NovelToon NovelToon
Pewaris Ilmu Pengobatan Terhebat

Pewaris Ilmu Pengobatan Terhebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter Ajaib / Kelahiran kembali menjadi kuat / Spiritual / Action / Dokter Genius / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: RivaniRian21

Brian Kurnia adalah laki laki dari keluarga miskin yang sedang mengambil kuliah disalah satu universitas kedokteran di kota jasin. Karena kebutuhan mendesak untuk membayar pengobatan ibunya, dia nekat melakukan rekaya kecelakaan dijalan raya. Namun naasnya dia bertemu pengendara yang salah, alih alih menginjak rem pengendara itu malah menginjak gas dalam dalam sambil menutup mata dengan kedua tangannya. dengan perasaan menyesal Brian tertabrak mobil tersebut dengan kencang. Setelah Brian ditabrak, dia tidak sadarkan diri dan dalam alam bawah sadarnya dia mendapatkan sebuah warisan jurus medis kuno. Setelah mendapatkan warisan itu dia mengetahui segala hal mengenai semua jenis ilmu pengobatan dan jurus bela diri yang luar biasa dan berhasil membuat banyak wanita suka kepada nya. Dalam perjalanannya Brian berhasil membuat namanya menjadi dikenal diseluruh dunia dengan kemampuan pengobatan dan ilmu beladirinya yang hebat. sampai suatu ketika terjadi invasi dari alam lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RivaniRian21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah Miliaran Rupiah

Setelah menunggu hingga belasan menit, akhirnya pegawai toko itu menyelesaikan satu babak permainan dan meletakkan ponselnya di atas meja, setelah meminum seteguk air, dia berkata dengan santai, “Obat apa yang mau kamu beli?”

Brian menyerahkan resep obat kepada pegawai toko itu, mata pegawai toko itu berbinar binar setelah melihat nama nama tanaman obat yang ada di dalam resep tersebut.

Semua tanaman obat yang tertera di dalam resep itu berkualitas dan sangat mahal, setidaknya dia bisa mendapatkan komisi jutaan Rupiah dari satu resep obat ini.

“Apa benar kamu mau membeli semua tanaman obat ini?” tanya pegawai itu tidak percaya.

“Benar, hanya saja aku tidak tahu apakah apotekmu memiliki semua tanaman obat itu.” jawab Brian.

“Ada, ada. Toko kamu memiliki semua jenis tanaman obat.” Sikap pegawai itu tiba tiba berubah menjadi sopan, sambil tersenyum dia mengatakan, “Silakahkan tunggu sebentar, aku akan mempersiapkan tanaman obat ini untukmu.”

Tidak lama, pegawai itu menjajarkan semua tanaman obat itu di meja. Brian memeriksa semua tanaman obat itu, semua lengkap dan kualitanya juga bagus.

“Berapa? tanya Brian.

Penjual itu mengeluarkan kalkulatornya dan memulai menghitung total keseluruhan bahan obat itu, “Totalnya 506.400.000. bayar tunia atau kartu?”

“Apa? Semahal itu?”

Brian sangat kaget, biairpun dia mempelajari TCm di Universitas Kedokteran Jasin, tapi dia tidak begitu mengerti harga harga tanaman obat.

Awalnya dia mengira bahwa 60.000.000 di kantongnya adalah nominal yang besar, tetapi sekarang itu tidak cukup, dia tidak tahu ternyata untuk membuat satu pil fondasi dasar saja memerlukan biaya yang begitu besar.

“Maaf, aku tidak membawa uang sebanyak itu,” kata Brian dengan canggung.

Senyuman pegawai itu tiba tiba hilang, dengan dingin diaberkata, “Tidak punya uang? Kenapa kamu datang kalau tidak punya uang? Apa kamu sedang mempermainkanku?”

“Maaf, aku tidak menyangka kalau tanaman obat harganya bisa semahal ini.” Brian mencoba menjelaskan.

“Kenapa kamu datang membeli obat jalau tidak tahu harganya?” kata pegawai itu dengan nada tidak senang, “Begini saja, biar aku tidak melakukan pekerjaan sia sia, beli saja sedikit tanaman obat ini.”

Brian berkata, “ Tidak bisa begitu, ini adalah resep untuk membuat satu obat, tidak boleh ada tanaman obat lain yang kurang.”

Resep yang dia tunjukkan hanyalah satu dosis pil fondasi dasar, dia tidak bisa membuat pil itu jika bahan bahannya tidak cukup.

Pegawai itu mengerutkan kening dan berkata, “Kalau begitu turunkan sedikit kualitasnya, asal kamu tahu, tanaman obat yang berumur sepuluh tahun dengan dua tahun itu harganya bisa berbeda sepuluh kali lipat.”

“Tidak bisa, usia dari tanaman obat yang saya tulis di dalam resep obat itu sudah tahun terendah,” jawab Brian.

Pegawai itu mengamuk setelah mendengar perkataan Brian, “Begini tidak bisa, begitu juga tidak bisa, apakah kamu memang datang untuk mempermainkanku?”

“Maaf, saat ini aku tidak membawa cukup uang, aku akan datang lagi setelah mengumpulkan uang yang cukup,” kata Brian dengan merasa bersalah.

“Puih, dasar hantu miskin, tidak tahu kapan baru kamu bisa mengumpulkan uang yang cukup untuk membeli bahan obat ini.” Penjual itu menyimpan semua tanaman obat itu, “Ini semua salahku, lihat saja pakaianmu yang seperti pengemis itu, seharusnya aku tidak perlu repot repot mengeluarkan bahan obat itu untuk mu.”

Pegawai itu sangat marah karena tidak jadi mendapatkan komisi yang dia harapkan.

Brian mengerutkan kening, “Kenapa kamu berbicara seperti itu? Aku sudah meminta maaf karena tidak membawa uang yang cukup, lagi pula kamu adalah pegawai toko ini, menyiapkan obat untuk adalah kewajibanmu, untuk apa kamu mengeluh?”

“Wah kamu malah marah marah sekarang?” Tiba tiba pegawai itu murka, dia berkata sambil menepuk dadanya, “Apa kamu tidak tahu tempat apa ini? ini adalah Klinik Beika, bos kami adalah Pak Xandro. Orang yang biasa datang ke klinik kami itu orang kaya atau pejabat, bukan tempat yang bisa orang miskin sepertimu datangi.”

“Kamu……”

Baru saja Brian mau memarahi pegawai itu, tapi dia menahannya karena mengingat kalau dia adalah penerus Akademi Pengobatan Kuno, tidak perlu perhitungan dengan orang orang materialistis sepertinya.

Memikirkan hal itu, Brian menoleh dan bermaksud untuk keluar dari toko ini, tapi tiba tiba dia melihat pemberitahuan merah besar terpasang di dinding yang bertuliskan “Hadiah Miliaran Rupiah”.

Dia melihat ke bawah, ada beberapa kalimat di situ “Aku Xandro Zifka, secara kebetulan mendapatkan Resep Ajaib Hua Tuo, hanya saja resep itu tidak sempurna, ada tiga tanaman obat yang tidak tertulis dengan lengkap. Siapa saja yang bisa melengkapi tiga tanaman obat ini dan mendapat konfirmasi keasliannya dariku, akan mendapatkan hadiah miliaran rupiah.”

Tertulis juga tanaman obat yang diperlukan untuk Resep Ajaib Hua Tuo, tapi hanya lima belas macam tanaman obat di sana, di bagian belakang ada tiga jenis tanaman obat yang kosong, yang pastinya sedang menunggu seseorang untuk mengisinya.

Brian sangat tertarik pada hadiah yang diberikan, dia mengenal Xandro, bos dari Klinik Beika, senior terkenal dalam pengobatan Tiongkok di Kota Jasin.

Brian mengetahui Resep Ajaib Hua Tuo dengan jelas.

Berdasarkan catatan warisan Akademi Pengobatan Kuno, Hua Tuo adalah lulusan Akademi Pengobatan Kuno, tapi Beliau hanyalah murid luar.

Resep Ajaib Hua Tuo ini juga bukan ciptaan Hua Tuo melainkan Akademin Pengobatan Kuno.

Tidak disangka kesempatan seperti ini datang pada saat dia sedang berpikir bagaimana cara untuk mendapatkan uang untuk membeli tanaman obat untuk membuat pil fondasi dasar.

Brian langsung mengeluarkan penanya untuk mengisi 3 tanaman obat di bagian yang kosong itu.

“Woi, apa yang sedang kamu lakukan? Siapa yang menyuruhmu mencoret coret di sini?”

Brian baru menulis dua jenis tanaman obat dan tiba tiba pegawai itu datang kemudian mendorongnya ke samping.

Setelah beberapa kali diganggu, akhirnya Brian pun mulai emosi dan berkata dengan marah, “Apa yang kamu lakukan?”

“Itu juga yang ingin aku katakan padamu, kamu tahu apa tidak tempat apa ini? Ini adalah Klinik Beika, bukan tempat di mana kamu bisa seenakanya mencoret coret sesuka hati,” jawab pegawai itu.

Brian menjawab dengan marah, “Bukankah ini sebuah pertandingan? Kenapa aku tidak boleh menulis di sini?”

“Apa kamu begitu miskin hingga menjadi gila? Memang hadiah miliaran rupiah itu bagus, tapi apa hubungannya denganmu?” jawab pegawai itu dengan meremehkan Brian.

Awal awal pemberitahuan ini ditempel disini, banyak sinse terkenal yang datang utuk mencoba, tapi akhirnya mereka semua gagal.

Begitu banyak jenis tanaman obat di dunia ini, menebak tiga jenis tanaman obat ini bahkan lebih susah berkali kali lipat dibandingkan memenangkan lotre.

Bahkan Pak Xandro juga tidak bisa mengisi tiga jenis tanaman obat itu, begitu banyak sinse terkenal yang gagal, dia tidak percaya kalau pemuda miskin ini bisa berhasil.

“Bukankah ini adalah pertandingan terbuka, kalau begitu siapa saja bisa mencobanya,” Brian berkata dengan dingin.

“Memang untuk dicoba oleh orang orang, tapi bukan sembarangan orang bisa mencore coret di sini, apakah menurutmu miliaran rupiah bisa diambil sembarang orang? Kalau kamu bisa mengisi kekurangan dari resep Ajaib itu maka aku adalah reinkarnasi Hua Tuo,” Jawab pegawai itu.

“Kenapa ribut sekali, Laurento?”

Pada saat ini, seseorang pria tua yang berwibawa keluar dari ruangan pengobatan Tiongkok.

Biarpun rambut pria itu sudah memutih, tapi wajahnya sangat cerah dan terlihat sangat energik, Beliau adalah bos dari Klinik Beika, Xandro, Pak Xandro.

“Pak Xandro, Anda sudah datang.”

Penjual yang Bernama Launtaro itu seketika menjinak setelah melihat kedatangan Xandro.

“Apa yang terjadi, kenapa kamu berteriak di toko?”

Sambil berkata Xandro melirik ke arah papan pemberitahuan, seketika dia kaget saat melihat dua tanaman obat yang ditulis oleh Brian.

“Pak Xandro, pemuda miskin ini tidak memiliki uang dan membuat onar di toko, barusan dia juga mencoret coret papan pemberitahuan kita…..”

Launtaro masih saja berbicara tanpa henti dan tidak memperhatikan ekspresi wajah majikannya.

Xandro sama sekali tidak menghiraukan Launataro, dengan sangat antusias dia berkata kepada Brian, “Kamu yang menulis dua tanaman obat ini?”

Belum sempat mendapat jawaban dari Brian, Launtaro menyela, “Dialah yang menulis sembarangan di sana, kalau bukan aku menghentikannya tepat waktu, dia pasti akan menuliskan tanaman obat ketiga. Pak Xandro jangan marah, aku akan segera menghapusnya…..”

Sebelum Launtaro menyelesaikan kata katanya, Xandro langsung menamparnya, “Kurang Ajar! Segera minta maaf kepada pemuda ini.”

“Hah?” Launtaro terbengong dan terdiam di sana.

Sekali lagi Xandro memarahinya, “Kamu tidak dengar? Cepat minta maaf kepada pemuda ini.”

“Aku…..” Launtaro masih belum mengerti apa yang sedang terjadi di sini, tapi dia tidak mungkin mengabaikan perkataan Pak Xandro, dengan penuh hormat dia mengatakan, “Maafkan saya.”

“Hari ini akhirnya aku mengerti bagaimana toko besar menindas pelanggannya, spanduk kalian ini berarti langit tahu semua apa yang kalian lakukan, kata kata ini sangat tidak cocok dengan klinik kalian!”

“Maaf, aku tidak mendidik pegawai ku dengan disiplin, aku meminta maaf lagi padamu.”

Setelah Xandro memjnta maaf, kemudia dengan penuh Hasrat dia berkata, “Apa kamu benar benar bisa melengkapi Resep Ajaib Hua Tuo ini?”

1
Aman Wijaya
jooooz pooolll lanjut terus
Aman Wijaya
jooooz pooolll Thor lanjut
Aman Wijaya
jooooz jooooz gandos lanjut terus Thor semangat semangat semangat
Syahrian
😍
Syahrian
🙏👍
Syahrian
👍
Syahrian
💪🙏
Aman Wijaya
jooooz pooolll Thor
Aman Wijaya
markotop top top top lanjut terus
Aman Wijaya
mantab Brian
Aman Wijaya
mantab Thor lanjut
Aman Wijaya
semangat Brian jadilah orang yang rendah hati dan bantu orang yang membutuhkan jasa akupunktur demi semua orang yang membutuhkan
Aman Wijaya
lanjut
Aman Wijaya
mantab lanjut terus
Syahrian
💪🙏
Syahrian
💪
Angah Carlos
Jasin Melaka
Syahrian
👍
Syahrian
💪
Gege
remake ceritanya kereen tor.. alurnya mirip bangeed.. semangaatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!