Pernikahan Didalam Pernikahan

Alena yang baru beberapa langkah berjalan dengan Bara,diberhentikan secara paksa oleh Bagas yang menghadang didepannya.

"Sebentar,dia siapamu Alena?dan kenapa kamu bersama laki-laki ini dihotel seperti ini pada malam hari?apa jangan-jangan kalian juga selingkuh?ayo jawab!!kalian selingkuh kan?dasar munafik,kamu sok suci Alena,kamu marah saat tau aku menikah lagi,terus ini apa?kamu menginap dihotel dengan laki-laki seperti ini,apa jangan-jangan kamu jadi jalang dikota sana ?cuihhhh ternyata kelakuan sama saja dengan ucapanmu yang sok beragama itu".

Bara yang mendengar tuduhan yang dilakukan kepadanya dan juga Alena langsung menyeret Bagas ketempat yang lebih luas.

"Eh brengsek!!kamu pikir semua laki-laki bejat sepertimu?kamu salah,karena aku akan selalu memuliakan wanita jika wanita itu memang pantas,dan itu termasuk kepada Alena,walaupun aku baru mengenalnya,tapi dia sosok wanita yang baik dan bisa menempatkan diri,karena selain seorang wanita karir yang suskes,dia juga menantu yang baik,dan kamu telah sangat bodoh kehilangan wanita sebaik Alena,kamu akan sangat menyesal suatu saat nanti Bagas!!dan perlu kami tau Bagas!Aku adalah Bos sekaligus pemilik Perusahaan tempat Alena bekerja,kita sedang dalam perjalanan Bisnis kesini,jadi tutup mulut kotormu itu kepada Alena,karena aku tak akan tinggal diam saat karyawan terbaikku dihina".

Setelah itu Bara mengajak Alena untuk pergi,tapi kemarahan Bagas yang belum sembuh kembali menghentikan mereka berdua.

"Alena....,jawab aku?jadi inikan alasan kamu meminta cerai sama aku?karena kamu telah menemukan lelaki yang lebih kaya dari aku?jawab Alena!!",teriak Bagas dengan kerasnya yang membuat Bara yang masih memendam puncak emosinya mendadak jadi berkobar.

Bara menarik lengan baju Bagas dengan kencang."Bagas...,Yang brengsek itu kamu!jadi jangan menyalahkan Alena yang selama ini selalu nurut sama kamu,lebih baik sekarang kamu kembali sama jalangmu yang sudah menunggumu itu,Alena bukan lagi tanggungjawabmu,jadi biarkan dia memulai kehidupannya seorang diri dengan lebih baik".

Alena tetap diam membisu,Ia bukan tidak ingin membalas hinaan dari mantan suaminya,namun Bara yang melindunginya dengan sebuah jawab-jawaban bijak,membuat Alena merasa tersanjung.

**

Alena dan Bara meninggalkan Bagas seorang diri yang masih dalam keadaan marah,mereka mencari tempat yang nyaman untuk berbicara.

"Alena...,kamu tunggu disini dan pesan saja minuman atau makanan yang kamu mau,aku meletakkan koper-koper milik kita terlebih dahulu".ucap Bara berlalu pergi.

Kamar hotel mereka yang bersebelahan,membuat Bara merasa mudah jika nantinya ada hal urgent yang harus mereka bicarakan,karena masih ada 1 hari lagi untuk mereka menginap yang nantinya akan dipertimbangkan lagi jika Perusahaan tidak menemui titik terang.

Alena memanggil salah satu pelayan yang terdekat,Ia memesan kopi panas untuk dirinya dan juga Bara,serta 2 porsi menu Ayam.

Sambil menunggu makanan dateng,Alena menyempatkan diri untuk membalas pesan Bi siti dan mengatakan bahwa Ia akan lama tinggal dikota ini.Karena sudah malam,Alena tak mendapat balasan dari Bi siti yang kemungkinan keduanya sudah tertidur.

Alena yang asik bermain ponsel saat menunggu makanan dateng,disapa oleh seseorang yang mengenalnya dan Alena kaget saat tau kebenarannya.

"Kamu Alena kan?Ya Ampun....,ternyata kamu sekampungan ini,pantesan aja suamimu selingkuh dan menikah sama aku,orang kamu sebuluk ini",ucap wanita yang kini Alena yakini dia adalah Clara.

Alena berdiri dan balik menatap tajam Clara yang merusak rumah tangganya.

"Orang yang kamu cemooh ini adalah istri sah suamimu,tapi tenang aja,karena sekarang aku dan suamimu telah bercerai,jadi silahkan ambil Bagas sesukamu,dan jangan lupa ya,urus ibu mertuamu yang sedang sakit,karena itu bukan lagi urusanku".

Clara yang geram melihat istri sah suaminya berlaku angkuh,ingin melayangkan pukulannya namun segera dicegah oleh Bara yang baru dateng.

Clara menatap Bara dengan tatapan memuja,karena bagaimanapun Bara sangatlah tampan untuk seorang laki-laki.

Alena yang melihatnya menyenggol Clara yang melamun."Ya Ampun...,kok bisa sih wanita yang Bagas pilih jelalatan seperti ini,udah ngambil suamiku,sekarang kamu juga akan mengambil Bosku,Ya Ampun...,bener-bener wanita nggak tau malu",tegur Alena dengan tegasnya.

Clara tetap berusaha mencari perhatian Bara dengan mengajaknya berkenalan."Halo Mas ganteng,namaku Clara,Mas ganteng namanya siapa?",ucap Clara dengan tingkah centilnya.

Bara yang melihatnya memilih mengabaikan tangan Clara dan memilih duduk dimeja yang Alena tempatin.Namun Clara tetap berusaha mendekati Bara dengan ikut duduk disampingnya dengan tak tau malu,sampai akhirnya Clara berhenti mengganggu Bara dan Alena saat seorang laki-laki datang menghampirinya.

Bara dan Alvin sama-sama diam,tapi matanya saling menatap dengan tajam,mereka kaget sejenak karena dipertemukan ditempat yang tak pernah Ia duga.

"Sayang.....,kamu kenal sama dia?dia tadi mau godain aku sayang...,padahal aku udah bilang kalau aku udah punya pasangan,tapi dia malah terus nyuruh aku duduk disampingnya",ucap Clara dengan nada manjanya.

Bara yang difitnah begitu murahan langsung berdiri dan menatap ngeri Clara yang ketakutan.

"Heh jalang!jaga omonganmu ya!nggak sudi aku menggodamu,karena kamu terlalu murah untuk digoda,lebih baik sekarang kalian pergi dari sini sebelum aku menyeret kalian pergi,karena kalian berdua sama aja,yang satu perebut laki orang,yang satu perebut bini orang".

Alvin segera menyeret Clara untuk pergi,karena Alvin tidak ingin usaha yang Ia bangun beberapa tahun ini kembali dihancurkan oleh Bara,karena Ia sadar bahwa Ia salah satu lelaki yang menjadi penyebab rumah tangga Bara hancur.

Alena yang melihat semuanya terdiam,Ia kaget dengan kenyataan yang ada didepan matanya,karena ternyata selain Bagas yang selingkuh,Clara juga selingkuh.

"Pernikahan macam apa yang kamu sedang jalani Mas..,sampai aku dan Ibumu yang kamu kecewakan",gumam Alena didalam hatinya.