Its About Love

☆ Alan Walker - Alone ⋮☰

━━━━━━━⬤──────────

01:25 03:44

⇄ ❘◁◁ ❙❙ ▷▷❘

_____________________________________________

"Apa maksudmu?" tanya Zora

"Iya aku menyukaimu, jika tidak mana mungkin aku membiarkan kamu tinggal disini?" tanya Gavin

"Terserah, aku malas bermain-main!" kesal Zora

Zora berjalan menuju mobil dan pergi ke kampus dengan Louis meninggalkan Gavin di rumah.

Dasar pria menyebalkan - Batin Zora

*****

Di Kampus

Zora melihat-lihat sambil mencari Jennie, tak lama ia menemukan Jennie tapi sesaat sebelum mendatangi Jennie, Zora ditarik tangannya oleh seseorang.

"Hei santai saja," ucap Zora

"Oh maaf jika mengagetkan mu!" ucap Bryant

"Kamu... Yang sama Jennie kemarin kan?" tanya Zora

"Iya, aku kakak Jennie dari London!" ucap Bryant

"Oh, lalu kenapa menarikku? Tidak menemui Jennie?" tanya Zora

"Tidak, dia pasti menolaknya karena dia anak yang keras kepala. Aku titip ini, belikan semua yang dia minta dengan ini." ucap Bryant sambil memberikan amplop

"Apa ini?" tanya Zora

"Ini ada sedikit uang, Jennie adalah anak yang keras kepala. Ia pergi tanpa membawa uang sepeserpun, dan dia masih marah padaku. Maka tidak mungkin ia akan menerima ini jika aku yang memberinya!" ucap Bryant

"Oh begitu, baiklah! Tapi lebih baik jika kau menemuinya dan meminta maaf. Sesama saudara tidak baik saling marahan," ucap Zora

Setelah menerima amplop dari Bryant, Zora pergi menghampiri Jennie.

Gadis yang unik, dia juga sangat lembut - Batin Bryant

Tak lama, Zora mendapatkan sebuah pesan dari nomor tidak dikenal.

+0x0xxxx

Hei, nanti setelah dari kampus datanglah ke kantor ku!

Zora

Siapa ini?

+0x0xxxx

Gavin! Kenapa kau tidak menyimpan nomorku?

Zora

Aku tidak tau nomormu

+0x0xxxx

Ya sudah, sekarang simpan nomorku!

Zora

Ya

Ini cewek apa robot sih, jawab chat kaku banget. Biasanya para gadis saat tau nomorku akan selalu bahas ini itu bahkan hampir setiap hari telfon - Batin Gavin

Zora memang selalu singkat saat balas chat seseorang, bukan karena sombong tapi menurut Zora chat itu hanya untuk kepentingan tertentu. Jadi setelah kepentingan dibahas, ya nggak ada yang bisa dibahas lagi. Soalnya Zora anak seni, bisanya bikin lukisan bukan wartawan yang pintar cari topik pembicaraan.

*****

Di Kantor Gavin

Setelah selesai kuliah, Zora segera pergi ke kantor Gavin. Ia tak mau kena omelan Gavin lagi. Tapi saat sampai di kantor..

Besar juga kantornya, tapi dia kerjanya apa sampai angkuh banget jadi orang? - Batin Zora

"Permisi.. Saya mencari orang yang bernama Gavin dimana ya?" tanya Zora

"Maaf nona, Gavin siapa?" tanya karyawan

"Hmm... Gavin Adhitama," ucap Zora

"Umm... Nona ini siapa? Sudah ada janji temu?" tanya karyawan

"Saya is... Tidak, saya saudaranya. Tadi dia yang langsung meminta saya kesini," ucap Zora

"Maaf nona, tanpa janji temu tidak bisa masuk," ucap karyawan

"Tapi saya diminta kesini," ucap Zora

"Nona mohon pengertiannya, banyak wanita diluar sana yang seperti anda! Ini menemui Presdir dengan alasan Presdir yang memintanya!" ucap karyawan dengan nada sedikit meninggi

"Tapi saya jujur, ini pesannya!" ucap Zora sambil menunjukkan pesan dari Gavin

Tuaakk....

Karyawan tadi merasa kesal dan menepis tangan Zora hingga ponsel Zora terjatuh dan layarnya retak.

"Astaga! Nona saya tau anda tidak menyukai saya, tapi saya mohon jangan rusak barang-barang pribadi saya!" kesal Zora

"Hah, dilihat dari penampilan kamu kelihatannya kamu orang miskin. Baju biasa, tas murahan, kacamata bulat, rambut tidak tatanan salon, parfum juga biasa. Berapa sih harga ponsel kamu!" jawab karyawan

Beberapa karyawan menertawakan Zora di sana, Zora berjongkok mengambil hpnya lalu mengusap layarnya.

"Yah retak," gumam Zora

"Eh lihat, itu kan ponsel mahal. Harganya tidak murah. Aku pernah lihat, itu Iphone 8 plus. Harganya mencapai 10 juta," gumam salah satu karyawan

"Apa? Bagaimana dia mendapatkan itu?" bingung karyawan yang merusak hp Zora

Tanpa sadar, Gavin yang ingin menemui klien diluar kantor datang berjalan dari liftnya. Ia bingung kenapa semua karyawan menggerumbul dan tertawa di lantai bawah.

"Ada apa ini Andy?" tanya Gavin

"Entahlah Boss," jawab Andy si asisten Gavin

Gavin seperti melihat bayangan Zora, ia datang menerobos masuk dan melihat Zora sedang berjongkok memegangi hpnya dengan mata berkaca-kaca. Zora berdiri hendak berbalik dan keluar, namun Gavin berlari dan memegang tangan Zora.

"Ada apa ini? Kau kenapa?" tanya Gavin

"Ini kah tujuanmu memintaku datang kemari? Hanya untuk mempermalukanku dihadapan seluruh karyawanmu?" tanya Zora dengan mata berkaca-kaca

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti!" ucap Gavin

"Cukup! Kau selalu mengurungku, memarahiku dan kini mempermalukanku. Apa maumu?" tanya Zora

Perlahan air mata Zora jatuh, ia benar-benar lelah dijadikan tahanan seperti ini. Zora sadar disini siapa yang berkuasa maka akan menang.

"Siapa yang melakukan ini!" bentak Gavin

Semua karyawan terdiam, memang Gavin belum pernah semarah ini di hadapan karyawan.

"Jika tidak menjawab, akan ada PHK massal!" ancam Gavin

"Dia Presdir!" ujar salah karyawati

"Nona kau dipecat secara tidak terhormat dan tidak akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan manapun setelah ini. Dan yang menertawakan Zora, juga aku pecat! Terkecuali yang tadi memberitahu aku siapa pelakunya!" tegas Gavin

"A apa? Presdir saya mohon, jangan pecat saya. Anak saya masih kecil, masih butuh bersekolah," ucap karyawan

"Jika kau seorang ibu harusnya kau tau bagaimana rasanya jika suatu saat anakmu juga diperlakukan seperti ini!" ucap Gavin

Zora bangkit, mengusap air matanya dan menghadap karyawan yang tadi merusak hpnya.

"Karena hidupmu sedikit mengenaskan, aku kasihani kau! Aku tidak akan meminta ganti rugi, tapi kau bisa bekerja di perusahaan ayahku!" ucap Zora

"Benarkah?" tanya karyawan

"Ya sebagai tukang bersih-bersih gudang!" ucap Zora

Semua orang tertawa mendengar perkataan Zora.

"Siapa memang kau ini? Merendahkan orang seenaknya sendiri!" ucap karyawan

"Aku? Setidaknya aku lebih baik darimu, aku Nona Kedua Agustin! Kau siapa berani menentangku hah?" tanya Zora

"Hah jangan bercanda!" ucap karyawan

"Sudahlah, orang rendahan memang susah diajak bicara!" ucap Zora sambil melangkah pergi

Siapa dia? Dimana Zora yang cengeng? Kenapa tiba-tiba bisa menjadi sangat kuat saat ditindas - Batin Gavin

"Kalian semua bubar!" bentak Gavin

Gavin berlari menyusul Zora keluar lalu menarik Zora agar masuk ke mobil.

"Hei.. Hei... Lepaskan!" berontak Zora

"Diam! Jangan banyak bicara! Ayo jalan!" ucap Gavin

"Hei lepaskan aku, aku mau pulang! Aku tidak butuh belas kasihmu!" ucap Zora

"Apa tidak bisa kau diam sebentar?" tanya Gavin yang mulai kesal

"Apa bisa kau tidak menindasku sebentar saja?" tanya Zora

"Apa maksudmu?" tanya Gavin bingung

"Kau selalu memperlakukan aku seolah aku adalah orang paling rendah di bumi dan kau adalah rajanya. Bahkan kau mempermalukan aku di hadapan seluruh karyawanmu?" tanya Zora

"Hei aku tidak melakukan hal itu!" ucap Gavin

"Lantas apa tadi? Jangan berbohong! Aku sudah banyak makan asam garam dunia ini, beda denganmu yang selalu merasakan manisnya dunia!" ucap Zora kesal

Cupp....

Gavin mencium bibir Zora agar Zora diam. Ia sedikit kesal saat melihat Zora menjadi gadis yang cerewet, seperti bukan Zora. Sedangkan Zora terbelalak saat dicium Gavin.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Happy reading:)