Episode 02

Pagi yang cerah seorang perempuan muda sedang menunggu seseorang yang sudah mengajaknya berangkat bersama .

Ia berdiri didepan pagar rumah sembari menengok ke kiri ke kanan,namun orang yang ia tunggu belum juga terlihat batang hidungnya.

Dia semakin khawatir karena sudah menunjukan pukul 08:30 sedangkan kelas akan dimulai 09:00 ,melihat jam ditangannya ia bernafas gusar menduga-duga jika temannya itu lupa menjemputnya .

Klakson mobil berwarna hitam, Jihan menengok lalu masuk kedalam mobil tersebut. "Maaf Gue telat habis bantuin nyokap beresin sarapan, " Ucapnya dengan santai ,tetapi raut wajah Jihan masih cemberut.

Kai bertanya tak dijawab oleh Jihan , terus bertanya hingga Jihan menjawab jika dirinya telat dan kelas akan dimulai 8menit lagi. Mendengar jawaban Jihan ,Kai tancap gas menuju kampus dengan kecepatan tinggi.

Jihan berpegangan erat sedangkan Kai senang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. " Kai udah jangan ngebut-ngebut gue takut , kalau gue telat gak papa deh yang penting jangan kaya gini" pinta Jihan sembari berteriak namun Kai tak menanggapi ucapan Jihan .

Dia tetap melaju kan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Setelah sampai Jihan buru-buru keluar dari mobil kepalanya terasa pusing , dengan sengkoyongan Jihan memasuki kampus.

Kai memarkirkan mobil jadi ia masuk tak bersama dengan Jihan.

Tiba-tiba tubuh Jihan oleng kekanan hampir saja ia mencium jalanan , untung ada tangan yang menopang tubuh nya .

Saat ia melihat laki-laki yang menopang tubuhnya , Jihan terpesona dengan wajah laki-laki tersebut.

"Tampannya laki-laki ini sempurna andai..... ngomong apa sih gue, "batin Jihan matanya sampai tak berkedip.

Laki-laki tersebut melepaskan tubuh Jihan , betapa malunya wajah Jihan merona dan bertingkah aneh.

"Perkenalkan namaku Dika Endriandra, kamu,." tersenyum lalu mengulurkan tangan ,dengan ragu Jihan membalas uluran tangan Dika lalu memperkenalkan dirinya.

Senyum tipis terus mengembang diwajahnya sembari berjalan menuju kelas.

Pukul 12:00 kelas selesai Jihan duduk dikantin untuk makan siang sekaligus menunggu kelas yang kedua.

Lagi asik makan suara seseorang mengejutkan nya ,membuat Jihan tersedak mana Jihan lagi makan mie pedas.

Kai langsung memberinya minuman , hidung Jihan seperti tomat . Kai tertawa melihat pemandangan yang baginya lucu , tapi tidak bagi Jihan hidungnya terasa sakit .

Jihan memukuli pundak Kai terus-menerus , bukannya Kai berhenti tertawa dia semakin tertawa dan gemas melihat ekspresi wajah Jihan yang sedang kesal dengan dirinya .

"Boleh duduk disini?" suara laki-laki itu membuat Jihan dan Kai menengok secara bersamaan. Jihan tersenyum manis lalu memperbolehkan Dika duduk , namun tidak dengan Kai yang masih bingung .

Hatinya bertanya-tanya siapa laki-laki yang ada didepannya mengapa terlihat akrab dengan Jihan .

Akhirnya Jihan memperkenalkan Dika kepada Kai .Setelah berkenalan Dika pamit karena kelasnya hari ini sudah selesai .

Pukul 16:30 Jihan dan Kai keluar dari kelas mereka hendak pulang bersama , mereka berjalan bersebelahan menyusuri koridor kampus sembari ngobrol sesekali tertawa.

Sesampainya didepan pagar rumah Jihan , mobil hitam tepat berhenti di tengah pagar. Jihan keluar dari mobil lalu melambaikan tangan sampai mobil Kai tak terlihat.

Dengan hati yang gembira ia memasuki rumah yang langsung disambut hangat oleh Ami ibunya , Jihan masuk kamar untuk membersihkan tubuhnya yang lengket bekas keringat .

Seperti biasa dia selalu bernyanyi kala mandi ,itu hal biasa bagi Ami karena dari kecil memang anak semata wayangnya hobi bernyanyi.

Tiba waktunya makan malam Jihan setia menunggu ayahnya keluar dari kamar sembari membantu ibunya menyiapkan makanan di atas meja.

"Hai putri ayah sudah disini rupanya , kenapa mukanya kaya seneng banget hayooo ada apa cerita sama ayah ." Ledek Zidan ketika mempergoki anaknya sedang senyum-senyum kala membaca chatting dari seseorang.

Jihan mengelak namun dari dulu hingga sekarang ia tak bisa berbohong kepada kedua orang tuanya, karena mereka sangat hafal dengan tingkah laku nya selama ini.

Akhirnya ia menceritakan jika bertemu dengan laki-laki yang entah kenapa membuatnya bahagia.

Karena Zidan dan Ami penasaran Jihan menunjukan foto lelaki tersebut yang sengaja ia ambil dari akun Instagram.

"Oh jadi itu yang namanya Dika tampan ya ,kamu suka sama dia sayang?" tanya Ami penasaran dengan jawaban putrinya.

Zidan juga ikut menggoda Jihan terlihat pipinya merona, dan tersipu malu didepan Zidan dan Ami . Akhirnya mereka bertiga tertawa bersama ,namun tiba-tiba handphone Jihan berdering tertera nama Celsi segera ia menekan tombol hijau.

Terdengar suara Celsi dari sebrang telepon dia hanya ingin mengabari jika ia sudah pulang ke Jakarta ,lalu meminta saran untuk kuliah di universitas mana kepada Jihan.

Jihan berkata "Kuliah sama gue aja nanti gue daftarin Lo ,kalau lo mau, " Celsi mengangguki saran dari Jihan .

Kini Celsi memantapkan hati untuk pulang karena ayahnya sudah meninggal ,jadi dia memutuskan untuk tinggal bersama ibunya di Jakarta.

Setelah berbincang dengan Celsi ,serta makan malam pun sudah selesai sekarang waktunya Jihan ke kamar lalu tidur.

Mulai membuka pintu, masuk kedalam dan membanting tubuhnya diatas kasur yang empuk . Jihan meletakkan handphonenya disebelah kanan , beberapa saat Jihan sudah terjun kedalam mimpinya .

Dering telepon seluler terus-menerus berdering hingga beberapa kali , karena sang empunya sudah tertidur pulas membuat sang penelpon khawatir dan mencurigai Jihan .

Dengan kesal bercampur aduk Kai membanting tubuhnya diatas kasur dengan kasar, wajahnya seperti orang mau nangis .

Kai tengkurap memukuli bantal,kasur yang tidak memiliki salah apa-apa. Bergeser ke kanan ke kiri, tengkurap,terlentang matanya seakan tak mau terlelap.

Handphonenya berdering tertera nama Sifa pengemar terdekat yang sudah dianggap Kai sebagai teman disatu university. Dikira Jihan wajahnya sumringah ,tapi melihat bukan Jihan wajah Kai seketika berubah menjadi senyum kecut.

Sebenarnya dia malas mengangkat telepon dari Sifa ,yang tiap hari menanyakan sudah makan, sudah mandi,lagi apa,dimana ketika mengingat itu semua pikirannya semakin campur aduk.

Benar baru Kai mengangkat telepon sudah terdengar suara Sifa yang menanyakan lagi apa,dimana,makan belum,mandi belum Kai menarik nafas dalam lalu menjawab pertanyaan dari Sifa satu persatu .

Kai mengakhiri panggilan sepihak ,lalu mematikan handphone miliknya dan berusaha untuk tertidur.

Keesokan harinya Jihan sudah berada dikampus menemui Celsi, dari kejauhan Celsi tersenyum sumringah kala mendapati Jihan lalu memanggil dan menghampiri ,langsung memeluk Jihan dengan erat.

Maklum ia sangat merindukan Jihan ,sudah 3 Celsi tinggal di Australia tanah kelahiran ayahnya dia tinggal bersama sang ayah.

selesai berpelukan ,mengurus pendaftaran kini mereka duduk dikantin sembari menunggu Kai datang. Jihan melihat Dika dari kejauhan lalu memanggil nya untuk duduk bersama.

"Kenalin ini sahabat aku Celsi dia baru pulang dari Australia, Celsi kenalin ini Dika ."

Mereka saling berjabat tangan senyum manis , selesai itu Celsi kembali mengobrol dengan Jihan . Diam-diam Dika memandangi wajah Celsi dengan sorot mata ada cinta yang dalam .

Terpopuler

Comments

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

aku kasih iklan untuk kakak.. aku sudah subscribe juga🌷


jika aku punya waktu lagi aku akan mampir balikk tapi aku bisanya mampir malam aja ya kak

2024-05-26

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

awas nyungsep

2024-05-26

1

Minati Ramadhani

Minati Ramadhani

🤗🤗❤️❤️

2021-08-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!