Nandira Adara gadis dengan wajah biasa dan kaca mata tebal serta rambut yang selalu di ikat rapih ke belakang. Gadis kuper dan kutu buku yang satu sekolah dengan Rainan Adnan Wijaya,pria tampan, kaya dan terkenal di sekolahnya. Ditantang taruhan dengan teman temanya untuk menaklukan hati Nandira yang sama sekali tidak di sukai nya. Sampai mereka selesai kuliah ternyata papa Rainan menjodohkan Rainan dengan Nandira. Bagaimana rasanya? Akankah Rainan bisa menyukai Nandira?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She Uchull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
honeymoon palsu
Pagi itu Rai dan dira pun bergegas pergi untuk bulan madu setelah mempacking semua barang barang yang hendak di bawa nya. Dira dan Rai pun keluar dari rumah di iringi orang tua mereka.
"Sayang.. kami antar ke bandara aja ya, " pinta mama Rai.
"Engga usah mah, " tolak Rai.
"Kalian bener engga apa-apa? " ucap mama Dira yang tampak khawatir.
"Enggak mah.. yaudah dira pergi dulu ya," sahut Dira yang langsung mencium tangan orang tua dan mertua nya tersebut.
"Happy ya sayang.. nanti pulang harus bawa cucu untuk mama, " goda mama Rai.
Dira dan Rai hanya tersenyum dan langsung masuk ke mobil untuk menuju bandara.
"Dir, kamu beneran pengen ke Italia? " tanya Rai di sela sela perjalanan meraka.
"Enggak juga sih, " jawab Dira.
"Heeemm.. yaudah kita engga usah kesana aja ya, kita menginap di hotel aja, lalu kita bilang kalau kita pergi kesana? " bujuk Rai.
"Bohong maksud mu? " Dira mengerutkan kening nya.
"Berbohong demi kebaikan, " jawab Rai sambil tersenyum.
"Jangan Rai, gimana kalau mereka sampai tau pasti mereka bakal kecewa banget, "
"Mereka engga akan tau kalau kamu enggak kasih tau Dir, " Rai berusaha meyakinkan.
"Tapi Rai, " ucap Dira yang tampak bingung.
"Memang nya kamu mau kita pergi kesana? kita jalan jalan ber 2, melakukan adegan adegan romantis lalu malam nya kita.. "
" Iya iya.. aku setuju.. kita engga usah kesana, " ucap Dira sebelum rai melanjutkan perkataan nya.
"Bagus.. anak pintar, " Rai mengusap kepala Dira sambil terus menyetir dan tersenyum puas mendengar jawaban Dira. Setelah cukup lama Rai pun memberhentikan mobil nya di sebuah hotel.
"Kita tinggal disini saja dulu ya, " Rai bergegas turun dari mobil nya.
Dira mulai memasuki hotel tersebut yang tampak bagus dan besar. Rai segera memesan kamar untuk mereka.
"Mau pesan kamar berapa? " tanya pegawai hotel tersebut pada Rai.
"Dua, " jawab Dira sebelum Rai sempat menjawab pertanyaan tersebut.
"Dua? " Rai mengerutkan kening nya tapi tak lama dia mengerti kalau Dira tak ingin sekamar dengan nya.
"Oia, saya pesan dua kamar, " ucap Rai pada pegawai hotel tersebut.. tak lama mereka pun mendapatkan kunci kamar dan segera memasuki kamar tersebut.
"Kamar ku ada di sebelah, kalau kamu lapar dan malas keluar kamu bisa menghubungi pegawai hotel disini mereka akan mengantar makanan untuk mu, kebetulan di bawah juga ada restoran jadi kamu tidak usah keluar hotel, " ucap Rai saat mengantarkan Dira ke kamar nya, dan berlalu pergi menuju kamar nya. Dira segera merebahkan tubuhnya di ranjang dan tak lama tertidur karena kelelahan.
"Kring.. kring.. " terdengar suara handphone Rai malam itu. Rai bergegas mengangkat nya.
"Rai, loe dimana? " terdengar suara Arya dari balik telepon
"Kenapa emang? " Rai balik bertanya.
"Ke klub Rai sekarang, Kemal sama Nanda udah disini, "
Rai hanya terdiam dan bingung sepertinya ajakan teman nya sekarang sangat lah tidak tepat waktu untuk nya .
"Rai, kuping loe masih berfungsi gak? " Arya kembali bertanya karena tidak mendapat jawaban dari Rai.
"Oh.. ok.. gue kesitu sekarang, "jawab Rai yang langsung menutup telepon nya dan menganti pakaian nya tak lama Rai pun menuju kamar Dira dan membuka kamar Dira yang tidak terkunci.
"Astaga, apa dia biasa tidur di jalan kenapa selalu tidak mengunci pintu, " gumam Rai sambil menghampiri Dira yang masih tertidur.
"Dira, " Rai sambil menepuk pelan tubuh Dira.
Dira perlahan membuka matanya dan memakai kembali kacamata nya.
"Rai, ada apa? " ucap Dira seraya mencoba duduk.
"Aku mau pergi, "
"Pergi? oh yasudah pergi saja, " jawab Dira yang merasa aneh, untuk apa Rai meminta izin toh dira juga tidak perduli.
"Oh.. yasudah, " ucap Rai yang langsung bergegas meninggalkan kamar Dira.
Rai segera memasuki mobil nya dengan perasaan bingung.
"Ajak, enggak, ajak, enggak..?? ajak aja lah, " gumam Rai yang sedang bergulat dengan fikiran nya sendiri dan segera keluar dari mobil nya untuk kembali ke kamar Dira.
"Dira, " Rai bergegas kembali ke kamar Dira dan menghampiri Dira yang masih duduk di ranjang
"Rai? gak jadi pergi? " tanya Dira yang bingung melihat dira kembali.
"Aku akan mengajak mu, "
"Kemana? "
"Ke klub malam, "
"Otak kamu tuh udah ke geser kali ya Rai.. ada ya suami yang ngajak istrinya ke klub malam? bukan nya ke tempat yang baik-baik, " umpat Dira yang tidak habis fikir kalau Rai akan mengajak nya ke klub malam bukan nya ke tempat romantis layak nya suami istri yang baru menikah.
"Itu lebih baik.. dari pada aku meninggalkan mu sendiri di sini, "
"Tidak, aku tidak mau, " tolak Dira yang memang belum pernah ke tempat seperti itu dan tidak menyukai tempat seperti itu.
"Turuti kata kata ku Dira, cepat ganti pakaian mu, " perintah Rai.
"Aku tidak mau Rai, kalau kamu tidak mau meninggalkan aku sendiri kamu saja yang tidak usah pergi ke tempat itu, " Dira tetap menolak.
"Tidak bisa, aku sudah berjanji pada teman temanku, "
"Ya sudah terserah, aku tetap enggak mau!! " tegas Dira
Rai terdiam dan mencoba memutar otak nya untuk berfikir .
"Heeemm.. tidak mau ya, yasudah kalau tidak mau, " Rai mencoba duduk di samping Dira dan terus menatap nya.
"Kenapa melihat ku seperti itu? " Dira gugup sekaligus risih karena Rai menatap nya dengan tatapan nakal.
"Mau minta jatah ku sebagai suami, " bisik Rai tepat di teliga Dira yang sontak saja membuat bulu kuduk Dira berdiri.
"Jagan mesum kamu! " umpat Dira yang langsung melempar kan bantal ke wajah Rai.. dengan sigap Rai pun mendorong dira ke kasur dan mengambil posisi di atas tubuh Dira.
"Mau.. ikut dengan ku.. atau mau semalaman di kasur bersama ku? " Rai tersenyum penuh arti.
"Iya.. iya.. aku ikut dengan mu, aku ganti baju dulu, " ucap Dira dengan nada bergetar. Rai tersenyum dan melepaskan pelukan nya sambil memperhatikan dira yang membawa pakaian nya ke kamar mandi.
"Dira ..dira..aku tau kelemahan mu, " gumam Rai sambil tersenyum licik.