Menceritakan tentang seorang gadis bernama Kiran, yang terpaksa harus menikah diusia nya yang baru menginjak 17 tahun, karena ulah kakak kelasnya sendiri yang telah melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan terhadap Kiran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apriani Ait, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 Pengantin baru
Keesokan harinya Kiran terbangun lebih dulu, dia langsung mendudukkan dirinya, dan meregangkan badannya, dilihatnya jam menunjukan pukul 07.00 pagi.
Kiran melirik kearah Evan yang masih tertidur pulas, dia masih tidak menyangka dengan statusnya saat ini, setelah semua nyawa Kiran terkumpul, diapun langsung menuju kamar mandi, setelah selesai mandi dia langsung turun ke lantai bawah.
"Wouyy, Kiran"ucap Liana
"Astaga, Lian, ngagetin aja"
"Hehehe, sorry, kok udah bangun sih, ini kan masih pagi?"tanya Lian, kini mereka berdua sudah berada di dapur
"Iya, emangnya kenapa?"
"Hah, ohh, nggak"
"Loh Kiran kamu udah bangun nak"ucap Mama Yuna
"Iya Ma, aku mau bantuin Mama masak boleh gak?"tanya Kiran
"Boleh dong sayang"ucap Mama Yuna
"Ngomong-ngomong kak Evan nya kemana?"tanya Lian
"Dia masih tidur"Lian hanya menganggukkan kepalanya saja
Mama Yuna, Lian dan Kiran pun memasak untuk sarapan, meskipun di rumah ada asisten rumah tangga tapi mama Yuna selalu masak untuk suami dan anak-anaknya.
"Kamu panggil Evan dulu aja, nanti Mama sama Lian aja yang beresin ini"ucap Mama Yuna saat mereka sudah selesai masak
"Iya ma"Kiran langsung menuju lantai atas, dilihatnya dikamar tidak ada siapapun, terdengar gemericik air didalam kamar mandi menandakan bahwa Evan sedang berada didalam kamar mandi, karena Evan sudah bangun, Kiran langsung membereskan kamar dan menyiapkan baju untuk Evan.
"Aku harus ambil baju yang mana yah?"ucap Kiran berbicara sendiri, dia bingung akan menyiapkan baju yang mana untuk Evan.
"Lo lagi ngapain?"tanya Evan yang ternyata sudah keluar dari kamar mandi dan kini dia hanya menggunakan handuk di bagian bawahnya saja, otomatis badan Evan yang lumayan atletis terpangpang jelas.
"Hah, ini, aku mau nyiapin baju buat ka..., astaga"ucap Risa yang kaget melihat Evan hanya menggunakan handuk saja, dia langsung menutup matanya dengan kedua telapak tangannya, dan kini dia benar-benar malu.
"Kenapa lo tutup mata?"tanya Evan
"Itu, kak Evan gak pake baju"
"Iya lah, orang baru aja selesai mandi ya nggak pake baju, ngaco lo, awas minggir"Evan langsung menggeser posisi Kiran yang menghalanginya untuk mengambil baju.
"Kenapa masih ditutup matanya?"tanya Evan
"Gue udah selesai ganti bajunya, lagian lo juga udah liat kan sebelumnya"ucap Evan yang sudah mengenakan baju
"Ihhh, itu kita disuruh turun buat sarapan"ucap Kiran kesal, kenapa juga Evan membahas masalah itu diakan jadi malu sendiri.
"Ya udah ayo"mereka berdua pun bergegas menuju lantai bawah.
"Nah itu pengantin baru"ucap mama Yuna
"Selamat pagi, Ma, Pa, Lian"ucap Kiran, yang sudah duduk dan sedang menyajikan makanan untuk Evan
"Pagi juga menantu Papa"ucap Papa Robert, dan Evan hanya memasang wajah datar saja
"Liat tuh mas, anak kamu mukanya datar banget, kamu gimana sih waktu bikin dia, kok bisa kayak gitu"ucap Mama Yuna yang melihat Evan hanya memasang muka datarnya
"Ma, kita bikin dia itu bareng-bareng bukan cuma aku doang"protes papa Robert
"Emang anak sama bapak sama banget, gak ada bedanya, Evan mirip banget sama kamu dulu"
"Iya lah diakan anak aku ma, anak kamu juga"
"Emang Papa dulu kayak gimana Ma?"tanya Lian penasaran
"Papa kamu dulu, sifatnya lebih dingin dari pada Evan, susah banget Mama dapetin hati Papa kamu dulu"Mama Yuna yang memang memiliki sifat ceria dan cerewet itu, ternyata dia yang terus mengejar cinta Papa Robert sampai pada akhirnya, Papa Robert yang memiliki sifat dingin, cuek, dan irit ngomong itu jatuh cinta pada Mama Yuna.
"Sebelum Papa kamu sama Mama dia itu irit banget ngomong, Evan masih mending dia lebih sering ngomong"ucap Mama Yuna yang menceritakan masa lalunya bersama Papa Robert
"Ohhh, kok Papa bisa suka sih sama Mama?"tanya Lian lagi
"Papa juga gak tau, tiba-tiba cinta, sayang aja"jawab sang Papa
"Eh ngomong-ngomong, kalian mau tinggal dimana, dirumah ini atau di apartemen kamu Van?"tanya Papa Robert
"Di apartemen aku pa, hari ini aku bakal beres-beres, dan pindah hari ini juga"
"Kok cepet banget sih Van, lagian kenapa kamu pake tinggal di apartemen kenapa gak disini aja"ucap Mama Yuna
"Nggak Ma, aku mau mandiri, aku kan udah nikah"ucap Evan
"Ohhh"
"Pa, aku mau kerja di kantor Papa bolehkan?"tanya Evan, Kiran langsung menatap ke arah Evan
"Hah, kamu serius?"tanya Papa Robert
"Iya serius pa"
"Kenapa kamu pengen kerja?"tanya Mama
"Aku kan udah nikah ma, dan harus nafkahin Kiran, dan aku gak mau lagi ngerepotin Mama sama Papa"Kiran merasa kagum dengan Evan ternyata dibalik sifat dia yang kasar, dan playboy, dia memiliki tanggung jawab yang besar jika sudah menyangkut hal yang serius.
"Iya Mama tau, tapi kan Papa sama Mama juga masih bisa kasih kamu uang Van"
"Nggak usah Ma, mulai sekarang Mama gak usah kasih aku uang lagi, aku bakal kerja aja, kalaupun aku minta uang sama Mama paling pas udah mepet banget"
"Terus sekolah kamu gimana?"tanya Papa
"Ya aku tetep jalan sekolah, makannya aku minta kerjaan sama Papa, supaya aku bisa kerja pas sepulang sekolah"jelasnya Evan
"Ya udah, nanti Papa urus, tapi sekarang kamu terima aja dulu uang dari Papa, buat jaga-jaga aja, sebelum kamu kerja"
"Iya Pa"
"Nanti kamu pindahan dibantuin sama siapa?"tanya Mama Yuna
"Sama Doni, Riki, paling bentar lagi mereka juga datang"
Setelah selesai sarapan, Kiran dan Evan langsung menuju kekamarnya untuk beres-beres barang mereka yang akan dibawa ke apartemen.
"Udah selesai belum?"tanya Evan
"Ini, dikit lagi"
Tok tok tok
"Evannnnn"teriak Doni dan Riki yang baru saja tiba
"Bentar"teriak Lian, dia pun langsung membuka pintu rumah nya
"Eh Lian, Evan nya ada?"tanya Riki
"Ada kak, silahkan masuk dulu aja, aku panggil dulu kak Evan nya"Lian langsung bergegas menuju ke kamar Evan
Tok tok tok
"Kak?"
"Masuk aja dek"ucap Evan
"Kak itu dibawah ada kak Doni sama kak Riki"
"Suruh mereka kesini aja"ucap Evan
"Siap"Lian pun langsung menuju ke lantai bawah lagi
"Kak, kata kak Evan, disuruh ke kamarnya aja"ucap Lian
"Okeh, makasih, Lian"Doni dan Riki pun segera
"Wouy"ucap Doni dan Riki saat mereka sudah ada dikamar Evan
"Eh ada Kiran, hallo Kiran"ucap Doni
"Hallo kak"ucap Kiran
"Cepetan lo bantuin gue angkat ini, nanti taro di mobil gue"titahnya Evan
"Okeh"merekapun langsung membantu Evan, memindahkan semua barang yang telah Evan dan Kiran kemas ke dalam mobil Evan.
Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
mksih 😘