Jennaira (The Real Princess)

Keduanya saling beradu pandang dalam satu garis lurus yang sama. Jantung Daddy Aston mendadak berdetak kencang sejak kedatangan Jenna yang sedang menyamar jadi Sovia.

Apalagi ketika Jenna melempar tanya yang cukup aneh di telinga Daddy Aston. Namun kalimat itu begitu menusuk hatinya dan justru menimbulkan gelenyar yang tak biasa.

Hal ini tentu pertama kalinya terjadi. Sebelumnya jika berbicara dengan Sovia, ia tak pernah merasakan hal seperti ini. Sebuah perasaan aneh kini perlahan menyelimuti hatinya. Namun rasa ini justru terasa menenangkan jiwanya.

Padahal niat awal Daddy Aston ingin marah pada Sovia karena putrinya tersebut terbukti ma_buk di sebuah klub malam Negara Y. Padahal Sovia telah berjanji padanya untuk tidak ma_buk-ma_buk an lagi.

Daddy Aston sengaja menyuruh seseorang membuntuti Sovia secara diam-diam selama di Negara Y. Ketika Sovia pergi dari klub malam, anak buah Daddy Aston mendadak kehilangan jejak.

Kala itu Sovia Bakari yang palsu mengetahui jika dirinya dibuntuti oleh seseorang yang diduga suruhan sang ayah. Alhasil Sovia pilih ngebut di jalanan Negara Y untuk menghindar. Namun justru ia kehilangan kendali sehingga terjadi kecelakaan tunggal dan ditolong oleh Jennaira, si putri asli Keluarga Bakari.

Kembali ke masa sekarang.

Saat ini yang terjadi di ruangan CEO, justru Daddy Aston tak mampu meluapkan kemarahannya pada Sovia. Entah emosi tersebut hilang ke mana.

Bahkan untuk menjawab pertanyaan dari Jenna barusan, ia hanya diam tanpa kata maupun suara. Bingung.

Rindu ?

Entah mengapa Daddy Aston tak pernah merindukan Sovia Bakari jika putrinya itu bepergian jauh sekalipun. Hanya saja ia tak suka dan akan bertindak tegas jika Sovia kelewat batas yang bisa berdampak mencemarkan nama baik keluarga.

Akan tetapi, aura dan paras Sovia Bakari yang duduk di hadapannya saat ini sungguh berbeda dari biasanya. Seketika menghipnotis dirinya. Laksana ia sedang berhadapan dengan Jenny, sang belahan jiwanya.

Jennaira berwajah hampir serupa dengan Jenny. Hidung hingga bulu mata yang lentik begitu plek-ketiplek dengan Jenny. Sedangkan senyum dan pandangan matanya adalah salinan sempurna mirip dengan Daddy Aston.

Daddy Aston berdehem sejenak sebelum kembali bersuara.

"Kenapa pulang lebih cepat? Bukankah liburanmu sama temanmu Mia di Negara Y masih lama?" tanya Daddy Aston dengan nada suara tegas namun terdengar begitu lembut khas seorang ayah berbicara pada anaknya.

Akan tetapi, Jenna membaca gelagat Daddy Aston sebaliknya. Saat ini rasa cemburu di hati Jenna cukup berapi-api.

Jenna beranggapan jika sang ayah sangat menyayangi Sovia Bakari yang jati dirinya belum jelas di benaknya untuk saat ini.

"Begitu sayangnya kamu pada Sovia. Sampai-sampai urusannya pulang liburan lebih cepat saja kamu memberi atensimu begitu tinggi padanya. Padahal aku yakin kamu orang yang sangat sibuk. Kenapa aku yang anak kandungmu justru dibuang, Dad?" batin Jenna yang tanpa sadar diliputi rasa cemburu yang berujung salah paham.

Dalam otak Jenna, ia tetap merasa dibuang oleh keluarganya hanya karena ibu kandungnya bukan berdarah bangsawan. Padahal faktanya, Daddy Aston tak pernah membuang Jenny maupun bayinya.

Jenna belum membuka ponsel jadul milik ibunya. Jenny berpesan pada Jenna jika waktunya sudah tepat, ia menyuruh putrinya itu memberikan ponsel tersebut pada sang daddy.

Jenna merasa tak berhak membuka ponsel milik ibunya. Dikarenakan tak ada dalam perintah ibunya yang tertuju padanya untuk membuka ponsel tersebut secara pribadi.

☘️☘️

Jenna sengaja menjeda untuk merespon pertanyaan Daddy Aston. Ia masih menutup mulutnya. Jenna menyimpan setitik kecewa di hatinya pada sosok ayahnya tersebut.

"Kenapa tak menjawab? Apa ada sesuatu yang tertinggal sampai kamu pulang mendadak dan meninggalkan liburanmu begitu saja?" cecar Daddy Aston setelah melihat sang putri justru diam dan tak merespon pertanyaannya.

Kali ini untuk mengurangi kegugupannya sendiri karena jantungnya yang terus berdetak kencang, Daddy Aston sengaja berbicara sembari sibuk mengerjakan sisa pekerjaannya hari ini.

Tangan serta pandangannya sedang berkutat dengan lembar-lembar yang harus ia tanda tangani. Tiba-tiba, ia terkejut mendengar ucapan dari putrinya.

"Karena aku rindu padamu, Dad."

Jlebb...

Daddy Aston seketika mendongakkan kepalanya guna menatap putrinya tersebut. Kalimat yang tak biasa itu, sama sekali tak disangka oleh Daddy Aston akan keluar dari bibir Sovia.

Selama ini Sovia yang tinggal bersamanya selalu hanya berbicara soal uang, hidup foya-foya dan harta warisan. Tak ada kehangatan antara ayah dan anak yang terjadi.

Namun kalimat yang barusan terucap dari bibir Jenna, justru membuat Daddy Aston merasa sedang menghadapi sosok yang berbeda tapi berwajah sama.

Daddy Aston sontak mengerutkan dahinya dengan tatapan memicing intens penuh ketajaman ke arah Jenna tanpa berkedip.

"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Daddy Aston secara tiba-tiba pada Jenna.

Bersambung...

🍁🍁🍁

*So, Jenna dan Sovia bukan anak kembar ya. Jennaira adalah putri asli. Sovia adalah putri palsu. Alur kisah ini maju mundur. Jadi pastinya nanti kalian akan menemukan beberapa kilas balik di masa lalu ketika membaca novel ini. 💋💋