NovelToon NovelToon
Janda Satu Malam

Janda Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: My Choki

Karena salah paham saat mendengar percakapan Ayahnya tentang pelaku yang terlibat dalam kecelakaan Kakeknya saat dia.masih kecil sehingga membuat seorang pemuda bernama lengkap Arishaka Narendra membalaskan dendamnya kepada seorang gadis bernama Nindia Asatya yang tidak tahu menahu akan permasalahan orang tua mereka di masa lalu.

Akankah Nindia yang akrab di sapa Nindi itu akan memaafkan Shaka yang telah melukainya begitu dalam?

dan Bagaimana perjuangan Shaka dalam meluluhkan hati Nindia gadis yang telah ia sakiti hatinya itu!

Mari kita simak saja kisah selanjutnya.

Bijaklah dalam membaca mohon maaf bila ada nama tokoh atau tempat yang sama. semua ini hanya hasil karangan semata tidak untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My Choki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjaga jarak

"Fira! Tumben kesini pagi-pagi nak?" Sambut Asma kepada Calon menantunya itu. Sedikit heran sebab di jam sepagi ini gadis itu sudah bertamu ke rumahnya.

Asma mempersilahkan Fira untuk masuk. Walaupun sedikit risih melihat penampilan sang menantu yang terkesan glamor. Sebab dirinya yang menyukai kesederhanaan membuat Asma merasa risih melihat menantunya seakan memamerkan semua yang ia punya.

"Pagi Tante, maaf ya kalau saya mengganggu di pagi buta seperti ini. " Ucapnya seraya menyalami tangan Asma yang merespon dengan anggukan kepala.

"Iya, tidak apa-apa nak, silahkan duduk." Asma mempersilahkan Fira untuk duduk. Keadaan ruang tamu itu masih sangat sepi, hanya beberapa Art yang berlalu lalang membersihkan rumah.

"Terima kasih Tante." Dengan senang hati Fira masuk dan duduk di ruang Tamu itu.

"Jadi... Apa ada perlu sama Shaka? Atau sudah ada janji sebeluammnya?"

"Iya Tante, saya ingin bertemua dengan Shaka, sudah berapa hari ini sulit di hubungi. Apa Shaja baik-baik saja Tan?"

"Oya! Shaka, dia baik-baik aja kok. Mungkin lagi banyak kerjaan." Timpal Asma yang menanggapi pertanyaan Fira itu dengan sedikit heran.

"Tapi, dia juga nggak pernah balas chat aku Tante." Adunya lagi berharap mendapat dukungan dari calon mertuanya itu

Asma menarik dalam nafasnya mendengar aduan Fira itu. Bukan tidak perduli hanya saja Asma kurang tahu bagaimana hubungan mereka setelah bertunangan.

"Tunggu sebentar ya nak, Tante panggilkan Shaka dulu." Tukas Asma seraya pamit masuk kedalam.

Tinggal lah Fira yang duduk di ruang tamu itu seorang diri. Gadis itu mengedarkan pandangannya di seluruh ruangan yang luas itu. sudut bibirnya tertarik membentuk senyum kecil saat melihat figura besar yang berisi potret keluarga Narendra.

Di antara ketiga anak-anak keluarga Narendra itu Shaka lah yang paling bersinar di antara adik-adiknya. Bagi Fira Shaka begitu tampan dan mempesona. Shaka itu paket lengkap. Tampan atletis, dan Kaya raya. Itulah menggapa dirinya begitu mendambakan seorang Shaka Narendra.

Fira begitu mencintai Shaka, gadis itu bahkan rela melakukan segala hal agar bisa bersama pria itu. Fira membujuk Ayahnya agar menjodohkannya dengan Shaka Narendra.

“Selangkah lagi aku sudah bisa memilikimu seutuhnya." Gumamnya pelan. "Dan aku bisa menjadi penguasa di rumah mewah ini” lanjutnya

"Siapa yang datang pagi-pagi begini Bu" Tanya Ayah Surya mengalihkan perhatiannya yang tengah fokus membaca koran. Begitu melihat kedatangan istrinya.

"Calon menantu Ayah tuh, pagi-pagi sudah kesini nyari Shaka." Sahut Asma singkat.

"Dean, tolong panggilkan Kakak mu dulu. Bilang ada Fira datang mencarinya." Asma menyuruh putra keduanya untuk memanggil Shaka yang belum turun juga dari lantai atas kamarnya.

"Baik Bu." Sahut Dean sembari berdiri dari duduknya dan segera melakukan perintah Ibunya.

"Itu orang ngapain pagi-pagi sudah datang ke rumah orang. Kuker banget deh." Cibir Salsa yang memang tidak menyukai perangai calon kakak iparnya itu.

"Dek, jangan julid gitu sama orang, nggak baik." Dean menegur adik bungsunya itu. Agar tidak mencibir orang. Mau seberapa burukpun orang tersebut selagi tidak menggangu kita maka kita tidak patut mengatainya sedemikian.

"Maaf Kak, habisnya itu orang nyebelin banget. Songong gitu keliatannya. Kek dia aja yang sempurna di muka bumi ini." Sahut Salsa yang sedikit kesal terhadap Fira.

"Sudah Dek, biarkan saja. Yang penting dia nggak ngganggu kita. " Tukas Dean lagi yang tidak ingin adiknya berbuat julid kepada Fira. Menurut Dean itu bukan urusan mereka. Gadis itu tunangan Kakak mereka. Mereka sebagai adik harus menghargai itu.

"Heran aja loh!. Kok bisa-bisanya kak Shaka mau sama cewek modelan si Fira itu." Rupanya Salsa masih melanjutkan kekesalannya terhadap Fira tunangan Shaka.

"Hmm.... Nanti kakak kuncir beneran ini bibir ya! Biar nggak nyorocos terus. Apalagi nyorocos nya yang jelek-jelek." Tukas Dean yang tahu-tahu sudah berada di samping Salsa dengan tangan mencapit bibir lantih dan ceriwis adiknya itu.

"Ih..! Apaan sih, hilangkan liptin aku! Ayah....ini kak Dean nih! " Teriak Salsa kesal. Sehingga tanpa sadar Asma sudah menatapnya dengan mata melotot.

"Syhut! Dek, liat itu." Dean menoel kaki adiknya seraya memberi kode untuk melihat ke depan.

Sontak Saja Salsa yang sudah mangap bersiap mengeluarkan suara cemprengnya itu seketika meleyot kala tatapannya bersirobok dengan tatapan tajam Ibunya.

Salsa segera menutup mulutnya rapat-rapat seraya pura-pura menyibukkan dirinya dengan menoleh kiri kanan mencari sesuatu yang entah apa.

Sementara Asma hanya menghembuskan nafasnya pasrah dengan kelakuan anak gadis satu-satunya itu. Selalu saja bikin ulah setiap hari.

"Makanya Dek, diingat apa yang di larang Ibu itu di taati, sehari saja tidak melanggar peraturan yang Ibu buat. Pasti kupingmu ini akan aman dari jepitan pedas Ibu." Tukas Shaka yang ternyata sudah turun dari lantai atas saat di beritahu Dean tadi jika Fira datang mencarinya.

Salsa tidak lagi menyahuti dan membantah nasehat kakak-kakaknya itu.

"Shaka, pamit mau jalan dulu Yah, Bu." Pamit Shaka sembari menyalami tangan kedua orang tuannya.

"Loh! Kok langsung jalan? Nggak sarapan dulu Nak? Ajak sekalian Firanya untuk sarapan bersama" Tukas Ayah Surya yang kini tengah memandang putra sulungnya Itu.

"Nggak usah Yah,, mau langsung jalan aja. Nanti kami sarapan di luar saja." Sahut Shaka seraya meninggalkan ruang makan itu. Tak sabar rasanya ingin secepatnya menyeret gadis itu untuk meninggalkan kediamannya.

Asma pun hanya memandang punggung putranya yang telah menjauh dari ruang makan.

Walaupun sudah berstatus sebagai tunangan Shaka, Asma tetap membatasi Fira untuk lebih jauh berduaan dengan Shaka. untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan terjadi.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jika pagi hari penuh kehangatan di keluarga Narendra. Maka berbeda sekali dengan pagi hari Yang di alami Nindia. Pagi ini wanita malang itu beraktivitas seperti biasanya. Bagun pagi-pagi sekali untuk mencuci atau membersihkan kamar kostnya. Kemudian berangkat kerja labih awal sebab dirinya selalu berjalan kaki untuk menghemat ongkos.

Nindia menikamti hari-harinya bekerja di Toko itu. Walaupun terbilang ini pengalaman pertama dirinya bekerja. Tetapi tidak menyulitkannya dalam memahami sesuatu yang telah di ajarkan oleh teman-teman seniornya.

Menyusun barang sesuai jenisnya. Melayani Customer yang rewel, bahkan mengantarkan pesanan Customer. Nindia yang mudah bergaul dengan siapa saja membuatnya gampang mengakrabkan diri pada semua teman-teman barunya itu.

Nindia benar-benar tidak menghiraukan sesiapa saja yang bertanya-tanya menggapa seorang keturunan Bule bisa nyasar dan bekerja sebagai pegawai Toko. Baginya semua itu tidak penting. Yang paling penting dirinya bisa bekerja dan menghidupi dirinya sendiri.

Rutinitas hari-harinya adalah bangun pagi bersih-bersih Kemudian berangkat bekerja dengan berjalan kaki demi menghemat uangnya yang semakin menipis.

Nindia sangat menikmati hari-harinya berangkat pagi hari dan pulang di sore hari. Tidak ada waktu untuk memikirkan hatinya yang masih terluka. Nindia selalu berusaha menyibukkan dirinya dengan melakukan berbagai kegiatan untuk menyamarkan lukanya.

Bekerja di Toko dengan berinteraksi dengan berbagai macam customer. Membuat hari-hari Nindia lebih menyenangkan dan tidak terasa hari sudah sore. Sudah waktunya pulang.

"Nindi, aku antar pulang yuk! Kost mu nggak jauh dari sini kan?" Ajak Ardi menawarkan Nindia untuk mengantarnya pulang. Saat ini keduanya berpapasan di parkiran bersiap untuk pulang.

Nindia tidak langsung menjawab. Wanita itu terdiam untuk beberapa saat. "Maaf Bang Ardi, Aku pulang naik angkot saja. Soalnya aku juga sekalian ada perlu lain di luar. Terima kasih sebelumnya ya Bang, aku jalan duluan." Tolaknya halus walaupun sikapnya biasa saja terhadap teman-teman di sekitarnya. Namun Nindia berusaha menjaga jarak dengan mahluk lawan jenis. Dirinya masih mengalami sedikit trauma terhadap mahluk yang bernama laki-laki.

Rasa sakit yang di torehkan mantan suaminya begitu membekas di hatinya.

Mendapatkan penolakan dari juniornya Ardi hanya menatap nanar kepergian Nindia yang menjauh darinya. Wanita itu sangat sulit di dekati. Nindi selalu menjaga jarak jika di luar pekerjaan.

Tidak apa-apa hari ini di tolak. Akan ia coba lagi lain waktu. Batin Ardi pantang menyerah.

Next….

1
🐾Jingga
terimakasih kakak 🙏
cutesylvie160
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
KnuckleBreaker
Jleb banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!