NovelToon NovelToon
Skandal Madu Presdir

Skandal Madu Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Poligami / Selingkuh / Balas Dendam
Popularitas:74.3k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

Menjadi istri kedua hanya untuk melahirkan seorang penerus tidak pernah ada dalam daftar hidup Sheana, tapi karena utang budi orang tuanya, ia terpaksa menerima kontrak pernikahan itu.


Hidup di balik layar, dengan kebebasan yang terbatas. Hingga sosok baru hadir dalam ruang sunyinya. Menciptakan skandal demi menuai kepuasan diri.

Bagaimana kehidupan Sheana berjalan setelah ini? Akankah ia bahagia dengan kubangan terlarang yang ia ciptakan? Atau justru semakin merana, karena seperti apa kata pepatah, sebaik apapun menyimpan bangkai, maka akan tercium juga.

"Tidak ada keraguan yang membuatku ingin terus jatuh padamu, sebab jiwa dan ragaku terpenjara di tempat ini. Jika bukan kamu, lantas siapa yang bisa mengisi sunyi dan senyapnya duniaku? Di sisimu, bersama hangat dan harumnya aroma tubuh, kita jatuh bersama dalam jurang yang tak tahu seberapa jauh kedalamannya." —Sheana Ludwiq

Jangan lupa follow akun ngothor yak ...
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
Tiktok @Ratu Anu👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Dia Sangat Pemarah

Menjelang sore, ponsel milik Luan diberondongi oleh panggilan masuk dari Batari, karena ponsel milik Sheana tak bisa dihubungi.

"Lu, di mana kamu?" tanya Batari dengan cepat setelah panggilan terhubung. Saat ini Luan dan Sheana masih di panti jompo, sementara di rumah sudah ada Ruben yang menunggu kepulangan mereka.

Sedari tadi pria itu duduk dengan tatapan dingin yang menusuk sambil mengetuk-ngetuk pinggiran sofa menggunakan jari telunjuknya.

"Aku di panti jompo, Bi, jenguk ibunya Nyonya Sheana," jawab Luan yang menunggu di dalam mobil.

"Cepat bawa Nyonya Sheana pulang. Tuan Ruben terlihat marah, andai tidak bisa dikendalikan, kesempatanmu bekerja hanya akan habis sampai hari ini!" ucap Batari memberikan peringatan kepada Luan. Kemudian langsung mematikan panggilan supaya Luan tidak banyak alasan.

Luan berdecih dan tersenyum miris.

"Orang kaya selalu saja semena-mena, tidak ayahnya, tidak anaknya, sama saja!" gerutu Luan, kemudian keluar untuk menjemput Sheana yang masih di ruangan ibunya.

Tok ... Tok ... Tok ...

Mendengar ketukan pintu, Sheana yang sempat terlelap langsung membuka matanya lebar-lebar. Dia melirik jam di atas nakas, ternyata sudah jam empat sore, artinya satu jam lagi Ruben pulang. Ya, meski tidak pulang ke rumahnya, tapi dia tahu jadwal kerja suaminya.

Ceklek!

Sheana membuka pintu, dia tampak terkejut saat mendapati Luan berada di hadapannya.

"Nyonya, kita harus pulang sekarang. Karena Tuan Ruben sudah menunggu di rumah," ujar Luan.

Mendengar itu tentu saja membuat Sheana terperangah. Ini semua pasti karena dia pergi tanpa mendapatkan persetujuan Ruben. Dia yakin pria itu akan memarahinya. Namun, tidak apa-apa. Karena dia sudah cukup bersyukur bisa bertemu dengan ibunya.

"Iya, saya akan pamit dulu pada ibu. Nanti saya menyusul ke parkiran," balas Sheana yang langsung mendapat anggukan dari Luan.

Wanita itu pun kembali ke dalam, dia melihat ibunya yang terlelap, jadi dia tak tega untuk membangunkannya.

"Bu, Shean pulang dulu ya. Nanti Shean pasti datang lagi. Semoga saja ibu cepat pulih ya, supaya kita bisa ngobrol lebih banyak seperti dulu," ucap Sheana untuk pamit. Kemudian dia mengecup kening Fadya cukup lama. Mengalirkan rindu yang bahkan sudah hadir sebelum mereka berpisah.

*

*

*

Mobil yang dikendarai Luan baru saja melewati gerbang, tapi Ruben yang sudah menunggu dari tadi seakan tak memiliki kesabaran. Dia bangkit dari sofa dan melangkah lebar menuju teras rumah.

Belum juga membuka pintu mobil, Ruben sudah melakukannya lebih dulu dan menarik tangan Sheana hingga langkah wanita itu terseok-seok mengikuti langkah Ruben.

"Berani sekali kamu pergi dari rumah tanpa seizinku!" ucap Ruben disela-sela langkah mereka menuju kamar. Sheana tak bisa meronta maupun melawan, dia hanya mampu menurut sambil merasakan sakit di pergelangan tangannya. Bahkan siapapun di rumah ini tak ada yang mampu membela, karena tak ingin kena amukan dari majikan mereka.

Brak!

Suara pintu yang ditutup dengan kasar. Sementara tubuh Sheana dilempar ke atas kasur sampai dia terjerembab. Disusul Ruben yang juga naik dan menahan wanita itu agar tidak ke mana-mana.

"Punya keberanian sebesar apa kamu sampai bertindak seenaknya seperti ini? Kamu pikir aku akan mentolerirnya dan memaafkan ketidakpatuhanmu ini?" ucap Ruben sambil mencekal kedua tangan Sheana di atas kepala, sementara kedua kakinya ada di antara tubuh Sheana.

"Ma—af, Tuan, saya tidak bermaksud begitu. Saya terlalu emosi hari ini karena baru tahu jika ibu saya dipindahkan ke panti jompo," jawab Sheana sedikit terbata, karena dia cukup takut melihat wajah Ruben yang memerah bercampur emosi.

"Cih, bukannya berterima kasih kamu malah emosi? Benar-benar wanita congkak kamu ya!" cetus Ruben, tangannya berpindah mencengkram dagu Sheana. Sehingga Sheana tak bisa bebas menggerakan kepalanya. Bahkan di saat wajah Ruben berada tepat di samping telinganya. "Dengarkan aku, kamu tidak boleh pergi tanpa mendapat izin dariku. Karena sekarang kamu milikku sepenuhnya. Andai itu terjadi lagi, aku akan mengembalikanmu ke keluargamu yang miskin itu. Ingat, saat itu kalian akan lebih hancur!"

Mata Sheana memerah, tangannya terkepal, sementara dadanya kembang kempis menahan semua perasaan kesal dan marah yang menjadi satu. Kenapa? Kenapa dia tak bisa melawan sedikit pun?

"Kamu mengerti?" bisik Ruben lagi, sampai hembusan napasnya mengenai leher Sheana.

Wanita itu segera menganggukkan kepala. Setelah itu baru Ruben bangkit dari atas tubuh Sheana. Namun, mimik dan tatapan matanya tak berubah. Bahkan dia kembali memberikan ultimatum.

"Karena kamu telah membangkang hari ini. Maka kamu tidak boleh keluar dari kamar selama tiga hari. Dan selama itu persiapkan dirimu untuk pergi ke rumah sakit, datang bulan sialaanmu itu sudah selesai kan?" cetus Ruben dengan tatapan nyalang, Sheana yang sudah berhasil mendudukan tubuhnya kembali mengangguk, dan setelah itu Ruben langsung meninggalkan kamar, dia kembali menutup pintu dengan keras, sampai Sheana ikut berjengit karena terkejut.

"Dia sangat pemarah," lirih Sheana.

Di luar Ruben bertemu dengan Luan. Langkahnya sontak berhenti dan menatap pemuda itu dengan tatapan tajam. Bak predator yang hendak memangsa.

"Kau—" tunjuknya tepat di wajah Luan, pemuda itu langsung menundukkan kepala, tapi bukan karena takut, tapi demi mempertahankan pekerjaannya, "awas saja kalau membuat kekacauan lagi. Aku akan memecatmu hari itu juga!" ucap Ruben, merealisasikan peringatan Batari. Ternyata sang bibi memang tidak main-main.

"Maaf—" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Ruben sudah lebih dulu melenggang masuk ke dalam mobil. Setelah kendaraan roda empat itu pergi, Luan langsung menghela napas lega.

'Fyuh ... untung aku masih punya kesempatan.'

1
Dew666
🍦🍡
phity
sepertinya yg membunuh ibunya luan ruben dan sandra
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Lusiana_Oct13
Kyk tuan teres baik yg jahat si Ruben sama Sandra
Atik A
semangaaatt Othor lanjuuttt
Dien Elvina
wah kyk nya rahasia mereka bakal d spill sedikit demi sedikit sama kk othor 🤭 apa s Ruben dan mama nya yg jadi dalang pembunuhan ibunya Luan 🤔
Muffin🌸: Hai sahabat pembaca!
Aku baru aja rilis cerita baru berjudul “Menjebak Cucu Presdir” ✨
Satu kesalahan kecil… membuat Cleona terikat dengan pria asing.
Apakah pertemuan itu akan menghancurkannya, atau justru membuka jalan menuju takdir berbeda? 🤔
🔥 Jangan lupa mampir dan ikuti kisahnya yaa~
total 1 replies
Ikaaa1605
Semangat up mba othor
Niͷg_Nσͷg🕊
wahhh jangan2 yang membunuhhh ibunya Luan, adalah Ruben. Dan Secara tidak langsung nyonyah Sandra juga terlibat, mungkin nyonyah Sandra seringkali curhatt sama Ruben. Dan Ruben sebagai anak, ikutan geramm dan akhirnya nekat membunuhh ibunya luan. Dan perbuatan Ruben di ketahui felicia, makanya Ruben selalu tunduk sama felicia.

wahhh wahhh...Tuan Teres mulai perhatian sama Luan. jangan2 beliau yang menyuruh para preman untuk mengeroyokk luan? 🤔 buktinya beliau tahu, kalau luan habis di keroyokk. pasti Tuan Teres sedikit demi sedikit mulai mengetahui siapa luan yang sebenarnya. makanya beliau diam saja, dengan apa yang luan dan shiena lakukan. meskipun beliau tahu semuanya.
Lusiana_Oct13
Hmmmm terlalu murahan gk si si sheana wlpn gimana pun tmh tangga km apa pantas km tidur dgn lelaki lain ??
Momz Haikal Sandhika
tuan tares kah?
Atik A
lanjuuuttt
Zahraputri Putri
paling bapake ruben lak gk yo ruben dewe
*Septi*
kenapa curiga ke adiknya Ruben ya..
Ikaaa1605
Lanjutttt dong
Ikaaa1605
Lanjuttttt dong
Dien Elvina
waduh hubungan Sheana dan Luan sdh sejauh itu ..kira² siapa ya yg membututi mereka dan menghajar Luan 🤔 antara 3 suruhan Felicia, Ruben atau tuan Tares 🤭
Niͷg_Nσͷg🕊
siapa kira2 orang yang menyuruh para premann , untuk menghadang perjalanan luan dan sheana? 🤔 Ruben kah, atau adiknya Ruben? atau malah Tuan Teres? 🤔 tapi kok aku mikirnya malah Tuan Teres yaa? 🤔 siapa tahu Tuan Teres mau melakukan Tes DNA tentang siapa sebenarnya Luan. soalnya kalau mendekati Luan di kediamannya, terlalu banyak Resiko. makanya Tuan Teres menyuruh orang2 itu mencari sample untuk melakukan Tes DNA.

tapi siapapun mereka? semoga ini adalah jalan, di mana Luan dan shiena mendapatkan perlindungan. apalagi sekarang ini, Ruben dan felicia sudah mulai menggilaa. kalau Tuan Teres mengetahui lebih cepat, tentang asal usul Luan. setidaknya luan akan mendapatkan perlindungan dari ayahnya. jangan smapai nasib Luan akan sama dengan ibunya.
Laila Isabella
terbaik karya mu..
Lusiana_Oct13
Kenapa gk di tamatin dulu yg ini sich thor jd kelamaan nunggu update nya 🙏🙏🙏
Atik A
kasihan sheanaa😭😭
Asa Asa
eeaah kan kan kan ternyata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!