NovelToon NovelToon
Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.

Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9 Tahap Awal

Suara heels melangkah begitu sangat indah menghampiri orang-orang yang menatapnya dengan wajah schok seperti melihat hantu.

"Arini!" sahut Meisya akhirnya bersuara ketika Arini masih menggenggam cincin tersebut berdiri di depannya.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu? Apa di belakangku ada hantu?" tanya Arini sembari menoleh ke belakangnya dengan ekspresi wajahnya memberi senyuman penuh arti.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Mona langsung kesal dan bahkan menghampiri Arini.

"Ini adalah keluargaku dan apa salah jika aku menghadiri acara pertunangan kakak yang selama ini aku sayangi," jawabnya.

"Heh, tidak ada yang mengundang dan jangan menganggap kami keluargamu!" tegas Mona.

"Benarkah! apa aku harus memanggil pengacara untuk menentukan siapa keluarga sebenarnya?" tanya Arini.

"Apa maksud mu hah! Kau pikir masih memiliki aset dan ingin mengambilnya kembali?" tanya Mona.

"Terus mendebatku Mona dan bersuaralah lebih tinggi lagi, agar pembicaraan ini semakin panjang dan para wartawan mendengarnya. Aku tidak tahu besok pagi berita apa yang akan muncul, apakah berita pertunangan atau berita lebih hot lagi,"ucap Arini pelan.

"Mona sudah cukup!" Meisya menghentikan adiknya itu dan bagaimanapun dia tidak boleh mencari nama baiknya sebagai seorang selebritis.

Arini tersenyum mendengar melihat kepanikan di wajah kakaknya.

Meisya ingin mengambil cincin pertunangan itu dari tangan Arini. Namun Arini menjauhkan tangannya dengan sengaja mempermainkan Meisya.

"Santailah, jangan terburu-buru seperti itu," ucap Arini dengan tersenyum.

"Arini kamu jangan bermain-main di sini dan mengacaukan acara ini. Saya akan memanggil security untuk mengusir kamu," sahut Irena.

"Kenapa keluargaku begitu tega melakukan semua itu kepadaku dan mengusirku dari acara pertunangan mewah hasil kerja keras kedua orang tuaku," jawabnya.

"Arini kamu...."

"Ma tolong!" Meisya lagi-lagi mencegah keributan.

"Ini bisa berdampak pada karirku, aku mohon untuk mengendalikan diri," ucap Meisya mengingatkan ibunya itu.

"Terima kasih. Kak, selalu membelaku," ucap Arini dengan tersenyum dan memberikan cincin pertunangan tersebut.

"Lanjutkan pertunangannya," ucap Arini tersenyum penuh arti.

Meisya langsung mengambil cincin itu dan mencoba untuk tenang melanjutkan pertunangannya dengan memasukkan cincin tersebut ke jari manis Aditya.

Suara mereka memang tidak terlalu keras sehingga tidak banyak orang mendengar tetapi mungkin Aditya mendengar pembicaraan keluarga itu secara samar-samar, dia bukan tipe laki-laki yang ikut campur dan hanya menanggapi dengan santai.

Tepuk tangan kembali diberikan para tamu ketika pasangan itu sudah selesai bertukar cincin. Meisya memberi senyuman agar wajahnya terlihat cantik saat di potret.

Tetapi senyum itu tampak tidak tulus dan tidak terlihat bahagia, justru ada kekhawatiran dan apalagi Arini sudah berdiri di sampingnya yang juga tersenyum bahagia seolah ikut bahagia atas pertunangan itu sembari bertepuk tangan.

Meisya bahkan menoleh ke arah Arini dan lagi-lagi Arini memberi senyuman kepadanya.

Setelah itu Arini menghampiri Aditya dan mengulurkan tangannya. Meisya memperhatikan gerak-gerik adiknya itu

"Selamat Kak Aditya atas pertunangannya," ucap Arini dengan tersenyum.

"Terima kasih," sahut Aditya menyambut uluran tangan itu.

Arini tidak melepaskan begitu saja dan saling menatap dengan Aditya. Meisya tiba-tiba saja merasa panik dengan tingkah Arini. Sementara Mona dan Dellon sejak tadi tampak begitu kesal dan juga Irena.

Di pesta acara pertunangan itu Arini terlihat menikmati minuman yang ada di sana sembari mengobrol bersama tamu, dia sangat elegan tertawa pada tamu wanita sekitar berusia 50 tahun yang berada di sana

Irena, Mona dan Meisya dari kejauhan sejak tadi memperhatikan Arini.

"Apa yang dilakukan anak itu? kenapa tiba-tiba saja dia muncul dan membuat kekacauan hari ini," ucap Irena.

"Jangan-jangan dia ingin kembali mengambil aset keluarganya," sahut Mona.

"Dia tidak akan bisa melakukan itu. Anak itu terlalu bodoh untuk bertindak seperti itu," jawab Irene.

Insting Arini ternyata cukup kuat, menyadari ada yang memperhatikannya membuatnya menoleh, dengan senyumnya mengangkat gelas kepada ketiga orang yang sekarang sangat fokus memperhatikan.

"Wanita itu benar-benar!" Mona lagi-lagi begitu sangat kesal.

***

Setelah acara pertunangan selesai, keluarga Meisya kembali ke rumah mereka dan termasuk Dellon yang ternyata tinggal di rumah itu ketika menikah dengan Mona.

"Bibi taruh barang-barang saya di kamar saya!" mereka melihat ke arah pintu dan entah sejak kapan Arini berada di sana dengan membawa koper.

Pelayan di rumah itu menurut dan menjalankan perintahnya.

"Siapa yang menyuruhmu untuk tinggal di rumah ini hah!" sahut Mona.

"Kenapa kamu begitu takut! Ini rumahku," jawabnya dengan santai.

"Kau tidak sadar jika kau tidak punya apa-apa lagi hah," ucap Mona.

"Benarkah! apa hanya sebuah dokumen bisa membuktikan bahwa aku tidak memiliki apa-apa. Jika kalian menganggap kau bodoh dan maka orang-orang tidak bodoh. Dokumen tidak akan mengubah status kepemilikan aset dan sebelum aku mati rumah ini tetap menjadi milikku," jawabnya membuat Mona terdiam.

"Kalau kalian tidak suka maka tinggalkan saja, bukankah kalian masih memiliki aset yang banyak, aset yang diambil secara licik dari tanganku dan juga Perusahaan," ucapnya.

"Apa sebenarnya tujuan kamu Arini? Kamu tidak pernah muncul dan sekarang memperlihatkan diri kamu, kamu ingin mengambil semua aset-aset keluarga kamu?" tanya Irena.

"Tepat sekali," sahut Arini dengan bertepuk tangan.

"Mama ternyata tidak melupakan jika apa yang kalian miliki saat ini adalah milik keluargaku dan benar aku ingin mengambilnya kembali, bagaimana apa itu satu hal yang menarik?" tanya Arini.

"Kamu tidak akan bisa melakukan hal itu dan jangan membuang-buang waktu," sahut Irena.

"Waktuku sudah banyak terbuang dengan kehidupan penuh sandiwara. Jadi ketika membuang waktu untuk sebuah aset, maka itu hal yang sangat menarik," jawabnya dengan santai.

Mata Arini melihat ke arah Dellon. Arini tersenyum menghampiri pria yang sejak tadi diam saja.

"Kamu apa kabar Dellon, kenapa tidak menyapaku dan hanya memperhatikanku sejak tadi? Kamu ternyata semakin tampan," ucap Arini mengedipkan sebelah matanya.

"Apa yang kau lakukan!" Mona langsung mendorong bahu Arini dan berdiri di depan suaminya.

"Kau jangan menjadi wanita gatal menggoda suami orang, kau pikir dengan kau tiba-tiba muncul seperti ini dan aku takut padamu hah! Aku tidak peduli seperti apa dirimu sekarang. Dalam otakku dirimu hanya wanita bodoh dan tidak akan pernah bisa melakukan apa-apa!" ucap Mona yang penuh penegasan yang tidak terima suaminya digoda.

"Santai Mona, aku tidak bermaksud apapun kepada suamimu. Dia bukan tipeku lagi. Aku tidak tertarik sama sekali dengan dia, tetapi aku juga tertarik dengan pria tampan," jawab Arini melihat kearah Meisya.

"Pria yang sudah bertunangan," lanjutnya membuat Meisya kaget.

Perkataan dan tatapan Arini penuh dengan arti dan entah mengapa Meisya sejak tadi terdiam merasa ada sesuatu dengan kedatangan adik tirinya itu kembali.

"Ayo sayang kita pergi dari sini, wanita ini gila," Mona takut suaminya diambil langsung narik tangan Dellon.

Tetapi Dellon masih melihat ke arah Arini dan dengan santainya Arini melambaikan tangannya yang sengaja membuat Mona.

"Kamu harus berpikir seribu kali jika ingin tinggal di rumah ini, kamu mengenal siapa saya," sahut Irena memberi peringatan yang ditanggapi dengan senyuman oleh Arini.

Irena juga meninggalkan ruang tamu tersebut dan sekarang hanya tinggal Meisya dan Arini dengan keduanya saling melihat satu sama lain dengan tatapan penuh arti.

Bersambung....

1
Sunaryati
Sayang Arini tidak mendengar percakapan mereka, jika dengar bisa diperlihatkan Aditya.
Sunaryati
Tipo Arini bukan Aluna
Sunaryati
Benar dugaanku Dellon akan menggaji Meysia, sebenarnya kasihan, tapi itulah harga yang B harus kalian bayar atas perbuatannya pada Aluna
Sunaryati
Dellon pasti memanfaatkan keadaan Meysia, yang sedikit kehilangan kesadaran karena mabuk. Sedangkan Arini dan Aditya makin dekat.
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Sunaryati
Arini kamu itu CEO kok bisa keluyuran, bukankah tugasmu berat harus memperbaiki perusahaan karena kekacauan yang dibuat Dellon. Katanya mau membuat perusahaan peninggalan orang tuamu lebih berkembang. Jangan fokus balas dendam. Membuat perusahaan semakin bagus itu juga cara balas dendam.
Sunaryati
Arini kamu benar- benar total balas dendammu, kepada semua yang merebut dan menikmati harta peninggalan orang tuamu yang sepenuhnya menjadi milikimu.
Sunaryati
Kebohongan tidak selalu menang, Dellon. Meysia apa kau bisa sabar menghadapi Aditya yang tampaknya hatinya mulai goyah, karena tingkahmu. Jika kau bisa terus sabar dan mengalah, semoga tak lelah
Sunaryati
Meysia semoga kesombongan kamu membawa kehancuranmu. Seperti sumpah Psk Anton. Dan Meysia juga putus pertunangannya dengan Aditya, karena Aditya semakin tertekan dan tidak nyaman karena banyak tuntutan dari Meysia.
Sunaryati
Kamu benar Aditya, Meysa baru tunangan belum jadi sudah mau mengendalikan kamu. Mantaap dengan ketegasanmu, masalah perusahaan. Firasat nenekmu mungkin benar kalau Masa bukan wanita baik. Seharusnya kamu juga merasakan jika keluarga Meysa tidak baik, karena menguasai semua peninggalan orang tua Arini.
Sunaryati
Semua dilanda ketakutan, yang membuat Arini semakin mudah melumpuhkan semuanya
Ninik
seneng ada cowok kaya Aditya tegas dan g bisa diatur oleh perempuan blm jadi istri lagaknya dah lebih2 dari istri sah yg nglabrak pelakor aja
Ida Mamanya Akas
putusin aja si Mesyanya, dit....
Sunaryati
Semoga apa yang menjadi milikmu kembali, Arini
Sunaryati
Apakah orang tua Arini tidak meninggalkan wasiat, seharusnya semua milik orang tuanya jadi milik Arini, karena dia satu- satunya ahli waris.
Sunaryati
Buktikan kamu bisa Arini
Sunaryati
Ambil saham Dellon untuk mengurangi uang di perusahaan, maka dia tak punya hak suara lagi, alias msti kutu.
Sunaryati
Kenapa semua orang di rumah itu tidak melakukan apapun selain mendebat, apa Arini punya sesuatu yang bisa membuat mereka tidak berani melawan dengan kekerasan pada Arini?
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sunaryati
Kamu bisa saja membuat Meisya semakin kalap 🤣🤣🤣
Sunaryati
Meisya tambah marah nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!