Arjuna sangat terkejut saat membuka kedua matanya, statusnya yang lajang berubah menjadi menikah. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Simak terus kelanjutannya yuk!
Follow IG: @thalindalena
Add FB : Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu Ranjang
Aluna terkejut saat melihat Arjuna kembali lagi ke rumah tersebut dengan keadaan yang kusut.
"Kamu kenapa?" tanya Aluna dengan keheranan.
"Ngantuk!" jawab Arjuna dengan ketus, lalu masuk ke dalam kamar di ikuti oleh Aluna.
"Hei! Hei! Kenapa kamu tidur di sini?!" Aluna berseru sembari menarik baju Arjuna dari belakang.
"Ini juga rumahku! Dan kamu tidak ada hak untuk melarangku!!" ketus Arjuna lalu menghempaskan tangan Aluna yang masih memegangi bajunya. Kemudian ia merebahkan dirinya di atas tempat tidur dengan posisi tertelungkup.
"Pak Su! Jika kamu tidur di atas tempat tidur, aku tidur di mana?!" sewot Aluna sembari berkacak pinggang.
Arjuna menepuk-nepuk sisi sebelahnya bertanda di Aluna harus tidur di sebelahnya.
"OGAH!" Aluna berkata dengan penuh penekanan, lalu mendudukkan dirinya di tepian tempat tidur seraya mendengus kesal dan melipat kedua tangannya di dada.
"Terserah!" jawab Arjuna, mulai memejamkan kedua matanya, karena matanya sudah tidak bisa di ajak kompromi.
"Pak Su!!" rengek Aluna kepada Arjuna yang sudah mendengkur keras. Dirinya sudah sangat mengantuk akan tetapi ia sangat gengsi tidur satu ranjang dengan Arjuna.
"Pak Su ..." panggil Aluna lagi, kali ini membari menoel-noel kaki Arjuna dengan pelan.
"Kamu ini berisik sekali!" umpat Arjuna sembari mendudukkan dirinya di atas tempat tidur, seraya menatap Aluna dengan tajam.
"Aku ingin tidur!" ucap Aluna dengan perasaan dongkol, lalu merebahkan dirinya di atas tempat tidur. "Kamu tidur saja di Sofa ruang tamu."
"Tidak mau!" jawab Arjuna, lalu merebahkan dirinya di samping Aluna.
Aluna mendengus kesal, lalu mengambil guling dan meletakkan di tengah-tengah mereka. Akhirnya dirinya mengalah dan membiarkan Arjuna tidur satu ranjang dengannya. "Jangan pernah melewati batasmu!" Aluna berkata sembari menepuk-nepuk guling tersebut dengan keras.
"Oke!" jawab Arjuna sembari membelakangi istri dadakannya itu.
"Awas saja kalau kamu sampai melewati batas, aku sumpahkan jarimu akan cantengan!" ucap Aluna dengan perasaan kesal.
"Dan aku akan menyumpahkan kamu bintitan jika kamu melanggar aturan yang sudah kamu buat sendiri!" balas Arjuna tidak mau kalah.
"Huh!" Aluna mendengus kesal menanggapinya, lalu memunggungi Arjuna.
Malam yang sunyi dan dingin itu, pengantin baru tersebut tidur saling membelakangi dengan guling yang menjadi pembatas diantara mereka.
*
*
*
Pagi hari telah menyapa, Arjuna mulai mengerjapkan kedua matanya, saat merasakan ada sesuatu yang sesak menimpa dadanya.
"OH, MY GOD!" pekik Arjuna tertahan saat membuka kedua matanya, ia sangat terkejut saat melihat Aluna tidur di atas tubuhnya. Bagaimana bisa, gadis tersebut tidur dengan posisi yang bar-bar seperti itu?! Pantas saja dadanya terasa sesak dan tubuhnya kesulitan untuk bergerak. Apakah gadis tersebut tidak takut di terkam olehnya?
Tidak berselang lama, Aluna mulai menggeliat sembari menyusut sudut bibirnya yang ada air liurnya yang sudah mengering di sana. 😆
Arjuna menggigit bibir bawahnya, saat merasakan pergerakan Aluna membuat Si Junedi semakin terangsang, dan semakin menegang keras sembari menganggukkan kepala botaknya berulang kali.
"Shiit!" umpat Arjuna dengan pelan. Ia merasa tidak tahan lagi, dan takut khilaf, dengan cepat dirinya mendorong tubuh Aluna dari atas tubuhnya, hingga membuat tubuh Aluna terhempas di atas tempat tidur.
Arjuna segera berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan sesuatu hal yang sakral, yaitu senam lima jari, menengkan Si Juned yang sudah mengamuk minta di puaskan.
"Sial!" umpat Arjuna, sembari membuka resleting celananya, dan mengeluarkan Si Juned yang sudah berubah menjadi Hulk. 🤣
Kemudian Arjuna menuangkan sabun cair ke telapak tangannya untuk mengurut senjatanya yang menegang tinggi itu.
"Ahh ... Yeah ..." Arjuna mendongakkan kepalanya dengan penuh kenikmatan saat merasakan pijatan lembut dari tangannya sendiri.
Baru kali ini dirinya melakukan Ona*i untuk melampiaskan hasratnya. Dan Aluna-lah penyebabnya. Sialan! Maki Arjuna di dalam hati.
Setelah setengah jam di dalam kamar mandi, untuk menuntaskan hasratnya sekaligus membersihkan diri. Arjuna hanya melilitkan handuk putih di pinggangnya, memperlihatkan tubuh kekarnya yang yang sangat sempurna. Dada bidang yang pelukable, perut kotak-kotak seperti roti sobek, dan di sebelah kiri perutnya ada tatto berbentuk lima bintang berjejer rapi di sana, membuat Arjuna semakin terlihat sangat Sexy!
Arjuna mematut dirinya di depan cermin kamar mandi, sembari merapihkan jambang dan juga merapihkan rambutnya.
CEKLEK!
Arjuna menoleh sembari menyugar rambutnya kebelakang saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka dari luar.
Dan Aluna mematung di ambang pintu kamar mandi, saat melihat penampilan Arjuna yang sangat sexy dan sempurna. Bahkan dirinya menelan ludahnya berulang kali dengan kasar, kedua mata indahnya bahkan tidak mampu untuk berkedip.
"Biasakan mengetuk pintu terlebih dahulu!" suara bariton Arjuna membuat Aluna tersadar dari lamunannya.
"Ah ... Iya, maaf," ucap Aluna sembari menundukkan kepalanya, merasa malu dan wajahnya bersemu merah, dengan perlahan dirinya memundurkan langkahnya dan menutup pintu kamar mandi.
"Aihh! Gila! Kenapa tubuhnya sangat sempurna sekali," ucap Aluna pelan, sembari memegang dadanya yang berdedup kencang. Dan ia memilih untuk pergi ke dapur untuk membuat sarapan.
*
*
*
"Kenapa hanya mie instan?" tanya Arjuna saat duduk di meja makan, sembari menatap semangkuk mie dan beralih menatap istrinya yang berdiri di dekatnya.
"Makan saja, jangan banyak protes! Aku tidak punya uang untuk berbelanja," jawab Aluna membuat Arjuna menaikkan sebelah alisnya, menatap istrinya itu dengan keheranan.
"Bukankah aku sudah memberikanmu ATM?" Arjuna mendesah kesal di buatnya.
"Aku tidak mau memakai uang yang tidak jelas asal usulnya," jawab Aluna denga jujur. "Kamu mendapatkan uang sebanyak itu dari mana?" Aluna bertanya sembari menatap suaminya dengan penuh selidik.
Arjuna menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Itu gajiku yang selama ini aku kumpulkan, dan aku berikan kepadamu untuk nafkah lahir," jawab Arjuna.
"Gajimu?!" Aluna masih tidak percaya dan tidak puas dengan jawaban suaminya.
Kalau mau lanjut kasih Vote ya! Sudah hari senin lohh, dukung karya Emak ya bestie❤❤❤😘