Andara Aprilia kerap sekali mendapatkan perlakuan kasar dari Andika paradipta, bahkan berulang kali dia dikhianati suaminya.Akhirnya dia memutuskan untuk menggugat cerai suaminya, akan kah permintaan nya di kabul kan dan hak asuh anak jatuh ke tanganny?dengan semua bukti yang ada.
Dalam perjalanan hidupnya wanita itu bertemu dengan Alan ,Dia adalah seorang lelaki dewasa yang sedikit arogan tetapi selalu membuat Andara merasa tenang untuk berbagi semua keluh kesahnya
Hingga pada suatu hari terbongkar lah sebuah kebenaran.
Akankah kisah Andara berakhir bahagia atau sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
"Seharusnya kamu nanya untuk dirimu sendiri! " ucap Dara sambil pergi berlaku meninggalkan Sherly yang sudah mengepalkan tangan nya karena kesal.
Setelah kepergian Dara, Sherly pun mendengus kesal.
Dia pikir Dara akan terpancing emosi nya ternyata nggak, bahkan dirinya sendiri yang merasakan kesal.
Dia menghentakkan kaki sambil menggerutu, Sherly berniat akan mendatangi kamarnya Dika dan berpura-pura teraniaya agar mendapatkan simpati Dika.
Sherly dengan langkah penuh semangat, dia akan berakting di depan Dika seolah dirinya yang teraniaya. Dengan langkah penuh semangat dia sudah sampai di depan pintu kamar Dika, dengan percaya diri yang sangat tinggi dia langsung mengetuk pintu kamar.
"Sayang.... kamu apa aku boleh masuk? " tanya Sherly terhadap Dika, setelah beberapa saat tidak ada jawaban. Dia pun langsung memutar gagang pintu dan ternyata tidak di kunci, dia berjalan perlahan sambil menelisik ke setiap sudut ruangan mencari keberadaan Dika.
Sherly terus berjalan hingga dia berada di dalam kamar, terdengar suara gemercik air itu tandanya Dika sedang berada di dalam kamar Mandi.
Sherly duduk di atas tempat tidur sambil menunggu Dika keluar dari sanah.
Dia pun terus mengamati setiap sudut yang ada di kamar itu, hingga perhatian nya tertuju pada satu benda yaitu ponsel milik Dika yang tergeletak di atas nakas.
Sherly pun segera mengambil ponsel milik Dika, dia ingin melihat ada apa saja di ponsel Dika tetapi usaha nya sia-sia, ternyata ponsel nya menggunakan pasword.
"Sial... " ucap Sherly sambil meletakkan kembali ponsel tersebut di atas nakas.
Sherly masih setia menunggu Dika keluar dari kamar mandi.
Setelah beberapa saat Sherly menunggu akhirnya Dika pun keluar dengan handuk yang melilit di pinggang nya, tetapi Dika belum mengetahui bahwa Sherly ada di dalam kamarnya. Dia langsung menuju lemari dan segera mengambil baju ganti, Sherly yang di abaikan langsung mendekat ke arah Dika dan langsung melingkar kan tangannya dari arah belakang.
Perbuatan Sherly membuat Dika terlonjak, dan reflek melepaskan tangan yang melingkar di pinggang nya.
"Eh apa-apaan ini? " tanya Dika sambil memutar tubuhnya.
Sherly yang mendapatkan perlakuan seperti ini dia langsung emosi.
"Kenapa sih sayang... kamu jadi seperti ini, biasanya juga kamu yang selalu menginginkan aku kenapa tiba-tiba kamu berubah? " tanya Sherly terhadap Dika dengan nada suara yang sedikit tinggi.
"Ya bukan seperti itu, kamu sih ngagetin aja" Jawab Dika dengan nada bicara Datar.
"Perasaan kamu itu berubah sayang.... semenjak aku pindah ke sini! " ucap Sherly dengan suara manja nya.
"Maksudnya apa? tidak ada yang berubah cuma lagi banyak pekerjaan saja jadi aku sedikit pusing" ucap Dika, dia berusaha untuk membuat Sherly tentang dan tidak banyak menuntut.
"Yakin cuma itu alasan nya? " tanya Sherly.
"Iya, sudah ku mau ganti baju dulu! " kata Dika.
Sherly pun mempersilahkan Dika untuk berganti pakaian, dan selama Dika berganti pakaian Sherly terus menunggu nya.
Setelah beberapa saat akhirnya sudah selesai
"Sayang aku laper! kita makan dulu yuk tadi aku dah masak makan kesukaan kamu loh" ucap nya.
"Ya sudah, Ayo" jawab Dika.
Dika dan Sherly pun segera keluar dari kamar untuk segera menuju dapur, mereka akan makan malam bersama dengan menu yang telah di siapkan oleh Sherly.
Beda lagi dengan Dara dia lebih memilih mengurung diri di kamar Farel, daripada menyaksikan tonton gratis tapi murahan lebih baik menjaga kesucian matanya dari hal-hal tidak berguna.
Malam-malam yang begitu sulit yang harus di lalui Dara, dia berusaha untuk menguatkan diri agar bisa membalas penghianatan mereka tanpa harus mengunakan kekerasan.
Setiap malam dia selalu berfikir bagaimana membalas semua nya tanpa harus mengotori tangan nya sendiri.
Dara berbaring di samping sang anak yang tengah tertidur lelap, dia juga berharap bahwa akan segera tertidur hanya untuk melupakan sejenak apa yang sedang terjadi di hidup nya.
Dengan tertidur setidak bisa melupakan apa yang terjadi, setelah beberapa saat nafas nya sudah mulai teratur itu pertanda sang pemilik raga telah memasuki dunia mimpi.
Dia tertidur sambil memeluk tubuh mungil sang putra kesayangan nya, sebab Farel lah kekuatan Dara pada saat ini.
kenapa ngga bertindak dr dulu,terlalu drama loe🤧
loe diemin kayak gitu juga ngerusak mental anak loe,ngeliat mak dipukuli bpknya terus2an.
udah sih rezeki mah ada aja takut banget sih,trus y'Allah sumpah mak sampe istighfar ae dr bab 1😏