Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis aneh itu
"Bun, Kean belum siap." Kean menunduk tak berani menatap mata yang kecewa.
"Kean, kamu bisa menolak jika sudah bertemu dengan wanita itu." Putus Bunda Mutia lalu bangkit, sudah cukup putranya mengejar ketidak pastian dari wanita-wanita yang pernah dekat dengan putranya itu.
Bunda Mutia pergi meninggalkan Kean yang masih menundukkan kepalanya, jujur Kean tak berani mengecewakan Bunda sebaik Bundanya namun mengenal wanita sekali lagi bahkan belum tau jelas bagaimana orangnya membuat Kean tak ingin asal dalam mengambil keputusan.
Ayah Arsya datang dan duduk di sampingnya, Ayah Arsya paham kegundahan Kean, namun hatinya ikut sedih saat melihat mata kecewa dari istrinya.
"Yah, apa aku salah? Aku belum siap." Ujar Kean menatap Ayah Arsya.
"Ini pernikahan yang akan Kean jalani seumur hidup." Ucap Kean lagi.
"Kean ragu bisa jatuh hati lagi pada wanita." Ucap Kean menatap nanar punggung sang Bunda dari jauh.
"Aku tak ingin melukai wanita itu karena perasaan di masa laluku Yah." La jut Jean lagi.
"Apa sesulit itu move on dari Melani?" Tanya Ayah Arsya tersenyum hangat.
Kean terdiam, entah hati Kean kecewa luar biasa pada wanita lugu itu, namun tak bisa membencinya sepenuhnya, apakah ini juga di sebut susah move on Kean juga tidak tau.
"Kean, kesalahan manusia itu terkadang adalah merasa bisa memutuskan takdirnya sendiri dan itu pernah Ayah lakukan namun ternyata takdir yang Allah tulis itu jauh lebih baik."Ucap Ayah Arsya mengingatkan.
Kean menundukkan kepalanya, bukan masalah memutuskan takdirnya sendiri, namun Kean belum siap jika harus terluka sekali lagi batin Kean.
"Ujian perasaan mu tidak seberat ujian Bunda mu kan?"
"Tidak seberat kakakmu Zia kan?"
"Tidak seberat Kak Intan juga kan?"
"Kau laki-laki, kau harus lebih kuat."
"Ayah sarankan lihat dulu gadis itu."
"Jika suka terima, jika tak suka tolak dengan cara baik-baik."
Ayah Arsya berkata lalu bangkit dan menyusul Bunda Mutia, karena yakin istrinya itu tengah tak baik-baik saja setelah sikap keras kepala Kean.
...****************...
Di jalan.
Kean akan pulang ke apartemen dengan wajah kusutnya, dia mengendarai mobil dengan tidak fokus bahkan nyaris menabrak orang di hadapannya.
Tinnnnnnnnnnn
Ciiiittttttttttttttttttt
"Aaaaaaaaa!!!!!!
Kean keluar dari mobil dan di hadapannya terdapat gadis berjilbab hitam yang sedang menunduk dengan tubuh gemetar karena terkejut dan kaget.
"Mbak, maaf, apakah kamu terluka??" Tanya Kean panik.
Gadis bermasker itupun mendongak dan seketika itu pula Kean terkejut, yah dia gadis yang dulu pernah menolong dirinya di tepi pantai. Kean ingat betul tahi lalat di sisi mata gadis itu, bahkan mata tajam itu jelas sekali di ingatannya.
"Maaf, saya terburu-buru tadi jadi tak memperhatikan jalan." Ucap gadis itu berusaha berdiri dengan tubuh gemetarnya.
Gadis itu pun duduk di trotoar masih berusaha menenangkan diri, Kean mengambil minum dan memberikan pada gadis itu.
"Terimakasih." Ucap gadis itu dan membuka maskernya untuk minum.
Kean menelan ludahnya sendiri, ternyata begitu cantik wajah di balik masker gadis ini pikir Kean.
Mata Kean menatap jari gadis itu, dulu dia tak sengaja melempar cincin berlian yang akan dia gunakan untuk melamar Melani pada gadis itu, namun rupanya cincin itu tak di pakainya.
"Kean. Kamu siapa?" Tanya Kean mengulurkan tangan namun tak di sambut oleh gadis itu.
"Lentera." Jawab gadis itu tersenyum dan teringat bagaimana bertemu laki-laki di hadapannya itu saat di pantai.
"Kamu ingat pertemuan sebelum ini?" Tanya Kean yang kemudian di jawab anggukan Lentera.
"Mana Cincin yang dulu ku buang?" Tanya Kean.
Lentera mengambil tasnya, lalu membuka dompet dan dia ambil cincin itu untuk di kembalikan pada Kean, karena yakin suatu saat cincin ini akan di cari lagi pikirnya saat itu.
Kean mengambilnya, lalu memastikan jika itu benar. Dan benar saja cincin itu masih utuh tak berubah ataupun rusak.
"Cincin itu milikmu sekarang. "
"Mau kah kau jadi istriku?"
Entah Kean tak ingin kesempatan itu hilang, Kean lebih baik menikah dengan gadis ini dari pada harus menikah dengan gadis pilihan ibunya.
"Maaf, Saya sudah di jodohkan!" Gadis itu bangkit dan memberikan Cincin itu kembali pada Kean yang masih terdiam, mengapa sekali lagi dia terluka juga pada gadis yang baru dua kali ini dia temui pikirnya.
"Ah Tuhan apa jodoh terbaik untuk pria baik seperti diriku sudah habis???" Teriak hati Kean.
...****************...
Up lagi jangan lupa ya like dan dukungannya.
Vote masih sedikit please dong kasih🙏🙏🙏😍
lanjut aku baca cerita Faiza dan Zein 👍
Terima kasih author dan sehat sehat juga untuk author nya 😍😍
Sudah lounching kah buku nya Faiz dan Zain ??