NovelToon NovelToon
Pusaka Penguasa Dunia

Pusaka Penguasa Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hendrowidodo_Palembang

"Tidak heran ini disebut Jurang Neraka, aku sudah jatuh selama beberapa waktu tapi masih belum menyentuh dasar..." Evindro bergumam pelan, dia tidak mengingat sudah berapa lama dia terjatuh tetapi semua kilas balik yang dia lakukan memakan waktu cukup lama.

Evindro berpikir lebih baik dia menghembuskan nafas terakhir sebelum menghantam dasar jurang agar tidak perlu merasa sakit yang lainnya, tetapi andaikan itu terjadi mungkin dia tetap tidak merasakan apa-apa karena sekarang pun dia sudah tidak merasakan sakit yang sebelumnya dia rasakan dari luka yang disebabkan Seruni.

Evindro akhirnya merelakan semuanya, tidak lagi peduli dengan apapun yang akan terjadi padanya.

Yang pertama kali Evindro temukan saat kembali bisa melihat adalah jalan setapak yang mengeluarkan cahaya putih terang, dia menoleh ke kanan dan kiri serta belakang namun hanya menemukan kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hendrowidodo_Palembang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Hutan Kematian

"Bukankah bentuknya seperti kelinci? Seingat aku namanya Kelinci Bertanduk, sejenis siluman rendahan. Mereka berkembang biak dengan cepat, kalau tidak diburu dari waktu ke waktu, mereka bisa mencari makan sampai ke tempat tinggal kita."

Evindro menggaruk kepalanya, tidak heran Nacha mengatakan kekuatannya setara dengan kelinci, ternyata kelinci yang dimaksud adalah siluman. Pada dasarnya siluman paling lemah sekalipun bisa mengimbangi Pendekar Ahli atau setidaknya Pendekar Kelas Satu tingkat tinggi.

"Jika dilihat-lihat lagi, kelinci ini sepertinya jinak... Apa kita perlu membunuhnya Senior?" Evindro mendapatkan kembali ketenangannya dan bisa melihat kelinci itu tidaklah buas, bahkan sedikit lucu kalau saja ukurannya tidak sebesar itu.

"Evindro, dia tidak menyerang kita karena merasakan keberadaan aku. Jika aku menghilangkan keberadaan aku dan bersembunyi di atas pohon maka kelinci itu akan menunjukkan sifat aslinya. Tidak percaya?" Nacha tersenyum lebar sebelum melompat ke atas pohon terdekat, tidak lama kemudian hawa kehadirannya menghilang.

Mulut Evindro terbuka lebar, dia bisa melihat Nacha dengan matanya tetapi sama sekali tidak merasakan keberadaan Nacha, seolah yang sedang dilihatnya adalah ilusi.

Evindro masih terpana karena kemampuan Nacha tetapi disisi lain dia merasakan bahaya mendekat, Evindro menoleh dan menemukan kelinci bertanduk itu sudah menatap ke arahnya dengan penuh nafsu membunuh.

"Sial!" Evindro melompat cepat, hampir bersamaan dengan kelinci yang melompat ke arahnya.

Dalam satu lompatan kelinci itu bisa mencapai lokasi Evindro yang terpisah kurang lebih dua puluh meter. Tanduk kelinci itu menancap di tempat Evindro berdiri sebelumnya.

Evindro menarik Pedang Penguasa Malam, sambil merapatkan giginya dia menatap kelinci besar yang baru saja mencabut tanduknya dari tanah.

"Ingin membunuhku? Tidak semudah itu..." Evindro menghunuskan pedangnya ke arah kelinci itu.

Kelinci itu seolah tersenyum pada Evindro, tidak menunjukkan rasa takut. Kelinci itu kembali meloncat, tapi kali ini Evindro tidak menghindar melainkan mengambil posisi.

"Jurus kedua... Langkah Petir!" Evindro bergerak secepat kilat, menebas tubuh kelinci besar itu namun tenaga dalam yang digunakannya ternyata terlalu sedikit sehingga tidak meninggalkan luka yang dalam.

Kelinci bertanduk menunjukkan keterkejutan ketika merasakan luka di bagian tubuhnya dan Evindro yang bisa berpindah tempat seperti itu. Rasa takut mulai terlihat di mata kelinci itu.

"Oh, Evindro memiliki ilmu bela diri yang unik..." Nacha mengamati pertarungan itu dari atas pohon sambil tersenyum lebar.

Evindro menghela nafas, tubuhnya masih terasa sakit, 'Sepertinya masih ada luka dalam yang tersisa tapi mengapa tidak bisa kutemukan...'

Ilmu Pedang Ilusi memang memberi beban besar pada tubuh penggunanya, Evindro berfikir mungkin seluruh tubuhnya telah pulih seperti sediakala namun sepertinya tidak sesuai dengan fikirannya setelah menggunakan teknik Pedang Ilusi.

'Kelinci bertanduk ini memiliki kemampuan bertarung mendekati Pendekar Bergelar... Dia termasuk siluman yang hampir mencapai tingkat Siluman Seratus Tahun...'

Evindro yakin andaikan kelinci ini siluman biasa, makhluk itu sudah terbunuh karena serangannya barusan.

"Cuiiitt! Cuuuitt!"

Evindro baru berniat kembali menyerang, tiba-tiba kelinci itu mulai menjerit sambil mengarahkan kepalanya ke udara.

"Hmm? Apa yang..." Evindro lalu menyadari yang sedang kelinci itu lakukan, "Dia memanggil bantuan?!"

Evindro bergerak lebih cepat, berniat menghentikan jeritan kelinci itu, "Jurus Pertama! Pengoyak Langit!"

Kali ini Evindro mengalirkan lebih banyak tenaga dalam, kelinci itu tidak berusaha menghindari tebasan Evindro pada awalnya namun tiba-tiba bergerak cepat. Pedang yang awalnya diarahkan ke leher kelinci, kini justru berbenturan dengan tanduk makhluk itu.

Pedang Penguasa Malam menjadi lebih tajam setelah dialiri dengan tenaga dalam, Evindro memotong tanduk yang keras itu seperti memotong tahu. Evindro berdecak kesal pada kelinci yang kini sudah mengambil jarak cukup jauh darinya.

"Ciittt!"

Kelinci itu tampak murka ketika melihat tanduknya kini berada di tanah setelah dipotong oleh Evindro. Tanduk adalah sebuah kehormatan bagi kelinci bertanduk, menurut si kelinci yang Evindro lakukan baru saja lebih buruk daripada membunuhnya.

"Jangan salahkan aku, kau yang menghindari tebasanku." Evindro seolah memahami yang ingin kelinci itu sampaikan atau rasakan.

Kelinci itu seolah tidak peduli lagi dengan yang lainnya, dia melompat ke arah Evindro dengan seluruh tenaganya.

Evindro menarik nafas dalam-dalam sebelum ikut melompat tinggi, "Jurus ketujuh! Harimau Menguasai Gunung!"

Dengan satu gerakan, Evindro berhasil memotong siluman kelinci itu menjadi dua.

Darah menyembur keluar dari dua bagian tubuh kelinci itu, membasahi tubuh Evindro.

Suara keras terdengar ketika dua bagian tubuh kelinci menghantam tanah, tidak lagi bernyawa. Evindro sendiri gagal mendapatkan keseimbangan saat mendarat, membuatnya terjatuh menghantam tanah. Seluruh tubuhnya menjerit kesakitan, dia hampir tidak bisa bergerak setelah menggunakan tiga jurus Pedang Ilusi dalam waktu singkat.

"Ciit! Ciiit!"

Beberapa kelinci bertanduk lainnya bermunculan, ukurannya tidak kalah besar dengan kelinci yang baru dihabisi oleh Evindro.

Mereka mulai menjerit dan terlihat marah ketika menemukan salah satu keluarga mereka telah mati mengenaskan.

"Senior!" Evindro tidak memiliki tenaga untuk menghadapi lebih banyak kelinci bertanduk.

"Tidak perlu berteriak seperti itu Evindro, aku bisa mendengar kamu." Nacha tertawa kecil, dia tiba-tiba muncul di samping Evindro.

Melihat kehadiran Nacha, kelinci-kelinci yang sebelumnya sudah siap menyerang kini menghentikan langkahnya. Dengan perasaan kecewa dan tidak rela, akhirnya kelinci-kelinci itu membubarkan diri.

Evindro bernafas lega, dia tidak mengerti cara Nacha menakuti kelinci-kelinci itu hanya dengan hawa keberadaannya tetapi ini menunjukkan perbedaan kekuatan dirinya dengan Nacha.

"Evindro kau memiliki ilmu pedang yang istimewa, sayangnya kau belum bisa menggunakannya dengan leluasa." Nacha berkomentar.

Evindro tersenyum canggung, butuh sekitar dua menit sebelum dia bisa kembali bergerak seperti semula. Tangannya masih bergetar dan tubuhnya terasa sakit tetapi tidak kesulitan untuk berdiri maupun berjalan.

"Menurutku Evindro belum menggunakan seluruh kemampuanmu kan? Kau masih menyimpan beberapa teknik." Nacha tersenyum lebar.

Evindro menggaruk kepalanya, dia tidak terbiasa dengan seseorang yang bisa membacanya seperti buku. Memang Evindro bisa lebih mudah menghadapi kelinci bertanduk kalau menggunakan Aura Tasawuf tetapi Evindro berniat menyimpan kemampuan tersebut dari Nacha untuk saat ini.

"Evindro, kuharap kau memahami. Alasanmu bisa membunuh kelinci ini bukan murni kemampuanmu, tetapi karena ilmu pedang yang kau gunakan dilengkapi dengan pedang pusaka..." Nacha menunjuk Pedang Penguasa Malam ditangan Evindro, "Andaikan kau tidak menggunakan pedang ini, meskipun kau menggunakan ilmu pedang tingkat tinggi barusan, belum tentu kau bisa mengalahkan kelinci ini, apa kau memahami apa artinya ini?"

Evindro merenung tetapi tidak menemukan jawaban yang diinginkan oleh Nacha.

"Itu artinya kau belum menguasai ilmu pedang tersebut dengan sempurna, Kalau kau sungguh menguasai ilmu pedang ini maka tidak peduli kau menggunakan pedang pusaka atau ranting kayu, kau bisa mengeluarkan kekuatan terbaik dari ilmu pedang tersebut." Nacha mengelus kepala Evindro.

1
Aman 2016
mantul Thor 💪💪💪
Aman 2016
jooooz pooolll
Aman 2016
mantab Thor lanjut terus updatenya
Aman 2016
top markotop Thor lanjut
Aman 2016
top top markotop lanjut terus Thor
Aman 2016
jooooz pooolll Thor lanjut
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!