AKHIR KISAH KITA

Seperti pernikahan pada umumnya, setelah selesai semua prosedur dan acara sungkeman,penghulu memberikan beberapa nasehat dan wejangan sebagai bekal untuk memulai hidup baru bagi pasangan yang baru saja menikah.

" menikah itu bukan hanya sekedar hubungan seks,bukan hanya soal kenikmatan di atas ranjang,tapi juga tentang komitmen yang harus kalian bangun,harus berlandaskan pondasi yang kokoh,yaitu percaya,saling percaya dan setia ,jujur pada pasangan,jika itu tak ada maka kapal yang baru saja akan berlayar akan karam di tengah kuat nya arus, gempuran ombak tidak akan ada yang bisa memperkirakan nya"

" Pernikahan tidak hanya melulu tentang mendapatkan keturunan, pernikahan itu adalah ibadah untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat, memiliki keturunan itu adalah bonus dari Tuhan, yang menitipkan kepercayaan pada kita untuk menjaga titipan Nya yang akan kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak "

" Pernikahan itu tidak hanya menyatukan dua insan saja,tapi juga menyatukan dua keluarga yang memiliki banyak perbedaan dan kalian harus bisa belajar menghargai itu, menciptakan sesuatu yang menjadikan perbedaan itu sebagai pelajaran"

Dan ada beberapa nasehat lainnya, hingga penghulu menutupnya dengan doa,salah satu doa terbaik untuk pasangan suami istri,doa terbaik untuk sebuah pernikahan yang langsung di amin kan oleh semua orang yang ada di ruangan tersebut,kecuali sang mempelai.

' Satu rencana mu sudah tercapai,aku tunggu rencana selanjutnya ' bisik Ray di telinga Ele saat keduanya duduk berdampingan setelah selesai berdoa.

' Terimakasih ' jawab Ele ringan,tanpa senyuman di balik cadarnya.

Acara sakral itu selesai,penghulu meninggalkan kediaman tuan Nikolas,para peserta yang merupakan orang-orang kepercayaan tuan Nikolas juga bubar kembali ke tugas mereka masing-masing setelah mengucapkan selamat atas pernikahan nona mudanya yang beberapa dari mereka juga baru mengetahui keberadaan nya, mereka merasa Ray begitu beruntung bisa mempersunting putri dari majikannya.

" Sayang...kamu ajak suami mu ke kamar mu,mungkin nak Ray ingin berganti pakaian" perintah tuan Nikolas pada sang putri.

" Ia ayah,ayo tuan" patuh Ele seraya mengajak Ray.

" Kok kamu panggil tuan pada suami mu nak,rubah panggilan mu itu" protes tuan Nikolas pada Ele setelah mendengar panggilan sang putri pada menantu nya.

" Oh i-ya itu,lupa yah,ayo k-kak" ulang Ele mengajak Ray, karena pria tampan itu masih duduk anteng.

" Ray..jangan terkejut ya,kamar istrimu itu masih seperti kamar anak-anak di negeri dongeng,jika kamu kurang nyaman kalian bisa bicarakan"

" Oh itu tidak apa A-ayah, yang terpenting pemilik kamarnya bisa menerima kehadiran saya itu sudah cukup yah" jawab Ray terdengar santai namun juga sedikit ambigu,namun tak menjadi pikiran bagi tuan Nikolas.

" Yah kami ke atas ya" pamit Ele dan Ray bersamaan,tuan Nikolas mengangguk seraya tersenyum tipis.

' Ya Tuhan..semoga ini keputusan yang tepat, bahagia kan lah mereka, Amara sayang semoga aku tidak salah menuruti permintaan putri kita agar ku nikahkan dengan Ray, doakan ya semoga mereka bahagia,i love you ' bisik tuan Nikolas dalam hati seraya menatap punggung pasangan muda yang baru saja menghilang di balik pembatas ruang tamu dan ruang keluarga.

Tuan Nikolas menuju kamarnya, sampai di kamar pria paruh baya itu berdiri menatap Foto pernikahan nya dengan almarhumah sang istri ' honey....putri kita sudah dewasa,hari ini aku menikahkan nya dengan laki-laki pilihan nya,dia akan meninggalkan ku,ikut bersama suaminya, lalu apa yang bisa aku lakukan selanjutnya Hem? Mengapa kamu tidak segera menjemput ku honey?.. Aku sangat merindukan mu' tuan Nikolas berbicara lirih pada foto pernikahan nya, seakan sang istri masih hidup dan berdiri di hadapannya, wanita yang sangat di cintai nya.

Sedangkan di lain tempat, tepatnya di lantai tiga mansion megah milik tuan Nikolas,Ele melangkah tenang menyusuri koridor lantai tersebut,di ikuti Ray di belakang nya.

" Di lantai ini hanya ada satu kamar" Ele memberikan informasi pada Ray, sedangkan yang di ajak bicara terlihat lebih tertarik dengan interior lantai tersebut, pernah satu kali ia mengendap datang ke lantai itu, tapi tidak masuk terlalu jauh, ternyata semakin ke dalam semakin menakjubkan.

' Semewah ini kamar nya,dasar anak manja ' batin Ray seraya terus menyusuri ruangan tersebut.

Ele tak peduli,ia memasuki kamarnya, berjalan menuju kamar mandi,ia merasa gerah,tak lupa ia mengunci pintu kamar mandi,Ele berencana untuk berendam, menenangkan pikiran nya yang terasa begitu lelah.

Ray memasuki kamar Ele,ia melihat sekeliling kamar,Ray membuka jas,dasi dan sepatunya,ia melangkah menuju balkon kamar itu, menatap pemandangan indah halaman mansion dan perkampungan penduduk yang terlihat dari lantai tersebut.

Ray merogoh saku celananya, ponselnya berdering, menandakan ada yang menelpon nya.

📱-" Ada apa? Baru saja selesai,aku tak bisa mengelak lagi, semuanya sudah berjalan delapan puluh persen,di pastikan akan gagal jika aku menolak"

📱-"....

📱-" Aku belum pernah melihat seperti apa wajahnya, tenangkan dirimu,aku ga mungkin nyentuh dia, bahkan seperti apa rupanya saja aku ga tau, percaya padaku,aku akan cari cara agar bisa segera mengakhiri semuanya,agar semuanya selesai, tenanglah"

Ray berbicara dengan seseorang melalui telepon,ia berdiri di balkon kamar, menyandarkan tubuhnya pada pembatas balkon yang terbuat dari kaca,Ray tak menyadari seseorang mendengar hampir semua pembicaraan nya.

Ele tersenyum tipis,dengan cepat ia memasang cadarnya,agar Ray tak melihat wajah nya, awalnya Ele ingin menunjukkan wajahnya pada Ray,tapi ia urungkan,setelah mendengar pembicaraan Ray, ternyata Ray benar-benar memiliki kekasih,dan sebisa mungkin Ele tak ingin merebut kekasih wanita lain, pernikahan ini hanya sementara.

" Saya sudah selesai,jika anda ingin mandi silahkan" Ele berbicara setelah mendengar Ray mengakhiri telepon nya.

Deg...

Ray yang mendengar suara Ele, tiba-tiba jantungnya berdetak kencang,ada rasa tak nyaman bila sampai Ele mendengar pembicaraan nya dengan sang kekasih,Ray merasa seperti seorang suami yang kedapatan selingkuh oleh istrinya.

" Kamu..sejak kapan kamu di situ?" Ray bertanya gugup.

" Belum lama, kenapa? " Ele sedikit berbohong,ia tak ingin menunjukkan bahwa ia sudah mulai bisa sedikit-demi sedikit membuka tabir siapa Ray yang sebenarnya.

" Tidak ada" Ray menjawab asal,ia melangkah melewati Ele yang masih berdiri di tempatnya,di depan pintu balkon kamarnya,aroma lembut yang begitu segar tercium oleh Ray, refleks ia menghentikan langkahnya tepat di samping sang istri.

" Ada apa?" Ele bertanya bingung melihat Ray yang berhenti mendadak.

" Kamu yakin kita akan satu kamar? saya laki-laki normal" Ray bertanya seakan memprovokasi Ele.

Mendengar pertanyaan Ray,Ele yang awalnya menatap balkon memutar tubuhnya menatap wajah tampan Ray" kenapa harus ragu?,kita sudah menikah, terlepas anda masih memiliki kekasih di luar sana itu masalah anda, memiliki selingkuhan" Ele berbicara dengan nada tenang,senyum tipis terbit di balik cadarnya.

" Dan pakaian anda sudah bibi letakkan di walk in closed" Ele meninggalkan Ray yang masih terbengong dengan jawaban yang mengatakan bahwa ia memiliki selingkuhan di luar sana

' Apa sebenarnya yang dia inginkan? Apakah benar dia mencintai ku? Oh shit...aku di jebak anak kecil ' umpat Ray dalam hati nya.