NovelToon NovelToon
Sukses Setelah Disepelekan

Sukses Setelah Disepelekan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Berbaikan / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: FAMALIN

Wanita yang sering menangis dalam sujudnya, dia adalah Syifa Salsabila, seorang istri yang selalu dihina dan direndahkan ibu mertua dan saudara iparnya lantaran ia hanya seorang ibu rumah tangga tanpa berpenghasilan uang membuatnya harus berjuang. Dengan kesabaran dan perjuangannya yang tak kenal lelah akhirnya kesuksesan pun berpihak padanya. Akankah ia balas dendam setelah menjadi sultan? ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAMALIN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Syifa, biar Mas saja yang membersihkannya, kamu sebaiknya segera istirahat di kamar!" pinta Fahri berusaha mengerti dengan kondisi hati istrinya.

"iya, Mas. Tiba-tiba perutku juga agak sakit,"

"Ayo, Mas bantu kamu ke kamar!"

"Heum, Terima kasih."

Fahri memapah Syifa menuju ke kamarnya tanpa melihat sedikitpun ke arah Rita.

"Yang sabar ya, Sayang! Sebisa mungkin Mas akan segera cari solusi untuk masalah ini, Mas akan cari cara supaya kamu nggak tersakiti lagi dan Mas juga tidak melawan Ibu terus,"

"Ya, aku bantu do'a, Mas."

"Sekarang istirahat lah dulu!" pintanya sambil membantu Syifa naik ke atas ranjang.

Walau sebenarnya dalam hati Fahri sangat marah dengan sikap ibunya namun ia masih berusaha untuk mengendalikannya, biar bagaimanapun Rita adalah ibu yang sudah melahirkan dan merawatnya sejak kecil.

Fahri keluar dari kamarnya untuk melanjutkan bersih-bersih lantai yang sudah terkena dengan kuah soto tadi.

"Bu, sebenarnya apa sih salah Syifa? Sehingga ibu terus saja berbuat buruk padanya?"

"Karena dia menantu pengangguran yang bisanya hanya menghabis-habiskan uangmu saja."

"Astaghfirullah, Bu. Itu kan sudah hak Syifa mendapatkan nafkah dariku?!"

"Tapi ibu nggak suka, karena sebelum kamu menikah gaji kamu banyak yang di kasih ke ibu bukan ke Syifa, tapi sekarang dia yang berkuasa penuh atas semua gajimu itu,"

"Tapi setiap gajian kan, aku masih terus ngasih uang ke ibu?? walau nominalnya nggak seperti dulu karena memang tanggung jawabku sekarang banyak, Bu??"

"Siapa suruh nikah dengan wanita pemalas yang bisanya hanya minta uang pada suaminya, tidak seperti menantu pak RT itu yang kerja jadi PNS bisa membelikan perhiasan untuk ibu mertuanya."

"Istighfar, Bu. Istighfar! Jodoh itu ditangan Allah, Kalau memang jodohnya Fahri adalah Syifa, ibu nggak boleh membanding-bandingkan dengan wanita lain!"

"Ibu kecewa dengan kamu Fahri, dulu disukai oleh Tania (anak pak Lurah) nggak mau, eh malah milih gadis kampung yang pengangguran, awal-awal aja terlihat seperti wanita pekerja keras suka lembur sampe malam, tapi ternyata istrimu itu wanita pemalas yang hobi rebahan saja di dalam kamar, huffftt ..." ungkapnya tidak menyadari bahwa sebenarnya Syifa pun juga punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh wanita lain.

"Maksud ibu Tania anak pak lurah yang dulu suka ngajar -ngejar aku itu?"

"Heum, kemarin ibu bertemu dengannya baru pulang kuliah dari ibukota, ia semakin cantik dan kaya, gelang kalung dan cincin semua ia pakai, andai saja ..."

"Udah stop-stop, Bu! perkataan ibu jangan diteruskan, karena itu hanya akan semakin menyakiti hatiku dan hati istriku! Please sekali saja tolong ibu hargai wanita pilihanku!" tegasnya nya lalu pergi begitu saja.

Di kamarnya Fahri mendapati Syifa sudah tertidur pulas dengan hidung yang masih memerah pertanda istrinya itu sempat menangis sebelum akhirnya ketiduran.

"Maafin Mas, Sayang. Sudah membawamu hidup tersiksa karena perlakuan ibuku," Gumamnya merasa sedih dan kasian.

*

*

Waktu terus berlalu, bulan berganti bulan. Fahri belum juga mendapatkan rumah kontrakan yang cocok, sehingga ia terpaksa tetap harus tinggal bersama orang tuanya, karena mengingat rumah orang tua Syifa pun juga sangatlah jauh dari tempatnya ia bekerja.

Kini kehamilan Syifa sudah menginjak usia 7 bulan, ia sudah jarang merasakan muntah dan pusing, namun dengan perutnya yang semakin membuncit ia kesusahan dalam melakukan aktivitas apapun.

"Dek Fani, tolong angkatin ember jemuran ini dong! Kakak mau jemur baju diluar!"

"Nggak mau! Angkat saja sendiri! emang aku pembantunya Kak Syifa??"

"Maaf, tapi ini Kakak kesulitan membawa ember seberat ini, sedangkan perut kakak sudah mulai besar,"

"Alasan! Sorry ya ... Aku tetap nggak mau!"

"Tapi di dalam ember ini kan juga ada baju-baju kamu, Dek??"

"Siapa suruh dicuci? Aku kan nggak nyuruh kak Syifa untuk mencuci bajuku??"

"Terus kenapa ditaruh di ember yang sama dengan baju-baju mas Fahri??"

"Lupa tadi habis mandi."

"Lupa atau sengaja?"

"Kalau nggak mau jemurin sekalian, ya udah sini aku jemur sendiri! Tapi hanya baju-bajuku saja!"

"Bukannya kakak nggak mau sekalian jemurin bajumu, Dek. Cuma kakak nggak berani ngangkat ember seberat ini, karena kata bu bidan kemarin kakak sudah dilarang angkat-angkat beban yang terlalu berat,"

"Pokoknya aku nggak mau! Kak Syifa cari cara sendiri deh! Sorry ..." kata Fani lalu pergi menjauh dari tempat itu.

"Ya Allah punya adik ipar satu kok tega bener nggak punya rasa kasian sedikitpun, hmm ..."

"Ada apa, Syifa?" tanya Harun saat pulang dari sawah dan bertemu Syifa di tempat mencuci.

"Eh Bapak, kok sudah pulang, Pak? Ini kan masih pagi?"

"Bapak tadi cuma liat padinya aja, sepertinya sebentar lagi sudah bisa dipanen."

"Alhamdulillah,"

"Oya tadi bapak dengar kamu ngeluh dengan Fani, kenapa?"

"Mau minta tolong angkatin ember jemuran ini, Pak. Tapi dek Fani nggak mau,"

"Ya sudah sini bapak yang angkatin,"

"Tapi, Pak ..."

"Udah, biar bapak saja yang ngangkat!"

"Hmm, terima kasih, Pak."

Dirumah itu walaupun Syifa sering mendapat perlakuan buruk dari Rita dan juga Fani, namun ia juga sering mendapat perlakuan baik dari Harun, sehingga disaat Syifa tersakiti oleh ibu dan adik iparnya itu, tidak jarang Harun pun juga selalu sigap untuk membelanya.

"Terus apalagi yang bisa bapak bantu, Syifa?"

"Nggak ada, Pak. Ini saja. Terima kasih."

"Nggak perlu berterima kasih terus, kalau dirumah ini misal kamu menemui kesulitan, jangan segan-segan untuk minta bantuan ke bapak!"

"Iya, Pak. Terima kasih."

"Kalau gitu bapak masuk rumah dulu,"

"Heum."

Harun meninggalkan Syifa di tempat jemuran itu, karena perutnya sudah merasakan lapar maka ia segera menuju ke dapur untuk mencari sarapan.

"Fan, ibumu masak apa untuk sarapan?"

"Balum masak, Pak. Tadi ibu pergi katanya mau belanja ke warung mbak Inem, tapi sampai sekarang belum pulang juga,"

"Coba kamu susulin, pasti ibumu malah ikut ngobrol sama ibu-ibu komplek lainnya!"

"Nggak mau ah! Biar saja ibu ngobrol sampe puas, aku takut malah mengganggunya, Pak."

"Ganggu gimana? sudah lebih dari jam 9 sarapan belum siap, malah ditinggal ngerumpi kan nggak bener itu!"

"Mungkin ibu lagi kesemsem sama duda yang rumahnya sebelah mbak Inem itu, Pak? Makanya ibu betah disana??"

"Hust! Jaga omonganmu, Fani! itu nggak baik!"

"Kan aku cuma menduganya, Pak. Barangkali aja gitu,"

"Bapak nyesel, Fan! Karena dulu nggak memaksamu untuk sekolah di pendidikan yang berfokus pada ajaran Agama, sehingga omonganmu tak terkendali seperti itu!"

"Aku sebenarnya pun juga menyesal punya Bapak yang hanya berprofesi sebagai tani, malu-maluin aja!"

"Fani ..." Teriak Harun sambil mengangkat tangannya ingin menampar sang anak yang sikapnya sudah keterlaluan.

"Bapakkkkkkk ... Dek Fani jangan ditampar, Pak!" cagah Syifa setelah menyelesaikan jemuran bajunya tadi.

"Jangan halangi Bapak, Syif! Biar lah bapak memberikan pelajaran pada anak yang tidak tahu bersyukur dan malah berani melawan orang tua!"

"Minggir Kak Syifa! aku juga ingin tahu apakah bapak kandungku berani ingin memukulku!" ujarnya sambil mendorong tubuh Syifa hingga jatuh tersungkur.

"Aw aww awww ..." Rintihnya meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.

"..."

1
Tình nhạt phai
Sudah nunggu dari kemarin-kemarin, ayo dong thor.
FAMALIN: Okay Kak .. Siap
inj baru nulis untuk bab 3
🙏🥰
FAMALIN: Okay Kak .. Siap
inj baru nulis untuk bab 3
🙏🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!