanita yang usianya mungkin sepantar dengan korban.

Sembari mendengarkan kesaksian tersebut Kai masih memangku Jihan ,berniat membopong Jihan kerumah sakit.

flashback off

"maaf bibi aku lalai menjaga Jihan maaf kan aku paman" ucap Kai sembari berlutut didepan Zidan dan Ami.

Ami membangunkan Kai lalu memeluknya erat."ini bukan salah kamu Kai ini udah takdir dari Allah hiks . ...hiks....hiks..." diiringi tangis Ami yang berusaha tersenyum lalu menghapus air mata Kai yang tanpa ia sadari menetes dengan deras.

Zidan menepuk-nepuk bahu Kai ,saling menguatkan lalu mereka berpelukan.

4hari berlalu.

Dokter keluar bersama 3perawat sembari mendorong brangkar yang dimana Jihan masih terlelap dalam tidurnya ,wajah imut , senyum manis ,mata indah kini berubah menjadi raut wajah yang begitu pucat .

Bahkan Jihan masih enggan membuka matanya untuk sekedar melihat ibu,ayah dan Kai yang selalu setia menunggu kesadaran Jihan .

Sedangkan Dika sibuk mendekati Celsi yang selalu bersikap cuek padanya, Celsi minta untuk fokus menunggu kesadaran Jihan baru ia akan membicarakan tentang hubungan.

Langkah demi langkah mereka mendorong brangkar hingga sampai didepan ruang operasi.

"silahkan tunggu disini operasi pengambilan darah beku dalam otak akan segera dilaksanakan ,jika tidak dilakukan segera akan fatal akibatnya" ucap sang dokter kembali masuk dalam ruang operasi.

Calling operation lamp telah dinyalakan , operasi akan berjalan 2,5jam sedangkan saat ini waktu menunjukkan pukul 15:00 berarti operasi akan sampai pukul 17:30 .

Ami terduduk menenggelamkan wajahnya di balik pelukan Zidan , Kai terus mondar-mandir didepan ruang operasi sesekali ia melirik ke pintu masuk .

"ya Allah selamat kan Jihan aku belum siap kehilangan anak tunggal ku ya Allah" batin Ami yang terus memanjatkan doa kepada yang kuasa.

Waktu terus berjalan hingga tiba-tiba dokter Rini keluar dari ruangan dengan wajah datar membuat Kai , Zidan,Ami penasaran.

Mereka segera menghampiri dokter untuk mengetahui perkembangan Jihan , Ami menghapus air matanya.

"dok bagaimana keadaan Jihan apa operasinya berjalan lancar" tanya Zidan dengan tegar.

"Jihan butuh doa dari kalian semua dan sekarang dia sudah......."

Terpopuler

Comments

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

aku ngak berani lihat🙈atut

2024-05-27

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

angin cinta

2024-05-27

1

Mommy Gyo

Mommy Gyo

2 like hadir Thor salam cantik tapi berbahaya

2021-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!