NovelToon NovelToon
Tuan Buta Dan Pelayannya

Tuan Buta Dan Pelayannya

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:17.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: lara hati

Dirga Harun purnomo Adalah seorang pengusaha muda yang memiliki beberapa buah perusahaan besar. Dalam hidup dia memiliki segalanya.harta melimpah, wajah yang tampan serta istri baru yang sangat cantik dan terkenal.

saat bulan madu ke Hawai pesawat pribadinya terjebak badai hingga mengalami kecelakaan.
Untung saja semuanya selamat karena pilot yang cekatan.

Sayangnya Dirga mengalami kebutaan Akibat matanya terkena serpihan kayu yang berasal dari ledakan pesawat.

Hidup dan perkawinannya hancur, karena istrinya meninggalkan dirinya yang cacat.
Mampukah Dirga bangkit dari keterpurukannya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lara hati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part sembilan Merepotkan sekali

Dirga merasa sepi dan bosan, seharian berbaring di kamar biasanya justru dia sangat menikmati kesendirian. Kali ini mengapa terasa berbeda Apakah karena Bening tak datang kekamar, kemana gadis itu? Dirga ingin bertanya pada Adam taoi gengsi.

Rindu Berdebat dengannya.

menikmati sifat keras kepalanya membujuk Dirga tanpa putus asa. Dirga merasa

Bening tak pernah mengasihaninya menganggap Dirga sebagai lelaki biasa yang harus dilawan bila semena-mena.

Bening tak memperlakukannya seperti pria buta.

.Dari pagi Adam yang mengantar sarapan begitu juga makan siang

Jangan - jangan Bening menyerah dan kabur seperti perawatan lain yang di bayar Mama.

"gadis siluman itu mana?" Tanya Dirga tak bisa menahan rasa penasarannya lagi. karena sampai malam tiba Bening belum menampakkan diri pada Dirga.

Jangan-jangan Bening beneran sudah pergi. Tapi mereka terikat pernikahan mana bisa pergi begitu saja, tanpa bercerai.

" Nona pulang kampung." Jawab Adam.

" Kenapa Apa dia lari?" Tanya Duga sedih dan kecewa.

Adam Sampai heran mendengar suara Nya yang lesu, biasanya juga tak perduli dengan orang sekitar apalagi Bening cukup mengganggu Dirga selama ini.

kenapa sikapnya seperti kehilangan gadis itu?

"Makanlah sedikit Tuan muda.."

Bujuk Adam.

Dirga mengatupkan mulutnya rapat dan menyipitkan mata. Tak mengubris omongan Adam Masih penasaran pada Bening.

"Kenapa dia pulang kampung mendadak, kabur seperti perawat lain karena menyerah padaku??"

Ketus Dirga menahan sakit hati.

Ada sedikit rasa takut mengetahui Bening pergi.

" Tidak tuan?, nona hanya menjenguk adiknya"

" Adik, apakah dia punya keluarga? bukankah dia sebatang kara kata Mama dia tinggal seorang diri dikampung.?"

"Adiknya sudah meninggal dia mengunjungi makamnya.."

Dirga bernafas lega menganggukan kepala.

Sikap Dirga benar benar membuat Adam heran. Dia melihat wajah Dirga lekat.

"Aneh sekali, apakah tuan muda suka pada Bening? sampai mencemaskan kepergiannya"

" Suapi aku, gadis itu bilang tubuhku tinggal tulang belulang, benarkah?" Dirga

meraba pipi dan dadanya.

Adam diam, ragu menjawab, bila menjawab takut Majikanya tersinggung

" Mengapa kau diam? benarkah aku semakin kurus?"

" I-IYA tuan.."

Dirga menunduk lesu.

" Aku tak ingin hidup lagi, aku lelah menjadi buta..Semua gelap dan menakutkan."

Adam ikut sedih mendengar ucapan putus asa Dirga.

" Kudengar Bian, sudah menikahi pria itu?"

" I-IYA Dia terlihat bahagia, mereka sedang bulan madu ke Perancis." Sahut Adam cepat.

" Bianca selalu ingin pergi ke Paris, tapi aku malah mengajaknya ke Hawai..aku menyesal membuatnya kecewa, mungkin karena aku terlalu mengaturnya dia mengkhianatiku"

" Lupakan dia tuan muda, bukankah Anda sudah menikahi Nona bening..."

" Apakah gadis siluman itu cantik?"

Adam bingung menjelaskan.

Bening cantik meski tak sebanding dengan. Bianca yang glamour, Bening sama sekali bukan tipikal wanita yang disukai oleh Dirga.

Gadis itu bertubuh mungil.

bahkan memakai penutup kepala, sedang Dirga suka wanita seksi, ramping dengan body bak gitar spanyol.

"Nona cantik, tapi bukan wanita yang anda sukai" Sahut Adam berusaha menjelaskan.

" Hmm.."

Dirga akhirnya menyelesaikan makan malamnya.

Adam melihat piring yang kosong tak percaya Dirga telah menghabiskan makan malam kali ini.

pertama kali sejak keluar dari rumah sakit Dirga menghabiskan makanan yang dibawa Adam.

Pria tua itu merasa sangat bahagia.

Dirga juga tak menolak saat ditawari minum obat

Sepertinya Bening mulai berhasil mengambil hatinya.

Bukankah Dirga malam ini terlihat lebih tenang dan jarang marah, dia juga sangat banyak bertanya dan bicara. Adam baru sadar.

" Kapan Dia pulang..?

" Siapa?" tanya Adam pura-pura bodoh padahal ia tahu yang ditanyakan Dirga adalah bening.

"Gadis cerewet itu, kapan dia pulang?"

" Mungkin Besok dia sudah kembali.

Adam menahan tawanya.

Dirga malu hati. Dia tahu Adam sedang mengamatinya dengan wajah sumringah.

" Keluarlah jangan tersenyum begitu.." Ucap Dirga kesal.

Adam langsung mingkem dan cepat keluar dari kamar.

Bening Masih sangat lelah, belum sempat ke kamar dan menyimpan barang bawaannya. Terdengar suara Dirga menggema dimana-mana.

Hari masih pagi tapi singa itu sudah mengaum dikandangnya.

Entah kenapa dia suka sekali berteriak dan mengumpat. Memanggil nama Adam berulang kali.

Sepertinya Adam tak mendengar, Pria itu tergopoh-gopoh datang dari Arah luar, pantas dia tak mendengar panggilan singa itu yang mulai mencaci maki.

terdengar Barang-barang barang di banting.

berisik sekali.

" Dasar singa kerjanya Saban hari teriak teriak dan mengamuk saja"

Adam tergesa berlari menaiki tangga

Bening menahan langkahnya.

" jangan terburu-buru begitu, kasihan kaki tua anda, bisa - bisa anda jatuh terguling ditangga dan masuk rumah sakit gara-gara singa itu. Biar saya saja yang menemuinya.."

Adam tertawa dan menyetujui.

" Tapi nona, anda masih lelah..Baru sampai"

" Tak apa..Akau juga rindu ingin melihat wajah menyebalkan singa itu" Canda Bening

"Baik Nona, tapi hati-hati singa itu bisa menerkam anda, Sepertinya dia sudah Memecahkan semua barang barang dikamar."

Bening terkekeh

Bening naik ke atas dengan cepat bahkan dia melompati beberapa anak tangga, agar cepat sampai dikamar Dirga.perilaku dan Suara Dirga benar-benar benar membuat semua orang kesal dan panik.

Pelan Bening membuka pintu mengintip kedalam.

Dirga sedang duduk diranjang bertelanjang Dada, Nafasnya memburu pasti ia.lelah setalah mengamuk.

selimut, bantal dan beberapa botol parfume berserakan dilantai kamar. bahkan ada beberapa yang pecah.

Wajah bening memerah. Antara marah dan malu melihat dada Dirga yang telanjang.

Kulit pria itu putih sekali.

Buru buru ia mengalihkan pandangan ke wajah Dirga yang terlihat kesal

"Pagi pagi moodnya sudah buruk." Batin Bening

Bening menelan ludah dan menarik nafas menguatkan diri sebelum bicara.

Takut juga terkena amukan Dirga

belum lagi menyadari Dirga dalam keadaan setengah telanjang. Bening tak pernah bergaul intim dengan laki-laki apalagi melihat mereka dalam keadaan tak memakai baju. meski hanya dada Dirga yang telanjang, tetap saja bening merasa risih.

Bagaimanapun berduaan didalam kamar dengan pria dewasa setengah telanjang membuat deg degan.

" Anda seperti Tarzan saja tuan. suara anda bergema dimana-mana " Ucap bening dengan nada tinggi.

Dirga kaget dan berpaling ke Arah pintu tak menyangka mendengar suara merdu gadis itu pagi-pagi sekali, padahal dia sudah menunggunya sejak kemarin. sebuah kejutan manis saat kesal.

Wajahnya berubah ceria namun ia tutupi.

Jangan sampai bening tahu Dirga senang dengan kehadirannya.

" Kau.. sudah kembali? Baguslah, ku pikir kau sudah kabur.. "

" Kenapa tuan rindu padaku..?" sahut Bening. sambil memunguti barang-barang dilantai merapikan kembali ketempat semula.

" Sayangnya aku merasa tak lengkap bila tak mengganggu hidup anda.."

" kenapa telanjang dada begitu.?

, Kamar sudah seperti kapal pecah, apa anda habis berperang dengan Alien yang singgah dikamar, mana Alien itu? anda mengalahkannya? Lalu mereka pergi begitu saja?" Tanya Bening aneh

" Aku mau mandi.." sahut Dirga singkat.

" Apa!! mau mandi saja Anda mengamuk!?? lagipula apakah aku sedang bermimpi. padahal sudah beberapa Minggu tidak mandi dan sekarang tiba-tiba ingin mandi apakah dunia mau kiamat.?"

Dirga berucap tak jelas seraya berdiri.

Sosok itu terlihat tinggi menjulang.

" Sudah bantu aku..jangan cerewet."

Dirga berjalan dengan tangan terjulur. mencari Sosok Bening.

Bibirnya komat Kamit menghitung langkah.

" Kau ingin aku membantumu bagaimana.?"

" Kau dimana? tanya Dirga meraba - raba kosong diudara

Bening mendekat dengan gugup.

berdiri didepan Dirga.

Meraih tangan Dirga dan memegangnya.

Tubuh mereka bergetar saat jari jemari saling menaut.

Bening berdiri berhadap- hadapan. dengan Dirga.

Jantung bening berdegup.kencang ketika mata Dirga menatap.kosong ke arahnya.

Dia menjulurkan tangan menyentuh kepala bening.

" Ah! kau memakai hijab rupanya.."

Dia juga mengukur tinggi Bening yang sebatas dada.

" Ternyata Kau pendek sekali. tidak sesuai dengan perangaimu yang keras kepala. Tubuhmu mungil begini.."

Dirga berkata Mengejek

Bening langsung kesal.

Dia berusaha melepaskan tangan Dirga namun Dirga semakin erat memeganginya.

Tak akan membiarkan kesempatan ini lepas begitu saja.

Dia akan memindai wajah Bening dengan. meraba wajahnya.

Tangan Dirga beralih pada wajah Bening. dia meraba kening lembut menyusuri tulang pipi berpindah pada hidung dan mata bening, gerakannya begitu lembut dan teratur, tangan itu terus bergerak menuruni hidung bening yang mungil dan mancung. Bening terdiam bagai terhipnotis dia.mematung membiarkan tangan lentik dan runcing itu terus bergerak bebas di wajahnya

Jantung Nya berdebar tak karuan ada sensasi asing saat sapuan tangan itu mengenai kulit wajahnya.

" Hmm hidungmu mungil dan mancung, " Desahnya lalu jemarinya menyentuh bagian paling intim diwajah bening, Bibirnya.

Bening tersentak dan mundur saat jemari itu mendarat lembut pada bibirnya. bergerak perlahan mengukur volume bibir bening dengan lembut.

Sementara mata Dirga tak berhenti menatap wajah bening dengan mata yang menyipit. sementara dahinya berkernyit

" Bibirmu tipis dan penuh.

Kurasa kau cukup cantik.tapi sayang sekali tubuhmu pendek dan mungil, bukan tipeku sama sekali.

Bening terhenyak tersadar oleh ucapan Dirga laki-laki laki itu melepaskan tangannya dari wajah Bening.

" Bawa Aku ke kamar mandi.." pintanya.

" Aku...aku tak.mau.." Sahut bening gugup.

Dia masih merasakan getaran karena sentuhan Dirga,.mungkin Dirga tak punya maksud apa-apa melakukan itu pada Bening, dia hanya ingin tahu bentuk wajahnya saja. namun bagi bening itu adalah sentuhan pertama yang paling intim yang dilakukan laki laki dalam hidupnya.

Dan Dirga adalah pria yang sangat menarik dia juga suaminya. Cukup memberi pengaruh ditubuh Bening.

" lebih baik aku memanggil Adam.."

Bening berusaha melepaskan diri dari Dirga.

" kenapa apakah kau malu? kau lupa kalau kita sudah menikah?"

" Ta- tapi..aku tetap tidak mau..memandikanmu"

" Haist! Siapa juga yang minta kau mandikan. kau hanya perlu menyiapakan air dan membawaku ke kamar mandi aku akan mandi sendiri dalam bathtub"

Bening tampak salah tingkah merasa malu dengan pikirannya.

" Kau pikir aku akan mengijinkan sembarang perempuan menyentuh dan melihat tubuh indahku?."

Dirga tersenyum jahil Ternyata Bening gadis polos yang pemalu. mulutnya saja yang tajam sebenarnya dia hanya gadis yang kecil yang takut pada laki-laki

" Kau pasti belum pernah berpacaran.."

Bening terdiam.

"Tentu saja, makanya aku tak mau mataku yang suci ini ternoda melihat tubuh kerempengmu itu, kasihan bila kesuciannya ternoda karenanya, Aku hanya boleh melihat tubuh suamiku" sahut bening Asal

" Aku suamimu bodoh!" Sahut Dirga kesal.

" Aku akan panggilkan Adam.." Bening mengabaikan ucapan Dirga

Dirga tertawa dalam hati, Masih ada gadis kuno seperti bening.

Yang tidak pernah berpacaran dan berdekatan dengan laki-laki.

Sedangkan ia dan Bianca sudah sering mandi bersama bahkan sebelum mereka menikah.

" Aku tahu kau ingin melihat tubuhku makanya berharap bisa memandikanku, tapi kau malu saja" goda. Dirga.

" Siapa juga yang mau melihat tubuh kerempengmu yang sepeti tengkorak hidup itu, mana tinggi sekali sepeti galah saja." Balas Bening menghina

Dirga cemberut

"Oh ya. aku kerempeng? seperti tengkorak hidup? Benarkah??"

Dia menarik tangan Bening dan merapatkan dadanya yang telanjang pada bening.

Tangannya menyentuh wajah bening menyusuri pipinya lembut mengelusnya perlahan, Sementaranya sorot matanya begitu lembut.

Bibirnya menyunggingkan senyum yang sangat manis dia mencoba menggoda gadis itu.

Bening sampai salah tingkah, Entah mengapa merasa Dirga sepeti bisa melihat wajahnya.

Deg!

Deg!

jantungnya memompa begitu cepat.

Dia ingin menghindar tapi pesona Dirga tak. bIsa dihindari.

Di betah menatap wajah Dirga dan tak ingin melepaskan kesempatan itu sedikitpun.

Wajah itu semakin mendekat.

Dia berbisik pelan ditelinga bening.

" Aku yakin jantungmu berdebar saat ini.."

Dia tersenyum licik hingga lesung pipi itu terlihat jelas diwajahnya.

Bening tercekat.

Dia mengerjap dan menjauhkan diri seketika

mengapa perlakuan Dirga membuat tubuhnya bergetar hebat dia seperti dialiri aliran listrik ribuan ton bertegangan tinggi tubuhnya lunglai sekali.

Kakinya lemas hampir saja dia merosot, Namun genggaman Dirga menyadarkan Bening agar tak merendahkan diri dihadapan pria itu.

Menahan diri seolah tak merespon semua perlakuan Dirga terhadapnya. untung pria itu buta hingga tak bisa melihat wajah Bening yang memerah.

Wajah Dirga hanya beberapa centi jaraknya mereka bahkan bernafas dengan udara yang sama

Mata Dirga menyipit sepertinya dia berusaha keras ingin melihat wajah Bening namun gagal.

" Sayang sekali aku tak bisa membaca ekspresi wajahmu.

" kau Pasti sedang terpesona padaku tak ada wanita yang bisa menolak seorang Dirga Harun Purnomo."

Bening cepat - cepat melepaskan tangan Dirga dari pergelangan tangan. dan menjauhkan dari dari pria itu.

" Kau narsis sekali, Siapa pula yang tertarik pada pria bertemperamen buruk sepertimu."

" Dari pada meladeninya lebih baik aku memanggil Adam, supaya dia menyiapkan keperluan mu untuk mandi sebelum kau berubah pikiran" Bening cepat cepat pergi.

Dadanya terasa panas dan sesak bisa- bisa ia jatuh pingsan bila lebih lama lagi berada dekat dengan pria itu..

1
Nining yuningsih
zceritanya sanggat bagus
Nining yuningsih
asiiik jumpa
Nining yuningsih
munapik akhirnya mengakui mencintai bening
Nining yuningsih
seru suka ceritanya
Atifah Diani
lanjut tttt
limah
🥰
Faizah Izah
aduh Thor ..... kok kisah nya gitu sih! agak mengecewakan, lakinya dah tidur ma cewek lain lagi, kalau dipersatukan lagi Dirga sama bening , harusnya Dirga jangan bersetubuh dengan sonya lah, thor, kalau bikin novel lain jangan yang mengecewakan ya thor
Lianty Itha Olivia
Luar biasa
Yuli Winarsini
kok g nyambung ya critanya
R_3DHE 💪('ω'💪)
Luar biasa
R_3DHE 💪('ω'💪)
ini kasus medis yang unik... 🤔🤔🤭🤭
Nining Chili
bening bodoh
dhaa. made
kenapa gaaa donor mata aja ? kaya masa ga bisa minta donor mata
leni aswita
Buruk
Anonymous
yahh sebenernya dirga redflag bangeet, kenapa malah dijodohin sama bening 😕
Sifrianus Jahamat
so sweet
Sifrianus Jahamat
apa bedanya kamu dgn bianca 🤣🤣🤣
Sifrianus Jahamat
yg sabar
Sifrianus Jahamat
cinta krn harta dan rupa gk akan pernah kekal
Runik Runma
dasar lelaki
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!