Lisa, seorang istri yang disia-siakan oleh suaminya. Status pernikahannya digantung karena suaminya menikah lagi dan Lisa tidak mendapatkan nafkah yang layak. Tetapi Lisa harus kuat karena ada 3 orang anak yang masih membutuhkannya. Sandi, Rizki dan Shanum masih memerlukan kasih sayang dari Lisa dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bertahan hidup dan pendidikannya. Sementara Dani suaminya hanya perduli dengan istri keduanya walaupun hanya dinikahi secara siri. Bagaimana nasib Lisa dan ketiga anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayuk riyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Ngidam
Kehamilan Lisa memasuki trimester pertama. Biasanya pada trimester pertama, mengalami gejala mual dan muntah. Begitu pun yang dialami Lisa. Setiap pagi Lisa selalu mual dan muntah-muntah. Makan apapun pasti akan dimuntahkan lagi. Seperti pagi ini, saat mandi Lisa muntah-muntah di kamar mandi. Dani yang mendengar nya merasa kasihan. Kemudian dia berinisiatif mencari seseorang yang bisa membantu pekerjaan bersih-bersih rumah. Karena saat hamil, Lisa selalu merasa lemas karena susah makan juga. Apalagi untuk mencuci dan beres-beres rumah. Kebetulan Lisa juga bekerja. Apalagi kalau sudah melahirkan nanti. Tapi kalau untuk memasak dia tidak mau. Lebih baik memasak sendiri kalaupun terpaksa lebih baik beli saja.
"Dek, bagaimana? Bisa kerja apa nggak? Kalau nggak lebih baik ijin aja. Nanti mas yang ke sekolah mintain ijin." , ucap Dani merasa kasihan.
"Nggak mas, nggak papa. Masih kuat kok." , jawab Lisa.
"Biasa kalau pagi seperti ini mas." , tambah Lisa.
"Iya sih, tapi mas kasihan sama kamu dek. Nanti mas rencana mau cari orang yang bisa bantu-bantu di rumah." , jawab Dani.
"Benar mas? Iya boleh, aku pusing apalagi liat rumah berantakan tambah pusing mas. Tapi yang sudah tua ya mas kalau perlu yang umurnya 50 tahun. Supaya mas nggak tergoda." , jawab Lisa.
"Kamu ada-ada aja dek. Mas tuh sayang dan cinta sama adek seorang." , jawab Dani.
"Yah, untuk jaga-jaga aja mas." , jawab Lisa.
"Iya sayang, kalau perlu mas cari yang nenek-nenek umur 70 tahun." , jawab Dani sambil ketawa.
"Jangan mas, nanti nggak bisa kerja kalau ketuaan." , jawab Lisa sambil merengut.
"Hahaha....mas bercanda sayang, jangan cemberut begitu donk...tapi tambah cantik nie." , ucap Dani bercanda.
"Mana ada orang cemberut cantik. Gombal mas nie..." , jawab Lisa lagi.
"Beneran sayang. Mas jadi gemes deh..." , jawab Dani sambil mencubit hidung Lisa.
"Aww...sakit mas...kebiasaan mas ini...lama-lama hidungku mancung deh..." , ucap Lisa.
"Nggak papa lah biar tambah mancung." , ucap Dani.
"Udah ah mas, ayok kita berangkat. Dah siang nie." , ucap Lisa kemudian.
"Iya dek, ini mas udah rapi kok. Ayok..." , jawab Dani.
Kemudian mereka pun berangkat bersama. Dani mengantar Lisa terlebih dahulu baru kemudian berangkat ke tempat kerjanya.
Sesampainya di tempat kerja, Dani coba bertanya pada temannya, siapa tau temannya punya kenalan orang yang mau bekerja bantu-bantu di rumah. Ternyata teman Dani ada katanya, ibu dari teman nya lagi cari kerjaan. Kemudian, Dani meminta no telponnya.
Dani kemudian coba menghubungi nomor telpon yang dikasih temannya untuk menanyakan apa benar ibunya sedang mencari pekerjaan. Ternyata benar, ibu dari temannya Dani itu memang sedang mencari pekerjaan. Kemudian Dani meminta alamatnya supaya nanti bisa ke rumahnya bersama istrinya Lisa.
Pulang kerja, Dani memberitahu istrinya bahwa dia sudah mendapatkan orang yang akan bantu-bantu di rumah. Tadi Dani sudah minta alamat rumah nya dan rencananya dia akan mengajak istrinya untuk menemuinya langsung malam ini. Kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah mereka. Lisa pun menyetujuinya.
Malam itu, mereka segera pergi untuk menemui orang yang dimaksud Dani. Dengan berbekal alamat yang sudah dikirim itu, mereka segera mencari rumahnya. Akhirnya ketemu juga dan mereka langsung mampir.
"Assalamu'alaikum..." , ucap Dani sambil mengetuk pintu.
"Wa'alaikumsalam..." , jawab seseorang dari dalam rumah.
Kemudian pintu pun terbuka. Dan mereka dipersilahkan masuk.
"Maaf, perkenalkan saya Dani dan ini istri saya Lisa. Saya yang tadi siang menghubungi ibu." , ucap Dani memperkenalkan diri.
"O iya mas, saya Dini dan ini ibu saya mas. Namanya bu Sri. Ibu saya yang ingin bekerja mas." , jawab Dini.
"O iya, bu Sri, istri saya lagi hamil lagi ngidam jadi nggak bisa mengerjakan pekerjaan rumah, menyapu, mengepel, mencuci baju dan piring juga setrika. Kalau memasak tidak usah, biar kami sendiri. Kami berdua bekerja. Kalau bu Sri mau, bu Sri bisa mulai bekerja mulai besok. Untuk jam kerjanya dari pagi sampai jam 2 an. Kalau istri saya sudah pulang, bu Sri bisa pulang. Istri saya seorang guru." , ucap Dani menjelaskan.
"Baik pak, saya bersedia. Rumahnya dimana ya pak?" , tanya bu Sri.
"Tidak jauh. Saya mengontrak di kontrakan ujung jalan itu bu. Di kontrakan bu Siti." , jawab Dani.
"Baik pak, besok pagi jam 6 saya akan kesana." , jawab bu Sri.
"Baik kalau begitu saya pamit dulu bu. Terima kasih banyak bu. Assalamu'alaikum." , ucap Dani juga Lisa.
"Wa'alaikumsalam." , jawab bu Dini dan bu Sri.
Tingkatkan terus...