NovelToon NovelToon
Mari Moderne, Temps Anciens

Mari Moderne, Temps Anciens

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sistem / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Kehidupan alternatif / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: RAS( BY.AR)

Setelah mati karena habis usia, Lu Tian mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang pemuda miskin yang merupakan seorang lulusan ujian negara tingkat dasar di desa Yekhong.

Tidak ada harta, tidak ada ladang dan rumah tidak layak huni. Bahkan untuk makan pun hanya mengandalkan sayur liar dan air sumur.

Ditengah itu, bahkan peraturan pemerintah menambah beban nya untuk memiliki istri, jika tidak maka dia harus menjadi pekerja rodi?

Dengan kemampuan dan pengalaman nya sebagai orang kaya generasi pertama yang memulai dari tanah basah hingga teknologi maju. Lu Tian tidak khawatir untuk hidup, mendapatkan sistem yang hanya memperlihatkan statistik? Bukan masalah besar, gunung di desa ini penuh dengan sumber daya!

Tetangganya. "Awalnya dia hanya seorang sarjana rendah yang miskin, setelah memiliki istri dia mendapatkan uang banyak. Memberikan alasan itu hasil menjual herbal dari gunung? Saya sulit percaya"

#Dibuatawal17Agustus2025

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Ini, pakailah ini untuk alas dan selimut" Lu Tian menyerahkan kain yang masih baru, menurut nya kain linea cukup tebal daripada kain kasar dan kain sutra yang lembut tapi tidak lebih tebal dari kain linea. Jadi dia membeli cukup panjang kain linea.

Ketiga istrinya terdiam, ini kain linea yang masih baru, sayang sekali, mengapa begitu boros! Begitulah ekspresi mereka jika diterjemahkan.

"Suami, kain ini masih bagus dan baru. Sangat sayang jika di jadikan alas atau selimut, lebih baik di buat pakaian." Ucap Lu Nian mengambil kain itu.

"Benar suami, aku membawa selimut yang cukup untuk kita tidur."

"Saya juga" ucap Long Ye dan Lu Si.

Lu Tian terdiam, dia melirik pakaian mereka adalah kain kasar. Lalu membiarkan mereka menggunakan kain linea untuk alas dan selimut tidur? Mereka akan merasa sayang.

Lu Nian menambahkan. "Benar suami, bagaimana jika kain ini aku simpan untuk membuat pakaian suami?"

Lu Tian tidak berpikir banyak lagi, dia menyerahkan kain itu dan menerima pengaturan mereka.

Ada dua kamar besar yang sudah di bersihkan istri mereka di rumah nya ini, dan dia menggunakan satu kamar untuk tidur bersama. Melakukan malam pertama? Itu tidak mungkin, Lu Tian belum kepikiran hal itu sebelum mendapatkan ranjang dan tempat yang lebih luas.

Keesokan paginya.

Lu Tian bangun dan merasakan ketiga istrinya sudah tidak ada di samping nya. Dia duduk dan membuka matanya, dia pikir ini masih pagi tapi ketiga istrinya bangun lebih pagi.

Dia berjalan keluar kamar, melihat mereka mulai bekerja dan api sudah tungku sudah menyala. Dia berjalan ke arah sumur, namun Lu Nian mendekati nya.

"Suami, ingin membasuh muka?" Lu Tian mengangguk dan tidak di sangka istrinya sudah menyiapkan air dalam guci dan di berikan kepada nya.

Maka dia mengambil air dan mulai membasuh muka nya, Long Ye di depan tungku akan memasak dan istrinya lain mencoba melakukan pekerjaan yang ada seperti menimba air dan mencabut rumput. Dia sudah seperti seorang bos yang di layani. Akhirnya karena tidak tahan duduk sendiri, Lu Tian bangkit mendekati Long Ye.

Long Ye melihat, "suami makanan belum selsai di masak." ucapnya terlihat merasa bersalah.

Lu Tian mengangguk. "Tidak apa-apa, apa yang akan kamu masak?"

"Bubur"

Lu Tian terdiam, dia bukan nya tidak suka bubur. Namun dengan bahan yang ada, bubur yang di buat pasti hanya terasa asin. Lebih baik makan nasi kalo begitu ma, namun otaknya buru-buru bekerja. Saat Long Ye akan memasukkan beras ke dalam air dalam wajan Lu Tian berkata, "berhenti"

Long Ye sedikit bingung dan menatap suaminya. Namun Lu Tian hanya berbicara, "tunggu sebentar"

Lu Tian berjalan ke arah kendi air yang tertutup, di dalamnya ada rebusan tulang bab1 yang di belinya kemarin. Dia mencium bau nya, hemm... Masih bisa di olah.

Kemarin dia mendapatkan tambahan daging pagar, jadi tulang bab1 ini tidak bisa di makan. Namun dia sudah merebusnya, tapi tetap saja tidak ada kulkas maka dia harus memastikan ini masih bisa di makan.

Lu Tian berjalan mendekati tungku, menuangkan isi kendi ke dalam wajan. Dan kuah kaldu dengan tulang bercampur di atas air yang mendidih. "Ayo kita buat Zhū gǔ zhōu" itu adalah nama makanan bubur tulang bab1, Long Ye tidak mengetahui kata ini. Namun dia tidak terkejut juga karena berpikir suaminya itu sarjana pasti memiliki pengetahuan yang tidak di ketahui nya.

Long Ye hanya melakukan perintah Lu Tian, mencuci beras, kemudian memasukkan nya lalu mengaduk nya dan di tambahkan daging sisa semalam. Saat Lu Tian menyuruhnya memasukkan garam, Long Ye tertegun sebentar. Ini adalah garam halus, meskipun tidak pernah berbelanja ke kabupaten. Dia tahu harga nya, di kabarkan harga 1 kati nya setara dengan 8 kati millet jagung. Long Ye dengan penuh kehati-hatian menaburkan nya, tidak membiarkan sedikitpun jatuh ke tanah.

Lu Tian melihat nya begitu berhati-hati sampai lengan nya sedikit gemetar jarinya tremor. "...... "

Setelah beberapa saat aroma bubur dengan kaldu daging dan tulang pun tercium. Lu Tian memanggil kedua istrinya yang sedang mencabut rumput di luar untuk makan.

Long Ye memberikan pertama untuk Lu Tian, mangkuk besar itu berisi banyak daging. Dan mereka mulai mendapatkan semangkuk.

"Saudara Ye, bubur ini sangat enak" puji Lu Nian, diangguki Lu Si.

Long Ye tersenyum. "Ini semua karena suami, saya hanya melakukan apa yang di ucapkan nya."

Mereka memandang Lu Tian, setelah merasakan makanan semalam juga mereka sudah tahu suami mereka sangat pintar memasak. Mereka jadi merasa malu, sebagai istri bukannya memasak untuk suami tapi malah suami yang memasakan nya untuk mereka.

Lu Tian tersenyum, menjadi tukang masak warteg kecil, tukang bubur dan penjual pinggir jalan? Dia sudah mendapatkan pengalaman itu, hanya memasak ini hanyalah sebuah titik di antar kemampuan memasaknya.

Setelah sarapan.

"Suami, tadi Bibi Zhang mengajak kami pergi ke gunung untuk mencari sayuran liar." ucap Lu Nian, bermaksud meminta izin.

"Pergi ke gunung? Boleh, ayo pergi bersama-sama!"

"Namun, harus ada yang berjaga di rumah... " Lu Tian terdiam, sementara ketiga istrinya pun tidak berbicara menunggu keputusan Lu Tian.

Jika ada yang harus menjaga rumah, maka Lu Nian adalah pilihan terbaik. Karena fisik nya yang tidak sebagus Lu Si dan Long Ye, namun Lu Tian ingin mencoba keberuntungan nya di gunung nanti.

"Bagaimana jika Lu Si?"

Lu Si melirik Lu Nian sebentar sebelum akhirnya menjawab dengan ragu. "saya menerima pengaturan suami"

"Lusi terlihat cekatan dan lincah, mungkin banyak yang bisa dikerjakan di rumah. Kerjaan hal yang kamu bisa saja" Lu Si mengangguk dengan tersenyum senang karena mendapatkan pujian.

Lu Tian menatap Lu Nian. "Saya tahu kamu memiliki fisik yang lebih lemah, namun ayo kita melatih fisik kita bersama" ucap Lu Tian memberikan senyuman lembut.

Lu Nian dengan semangat mengangguk, sementara mengapa Lu Tian memilih Long Ye ikut karena Long Ye bisa memanjat dengan cepat.

Ada dua keranjang bambu di rumah, satu di gendong oleh Lu Tian dan satu lagi oleh Long Ye. Bibi Zhang melihat Lu Tian juga bersama, dia pikir Lu Tian belum punya pekerjaan dan tidak punya ladang memang sangat baik bila ikut.

Mereka berjalan mendaki gunung, sepanjang perjalanan mereka juga bertemu dengan beberapa Bibi dan anak mereka yang mencari sayuran juga.

"Lihat, dia membawa istrinya yang katanya pembawa sial itu."

"Tidak takut celaka di gunung ini apa ya?"

Lu Tian dengan tenang menutup kedua telinga Lu Nian, meskipun bibi-bibi itu berbisik namun bisikan mereka sudah seperti teriakan di gunung yang sunyi ini. Lu Nian menatap suaminya dan juga tersenyum, seolah berkata aku baik-baik saja.

Bibi Zhang menyemprot. "Kalian ini satu desa tapi berani membicarakan yang tidak baik, ingin Lu Tian celaka ya? Cuih!" Ucap Bibi Zhang.

Mereka melihat Bibi Zhang, dia adalah senior mereka, dengan cepat merasa panik sendiri. Siapa yang tidak tahu jika wanita tua yang masih bugar ini memiliki mental sekuat baja dan bibir yang tidak punya rem saat berdebat.

1
Abel Incess
sllu menunggu update nya
Paramitha Tikva
Up yok Thor
A Du-Du-Du-Du
*Melihat+
Mika🌒
ditunggu update selalu ya/Heart/
Mika🌒: besok up lagi gak kak?
total 2 replies
Mika🌒
entah kenapa aku suka sama cerita yang genre nya kayak gini, semangat terus kakak💪
A Du-Du-Du-Du: Syukur lah kalo suka, semoga kk bisa terus nemenin cerita ini sampai tamat~
total 1 replies
Cilel Cilel
karena 2bab tak kasi secangkir kopi
A Du-Du-Du-Du: Huhuhu, susah up 2 Bab tiap hari mah~
total 1 replies
Abel Incess
ganas betul lu tian
A Du-Du-Du-Du: Hahahha
total 1 replies
Cilel Cilel
lanjut thor 2bab la
A Du-Du-Du-Du: Kalo author Free
total 1 replies
Dwi Agustina
Ternyata zaman dulu jg sdh ada preman y😅
A Du-Du-Du-Du: Ya... nama preman emang gak ada, tapi pembuat onar~
total 1 replies
Wardi's
ceritanya menarik.. wajib sampe tamat..
Dwi Agustina
InshaAllah, Aamiin 🤲
A Du-Du-Du-Du: Aaamiin
total 1 replies
Travel Diaryska
hadir ✨
A Du-Du-Du-Du
Tolong berikan banyak komentar💪
Cilel Cilel
mantap thor lanjut
Dwi Agustina
Orang baik dikelilingi org baik😍👍👍👍🫰
A Du-Du-Du-Du: Nice~
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
cerita nya keren
A Du-Du-Du-Du
Di Bab ini banyak typo-nya...
Author buatnya malem² lagi nundutan lagi, benerin revisi gak ada mood~
Cilel Cilel
2 bab la thor
A Du-Du-Du-Du: Mmmm...
total 1 replies
Dwi Agustina
👍👍👍🙏💪💪
Jjlynn Tudin
kami membesar mkn ubi ini kenapa di katakan beracun?? saya x pernah sakit pun mkn dri kecil 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!