NovelToon NovelToon
Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Wanita Karir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama nayfa

" Tolong Duk, kakek titip mereka padamu, kakek takut tak mampu lagi bertahan di dunia yang keras ini kasihan mereka jika kakek sudah tiada." ucap pria tua itu kepada ku, aku melihat ke arah dua anak kecil saling bergandengan, mata mereka yang biru safir menatapku dengan harap.
" Baiklah kek, saya akan menjaga mereka, tapi saya minta maaf saya tidak bisa memberikan mereka fasilitas, kakek tau kan keadaan saya juga sedang sulit." Ucapku jujur dan kake itu mengangguk.
" Saya percaya padamu Duk, saya titip mereka, dan terimakasih..." ucap pria tua itu dan pergi meninggalkan kedua anak kecil itu di hadapanku, mata mereka yang tajam serta indah, membuat siapa saja akan merasa tak tega. dua Anka kecil yang ku bawa pulang membuat kehidupan ku berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Transaksi pertama di pasar

Antika dan suaminya sepakat sementara mereka menjual ke ruang virtual dulu, hingga mendapatkan tempat di dunia nyata agar tidak di curigai oleh warga sekitar.

Setelah berhasil menjual hasil panen, hanya menyisakan 1 peti lombok satu peti tomat dan sekarung kangkung segar, rencananya mereka akan mencoba menjual di depan rumah, Antika melihat layar hologramnya dan ternyata, poin yang dia dapat lumayan dari tiga jenis, berbeda dengan suaminya yang tidak mendapatkan poin hanya mendapatkan bahan pupuk, dan bibit padi.

" Lah kok beda ya mas, ?" Tanya ku heran, saat aku bingung Tejo tiba-tiba bersuara kembali.

" Maaf tuan, sistem tuan dan nyonya berbeda hasilnya, walau tuan dan nyonya mengerjakan misi bersama namun mendapatkan hasil yang berbeda, jika nyonya mendapatkan poin, berbeda dengan tuan yang hasilnya mendapatkan benda yang bisa di gabungkan jika sudah terkumpul, jika sudah di gabungkan akan menjadi sebuah benda yang lebih canggih." Ucap tejo, menjelaskan perbedaan hasil sepasang suami istri itu.

" Oh...jadi kalo saya hanya dapat hasil poin tapi suami saya mendapatkan benda atau barang tanpa tukar poin ya, seperti poin di tukar ke barang!!" Ucapku yang mulai mengerti dan di benarkan oleh Tejo.

" Kita istirahat ma, besok kita pikirkan lagi kita butuh tenaga untuk hari esok dan seterusnya." Mas Aldi mengingatkan ku, setelah bersih-bersih kami mengobrol dan mengecek hasil, tak butuh lama Antika dan Aldi terlelap.

Esok harinya setelah menjalankan wajib tubuhnya, Antika dan Aldi masuk ke ruang virtual, sebelum pergi mereka menanam padi yang di dapat dari sistem, ternyata tiga baris petak tanah itu tertanam padi semua.

" Kita bungkus lombok ini, sebagian atau kita taruh di warung mbok Iyah?" ucap mas Aldi.

" Sebentar mas aku kerumah mbok Iyah dulu mumpung masih subuh, pasti mbok masih di rumah belum ke pasar." jawabku.

Antika pergi kerumah mbok Iyah, benar saja saat Antika sampai, ternyata mbok Iyah baru membuka pintu hendak pergi ke pasar.

" Assalamualaikum mbok," Ucapku saat sudah di depan rumah mbok Iyah.

" Walaikumsalam, loh Antika ada apa nak kesini?" mbok Iyah bertanya dengan heran, setelah menjawab salamku.

" Mbok mau kepasar ya?" tanya ku basa basi.

" Iya nak, mumpung masih pagi, dan sayuran juga masih pada segar." jawab mbok Iyah.

" Begini mbok, Saya ada lombok dan tomat di rumah hasil panen punya teman, minta jual kan, siapa tau mbok minat." ucapku menawarkan ke mbok, tak sepenuhnya ucapanku bohong.

" Banyak gak nak Tika? Mbok lihat boleh?" Tanya ya, aku mengangguk.

" Mari mbok, " Tawarku, saat hendak mau berbalik jalan, mbok Iyah memanggil anak bungsunya.

" Dani.." Panggil mbok Iyah.

" Iya mbok ada apa?" tanya Dani heran, gak biasanya mboknya berteriak memanggilnya.

" Tolong kamu anter mba Tika, kasihan masih gelap nak." ucap mbok Iyah, pandangan Dani langsung mengarahkan, dia menatapku heran.

" Baiklah, Dani antar mba Tika dulu." jawab Dani, setelahnya dia mengambil motornya dan menghidupkan mesin motor erbonex.

" Nak naik lah, biar Dani yang antar kamu, mbok nyusul sama Yusuf kerumahmu." Ucap mbo Iyah, memintaku duluan.

" Baik mbok, saya tunggu di rumah mbok." ucapku, sebelum pamit meninggalkan rumah dan warung mbok Iyah.

" Terimakasih mas Dani, " ucapku tulus.

" Sama-sama mba, Dani pulang dulu, assalamualaikum." Dani pergi meninggalkan halaman rumah reotku, setelah berpamitan.

Tak lama Dani pergi, mbok Iyah yang di gonceng Yusuf anak sulungnya, mendekati rumah Antika.

" Assalamualaikum nak, " Ucap mbok Iyah.

" Walaikumsalam, Maria mbok lihat kedalam, lebih terang cahaya lampunya." Tawarku setelah menjawab salam mbok Iyah.

" Ini mbok, coba di lihat dulu, " Ucapku mengizinkan wanita paruh baya itu mendekat.

" Wah banyak sekali, terlihat baru di petik masih segar." Ucap mbok Iyah dengan mata berbinar.

" Ini apa nak?" tanya mbok Iyah yang melihat buntalan karung.

" Ini kangkung mbok, sebentar ku buka dulu buntalan nya biar mbok lihat sendiri." Jawabku dan membuka ikatan karung itu, hingga terbuka dan terlihat kangkung yang hijau dan sangat segar.

" Ini mbok ambil semua ya, ada berapa kilo lombok tomat mu ini?" Tanya mbok Iyah.

" Jujur aja mbok, saya gak tau beratnya ada berapa kilo." Ucapku jujur.

" Ada timbangan gak nak?" tanya mbok Iyah.

" Gak ada mbok, kan kami gak pernah jualan beginian." ucap ku jujur.

Mbok Iyah mencari anaknya, dan memanggilnya.

" Tolong kamu pulang ambilkan timbangan mbok di warung." ucap perintah mbok Iyah.

" Oh ya suf sekalian suruh Dani kesini bawa kerombong ya." lanjutnya.

" Iya mbok, " Jawab Yusuf sebelum pergi.

" Nak Tika dapat lombok dan tomat dari mana, dan itu sayurnya seger betul seperti baru di panen!" Mbok Iyah bertanya, dan ucapnya tak ada yang di buat-buat, mbok Iyah sangat senang mendapatkan lombok dan tomat segar dari pengelihatannya.

" Dari teman mbok, dia punya kebun." jawabku tak sepenuhnya kebohongan, belum waktunya orang lain tau atau kalo bisa tidak tau sama sekali.

" Mbok timbang ya nak, " mbok Iyah lekas menimbang lombok itu semua, Antika menyiapkan karung bersih untuk hasil timbangan.

" Wah Nak, ini ada 60 kg, aduh...mbok gak bisa ambil semua nak, modal mbok gak cukup." Ucap mbok Iyah tak enak hati.

" Gak apa mbok, mbok bisa ambil seperlunya aja," Jawab ku ramah, tak ingin aku memaksa wanita paruh baya ini membayar semuanya karena emang ini hanya ingin mencobanya dulu, berapa berat satu peti nya.

" Ini mbok ambil 10 kg aja ya nan, tomatnya juga mbok ambil 30 kg aja gak apa kan nak, ini tomat mu 70 kg, kamu bisa tawarkan di warung Ipan di depan, atau mau mbok telponan orangnya." Ucap mbok Iyah, menawarkan saudaranya yang berjualan di pasar.

" emang amang Ipan belum belanja mbok?" tanya ku heran soalnya setau ku kalo di pasar sudah ada langganan suppliernya.

" Sepertinya belum nak, Klo lombok tomat biasanya Ipan ambil dari pengepul, coba mbok tanyakan ya mumpung masih pagi.

" Iya mbok." jawabku.

Mbok Iyah meminta, Yusuf menelpon pamannya, saat tersambung mbok Ipan langsung mengobrol panjang kali lebar dengan saudaranya, dan saat meminta video mbok Iyah meminta izin Antika, Antika mengizinkan , langsung meminta antar ke pasar aja, di tunggu ternyata Ipan gak dapat pemasuk lombok dan tomat hari ini, karena lombok tak sebanyak seperti biasanya yang masuk pasar.

" Mas, Tika pergi dulu ya antar ini semua, mas gak apa kan di rumah dulu." Izin ku dan di anggukan olehnya, walau tadi sempat berdebat, namun di tengahi oleh mbok Iyah.

Antika dan mbok iya pergi ke pasar bersama Yusuf yang membawa mobil boxnya, karena Antika membawa sayuran satu karung juga.

...Sesampainya di pasar mbok Iyah menghampiri saudaranya itu, dan meminta ke mobil melihatnya langsung....

...Mata pria paruh baya itu melotot sempurna, terkejut karena cabe yang di lihatnya begitu cantik dengan warna-warni yang sangat menawan, begitu pun tomatnya sangat cantik dan besar, mang Ipan mengambil satu dan ( crush..) rasa manis berpaduan asam, memenuhi rongga mulut pria itu belum lagi airnya yang begitu banyak dengan biji yang hampir tidak ada....

..." Ini...sempurna...ini tomat buah, masih ada lagi gak?!" Tanyanya antusias....

" Tinggal ini aja mang, hanya satu peti aja, nanti saya tanyakan ke teman saya masih ada gak di kebunnya." Jawabku tak enak hati, terlihat sekali pria itu sangat berharap.

" Jika nanti ada kamu bisa bawa langsung ke sini berapa pun saya akan bayar, lomboknya juga cantik, ternyata pedas juga." Ucapnya sambil menggigit sedikit satu cabe yang di ambilnya.

" Ini sayur kangkung milikmu juga?" Tanyanya kembali saat melihat satu karung kangkung terlihat hijau dan segar.

" Iya mang, saya yang bawa., apakah bapak berminat membelinya juga?!" Jawabku, menawarkannya di dalam karung.

" Boleh, saya bayar Satu juta seratus empat puluh, ini sesuai harga pasar perkarung." Jawabnya, dan melihat timbangan yang di gunakan menimbang

" Ini tomat ada 40 kg dan cabe nya 50 kg.

" Saya bayar semua termasuk kangkungnya Enam juta lima puluh ribu, bagaimana?!" ucapnya nya sambil memegang kalkulator, menunjukan Hasilnya kepada Antika.

" Iya pak, gak apa, mang mau tanya kalo jual hasil panen besar kemana ya?" tanya ku sekalian, mumpung kesempatan ada di pasar.

" Bawa aja kesini, saya biasa terima pemasuk besar bebas gak terikat, yang penting barangnya ada dan di atas 10 kg." Jawabnya panjang lebar, mang Ipan menjelaskan juga soal harga yang akan pastinya naik dan turun.

" Terimakasih mang, sudah menjelaskan ke saya, saya pamit dulu, loh mbok Iyah udah masuk ke dalam pasar kah?" Jawabku, aku celingukan mencari mbok Iyah dan Yusuf.

" Ini nomor ponsel saya mba,, nanti kalo ada panenan lagi hubungi saya, jika ada bahan panen yang sekiranya Mba mau jual." Ucapnya dan menyodorkan kertas berisi nomor ponsel.

Antika yang menerima saran, dan masukan dari pria baya itu dengan senang hati menerimanya, Antika juga berencana ingin mencari ponsel namun iya ingat, harus pulang dulu dan datang ke rumah ibu Andini untuk pamit, karena Antika sudah memantapkan ingin fokus di kebun bersama suaminya.

" Sudah selesai nak Tika urusannya!" Mbok Iyah tiba-tiba ada di belakangku.

" iya mbok, mang Ipan juga memberikan ini, " Jawabku, dan memperlihatkan kartu yang tertera nomor ponsel mang Ipan.

" Simpan aja, kamu ada ponsel gak kalo ada barang lagi mbok juga mau kalo ada sayuran aja tapi jangan banyak ya, paling beberapa aja sisa'in mbok biar gak kepasar lagi...hehehehe." Ucap mbok Iyah sambil terkekeh, karen sayur yang dari Antika begitu segar beda dari pasar walau sama-sama segar namun cahaya nya pun berbeda hijaunya pun terlihat hijau segar milik Antika.

1
Dewiendahsetiowati
ditunggu kelanjutannya thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mama nayfa: Terimakasih kak sudah mampir, mohon dukungan nya ya kak, mudahan suka dengan ceritanya😊🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
makasih byk thorrr🥰😍❤️❤️❤️👍👍
Andira Rahmawati
mantap....👍👍👍
Andira Rahmawati
lanjut thorr..trusss semangat 💪💪💪💪
Andira Rahmawati
semoga mas aldi nya sembuh min7m air ajaib nya ☺️☺️
Andira Rahmawati
lanjuttt
Andira Rahmawati
mantapp..bisa jadi juragan sayur"an nanti..
lanjut thorrr...trus semangat..💪💪🥰
Andira Rahmawati
lanjuttt thorrr trussss semangatt💪💪💪💪😍😍😍❤️❤️❤️
Mama nayfa: Terimakasih kak,..jangan lupa tinggalkan jejak ya kak agar author nya semangatt update, jangan lupa tipnya jika berkenan🤭🤭🤭
total 1 replies
Andira Rahmawati
luarr biasa..
Mama nayfa: jangan lupa tinggalkan jejak ya kak🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
kapan sistemnya ada..thorr..
lanjuttt
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!